Sejarah Fruit Carving di Indonesia, bersama Pak Wetz Shinoda

Seni pahat berbahan buah yang tentunya sehat dan segar. Aktivitas ini terkenal dengan sebutan, 'Fruit Carving.' Ragam bentuk bisa dikreasikan sesuai dengan daya imajinasi sang kreator. Penggunaan buah sebagai media seni, hingga kini sudah ada sejak 700 tahun lalu. Tepatnya di Sakoikoi, Thailand.

Fruit carving pertama kali ditemukan pada tahun 1364. Seorang seniman ulung bernama Nang Noppamart membuat dekorasi lampu perahu pada festival yang rutin dilakukan saat bulan pernama yang jatuh pada bulan Desember. Ia mengukir buah dan sayuran menjadi bunga hingga karya ukirannya terlihat seperti rangkaian bunga Lili yang sangat indah.

Perjalanan yang kemudian tidak hanya berkembang di Thailand saja, tetapi juga di negeri Tirai Bambu, Cina. Bedanya kalau Thailand mempunyai ciri khas ukiran yang menyerupai tumbuhan dan hewan asli negeri gajah putih. Sementara di Cina, buah diukir sesuai dengan falsafah atau acara tradisional yang berkaitan erat dengan budaya, seperti naga, bunga teratai, dan lain-lain.

Di negara seperti Jepang pun ukiran buah dianggap sebagai bagian dari presentasi makanan yang khas dan bukan hanya aksesoris. Semangka, melon, madu, nanas, dan banyak buah, serta berbagai jenis sayuran. Hampir semuanya dapat diukir secara individual atau dikombinasikan dengan desain sederhana yang rumit dan menyenangkan.

Bicara tentang eksistensi seni memahat buah di Indonesia saat ini, ternyata telah banyak hotel dan restoran mengadopsi fruit carving sebagai perhiasan di tengah-tengah meja atau sebagai dekorasi tampilan makanan pada acara-acara sosial, perusahaan, serta perayaan pernikahan secara lokal. Hanya saja, itu wajib pemilihan daging buah yang masih segar. Teknik mengukir buah ini memang hanya menggunakan sebilah pisau. Namun memerlukan latihan agar dapat membentuk ukiran yang sempurna.

Sejarah Fruit Carving di Indonesia, bersama Pak Wetz Shinoda

Pastinya dalam membuat kreasi seelok ini harus mempunyai keahliah khusus. Dengan sentuhan kreatif, buah dan sayur mayur dapat dijadikan hiasan untuk mempercantik hidangan atau meja makan.

Keindahan Buah yang di Pahat.

Media yang biasa digunakan itu buah, terutama berbentuk bulat serta memiliki tekstur yang lunak, segar, dan tidak terlalu matang agar sesuai dengan rencana proses pengukiran. Alat-alat yang dipakai dalam proses kerja pembuatan fruit carving cukup sederhana. Dan pastinya membuat kreasi seperti ini harus memiliki keahlian khusus.

Ujar Pak Wetz Shinoda, seorang seniman Fruit Carving pada suatu sesi wawancara di You Tube, "Untuk imajinasi, seorang fruit carving harus mempunyai imajinasi dan bayangan mau seperti apa dia mau membuat fruit carving. Terus kalau bahan, kita ngambil yang tidak begitu matang atau setengah matang dan sebagian dari keputusan saya, sama seperti itu. Untuk peralatan, kita bisa menggunakan pisau yang biasa saja. Tapi yagn berujung lancip dan juga tajam. Kalau macam buah biasanya: semangka, melon, papaya, pir dan strawberry. Untuk sayur biasa pumpikn, lobak, wortel dan bakco kayaknya."

Kebetulan juga beliau merupakan pendiri Indonesia Fruit Carving atau IFC. Sebuah komunitas yang ia dirikan bersama Pak Rabbani Art pada tanggal 25 Juni 2015. Anggotanya saat ini sudah 3.000 orang dan rata-rata, mereka yang sudah memiliki skill mumpuni pada bidang tersebut yang bisa terdaftar.

Saat pertama kali mencoba untuk lebih mengenal seni memahat buah pada tahun 2010. "Saya belajar fruit carving secara otodidiak, sebelumnya memang sy belajar di media kayu. Semenjak krja di suatu restoran di jkt sy mulai trtarik pahat dgn media fruit and vege. Kbtulan exchef sy waktu itu sngt mndukung," jelas Pak Wetz Shinoda kepada saya di Facebook Chatting (29/05/2017).

Program pelatihannya memerlukan ketelatenan dan daya imajinasi yagn kuat, serta juga memiliki jiwa seni yang tinggi agar mampu belajar mengukir buah menjadi apa yang diinginkan. Sehingga daya cipta dan kreatifitas ide dalam menyajikan hidangan menjadi mahal karena terkandung nilai seni yang tinggi.

Dalam seni fruit carving! Memahat dan mengukir sebuah media buah biasanya menggunakan alat yagn cukup sederhana. Benda yang paling umum digunakan adalah pisau ukir. Pisau ukir pun bervariasi dan memiliki fungsi masing-masing. Selain alat, tingkat kesulitan memahat buah ini cukup tinggi. Pemahat harus teliti, karena sekali salah gores atau potong bisa menghancurkan desain awal.

Buah melon, semangka, dan pepaya merupakan jenis media buah untuk pemula. Bagi tingkat expert (berpengalaman), mereka biasanya menggunakan sumber buah seperti wortel, stroberi, brokoli, telo, lobak, apel, labu, mangga, pisang, tomat, jeruk, kiwi, dan nanas untuk nantinya dijadikan karakter jenis burung, angsa, naga, dsb. Dalam menghias fruit carving, jangan lupa untuk menambahkan produk lain (bunga, sayuran, dsb) guna menghasilkan rangkaian yang lebih mempesona.

Sejarah Fruit Carving di Indonesia, bersama Pak Wetz Shinoda

Indonesian Fruit Carving adalah komunitas seni ukir buah dan gambar berikut merupakan hasil karya Pak Wets Shinoda sendiri yang bisa anda tonton pada video You Tube di bawah. Coba bayangkan ?? Bagaimana buah-buahan bisa berubah bentuk menjadi seperti ini. Karya yang sangat cantik.

Cantik Buahnya, Manis Masa Depannya.

Untuk mewujudkan semua penjelasan di atas, kita tidak perlu repot-repot lagi mencari tempat pendidikan yang profesional. IFC (Indonesian Fruit Carving) telah menyediakan ruang belajar yang sangat representatif bagi pemula seperti saya dan anda untuk mengetahui lebih banyak tentang Fruit Carving.

"Awalnya memang kaku, karena belum terbiasa," begitu kira-kira pernyataan murid-murid baru disana. Begitupun juga dengan IFC yang hingga saat ini telah memiliki segudang pengalaman dalam hal pendidikan dan pengajaran, serta biasa menerima tawaran pelatihan dari ragam sekolah maupun instansi pemerintahan. "Karena di IFC tidak membatasi latar belakang, profesi, golongan, dan ras. Jadi semua boleh belajar fruit carving," terang Pak Shinoda.

Bagi teman-teman yang berniat menjadi siswa baru pelatihan fruit carving, anda dapat menanyakan langsung pada Kantor IFC yang terletak di Jl. Tebet Barat dalam Raya No. 49. Adapun spesifikasi paket pendidikan memiliki 4 kategori, yakni: Beginner, Intermediated, dan Expert (advance), serta Private Class. Udah gitu, IFC juga menyediakan kategori kelas pendidikan untuk belajar tentang Garnis, Hiasan Nasi Tumpeng, Hiasan Ulang Tahun, dan Dekorasi Pernikahan.

Instagram: https://instagram.com/indonesiafruitcarving
You Tube: https://www.youtube.com/channel/UCmzj66jOsd7CqfXeAuhNRzA
Pinterest: http://id.pinterest.com/indonesiafruitcarving
Blogspot: https://ifcarving.blogspot.co.id/
Google Plus: https://plus.google.com/116488023386336296481
No Kontak: Wetz Shinoda 0856-9235-6116, Ari Permatasari 0812-9783-6140, Billi Djoehan 0895-2690-3094.
Alamat: Jl. Tebet Barat dalam Raya No. 49, Jakarta Selatan, 12810.