Rp. 90 ribu adalah Modal awalnya, tapi Pak Syaiful Bahri, 21,
mampu SUKSES jualan Lampu Hias
|
Berkesan indah berkat sentuhan sederhana bisa saja dimunculkan lewat kreativitas dari pengemasan. Adaptasi penyesuaiannya pun senantiasa mengundang respon khalayak untuk terasa selalu nyaman. Pastinya konfigurasi ini hanya mengandalkan pencahayaan dan contoh nyata dari buah karya tangan yang disampaikan oleh Pak Syaiful Bahri, 21, sangat perlu kita perhatikan.
“Saya memulai usaha lampu hias semenjak saya lulus dari smk tahun 2014,” tuturnya kepada saya, Clenoro Suharto di akun Facebook (12/10/2016). Bermodalkan pengalaman sebagai penjaga warung internet selama 10 hari, ia menggunakan upah kerjanya sebanyak Rp. 90 ribu untuk memulai usaha jual-beli lampu hias. Sebelumnya, ia sempat mengalami kebingungan akan pilihan jenis usaha, karena pernah gagal saat mencoba berdagang bros flanel.
Rp. 90 ribu adalah Modal awalnya, tapi Pak Syaiful Bahri, 21, mampu
SUKSES jualan Lampu Hias |
Estetika suatu Kesempatan.
Maklum! Pria asal Bondowoso memang sosok Warga Desa (World’s) yang terlahir dari keluarga miskin. Adapun memperoleh modal baru dapat diyakini tidaklah mudah. Jadi harapan penuh pada pilihan tersisa sangatlah berarti bagi langkah masa depannya guna menerapkan cita-cita yang telah diusung.
Selayaknya lampu di dalam ruang yang pada awalnya hanya berfungsi untuk menerangi. Kemudian pada perkembangannya, lampu ruang dapat menjadi bagian dari elemen penting yang tak bisa dipisahkan untuk mengangkat estetika suatu dekorasi. Cerminan inilah yang lantas menyebabkan dia berani merubah kategori jenis usaha.
“Krna peminatnya sedikit dan tdk ada kemajuan sya mencoba usaha lampu hias karakter,” urainya saat meyakini kondisi saat itu. Selanjutnya kesempatan tersebut ia pergunakan untuk membangun kinerjanya secara tekun melalui proses penawaran barang ala door to door sepanjang lingkungan sekitar atau sering orang menyebutnya, ‘Tetangga.’ Pokoknya, semua lapisan masyarakat terdekat wajib mengetahuinya terlebih dahulu. Namun strategi pemasaran saat itu belum menggunakan fasilitas layanan dari social networking.
Rp. 90 ribu adalah Modal awalnya, tapi Pak Syaiful Bahri, 21, mampu
SUKSES jualan Lampu Hias |
Terlihat hasil kreasinya sangat mampu memadukan kehangatan dan keindahan bagi siapapun yang melihatnya.
Elemen Penting dari Modal Seadanya.
“Sya belajar dari internet. Tp saya kembangkn sendiri hingga produk saya memiliki karakteristik sendiri.” Dukungan informasi yang ada semakin memompa motivasinya untuk rajin menghasilkan karya yang berkualitas. Buktinya selepas ia mempresentasikan produknya ke sekolah-sekolah, hasilnya, semua guru bersedia membeli komoditinya dengan harga yang pantas.
Berbekal keuntungan yang didapat, Pria kelahiran 1 Januari 1995 sudah mulai mampu membuat sejumlah modal baru dan semangat baru. Tidak terlupa ia pun rajin sedikit demi sedikit menyisihkan keuntungan yang telah diraih, untuk ditabung. “Alhamdulillah usaha saya mulai ada perkembangan,” jelasnya setelah akun twitter, instagram, facebook, oldshop, dan bbm dipergunakan sebagai media pemesanan, sekaligus promosi.
Sisi keunikan memang senantiasa muncul saat keterbatasan dana mencoba untuk melangkah. Apalagi dia sempat menyatakan bila, “Saya juga masih melatih ekskul pramuka dan musik…” Kesibukan yang ternyata menuntut dirinya untuk lebih welas asih bagi teman sepermainannya pada sektor lapangan pekerjaan. Tambahnya, “Saya kewalahan menerima orderan karena saya kerja sendiri.. baru hari kemarin saya mengajak teman untuk ikut bekerja bersama biar kerjaan saya jadi lebih ringan.”
Rp. 90 ribu adalah Modal awalnya, tapi Pak Syaiful Bahri, 21,
mampu SUKSES jualan Lampu Hias
|
Bukan hanya mental baja saja, pengusaha juga harus memiliki rasa percaya
diri yang tinggi. Mereka yakin pada apa yang sedang mereka kerjakan, di
mana pekerjaan tersebut hanya akan membawa mereka kepada sebuah
keberhasilan.
Hanya memerlukan tempo waktu selama 1 tahun.
Awal 2015 bisa dikatakan titik balik sejarah usahanya. Namun kisah sukses tersebut harus melewati masa pahit terlebih dahulu, “Dimana saya pernah ditipu oleh seseorang sampai mengalami kerugian yang cukup besar.. tapi alhamdulillah berkat karunia TUHAN.”
“Sebulan kmudian usaha saya mengalami kemajuan yg pesat berkat kerjasama dengan perusahaan dekorasi sehingga saya mampu mengembangkan produk lampu hias untuk dekorasi pengantin dan lampu hias dekorasi rumah makan.” Enggak tanggung-tanggung, tenaga pengecer sebanyak 15 orang pun bersedia bekerjama untuk memasarkan produk dari IPOENK art and light ke berbagai kota di Indonesia. Kebetulan juga banyak tenaga reseller masih menempuh masa pendidikan di Universitas.
Hanya Irian Jaya, pulau besar di Indonesia yang belum tersentuh oleh segmentasi pasarnya. Selebihnya, kota-kota besar di pulau Jawa, seperti Surabaya, Malang, Semarang, Tangerang, dan DKI Jakarta. Ada juga daerah-daerah di wilayah lainnya hingga Riau, Ujung Pandang, Kalimantan Utara, serta Manado di Sulawesi Utara.
Bicara tentang penentuan harga, kreasi IPOENK art terbagi menjadi 3 kategori: Rp. 50 ribu untuk lampu hias berkarakter, Rp. 60 ribu untuk lampu hias berjenis foto, dan lampu hias berjenis lebih lengkap, Rp. 70 ribu – Rp. 80.000. Lama pengerjaan kira-kira membutuhkan waktu 24 jam untuk 1 lampu hias. Jadi menurut perhitungan produksi untuk 1 minggu, lampu hias yang biasanya dihasilkan sebanyak 10 (Sepuluh) unit.
Instagram: https://www.instagram.com/ipoenk_95/
Facebook: https://www.facebook.com/groups/416002178574609
Telepon: Pin bbm D272D1E0 Sms/wa/call 085-331-049-915
No comments:
Post a Comment
Waktu begitu cepat berlalu mengiring langkah dalam cerita. Terbayang selalu tatapanmu dalam lingkaran pemikiran positif ku. Para pembaca blog Warga Desa (https://warga-desa-worlds.blogspot.com) adalah teman yang terindah. Saya ucapkan banyak-banyak terima kasih kepada teman-teman yang telah memberikan komentar.