Saturday, December 31, 2016

Opor Ayam Pak Pangat, waktu bukanya hanya 4 JAM dalam sehari, karena LARIS MANIS

Apabila bertanya pada Mbah Google tentang salah satu kuliner Mendeso yang terbaik, pasti diantara beberapa review ada yang menyarankan untuk menyantap hidangan Opor Ayam Pak Pangat. Kenapa ?? Masak Opor Ayam di tungku jam 8 pagi, jam 12 sudah habis dipesan. Apalagi di hari libur, para pembeli wajib mengisi daftar list pemesanan pada 3 hari sebelumnya.
Opor Ayam Pak Pangat, waktu bukanya hanya 4 JAM dalam sehari,
karena LARIS MANIS


Saya cuman bisa bilang, “Anda perlu mencoba lontong opor yang sensasional ini.” Diracik dari pedoman bumbu yang mendeso atau masih tradisional banget. Menu favoritnya hanyalah sepiring lontong opor ayam, tapi anehnya tiap pembeli harus pesan dulu pada beberapa hari sebelumnya. Udah gitu, letaknya terdapat di sebuah desa terpencil.

Tepatnya di desa Ngloram, Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Banyak pelanggan sejak tahun 1997 menyebutnya Opor Ayam Pak Pangat. Sebelumnya Ibu Sutinah, 49, sempat selama 5 tahun mencoba berjualan Warteg (Warung Tegal) di Jakarta. Meski demikian, beliau harus pulang kampung dengan tangan hampa saat badai Krisis Moneter melanda Indonesia.

Friday, December 30, 2016

Guruh Sabdo Nugroho, Seniman Gitar Batik yang telah Go Internasional


Kreasinya diilhami dari kecintaannya membuat gitar. Lingkungan keseharian yang lengkap dengan banyak pengrajin batik, juga turut mempengaruhi. Maklum, pria kelahiran Jakarta, 18 Maret 1986 memang sempat menempuh pendidikan pada salah satu sekolah tinggi swasta di Solo.

Maka jadilah, Pak Guruh Sabdo Nugroho, 30, sejak tahun 2099, mulai berkreasi mengawinkan gitar dengan batik. Uniknya lagi, tak cuma merakit gitar yang dia pahami, ia pun mengajak serta sejumlah pengrajin batik agar lebih berkibar bersama karyanya. Walaupun begitu, angan-angan yang segera dijalankan tidak sebegitu mudah untuk dapat diwujudkan.

Thursday, December 29, 2016

Sego Burger atau Nasi Burger, Harga Jualnya cuma Rp. 3.500. . . MURAH Banget, ya ??

Bekerja keras adalah bagian dari fisik, bekerja cerdas merupakan bagian dari otak,
sedangkan bekerja ikhlas ialah bagian dari hati.

Pastinya, racikan kuliner yang satu ini memang cocok banget dengan selera orang Indonesia. Ucapnya, “Kalau belum makan nasi, berarti belum makan.” Di samping itu, masih ada sisi lain yang juga tak kalah pentingnya. Banyak juga ungkapan hidup mengatakan, 'Mencari sesuap nasi dengan hasil tangan sendiri.'

Kemudian sebuah episode Master Chef Indonesia juga turut membantu dalam menemukan kombinasi menu western dengan cita rasa Indonesia. Saat itu, para kontestan tertantang untuk mengkreasikan Burger Tempe dan Steak Tahu. Selang beberapa hari, lahirlah ide mengganti roti burger dengan nasi (nasi dalam Bahasa Jawa disebut “sego“). Belakangan, para konsumen menyebut produk mereka tersebut dengan nama Sego Burger alias Burger Nasi.

Monday, December 26, 2016

Laba Rumah Kenari adalah Rp. 40 juta, sedangkan total biaya per bulan hanya Rp. 2 Juta


Lucu sekali burung-burungnya, warnanya pun menarik, selain itu juga cantik-cantik. Ini bukan burung murai batu yang pandai berkicau atau burung love bird yang sayapnya berwarna-warni. Halo kawan-kawan, ada yang tahu ini burung apa ??

Oh ya, kenalan yuk. Namanya Burung Kenari. Burung mungil yang memiliki kicauan bagus dan juga, tampilan fisik yang sangat indah. Burung yang berasal dari Benua Eropa ini, selain menjadi favorit pencinta burung berkicau, ternyata juga disukai ibu-ibu rumah tangga dan anak-anak.

Saturday, December 24, 2016

Selamat Hari Raya NATAL dan Tahun Baru 2017


Sejak kecil saya terdidik dalam keluarga yang menganut agama Islam. Hingga kemudian, semenjak saya menempuh pendidikan di sekolah dan menonton televisi, serta sering mendengar radio. Saya: Clenoro Suharto telah mengenal adanya agama yang bukan Islam.

Tidak segan sejak saat itu, saya rajin mengucapkan Selamat Natal bagi teman dan keluarga yang sedang merayakan Hari Kebesaran Agamanya. Saya TIDAK BISA SOMBONG, karena UMUR AGAMA lebih Tua daripada saya. Terbukti pula, sejarah agama sudah memberikan KENYATAN akan bukti dan arti POSITIF bagi para umatnya. Kalau kata dunia Internet, itulah konektivitas sejarah yang tersedia bagi masa depan lebih dari 1,35 miliar penduduk di Planet Bumi (Buku Manusia).

Thursday, December 22, 2016

Pak Arya Suke, 27, bersama Tips Cerdas membeli perlengkapan Mebel untuk Rumah dan Kantor


Apakah benar? Hanya siswa lulus sekolah pada bidangnya yang mudah mempelajari pembuatan untuk perlengkan rumah dan kantor. Perlu dikoreksi lagi kiranya pendapat tersebut. Apalagi saat ini, dunia akedemis, terutama melalui wahana internet menawarkan segudang strategi pembelajaran.

Kemampuan belajar yang paling dasar adalah soal kebiasan yang dibentuk oleh kecenderungan akan kesadaran diri dan disiplin. Rasa ingin tahu, lantas kemudian menjadi faktor penentu lainnya bagi kemajuan dan kemampuan dari seseorang atau kelompok. Secara sadar, wajah yakin pun segera menggiring nilai-nilai optimisme pada setiap langkah Pak Arya Suke, 27.

Kecap merek “Salacca,” berbahan Salak Merah, Pas Banget di Lidah


Dari durinya, dari pohonnya. Udah kelihatan kan kita berada dimana. Nah! Di kebun salak ini, tidak hanya dapat ditemukan salak putih dan yang mau kita cari disini adalah salak merah. Pastinya rasa buahnya cukup berbeda dengan jenis salak lainnya.

Sifat dagingnya berwarna merah. Salak merah ala Salacca Edulis ini merupakan tanaman tropis yang mulai tumbuh di padang sidempuan dan tapanuli selatan sejak 1930-an. Warna dagingnya yang merah, bukan karena perkawinan silang loh. Melainkan hasil buah murni dari tanahnya padang sidempuan dan Tapanuli Selatan, Sumatera Utara.

Tuesday, December 20, 2016

Laba Bersih Pak Abdul Qohar Tembus Rp. 30 Juta per Bulan berkat Pepaya Calina


Agresifitas hasil panen yang sangat menjanjikan, padahal pola penanamannya sangat sederhana dan mampu untuk difungsikan pada tiap lahan yang cenderung kering. Bahan pokok yang bernilai ekonomi tinggi, serta cukup bisa dikatakan primadona diantara jenis pepaya lainnya di pasaran, khususnya Supermarket atau Hipermarket.

Pepaya California atau Calina namanya, memiliki bentuk buah yang lebih lonjong, lebih kecil, dan berkulit tebal ini, berasal dari Amerika Tengah dan Caribia. Tekstur bentuknya pun cukup unik, karena saat matang cenderung berwarna kuning dengan rasa yang sangat manis. Selain itu, buah pepaya jenis Calina memiliki ciri batang yang dekat dengan tanah, alias pendek, sehingga memudahkan proses pengumpulan saat dipanen.

Sunday, December 18, 2016

Miniatur Bus karya Pak Wahyu Resa Restanto, 24, ternyata bahannya dari Barang Bekas

Ini adalah jajaran karya seorang pemuda desa asal gunung kidul, Yogyakarta. Berawal dari kegemarannya pada model transportasi bus, Pak Wahyu Resa Restanto, 24, mulai berkreasi membuat miniatur bus. Hebatnya lagi miniatur ini dibuat dengan memanfaatkan barang bekas.

Belum cukup lama Pak Wahyu Resa Restanto, 24, menggeluti hobinya sebagai pembuat miniatur bus. Kira-kira tahun 2013, ia memulai belajar dan semuanya berasal dari pengamatan belaka. Hingga kreativitasnya pun terasah untuk menjadi seorang pengrajin profesional.

Deretan mainan bus seolah tak memiliki perbedaan sedikitpun dengan miniatur yang biasa dijual di toko mainan ataupun mall. Namun siapa sangka, miniatur bus tersebut adalah kerajinan tangan atau handmade yang terbuat dari limbah atau barang bekas. Saking miripnya dengan asli, pemilik perusahan autobus pernah berminat dengan hasil karyanya.

Thursday, December 15, 2016

Kertas Menjadi Aneka Kerajinan. Aneh ya? Tapi Pak Nurul Mustafid, 31, telah membuktikannya

Banyak para pelanggan berasal dari pasar lokal sekitar Malang, Surabaya, dan Bandung untuk bekerjasama dengan Recycle Paper. Adapun kesempatan jumlah harga yang ditawarkan sangat terjangkau. Berbagai macam desain menarik dari gantungan Kunci dapat dibeli dengan harga Rp. 3.500 hingga Rp. 4.000 dan ragam Lampu menarik antara Rp. 75.000 s/d Rp. 300 ribu.

Yang tak lain mengandung arti bahwa pada hakikatnya, manusia berdasarkan kapabilitasnya akan selalu memberikan yang terbaik bagi masyarakat. Bahkan itu semua hanyalah bermodalkan kemauan, keinginan yang kuat, hobi, sekaligus santun dalam menjembatani cita-cita yang hendak dijabarkan.

Berniat memiliki posisi yang lebih baik saat berada di masyarakat, hal tersebut pun sudah disediakan oleh Pemerintah Indonesia berupa ragam fasilitas melalui kegiatan belajar mengajar di sekolah. Sangat banyak dan tidak sedikit, mereka telah sukses meraih masa depan yang diidam-idamkan, walau hanyalah seorang lulusan dari jenjang pendidikan di tingkat SD, SMP, ataupun SMA.

Berkat olahan PT Agro Fauna Kertosari, Indonesia telah memiliki Sapi TERBESAR di Dunia

Harganya sampai puluhan juta rupiah. Tapi tenang saja, sekarang! Kurangnya stok sapi lokal berkualitas lambat laun sudah mulai mampu untuk teratasi, karena ada perusahaan yang berkonsentrasi pada pemeliharaan dan penggemukan hewan sapi di Indonesia. Salah satunya PT Agro Fauna Kertosari. Lokasinya ada di Mojokerto, Jawa Timur.

Teman-teman. . . Pastinya di daerah kalian masing-masing ada hewan ternak sapi berukuran besar kan. Semakin tahun kebutuhan akan hewan ternak sapi selalu meningkat. Sedangkan, stok hewan sapi lokal tidak mampu mengimbangi permintaan akan hewan ternak sapi. Mangkanya, tidak heran banyak peternak dan pedagang sapi mendatangkan sapi sesuai kebutuhan dari luar negeri, seperti jenis simental dan limousine.

Harganya sampai puluhan juta rupiah. Tapi tenang saja, sekarang! Kurangnya stok sapi lokal berkualitas lambat laun sudah mulai mampu untuk teratasi, karena ada perusahaan yang berkonsentrasi pada pemeliharaan dan penggemukan hewan sapi di Indonesia. Salah satunya PT Agro Fauna Kertosari (http://www.agrofauna.co.id/). Lokasinya ada di Mojokerto, Jawa Timur.

Tuesday, December 13, 2016

Karena berbakti kepada Orang Tua, perjalanan usaha Pak Tonny Rusli semakin Lebih Baik

Ada banyak hal yang tidak mampu diuraikan hanya dengan kalimat manis. Ibu, begitu mulia sepanjang masa. Terlihat sepintas, ide yang ada menjadi penunjuk arah terbaik bagi langkah Pak Tonny Rusli dan adiknya saat menyiapkan segala yang diperlukan Ibunya di kala sedang menghadapi masalah akan penyakit. . . . .

Menumbuhkan kembali kebiasaan membawakan bekal bagi keluarga, tentunya hal tersebut akan mempererat hubungan satu sama lain. Selain itu juga, terdapat ritual indah tentang bagaimana insan keluarga menyiapkan setiap hari hidangan agar tidak bosan.

Penyajian kalimat yang sangat baik. Terlihat sepintas, ide yang ada menjadi penunjuk arah terbaik bagi langkah Pak Tonny Rusli dan adiknya saat berusaha menerbitkan ide-ide sehat untuk masyarakat. Ia bersama saudaranya senantiasa menyusun resep yang seimbang dan nutrisi yang komplet. Sebagai anak yang berbakti bagi orang tua, mereka selalu menyiapkan segala yang diperlukan di kala Ibunya sedang menghadapi penyakit kanker payudara.

Sunday, December 11, 2016

Gitar Rick Hanes sering Diinjak-injak & Dibanting agar memiliki Kualitas Internasional

Sekilas gitar yang dipajang oleh Pak Doddy Hernanto, 55, dan adik angkatnya, Pak Tommy Kaihatu, 45, tampak seperti gitar listrik kebanyakan. Namun, ketika diperhatikan prosesnya lebih detail, gitar bermerek Rick Hanes tersebut memiliki nilai seni yang berbeda dan bahkan, mampu mendapatkan banyak penghargaan di internasional.

Benda apapun yang jatuh ke tangan seniman, biasanya akan selalu menjelma menjadi sebuah karya seni yang bernilai. Tercipta untuk sekedar perwujudan dari pelimpahan melodi ide atau bisa juga sebagai wadah untuk penerapan solusi yang cenderung relatif. Setidaknya, kegiatan yang ada mampu menyalurkan ide segar.

Kreativitas itu seperti virus, bisa menular. Jadi, jangan pernah sungkan bila berteman dengan mereka yang dikenal kreatif. Tentu kreatifitas positif lah yang terpilih, sehingga berbagai obrolan dalam keseharian benar-benar tak sungkan untuk membuat kita lebih maju. Opini umum itu seakan telah dibenarkan oleh kenyataan hasil yang diterapkan oleh Pak Doddy Hernanto, 55, dan adik angkatnya, Pak Tommy Kaihatu, 45.

Friday, December 9, 2016

Toto Rizaldi, dari Lulusan SMP menjadi Pengrajin Miniatur

Pengrajin sejati tidak akan pernah sibuk mengisi kesehariannya hanya untuk mengejar cita-cita. Karena pengrajin sejati senantiasa giat meningkatkan mutu karyanya bagi suatu norma kualitas yang tak mungkin dapat diragukan lagi.

Jangan biarkan waktumu habis hanya untuk mengeluh. Begitu kiranya prinsip yang dipegang erat oleh Pak Toto Rizaldi, 24, dalam menjembatani kemampuannya saat menghasilkan ratusan karya miniatur. “Sya blajar sendiri mncari ilmu sndiri ( Autodidak),” jelasnya kepada saya, Clenoro Suharto di Facebook (26/11/2016).

Lantaran orang tuanya tidak mampu lagi membiayai kelanjutan sekolah nya setelah menempuh pendidikan terakhir di SMP, si Anak Desa tidak menyerah. Siapa sangka keputusan pria kelahiran 22 September 1992 untuk berwirausaha mengantarkannya menjadi sosok yang berguna di masyarakat. Dengan modal uang sebesar Rp. 200.000, Pak Toto lalu membelanjakan bermacam material yang dibutuhkan untuk mengkreasikan kerajinan.

Pak Hardi dan Ibu Wati Mengolah Pigura untuk Keberagaman

Pasangan suami istri ini memanfaatkan pasir putih dan kerang laut yang mudah didapat di desanya. Pembuatan kerajinan ini tidaklah sulit, hanya saja butuh ketelatenan saat membuat.

Inilah hasil kerajinan karya pasangan suami isteri, Hardi dan Wati, warga pasir putih Situbondo, Jawa Timur. Berbagai macam kerajinan berbahan dasar pasir putih yang dipadukan kerang laut. Bentuknya beragam, ada pigura, jam dinding, serta hiasan dinding lainnya.

Bersama isterinya, Hardi sudah belasan tahun melakoni kerajinan handicraft. Pasangan suami istri ini memanfaatkan pasir putih dan kerang laut yang mudah didapat di desanya. Pembuatan kerajinan ini tidaklah sulit, hanya saja butuh ketelatenan saat membuat.

Saturday, December 3, 2016

Kampung Karuhun: Potret Wilayah Indonesia yang lebih Baik menurut Modernisasi Pendidikan

Jarak tempuhnya hanya 7 km dari pusat kota Sumedang ke arah selatan. Sebagian besar kawasannya masih alami akan Flora dan Fauna. Pilihan tempat vakansi yang sangat nyaman pun selekasnya diajukan bagi para turis lokal maupun asing untuk menghabiskan kualitas waktu mereka bersama teman, kerabat, maupun keluarga di Kampung Karuhun.

Kenyataan yang muncul akibat dari konsekuensi logis atas meningkatnya jumlah tuntutan kemajuan ekonomi dari masyarakat perkotaan. Ternyata perihal tersebut telah mampu menciptakan penurunan secara drastis pada jumlah skala lahan di wilayah pertanian dan perkebunan.

Tentu, banyak diantara kita merasa telah disepelekan oleh disparitas akan tuntutan modernisasi pendidikan. Semakin meningkatnya kebutuhan masa depan dan perjalanan karir, terbukti kenyataan yang ada selalu berhasil menghabiskan sedikit demi sedikit luas kontinen pada wilayah hutan dan pedesaan. Ambisi pun rela bersedia untuk dinobatkan sebagai penjaga gawang bagi perjalanan yang ada.

Thursday, December 1, 2016

Komitmen Ibu Nonita Respati, 38, untuk Bangsa Melalui Ladang Batik

Pernah gagal saat Banjir besar menyelimuti Kota Solo. Lantas, berkat kesabaran dan ketelitian dari sang penggrajin, Ibu Nonita Respati, 38, berani memantapkan jati diri dari Purana Batik untuk menjadi sebuah brand yang tiada duanya. Apapun jenis dan tekniknya, Purana selalu memiliki komitmen yang terbaik bagi kain Nusantara.

Sekelumit tampak sisi harmoni antara ornamen pembawaan dengan ciri khas yang teruntai. Berasal dari kata amba dan nitik, penyebutan nama batik selalu hadir pada tiap proses pembuatan motif, pewarnaan, hingga perintangan. Tidak terlupa, sisi ketelitan dan kesabaran dari sang pengrajin adalah penentunya.

Memang benar adanya bila dijelaskan seperti itu, karena tiap helai batik selalu mencantumkan nilai-nilai falsafah yang telah tertulis. Sekejap muncul lah beberapa ide saat tangan gemulai menggoreskan canting dan mengisi lembaran kain putih dengan motif-motif yang bersifat bijak, deskriptif, dan persuasif. . . . .Yah, itulah cara membatik. Sulit yah ????

Monday, November 28, 2016

Omzetnya Rp. 4 Miliar per bulan dan Sandal Lucu adalah milik seorang Pegawai Negeri

Soal nilai jual, Sancu Creative hanya membanderol harganya sebesar Rp. 25 ribu hingga Rp. 35.000. Modal awalnya pun tidaklah banyak, kira-kira Rp. 150 Juta. Namun berkat pengalaman selama 8 tahun di dunia penjualan sandal, perihal tersebut berhasil membawa produksinya ke luar negeri, seperti: Singapura, Brunei, Malaysia, Al-Jazair, Libia, dan India. Pastinya mereka telah memesan 1 kontainer yang isinya 25 ribu pasang.

Nyaman dan sederhana, serta enak untuk dikenakan. Sandal jepit berusaha untuk terus menyemangati kita saat nilai-nilai tradisi di Nusantara menyentuh era modernisasi. Alasnya berupa bahan berlapiskan karet, selayaknya sebuah bentuk daun. Sedangkan, bagian atas, depan dan belakang diuntai oleh segaris tali berbentuk huruf “V” yang berfungsi sebagai penjepit untuk bagian jari dan pergelangan kaki.

Konon dulunya alas kaki jenis ini berlapiskan bahan yang keras, seperti kayu dan jenis-jenis logam. Lantas pada era Revolusi Industri Inggris, banyak para buruh tidak mengenakan alas kaki ke pabrik, setelah mengolah tanamannya di ladang. Tentu para petugas pembersih sering mengeluh, karena banyak kotoran yang terbawa ke ruangan. Maka kemudian para buruh diwajibkan untuk memakai sandal guna menghindar aktivitas yang menimbulkan keluhan.

Saturday, November 26, 2016

Terima kasih Pak Uwi Mathovani, karena Suwe Ora Jamu kian diminati oleh Masyarakat

Minum jamu di kedai yang tak ubahnya kafe, pengunjung Suwe Ora Jamu tidak perlu merogoh uang sakunya terlalu dalam. Pengelola kedai sengaja mempertahankan harga sajiannya untuk selalu terjangkau bagi semua lapisan pelanggan di planet Bumi (Buku Manusia). Harga minuman jamu dan makanan sekitar Rp. 1.000 hingga Rp. 50 ribu. Tidak terlupa, budaya tradisional berbentuk makanan ringan pun tersedia, seperti. . . . . ????
Terima kasih Pak Uwi Mathovani, karena Suwe Ora Jamu kian diminati
oleh Masyarakat
Jenis minuman tradisional ini terbuat dari bahan-bahan alami, yakni berupa bagian tumbuhan seperti, kulit batang, buah, dan akar-akaran atau rimpang, serta dedaunan. Sebagai satu-satunya bentuk pengobatan tradisional, jamu memegang peranan sangat penting pada perilaku perjalanan sejarah pengobatan para penduduk di negara-negara berkembang. Khasiatnya pun memang telah teruji oleh waktu.

Selain sumbernya berasal dari tanaman, pembuatan jamu juga memiliki kaitan erat dengan organ tubuh yang dimiliki oleh hewan, contohnya: empedu kambing, empedu sapi, empedu onta, dan empedu ayam. Tidak terlepas juga bila kenyataannya jamu memiliki hubungan erat dengan sumber bahan yang berasal dari zat nabati, seperti kuning telur ayam kampung yang acapkali digunakan sebagai campuran pada setiap ramuan para penjual jamu gendong.

Friday, November 25, 2016

Safari Cita-Cita: Menumbuhkan Semangat Membaca sejak dini bagi siswa Sekolah Dasar

Safari Cita-Cita merupakan satu dari 9 program prioritas Rare Semesta yang bertujuan untuk menumbuhkan semangat kesungguhan/cita sejak dini. Program ini dilaksanakan dengan merangkul berbagai pihak yang sevisi berlandaskan semangat kesukarelawanan.
Safari Cita-Cita: Menumbuhkan Semangat Membaca sejak dini bagi
siswa Sekolah Dasar
Cara terbaik dalam membangun kesadaran budaya membaca sejak dini adalah memberikan kesempatan yang lebih besar bagi siswa untuk terlibat pada suatu kegiatan. Apakah itu untuk hiburan dan rekreasi, atau sebagai suatu keharusan bagi suatu jenjang studi dan proses penelitian.

Di samping itu, kebiasaan membaca rutin memiliki fungsi dan manfaat bagi kesehatan dan kesejahteraan anda secara keseluruhan. Dijelaskan pula, membaca juga mampu menghasilkan manfaat bagi perkembangan mentalitas pembaca. Yakni: meningkatkan keterampilan emosi, kemampuan sosial, dan kesadaran dalam membangun kreativitas.

Wednesday, November 23, 2016

Yuk! Rajin membeli Sepatu Unik berbahan Kulit di Nakerschu: Berkualitas dan Tahan Lama

Pernah Gagal, namun tidak pernah menyerah. Kini, Ibu Prita Pamekar, 38, telah berhasil menjawab semua keraguan bersama suaminya, Pak Erik Aries Haryadi dan 15 karyawan. Sebut saja kreasi teranyar sebanyak 400 – 800 sepatu, Nakerschu senantiasa menjual produknya ke Malaysia dan Singapura. Nah! Bagi anda yang berniat menjadi reseller. Ada baiknya, anda membaca tulisan dari saya terlebih sebelum berbicara langsung kepada beliau melalui akun Facebook dan Website.
Yuk! Rajin membeli Sepatu Unik berbahan Kulit di Nakerschu: Berkualitas
dan Tahan Lama
Terasa selalu menyenangkan bila kita memutuskan untuk merintis segalanya dengan orang yang kita cintai. Jatuh bersama, bangun bersama, serta berjalan bersama untuk melintasi waktu yang tiada habisnya. Inspirasi seakan mengalir begitu saja dan lantas, semuanya berkembang secara kolektif.

Romantis yah ?? Aku pun lantas terpesona saat ragam produk sepatu dari Nakerschu (http://www.nakerschu.com) terpajang begitu unik dan indah diantara deretan sumber penulisan. Berkali-kali terbaca disitu akan penyebutan nama pemiliknya. Ibu Prita Pamekar, 38, seorang wanita yang sempat bekerja sebagai Executive Secretary di An-nur medical convention organizer pada bulan Februari 2002 – Maret 2004.

Monday, November 21, 2016

Berkat Sejarah Bambu: Pak Adang Muhidin, 42, Mau Bekerjasama dengan para PENGANGGURAN

Mengentaskan Kemiskinan, sekaligus memperbaiki ARTIKULASI akan Fungsi dan Manfaat dari Bambu pada perjalanan sejarah Dunia. Saya kira, Pak Adang Muhidin, 42, telah melakukan segalanya dengan sangat baik. Padahal dia adalah seorang mahasiswa yang pernah lulus dari Universitas di Jerman. Namun semua anugerah kemudahan kerja yang dapat diraihnya secara sengaja di tolak nya mentah-mentah. Dia rela menggunakan pengetahuan yang baik tersebut untuk sesuatu yang tidak mungkin. Bereksperimen dengan modal terbatas dan semua kerjasama yang terjalin, semuanya dilakukan bersama para gembel, pengamen, pengangguran, serta tukang parkir di Jl. Braga, Bandung. Hingga saatnya, beliau bersama Pak Abah Yudi Rahmat, 64, dan IBC (Indonesia Bambu Community) mampu menghadirkan 14 jenis alat musik untuk masyarakat Internasional. Bahkan pangsa pasarnya terhitung sejak tahun 2015 telah tersebar ke 22 negara dan 4 benua.
Berkat Sejarah Bambu: Pak Adang Muhidin, 42, Mau Bekerjasama dengan
para GEMBEL
Berdasarkan keperdulian yang santun terhadap sejarah bambu dan kelas di masyarakat membuat Pak Adang Muhidin, 42, memulai segalanya dengan tanpa pamrih. Mungkin kenyataan ini hanyalah angan-angan untuk kita, tapi bagi pria kelahiran Bandung, semua yang ada telah ia yakini sejak kedua tangan manusia menyatakan angka jarinya berjumlah sepuluh.

Ekspresi diri yang bertanggung jawab seakan terlihat gagah dan mewah ketimbang kenyataan catatan yang pernah ditoreh oleh manfaat bambu pada sejarahnya di Masyarakat. Anda benar kawan! Tumbuhan bambu memiliki prioritas arti yang dikhususkan bagi kemiskinan, harga jualnya pun tidak pernah mahal, dan lebih parah lagi, bambu sering memilih posisi hidupnya untuk tumbuh berkembang di sekitar pinggiran selokan pada desa-desa kumuh.

Saturday, November 19, 2016

L Foodies ditulis secara Matang oleh Pak Hidayah Anka, 34, untuk rakyat Bumi (Buku Manusia)

Pak Hidayah Anka, 34, adalah seorang koki yang telah memberikan bukti nyata akan perjalanan karirnya di dunia Internasional. Penyajian akan kelezatan masakannya telah diakui oleh 8 hotel dan semuanya berada di Luar Negeri. Olahannya sangat unik, kaya rasa dan terbentuk dari komponen ide yang sangat apik. Melalui tiap artikel yang ia tulis di L Foodies, pria yang sering dipanggil Mas Ogie benar-benar memahami tentang arti sebenarnya akan sebuah kelezatan dari suatu masakan. Suatu komitmen nyata yang pastinya mampu mendatangkan perhatian positif dari berbagai kalangan. Apalagi penyajian resep dan penjelasan terasa lengkap bersama penuturan yang ramah dan sangat santun.
Wah pasti enak ya! Apalagi, semua itu didukung oleh bakat yang telah terbukti secara nyata. Racikan bumbu yang digabungkan dengan segarnya sayur mayur dari umumnya hasil pengolahan pertanian dan perkebunan di dunia. Pastinya perilaku memasak telah mampu menghadirkan kondisi cerdas bagi seluruh kalangan rakyat Bumi (Buku Manusia).

Khasanah perjalanan pun ternyata sempat pula menelurkan berbagai kesempatan bagi para penduduknya. Tentu pilihan kita tidak pernah salah bila perlu kiranya kita sekali-kali mencoba berbagai menu terbaik dari koki berkebangsaan Indonesia yang bekerja di luar negeri. Kemauan yang keras bersama kesempatan yang terbuka membuat Pak Hidayah Anka, 34, tidak ingin menyia-nyiakan anugerah yang telah diberikan. Bahkan ia memulai segalanya dari modal seadanya.

Tuesday, November 15, 2016

Taptopick memberikan Khasanah Terbaru dalam bidang jasa Laundry bagi penduduk Perkotaan

Kuncinya, berani mencoba dan berinovasi. Awalnya, Pak Halilintar Ramadhan hanya fokus untuk mengembangkan usaha keluarganya yang telah berjalan selama 2 tahun. Lantas karena keterbatasan waktu dan makin sulitnya mendapatkan asisten rumah tangga menjadi alasan bagi Taptopick untuk mengembangkan strategi bisnisnya. Kini perencanaan bisnis tersebut tergarap secara apik melalui LAYANAN ONLINE yang mereka tawarkan. Yah! Setidaknya jumlah sebanyak 16 mitra telah memiliki organisasi kinerja yang Lebih Baik semenjak melakukan kerja sama dengan Tap Topick.
Taptopick memberikan Khasanah Terbaru dalam bidang jasa Laundry
bagi penduduk Perkotaan
Zaman semakin berkembang. Gaya hidup penduduk kota dan Warga Desa (World’s) pun ikut berubah. Maka muncullah bisnis-bisnis baru. Bisnis laundry merupakan salah satu hasil perubahan itu. Menurut Halilintar Ramadhan, salah satu pengusaha yang bergerak dalam bidang tukang cuci online, ia diuntungkan berkat menjamurnya usaha penatu.

Ide yang perlu kita cermati, saya kira. Menghargai dan mau mempelajari, jika anda memang sibuk dengan rutinitas. Selain itu, keterbatasan waktu dan makin sulitnya mendapatkan asisten rumah tangga menjadi alasan masyarakat untuk lebih memilih menggunakan jasa para pinatu. Potensi usaha yang menghadirkan koreografi bentuk baru akan kinerja yang kemudian mendorong Pria lulusan ITB untuk Fakultas Industrial Engineering angkatan 2007 berniat menghadirkan ide berliannya untuk Masyarakat di Taptopick (http://www.taptopick.co).

Wednesday, November 9, 2016

8 Tahun Kerja! Rendang buatan Pak Amril Restumande, 47, Sudah berada di 4 (Empat) Benua

Berbekal resep yang pernah diberikan oleh orang tua sejak menempuh pendidikan di SMA. Pak Amril Restumande, 47, berani Rugi pada awalnya, bahkan pernah masakannya hangus dan harus membeli persediaan makanan dari restoran padang lainnya. Hingga 5 tahun kemudian, CV Rendang Padang Restu Mande memiliki agen penjualan sebanyak 200 reseller yang tersebar di seluruh nusantara dan mampu menjual secara retail di 3 benua pada 3 tahun berikutnya. Semua kesuksesan ini bisa terjadi karena kerjasamanya dengan kelompok Jemaah haji yang akan berangkat ke Mekkah. Awalnya sekedar kartu nama, kemudian proses terpenting adalah kualitas pengolahan dan kelezatan dari masakan rendang lah yang menentukan.
8 Tahun Kerja! Rendang buatan Pak Amril Restumande, 47,
Sudah berada di 6 (Enam) Benua
Hidangan ini terinspirasi dari kedatangan pedagang Gujarat di pantai barat Sumatera. Kala itu banyak orang India yang sempat menetap di daerah Minang pada abad ke 14. Secara tradisional daging yang digunakan adalah daging kerbau dan awalnya, rendang hanya dibungkus oleh lembaran daun pisang.

Lalu perkembangan akan bumbu dan rempah-rempah meminta perannya ditemani oleh irisan mentimun, rebusan daun singkong, serta rasa pedas yang memikat. Kata “merandang” pun muncul seketika dengan perlahan saat Isabella Bird di tahun 1883 mencatat, dedak rendang dibuat dari kacang bersama santan untuk dimasak hingga kering.

Tuesday, November 1, 2016

Bangkrut, Apa tuh? Selintas Pak Jaya Setiabudi, 43, Tak Pernah Terfikir Hidupnya Bakal Sukses

Sejumlah perusahaan global sudah memusatkan kinerja produksinya di Pulau Batam, Riau. Kedekatan geografis dengan Singapura serta biaya produksi yang relatif lebih murah dibandingkan dengan beberapa Negara lain menjadi faktor pertimbangan utama. Dan ternyata Pak Jaya Setiabudi, 43, mampu sukses seperti sekarang karena dia mengawali segalanya dari pulau tersebut. Padahal dulunya anak bandel, serta pernah hampir dikeluarkan dari sekolah saat masih duduk di Sekolah Dasar. Bahkan, Bangkrut berkali-kali adalah perjalanan biasa bagi karirnya di dunia usaha. Kini, ia sudah memiliki 6 perusahaan yang bergerak pada berbagai bidang usaha, ditambah lagi YukBisnis.com telah membuktikan sebagai salah satu elemen penting bagi perdagangan di WWW.
Bangkrut, Apa tuh? Selintas Pak Jaya Setiabudi, 43, Tak Pernah Terfikir
Hidupnya Bakal Sukses
Ada ungkapan pernah menyebutkan, “Bila anda ingin jadi Pebisnis yang sukses. Janganlah pernah takut untuk jatuh. Karena jatuh memiliki kelengkapan sifat kata dengan Bangun.” Begitulah kisah yang terjadi pada perjalanan karir dari pengusaha kelahiran Semarang.

Cukup terbalik kiranya pada awal cerita. Dimana sewaktu kecil Pak Jaya Setiabudi, 43, merupakan sosok anak nakal, sering membuat cemas orang tua, hampir dikeluarkan dari sekolah saat masih duduk di SD, bahkan pernah disumpahi oleh salah satu guru sewaktu masa pendidikan di SMPN 2. Ketika masuk ke jenjang STM Pembangunan, sikap bandelnya pun semakin menjadi-jadi.

Sunday, October 30, 2016

Setelah keliling Dunia, akhirnya Pak Venta Agustri bekerja selayaknya Warga Desa (World’s)

Apakah anda pernah menduga ?? Kok, pola penanaman hidroponik bisa memiliki hubungan yang sangat erat dengan penyelesaian akan permasalahan masyarakat di Gang Dolly. Itu tuh. . . .Wilayah prostitusi yang terdapat di Pasar Kembang, Surabaya dan telah ditutup secara total oleh Pemerintah Kota Surabaya sejak tahun 2014. Iya, (dengan hidroponik), kita tidak perlu mencangkul tanah. Menyiram pun tidak perlu bila sudah dibuat sistem penyiraman otomatis. Kita tinggal memberi pupuk yang tepat dan mengamati pertumbuhannya. Buat usia pekerja yang telah berumur tua, tentu enak, tidak harus keluar tenaga banyak dan tetap bersih saat berkebun. Pastinya, inilah salah satu solusi untuk memastikan tentang mudahnya mencari nafkah, selain pekerajaan yang berasal dari pelatihan untuk sektor menjahit, kerajinan, kesenian, dan banyak hal yang telah dipersiapkan oleh pemerintahan Kota Surabaya dalam hal perencanaan program kerja mereka. Pak Venta Agustri dengan senang hati memberikan ilmunya tanpa basa basi sedikitpun. Bahkan, dia ingin semakin banyak warga Surabaya yang bisa mengembangkan tanaman hidroponik di tempat tinggal mereka. Efektivitas kerja dari Hidroponik juga memungkinkan kinerjanya untuk dapat diaplikasikan pada daerah eks lokalisasi Dolly. . . .  . .Sungguh suatu kenyataan POSITIF yang sangat diharapkan oleh tiap Warga Negara Indonesia. . . .  . .Terima Kasih Pak Venta Agustri.
Setelah keliling Dunia, akhirnya Pak Venta Agustri bekerja
selayaknya Warga Desa (World’s)
Harumnya asap yang masih mengepul, hingga mengeluarkan aroma sedap dengan dominasi rempah-rempah bersama daun peterseli. Daun bumbu yang memiliki tekstur cukup mirip dengan daun oregano. Biasanya daun basil digunakan pada masakan Eropa dan sebagian Negara Asia Tenggara, seperti Laos, Thailand, dan Vietnam.

Seringkali juga daun basil digunakan untuk penambah rasa pada pasta, salah satu ciri khas masakan dari Italia. Di Negara asalnya, India, basil biasa disebut tlasi atau tulasi. Sedangkan di Thailand, basil lazim disebut Thai Basil. Adapun  di Negara kita, basil kerap dijadikan lalapan atau campuran sayur bayam guna menyelaraskan aroma masakan.

Friday, October 28, 2016

Gema Literasi Besakih, Tanamkan Cinta Sastra Sejak Dini

Kegiatan yang digelar di Wantilan Sri Ksari Warmadewa, Besakih, diikuti oleh delegasi SD Gugus V se-Kedesaan Besakih dan PAUD di Desa Besakih. “Jumlah peserta dari tingkat SD adalah 36 siswa, dan PAUD 20 siswa,” ujar Ketua Panitia. Kategori lomba untuk SD adalah berpidato, mendongeng, dan cipta puisi, sedangkan pada tingkat PAUD ada lomba mewarnai. Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh  Asisten II Bupati Karangasem dan dihadiri oleh instansi terkait mulai dari tingkat kabupaten sampai tingkat desa. Panitia Pelaksana mengungkap bahwa kegiatan ini merupakan aksi perdana dalam upaya mendukung program Gerakan Indonesia Membaca dan Gerakan Karangasem Membaca, pada kesempatan itu pula disampaikan ucapan selamat atas prestasi Adik Rista dari Besakih sebagai ikon anak Karangasem dan prestasi Tim Literasi Bali sebagai juara II dalam Festival Literasi di Palu, Sulawesi Tengah.
Gema Literasi Besakih, Tanamkan Cinta Sastra Sejak Dini
(Besakih, 22/10/2016). Gemar membaca sejatinya harus ditanamkan sejak dini, agar mendarah daging dalam diri anak, bawasanya itulah yang ingin ditumbuhkan oleh panitia pelaksana Gema Literasi Besakih (GLB) I (pejuang-red). Kegiatan “Gema Literasi Besakih” (GLB) I merupakan kegiatan perdana dengan mengusung cinta sastra di dalamnya dan bertujuan untuk merangkul dan mewadahi potensi generasi di Besakih khususnya siswa Sekolah Dasar (S)D dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Serangkaian dengan peringatan Bulan dan Bahasa Sastra Indonesia, kegiataan yang diadakan pada 22 Oktober 2016 ini diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam pengembangan potensi siswa SD dan PAUD.

Kegiatan yang digelar di Wantilan Sri Ksari Warmadewa, Besakih, diikuti oleh delegasi SD Gugus V se-Kedesaan Besakih dan PAUD di Desa Besakih. “Jumlah peserta dari tingkat SD adalah 36 siswa, dan PAUD 20 siswa,” ujar Ketua Panitia. Kategori lomba untuk SD adalah berpidato, mendongeng, dan cipta puisi, sedangkan pada tingkat PAUD ada lomba mewarnai. Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh  Asisten II Bupati Karangasem dan dihadiri oleh instansi terkait mulai dari tingkat kabupaten sampai tingkat desa. Panitia Pelaksana mengungkap bahwa kegiatan ini merupakan aksi perdana dalam upaya mendukung program Gerakan Indonesia Membaca dan Gerakan Karangasem Membaca, pada kesempatan itu pula disampaikan ucapan selamat atas prestasi Adik Rista dari Besakih sebagai ikon anak Karangasem dan prestasi Tim Literasi Bali sebagai juara II dalam Festival Literasi di Palu, Sulawesi Tengah.

Wednesday, October 26, 2016

Dita Adi Saputra, 28, bersama Tim Fruitanol Energy Membangun Agrowisata untuk Warga Desa, plus Bahan Bakar Baru

Ide dari Pak Dita Adi Saputra, 28, sangat sederhana kok. Hanya berusaha meningkatkan daya fungsi dan manfaat dari Buah Salak bagi Masyarakat. Yakni merubah SAMPAH Salak menjadi bahan bakar yang namanya Bioetanol. Kemampuan bahan bakar tersebut pun cukup mengundang kekaguman. Jadi! Cairan Bioethanol yang telah dihasilkan dapat digunakan sebagai bahan bakar yang sanggup mendidihkan air 1 (satu) panci berukuran nol derajat menjadi 100 derajat celcius hanya dalam kurun waktu 2 menit.
Dita Adi Saputra, 28, Membangun Agrowisata untuk Warga Desa, bersama
Bahan Bakar Baru
Buah jenis ini memiliki kulit yang mirip dengan sisik ular. Pelepah, tangkai, serta daunnya pun mengandung duri. Dan perlu juga anda ketahui, buah salak tidak dianjurkan untuk dikonsumsi oleh ibu-ibu yang sedang hamil, karena dapat mempengaruhi kesehatan mereka. Terutama saat melakukan kegiatan buang air besar.

Persepsi yang berkembang kemungkinan akan berubah sebanyak 360 derajat bila anda datang ke perkebunan salak di Kelurahan Bangun Kerto, Kecamatan Turi, Sleman, Yogyakarta. Sungguh sebuah suasana indah dan unik, sarat akan nilai, serta makna, menuturkan otentifikasi perilaku sebenarnya dari hasil pengolahan pada sektor perkebunan oleh para petani.

Monday, October 24, 2016

Bonggol Jagung bermanfaat sebagai sumber Kerajinan bagi Masyarakat BUMI (Buku Manusia)

Rangkaian uji coba telah dilakukan selama 2 tahun dan Pak Edie Juandie, 58, akhirnya berhasil menemukan cara terbaik dalam mengolah sampah bonggol jagung. Udah gitu! Sumbernya berasal dari pasar terdekat. Wow. . .  .???? Bahkan saat ini, pasar ekspornya telah sampai ke 3 benua, seperti: Singapura, Malaysia, Jepang, Amerika Serikat, Perancis, dan Belanda. Dan uniknya lagi, selama menjalankan usaha kerajinan berbahan bonggol jagung, Pak Edie tidak pernah menemukan adanya Negara lain yang mengkaryakan bongol jagung untuk menjadi ragam kerajinan.
Bonggol Jagung bermanfaat sebagai sumber Kerajinan bagi Masyarakat
BUMI (Buku Manusia)
Survei telah membuktikan bahwa tidak ada jalan pintas menuju keberhasilan. Kemampuan untuk menyadari dan mengatasi segala aral rintang yang akan dihadapi seringkali harus datang bersama kemauan keras untuk belajar. Tentu, sikap optimis wajib untuk selalu hadir disana.

Khasanah perilaku penjelasan yang tampaknya memiliki kemiripan bait dengan kisah perjalanan usaha dari Pak Edie Juandie, 58. Mantan lulusan Itenas yang tidak memiliki pekerjaan setelah berhenti dari perusahaan pipa terkemuka. Jiwa kreatif selekasnya mendorong keputusan dia untuk lebih mandiri, daripada sekedar menggunakan pengalamannya untuk asik mengerjakan laporan di kantor.

Saturday, October 22, 2016

Rp. 90 ribu adalah Modal awalnya, tapi Pak Syaiful Bahri, 21, mampu SUKSES jualan Lampu Hias

Menapaki rezeki yang lebih baik dari modal uang sebanyak Rp. 90 ribu. . . .Sepertinya enggak mungkin deh!!!! Apalagi Pak Syaiful Bahri, 21, hanyalah Warga Desa (World’s) dari keluarga miskin. Namun usahanya yang bergerak dalam bidang Lampu Hias telah terbukti sukses setelah bekerja sejak tahun 2014. Kini IPOENK art and light telah memiliki 15 reseller di 9 wilayah berbeda, seperti: Surabaya, Malang, Semarang, Tangerang, DKI Jakarta, Riau, Ujung Pandang, Kalimantan Utara, serta Manado, Sulawesi Utara.
Rp. 90 ribu adalah Modal awalnya, tapi Pak Syaiful Bahri, 21,
mampu SUKSES jualan Lampu Hias
Ibarat menyantap sayuran bersama garam. Sebuah tatanan interior terasa lengkap bila penataan dekorasi berhasil menciptakan atmosfer ruang sesuai keinginan. Memang diusahakan kemewahan yang ada tidak harus diciptakan dari pilihan furnitur yang mahal.

Berkesan indah berkat sentuhan sederhana bisa saja dimunculkan lewat kreativitas dari pengemasan. Adaptasi penyesuaiannya pun senantiasa mengundang respon khalayak untuk terasa selalu nyaman. Pastinya konfigurasi ini hanya mengandalkan pencahayaan dan contoh nyata dari buah karya tangan yang disampaikan oleh Pak Syaiful Bahri, 21, sangat perlu kita perhatikan.

Thursday, October 20, 2016

Si Anak DESA bergerak Sukses bersama Hutang. Hingga 2 tahun berikutnya: “Semua LUNAS”

Ungkapan kata tentang Game atau Permainan memang cenderung lebih merapat pada kapasitas pertumbuhan yang dimiliki oleh Anak-Anak berusia 1 hingga 20 tahun. Dan ternyata, perihal tersebut mampu mengdongkrak usaha si Warga Desa (World’s) saat ingin berbicara pada pasar di tingkat Nasional maupun Internasional. Sebut saja nama Pak Andi Taru Nugroho, 29, seorang sarjana TI lulusan Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga. Dia bersama istri, Ibu Idawati serta beberapa rekan membuat Educa Studio di tahun 2011. Perusahaan tersebut memfokuskan jati diri produknya pada PC Games dengan penetrasi pasar untuk permainan edukasi bagi anak-anak berusia 2 – 6 tahun dan 7 tahun - 12 tahun.
Si Anak DESA bergerak Sukses bersama Hutang. Hingga 2 tahun
berikutnya: “Semua LUNAS”
Meski belum sebesar seperti negara-negara maju, perlahan tapi pasti, industri game tanah air terus mendongkrak naik. Infrastruktur dan wadah untuk membuat game pun terus mengalami perkembangan. Lebih baik dari sebelumnya dan tahapan perjalanannya cenderung membuang efek negatif.

Tidak hanya kebutuhan permainan untuk sekedar iseng. Pentingnya pendidikan telah juga ditelaah lebih lanjut. Awalnya sang pendiri bernama, Pak Andi Taru Nugroho, 29, suka memperhatikan kebiasaan para orang tua disekitarnya. Banyak dari mereka kerap memberikan perangkat teknologi seperti smartphone atau tablet kepada anak-anaknya sejak dini.

Sunday, October 16, 2016

Modalnya 0 (Nol) Rupiah dan Kini, Pak Faishal Arifin, 29, Telah menjadi CONTOH NYATA

Hanya bermodalkan KTP. . .  .Eh! 2 (dua) tahun berikutnya, Pak Faishal Arifin, 29, mampu menjadi pengusaha yang Kaya Raya dan Sukses, serta sering meraih penghargaan dari berbagai pagelaran acara yang diadakan oleh Perusahaan Astra.   Bahkan Si Warga Desa dari Keluarga Miskin berhasil membina lebih dari 36 kelompok kerja dengan jumlah masing-masing: 2 - 30 anggota untuk setiap kelompok, termasuk mantan TKI yang sempat dipenjarakan di Malaysia. Para pengrajin yang tergabung sebagai mitra dari CV Silver 999 mengaku sangat terbantu dengan terobosan usaha dari mahasiswa lulusan Universitas Widya Gama, Malang. Disana tidak hanya diajarkan tekhnik kerajinan perhiasan, tetapi juga teknik berwirausaha agar dapat meningkatkan penghasilan.
Modalnya 0 (Nol) Rupiah dan Kini, Pak Faishal Arifin, 29, Telah
menjadi CONTOH NYATA
Ada banyak kisah menarik, lucu, sedih hingga cerita yang memiliki inspirasi saat kita nimbrung dalam perbincangan seputar mencari pekerjaan. Trending topic pembicaraan pun serta merta mendorong berbagai petunjuk, nasehat, kabar baru, dan kiat yang kemudian bermunculan.

Langkah yang biasanya diambil setelah mendapatkan ijasah. Di kalangan mereka, banyak calon lulusan sudah mulai bergerilya guna mengirimkan lamaran pekerjaan. Bagi yang beruntung, para calon lulusan sudah direkrut oleh instansi tertentu dan akan bekerja bila mereka sudah dideklarasikan dalam suatu acara wisuda.

Friday, October 14, 2016

Usaha Kreatif dari Ibu Karsum Bunda bersama Sulaman Indah dari Kain Karawo

Ibu Kasum Bunda mengawali langkah usahanya dengan modal Rp. 15 Juta. Saat ini, www.tokokarawo.com memiliki Omzet mencapai Rp. 360 juta. Sulitnya proses pembuatan inilah yang membuat usahanya membutuhkan setidaknya 50 pengrajin untuk memenuhi pesanan sebanyak 1.000 potong per tahunnya.
Usaha Kreatif dari Ibu Karsum Bunda bersama Sulaman Indah dari
Kain Karawo
Seperti yang kita ketahui, kain bisa menjadi salah satu potensi desain yang mampu membuat seseorang tampak makin mengesankan, mempesona dan juga elegan. Kain juga telah terkenal menjadi salah satu perlengkapan bagi masyarakat modern yang dapat membuat seorang pria dan wanita terlihat makin ganteng, serta cantik.

Bicara lebih khusus tentang kain. Jawa memiliki batik, Palembang mempunyai songket, Tapanuli menghasilkan Ulos, dan Gorontalo sebagai salah satu wilayah di propinsi timur pun tak ketinggalan. Ternyata daerah yang dinamakan Gorontalo juga memiliki sulaman kain bernama Karawang. Adakah kaitannya dengan daerah di Jawa Barat, bernama Kerawang?

Wednesday, October 12, 2016

Perjuangan Pak Slamet Triamanto, 42, Bersama Eceng Gondok untuk Kesejahteraan Masyarakat

 Tanaman yang dianggap oleh banyak orang tidak memiliki manfaat. Justru disulap oleh Pak Slamet Triamanto, 42, warga Desa Kebun Dowo, Banyubiru, Semarang menjadi sebuah kerajinan yang memiliki nilai ekonomis sangat tinggi. Tanaman eceng gondok yang sudah dikeringkan, kemudian dianyam untuk dibentuk menjadi berbagai miniatur, seperti: motor Harley Davidson, Kereta Api, Kapal Pesiar Kuno, bahkan Rumah Tradisional dari Kalimantan.
Perjuangan Pak Slamet Triamanto, 42, Bersama Eceng Gondok untuk
Kesejahteraan Masyarakat
Meskipun sekarang ini bisnisnya telah berkembang pesat dan mendapatkan omzet berjumlah cukup lumayan untuk setiap tahunnya. Pak Slamet Triamanto, 42, merintis karir dagangnya dengan perjuangan usaha yang tidak mudah. “Sangat betul saya dri kluarga tdk mampu,” ungkapnya kepada saya, Clenoro Suharto di Facebook (09/10/2016).

Lika-liku perjalanan hidup menjadikan dirinya sebagai pribadi yang tegar dan pantang menyerah. Pekerjaan apa saja tanpa memilih-milih ditempuhnya. Hal ini ia lakukan untuk bertahan hidup. Peluang menjadi supir bus, pemulung, tukang asongan, kernet hingga buruh pabrik, diambilnya guna mencukupi kebutuhan. Bahkan, “Saya pernah tinggal di kandang kambing sama anak dan istri saya ketika saya mulai berwirausaha.” Untungnya, rentetan kenyataan beratnya hidup Pak Slamet selalu mendapatkan perhatian yang sangat POSITIF dari Paman dan Bibi nya.

Monday, October 10, 2016

JIKKA menghadirkan Kharakter yang Unik akan Arsitektur Rumah Tradisional

Struktur tenda-tenda ini dirancang khusus oleh seorang arsitektur berkebangsaan Jepang yang bernama Pak Issei Tokiota. Disebut JIKKA karena kompleks kecil ini terdiri dari 5 struktur runcing, yang berisi bermacam-macam fasilitas. Termasuk kolam renang berbentuk spiral dan dapur yang luas.
JIKKA menghadirkan Kharakter yang Unik akan Arsitektur Rumah Tradisional
JIKKA, sebut seorang desainer dari Jepang akan kompleks rumah kemah buatannya yang terletak di Desa Shizuoka. Berdiri di atas tanah seluas 100 meter persegi, lima bangunan memiliki volume kulit luar yang dikelilingi oleh panel kayu ringan dan struktur pendukung berbahan beton untuk tampilan interior.

Dirancang oleh Pak Issei Tokiota. Bangunan berbasis persegi muncul pada ketinggian yang berbeda dengan atap berbentuk kerucut runcing, selayaknya lingkungan pegunungan mini. Setiap blok memberikan khasanah akan fungsi yang mustahil untuk dapat dikatakan luas. Namun apa yang terjadi? Setelah setiap sosok mata melihat suasana di dalam.

Saturday, October 8, 2016

Miniatur Lokomotif dari Sampah! Pak Sulkan, 61, Telah Membuatnya dengan Sangat Baik

Cita-cita menjadi masinis yang kandas, ternyata justru mengantarkan Sulkan menjadi pebisnis. Perajin miniatur lokomotif, bahkan sudah mematenkan kerajinannya yang unik. Miniatur lokomotif karya Sulkan (61) ini terlihat terpajang rapi di ruang tamu rumahnya, Jalan Pakis 103, Kabupaten Malang.
Miniatur Lokomotif dari Sampah! Pak Sulkan, 50, Telah Membuatnya
dengan Sangat Baik
Impian untuk membuat miniatur diawali dari hobinya sejak 2007. Tidak memiliki background sebagai lulusan insinyur dari bidang tekhnik. Si wong deso hanyalah sosok umumnya pekerja yang pernah menimba pengalaman dalam profesinya sebagai pengrajin kayu.

Tidak jauh memang logika kerjanya. Membentuk sesuatu yang masih samar, hingga kemudian pilihan hasil terbaik menjadi prioritas. Uniknya lagi, bahan baku yang diperoleh berasal dari limbah sampah. Sebut saja: knope tutup panci, botol parfum, peralatan listrik bekas, handle microphone, kaleng susu bekas atau omplong, PCB elektro bekas, dan pipa pvc yang senantiasa digunakan untuk roda miniatur.

Wednesday, October 5, 2016

Pak Hendra Hendarin, Sukses menjadi Bos Kopi SariBhumi. Tapi tidak punya Pabrik

Kopi SariBhumi benar-benar sangat memahami tentang seluk-beluk kopi berkualitas. Selain itu SariBhumi juga selalu mempromosikan tentang pentingnya hidup sehat dan pentingnya gaya hidup alami. Salah satu keterlibatan SariBhumi dalam mengedukasi masyarakat adalah dalam cara Edukopi yang baru baru ini diadakan di gunung Puntang yang membagikan tentang pentingnya pendidikan konservasi alam praktis pada anak anak; bagaimana pentingnya menanam yang menjaga bahkan meningkatkan kualitas air, tanah dan udara.
Pak Hendra Hendarin, Sukses menjadi Bos Kopi SariBhumi. Tapi tidak
punya Pabrik
Coba lihat, di rumah, kita pasti punya stok kopi bukan? Kopi memang telah menjadi menu primadona bagi masyarakat modern di Indonesia. Dibalik rasanya yang membuat ketagihan, kopi juga kerap memiliki kapabilitas untuk memompa semangat keseharian anda.

Keunggulan yang diakui selain cita rasa pun menggelinding begitu saja ketika sang penikmat sedang asik berbicara bersama kawan. Aromanya yang jantan seakan telah lulus sensor guna memasuki era baru yang telah menapaki perjalanan singkat para penduduk perkotaan dalam 30 tahun terakhir ini. Saya sendiri saja, tidak akan pernah ragu untuk mengisi keseharian bersama seduhan the special one.

Sunday, October 2, 2016

Trainz Café adalah Rumah Makan Terbaik bagi Keluarga, karena Perhatiannya untuk Masyarakat

Bukan tanpa alasan. Trainz Café merupakan tempat yang cocok juga bagi pengunjung yang ingin melepaskan emosi negatif. Kondisinya jelas tidak monoton dan disini, para pengunjung bisa berinteraksi dengan berbagai perangkat fasilitas yang unik dan lucu. Mulai dari kendaraan masyarakat hingga kendaraan pribadi.
Trainz Café adalah Rumah Makan Terbaik bagi Keluarga, karena Perhatiannya
untuk Masyarakat
Senang sekali rasanya bila kita bisa hadir diantara nuansa yang menarik. Dimana inspirasi tumbuh dalam suasana yang santai sambil menikmati makanan dan minuman lezat. Kondisinya pun tidak monoton. Sangat berbeda dibandingkan banyak restoran yang pernah kita hampiri.

Menyadari dirinya sebagai tempat favorit, Trainz Café konsisten menyodorkan berbagai fasilitas yang unik dan lucu. Mulai dari miniatur sampai arena balap mobil lengkap beserta remote yang bisa pelanggan mainkan. Begitu tiba, biasanya perhatian anak-anak tidak akan lepas pada miniatur lokomotif dan miniatur kota jaman dulu di Eropa.

Friday, September 30, 2016

Terima Kasih Pemerintah Republik Indonesia atas Karya Kreatif dari Narapidana di Napi Craft

Kebanyakan hasil kerajinan tangan yang habis laku dijual adalah Sepatu kulit hasil buatan tangan warga binaannya, serta batik tulis dan kerajinan dompet yang terbuat dari kulit.
Terima Kasih Pemerintah Republik Indonesia atas Karya Kreatif dari Narapidana
di Napi Craft
Wajah-wajah ceria menghiasi ruang tunggu di Lapas Rajabasa, Bandar Lampung. Tawa riang sang bocah ikut mewarnai pertemuan singkat keluarga dan kerabat. Ucapnya sederhana bersama keyakinan kuat, 'Orang tua ku telah menjadi sosok yang positif bagi masyarakat.'

Terwujudnya kreativitas dapat terjadi dimana saja dan kapan saja, bahkan di dalam penjara sekalipun. Apalagi setelah kita memperhatikan lebih seksama kepada hasil kinerja Pemerintah RI untuk permasalahan yang satu ini. Amir Mahmud, salah satu narapidana yang divonis selama 14 tahun karena kasus asusila terlihat sibuk memintal benang emas. Sedangkan yang lain; sibuk mengasah batu akik, mendesain potongan kayu, dan di ruangan yang berbeda, ada napi yang begitu ceria saat mengerjakan kerajinan kain tapis.

Wednesday, September 28, 2016

Batu Cobek buatan Ibu Riyati, 52, Untungnya Rp. 4 juta per Bulan

Walau dianggap sepele, cobek selalu menjadi institusi penting bagi dapur keluarga. Keberadaannya dibutuhkan guna menghaluskan bumbu kala ibunda menyajikan masakan, termasuk aneka sambal dengan berbagai pilihan seduhan resep. Ibu Riyati, 52, namanya. Dia tidak sendiri membuat cobek di daerahnya. Ada 60-an kepala keluarga yang terdapat di Desa Toyomarto, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang dan biasa memasarkan hasil kerjanya hingga luar pulau Jawa. Puluhan pengrajin di desa tersebut, hidup dari membuat cobek yang bahannya diambil dari batu di lereng Gunung Arjuno.
Batu Cobek buatan Ibu Riyati, 52, Untungnya Rp. 4 juta per Bulan
Batu hitam dan berat ini sudah menjadi teman memasak paling favorit bagi para keluarga di Indonesia sejak dahulu kala. Bukan ku menceritakannya tanpa alasan. Alat tradisional yang memiliki manfaat untuk menghaluskan bumbu dan bahan-bahan lainnya.

Cobek namanya. Perangkat masak yang terbuat dari batu dan tahan terhadap pengaruh suhu, air, bahkan benturan sekalipun. Jika lumpang atau cobek yang anda inginkan adalah berasal dari Batu Gunung Arjuno, maka tidak salah untuk ditelaah lebih lanjut. Produksi cobek yang dilakukan telah dijalankan secara turun temurun oleh para pengrajin yang berada di Desa Toyomarto, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang.

Saturday, September 24, 2016

Indahnya hasil Revitalisasi Desa di Pulau Dewata dan Pak Putu Gede Asnawa Dikta adalah tokohnya

Inspirasi bagi warga desa bisa datang dari mana saja, tak terkecuali dari fenomena yang dimiliki sejak 1920-an dan Pak Putu Gede Asnawa Dikta adalah seorang mahasiswa yang berusaha merevitalisasi keunggulan tersebut. Hanya dalam kurun waktu selama 4 tahun saja, ia telah berhasil merealisasikan programnya pada sektor primer (pertanian) dan sektor tersier (pariwisata).   Saat ini, Masyarakat di Desa Sibetan, Kabupaten Karangasem, Bali, berani memPROKLAMIRkan daerahnya sebagai wilayah AGROWISATA BARU di Pulau Dewata. Bahkan mereka juga telah mampu mengolah buah salak menjadi beragam kebutuhan panganan, mulai dari manisan, dodol, keripik, sirup, caramel, hingga produk kopi. Serta dari sekian jenis olahan, salak pun bisa menghasilkan minuman khas dari Budaya Italia dan sejak tahun 2013, mereka sudah mengekpor produk tersebut ke Eropa.   UNIK-nya lagi! Anda dan para wisatawan yang datang, TIDAK akan pernah menemukan HOTEL disana. Jadi, setiap masyarakat desa siap memberikan fasilitas home stay (rumah singgah) dan paket field trip (jalan-jalan berkeliling desa), serta menghadirkan khasanah budaya Pulau Dewata pada setiap perjumpaan. . . . . . . Wow, Menarik sekali tampaknya.
Indahnya hasil Revitalisasi Desa di Pulau Dewata dan Pak Putu Gede Asnawa
Dikta adalah tokohnya
Pengembangan sektor pertanian yang digabung dengan unsur wisata merupakan sebuah terobosan yang memiliki manfaat ganda. Aktivitas ini berbeda dari lainnya. Ketika wilayah terus digali, pastinya semua itu tidak akan pernah habis, tak pernah sepi, terutama saat fungsi dan manfaat mampu berinteraksi.

Di sisi lain, memperhatikan para pengunjung ceria, senang, dan sangat jarang yang datang sendirian, memberi rasa yang tak ternilai. Harapan tanpa harus merogoh kocek besar, mereka bisa menikmati keindahan alam yang luar biasa ini. Belum lagi, animo yang cukup tinggi datang dari masyarakat perkotaan, mereka kerap menyukai rutinitas ringan guna melepas kepenatan.

Thursday, September 22, 2016

Di tangan Pak Agung Nugroho, 23! Kaleng Bekas Bisa Datangkan Rp. 350 ribu sehari

Pria asal Kabupaten Pati ini tidak ada background seni sama sekali untuk membangun usahanya. Apalagi terhitung bila proses pembuatan dan pendesainan miniatur tidaklah mudah. Jadi dia hanya berbekal pengalaman pada masa perantauan di Tangerang. Lalu Agung Nugroho, 23, mencoba mengisi waktu yang ada dengan mengotak-atik kaleng minuman bekas sampai dengan botol plastik.   Berbaur bersama sejumlah peralatan sederhana, seperti tang, lem, cutter, dan gunting. Tampak ia rajin mengutak atik dan serius menjalani berbagai percobaan. Hingga hasilnya, ia mendapatkan pesanan dari  teman, serta pembeli dari berbagai daerah, seperti Jakarta, Semarang, dan beberapa tempat di Pulau Sumatera.
Kita patut hadir untuk orang-orang kreatif di Indonesia. Agar supaya karya-karya mereka lebih baik dan berperan efektif guna pengembangan sektor ekonomi di masyarakat. Maksud ini juga memiliki tujuan untuk menghindarkan generasi dari kegiatan dan pengaruh yang sifatnya negatif.

Proses kreatif yang ada bisa dimulai dari lingkungan terdekat. Terutama dalam hal ini, pengelolaan akan sampah dapat dijadikan pembuktiannya. Salah satu diantaranya adalah Pak Agung Nugroho, 23. Secara mandiri, pria dari Kabupaten Pati ini mampu merubah wadah minuman bekas menjadi miniatur helikopter, pesawat, motor vespa, dan becak, serta kapal laut.

Tuesday, September 20, 2016

Pak Abdul Sobur - Bermula dari Jualan Radio Klasik, kini karyanya laku terjual di Luar Negeri

Hadirkanlah keindahan Radio Klasik ke rumah anda bersama Produk dari Gloya Indonesia. Didukung oleh teknologi sistem audio terbaru bersama ornamen terukir dan karya tulisan tangan yang tidak perlu diragukan lagi, radio ini membawa gelombang tranguility yang menggemakan bagi setiap sudut ruang rumah anda.   Awalnya Pak Abdul Sobur hanya fokus membuat jenis kerajinan untuk kotak kayu. Lambat laun kreasinya kerap diburu oleh berbagai konsumen dari luar maupun dalam negeri. Hingga suatu saat, respon pasar semakin memperlihatkan ketajamannya sejak ia bekerjasama dengan pelopor dari Pabrik Radio Transistor pertama di Indonesia.
Pak Abdul Sobur - Bermula dari Jualan Radio Klasik, kini karyanya laku terjual
di Luar Negeri
Menghadirkan ruang gerak yang sangat bebas bagi para penggemarnya. Termasuk untuk berbagai kalangan, eksistensi tersebut mesti dilestarikan ketika ketatnya kompetisi antar media kian hiruk pikuk. Kalau televisi, kita seharusnya duduk manis dan mengerahkan semua perhatian.

Coba saja bandingkan dengan radio. Sobat muda bisa mendengarkannya tanpa merasa terganggu sambil bekerja di laptop, tertawa cerita bersama sobat, berbincang-bincang dengan kawan atau konsentrasi saat mengendarai kendaraan. Lebih lagi, si pengisi suara rasio atau penyiar tidak bisa ditampik wajib menghadirkan solusi suara yang diinginkan oleh pemirsa.

Monday, September 19, 2016

Berkat Modal Rp. 100 Ribu, Labushky Bouquet telah merambah Jual-Beli Bunga ke seluruh Indonesia

Modal sekitar Rp. 100.000 itu juga beli beberapa batang kayu mawar dan bunga gerbera, bunga mentah dari petani kan harga murah. Dirangkai, jadi harga yang selesai dirangkai kenapa mahal itu tuh karena kreatif dan seni," ungkap Mbak Yosefine Nugrahening Lamiastuti kepada Harian Detik (10/08/2016) tentang perihal awal perjuangan bisnisnya.
Berkat Modal Rp. 100 Ribu, Labushky Bouquet telah merambah Jual-Beli Bunga
ke seluruh Indonesia
Minat masyarakat modern akan bunga memang cenderung tidak pernah berhenti. Hal terbaik tentang dekorasi dari alam yang efektif dan efisien bagi luas ruang seadanya. Selain itu, kharakteristik kreasi selalu terlihat indah dan asri saat memberikan begitu banyak pilihan.

Diceritakan oleh Mbak Yosefine Nugrahening Lamiastuti. Sejak Agustus 2015, ia bersama keahlian alamiahnya mulai membuat rangkaian bunga hias yang beralaskan kotak beragam bentuk. Terhitung tiap 1 bulan, ia mampu menjual 100 - 300 bucket dengan omzet mencapai Rp. 20 s/d 30 juta.

Saturday, September 17, 2016

Tak Pernah meraih Gelar Insinyur, tapi karya Miniatur dari Pak Frans Sukarya dikenal oleh Dunia

Tidak memiliki latar belakang pendidikan sebagai Insinyur. Apalagi keterkaitannya dengan disiplim ilmu mengenai bangun membangun, bahkan perihal pengetahuan pada bidang desain dan arsitektur. Pak Frans Sukarya hanyalah seorang rakyat jelata yang berusaha menyalurkan hobinya sejak kecil.   Kerabat seprofesi dari Negara Cina, Jerman, dan Perancis sempat terpukau saat mereka berkunjung ke Taman Miniatur Kereta Api miliknya di Bandung. Bahkan tak segan mereka menyamaratan kualitas produknya dengan kapasitas mutu yang dihadirkan oleh Taman Miniatur di Look Model Railway, Jerman; Northlandz Model Railway, Belanda; Gainsborough model Railway, Inggris; Taman Miniatur Wunderland, Hamburg, Jerman; dan Toogenburg Model Railway, Swiss.
Tak Pernah meraih Gelar Insinyur, tapi karya Miniatur dari Pak Frans Sukarya
dikenal oleh Dunia
Saya kira ia awalnya tumbuh dari seorang yang pandai berimajinasi. Frans, panggilan akrab Pak Frans Sukarya, sosok yang cukup terkenal di Kota Pahlawan berkat keahliannya dalam membuat Miniatur Kereta Api. Hasil kreasinya terbukti telah banyak mengundang decak kagum.

Dirinya sewaktu keil memang seorang figur yang telaten, suka memanfaatkan waktu untuk rajin belajar, serta gemar sekali memperhatikan lokomotif-lokomotif yang terpajang di museum. Kemudian mencoba mewujudkan pengamatannya untuk membuat miniatur lokomotif pada tahun 1996.

Thursday, September 15, 2016

Nggodhog Wedang Teh bersama 50 jenis Racikan dari Kedai Teh Laresolo, Mengapa Tidak ????

Sangat sulit kiranya menyediakan 50 jenis teh yang berasal dari berbagai lapisan wilayah pada 1 (satu) tempat kedai minum. Akan tetapi, Pak Bambang Laresolo, 51, mampu menyajikan kenyataan tersebut. Memang tidak mudah sih awalnya. Identifikasi perilaku yang ada harus benar-benar perhatian pada berbagai tahapan yang diperlukan.   Berangkat dari keluarga desa! Teh bermerek 999, teh gopek, dan teh cap sepeda balap dinyatakan oleh Bambang kecil sebagai komposisi kekayaan alam terbaik untuk nya dalam mengenal ritual tradisi meminum teh. Sederhana sekali, ternyata. Itulah yang kemudian disebut sukses, karena terciptanya harmonisasi antara pengetahuan, bisnis, loyalitas, keluarga, kerja dan konsep.   Alumnus D3-UGM makin konsisten untuk serius bekerja saat Kedai Teh Laresolo terbentuk pada pertengahan 2010 di komplek Agripark, Bogor. Tidak segan, ia pun rajin melewatkan perguliran waktu dengan memberikan edukasi kepada masyarakat tentang berbagai rupa informasi yang berhubungan dengan fungsi, manfaat, sejarah teh dan filosofinya. Jadi wajarlah bila rata-rata omzet yang dapat digapai oleh Kedai Teh Laresolo, yaitu: Rp. 2 juta / hari.
Nggodhog Wedang Teh bersama 50 jenis Racikan dari Kedai Teh Laresolo,
Mengapa Tidak ????
Terlintas di benak kita tentang kedai teh. Bisa dibilang salah satu persinggahan istimewa yang menjanjikan dan tentunya senantiasa menghadirkan; suasana yang apik, olahan yang sangat berkaitan dengan tradisi Indonesia, serta cita rasa yang benar-benar alami saat dituai.

Catatan perjalanannya sekilas terlihat identik dengan perilaku umumnya kita. “Maaf yang ada cuma teh,” saat sang Ibu Rumah Tangga di tahun 80’an bergegas menghampiri para tamu yang datang. Kemudian dibuatkanlah sebuah Kedai Teh Lare Solo oleh Pak Bambang Mukhtar setelah ia belajar sekian lama mengenai sejarah teh dan filosofinya.

Wednesday, September 14, 2016

HAPPY BIRTHDAY setiap hari bersama Gaya Arsitektur Kue Tart dari Mas Arzet Zyetto, 21

Dapat dipastikan, perhatian pun semakin menggelora dari kalangan wanita saat Mas Arzet Zyetto, 21, mulai menampakkan konfigurasi terbaru akan bingkisan cake-nya. Belum lagi, gaya arsitektur olahannya yang tidak pernah membosankan, serta sajian kumpulan kata yang cukup gentle untuk tiap penerbitan.
HAPPY BIRTHDAY setiap hari bersama Gaya Arsitektur Kue Tart dari
Mas Arzet Zyetto, 21
Kreativitas dari generasi muda memang tidak akan pernah berhenti. Walaupun dibatasi oleh usia yang belum cukup mapan ataupun kapabilitas mental yang masih belia, mereka tetaplah sosok yang bisa dikatakan pantas untuk mengkreasikan barang-barang bernilai dan bahkan, hasilnya acapkali terlihat unik.

Hal ini berlaku juga bagi seorang anak desa dari Banjarnegara, Purwokerto, Jawa Tengah. Terkejut dong ? Masih muda dan baru mengawali aktivitas pembuatan kue pada “2/th yg lalu,” katanya kepada saya di Facebook chatting. Sekilas terlihat enggak mungkin deh, tapi penilaian kita pastinya langsung sangat percaya saat memperhatikan setiap posting-nya di Facebook account.

Label

Agama Air Minum Alat Musik Alumunium Angklung Artis Asmara Automotif Bahan Bakar Bali Bambu Bandung Bank Bank Sampah Barang Bekas Batam Batik Becak Beras Besakih Biola Blogspot Boneka Buah-buahan Budaya dan Tradisi Buka Lapak Buku Bunga Burger Burung Cafe Charlie Tjendapati CNBC Cobek Dandung Santoso Daur Ulang Desa Desain Dodol E-mail Eceng Gondok Edie Juandie Ekonomi dan Perdagangan Es Krim Facebook Flipboard Flora dan Fauna Fruit Carving Furnitur Gadget Gamelan Garam Gerai Gerobak Gitar Google Plus Gula Hari Raya Harian Merdeka Haryadi Chou Hewan Hiburan dan Wisata Hidayah Anka Hidroponik Hijab Hotel http://www.duahari.com Hukum dan Politik Indra Karyanto Instagram Internet Internet Marketing ITB Jagung Jajanan Jamu Jamur Tiram Jangkrik Jawa Barat Jawa Tengah Jawa Timur Jepang Kain dan Pakaian Kaleng Kalimantan Kamera Kapal Laut Karaoke Kartun Kecantikan Kecap Keju Kelautan Kelinci Kemasyarakatan Kendaraan Kerajinan Kereta Kertas Kiat dan Tip Kisah Hidup Koki Komputer dan Teknologi Kopi Koran Kuda Pustaka Kuliner Kumpulan Kurir LA Time Laptop Si Unyil Lidah Buaya Linkedin Liputan 6 Logam Lukisan Kayu Madu Mahasiswa Mainan Anak-Anak Makanan dan Minuman Malang Martabak Masyarakat dan Persoalannya Matras Melukis & Menggambar Metro TV Mineral Miniatur Minyak Atsiri Mitra Mobil Motor Musik Nana Mulyana Narapidana Net TV Ngatmin Biola Bambu Obat dan Kesehatan Olah Raga Ondel-Ondel Online Organik Organisasi Sosial Pameran Panama Papers Pantang Menyerah Papan Selancar Paper Quilling Pariwisata Peluang Usaha Pemulung Pencucian Pendidikan Penelitian Penemuan Penyanyi Penyiar Peralatan Perhiasan Perikanan Permainan Perpustakaan Pertanian dan Perkebunan Perumahan Peternakan Pinterest Plastik Proses Produksi Psikologi dan Mental Putu Gede Asnawa Dikta Puyuh Radio Rancangan Rendang Resep dan Masakan Restoran Robot Roti Salak Sambal Sampah Sandal Sapi Sayur Mayur Sejarah dan Peradaban Sekolah Semarang Seni Seni Pahat Sepatu Sepeda Sindo News Slamet Triamanto Spa Strikingly Suprapto Surabaya Surat Kabar Tahun Baru Tas Tattoo Techno Park Teh Tekhnologi Televisi Telur Terrarium Tukang Cukur Tumang Twitter Venta Agustri Vespa Wanita dan Keindahan Wawancara Wayang Website Wetz Shinoda What's Up Wine Wordpress Yoga Yogyakarta You Tube