Saturday, July 30, 2016

Pak Bambang Setiawan, 28, Lulusan ITB dan Mampu Sukses Berkat Budidaya Jangkrik

Pak Bambang Setiawa, 28, memang seorang pengusaha yang aktif dan tidak pernah berhenti untuk menghasilkan karya yang inovatif. Bermodalkan penjualan motor kesayangannya, kini CV Jaya Tani memiliki omzet Rp. 67,5 juta hingga Rp. 135 juta per hari. Lantas, ia pun saat ini memproduksi makanan ringan dengan merek Karina Cricket dan anda bisa mendapatkannya di toko-toko dan supermarket terdekat.
Pak Bambang Setiawan, 28, Sukses berkat omzet Rp. 135 juta per Hari dan
Budidaya Jangkrik
Keadaan siang yang tenang, tetap terasa seperti malam. Penyebabnya, suara jangkrik terdengar tanpa henti dari sebuah rumah milik Pak Bambang Setiawan, 28. Semenjak 6 tahun lalu, ia memang telah menggeluti dunia peternakan jenis ini.

"Saya mulai beternak kecil-kecilan saat beberapa tahun lalu ada bandar di desa kami,", jelasnya kepada Harian Pikiran Rakyat (27/12/2013). Berawal dari kecintaannya terhadap kegiatan sosial untuk komunitas Kampur di Institut Teknologi Bandung (ITB), pria kelahiran 25 November 1987 memang sosok mahasiswa yang aktif, rajin, komunikatif dan selalu memiliki ide yang unik.

Tidak malu meski membayar uang kuliah dari berdagang kantong plastik sampai dengan mainan anak-anak, serta sempat mengais rejeki di perempatan jalan Gasibu, Bandung untuk berjualan kaus kaki. Pokoknya ia menjalankan pekerjaan yang layak, sekaligus mengasah kemandiriannya melalui hal-hal yang positif.

Memang sejak awal, Pak Bambang Setiawan, 28, sangat menginginkan pekerjaan sebagai wiraswastawan.
Pak Bambang Setiawan, 28, Sukses berkat omzet Rp. 135 juta per Hari dan
Budidaya Jangkrik
Memang sejak awal, Pak Bambang Setiawan, 28, sangat menginginkan pekerjaan sebagai wiraswastawan.


Tidak pernah berhenti untuk Aktif, bahkan untuk lingkungan Kampus.

Ia juga giat mewarnai lingkungan kampus melalui sederetan makanan bergizi. Tak segan pula untuk senantiasa menjaga hubungan dengan para pengusaha katering saat mengisi tugas kepanitiaan pada berbagai acara di lingkungan universitas.

"Di ITB biasanya tiap minggunya pasti ada saja pelatihan, seminar, dan saya lihat itu sebagai peluang," terang mahasiswa Teknik Sipil kepada Harian Kompas (09/04/2015). Perlahan tapi pasti, tabungan pengetahuan bisnis Pak Bambang makin lebih baik dari waktu ke waktu. Lantas ia menambahkan, "Saya membiayai kuliah dari hasil menyuplai konsumen."

Sesaat libur kuliah berjalan, ia pun tidak jarang untuk pulang guna menjenguk orang tua dan kerabat di Desa Bakung Kidul, Kecamatan Jamblang, Kabupaten Cirebon. Kebetulan kampungnya merupakan salah satu sentra industri rotan. Namun entah mengapa, pengolahan kerajinan rotan di desa tersebut telah berhenti, terhitung sejak tahun 2008.

Para buruh yang kehilangan pekerjaan lantas banyak mencari nafkah dengan berjualan burung, pakan burung, bakso, nasi goreng, angkringan, beternak burung, bertani, berkebun, ngangon sapi, dan banyak lagi. Sempat suatu saat, Pak Bambang mendengar gosip sekilas yang menyatakan bahwa para peternak dan pedagang burung di pasar Suka Haji mengalami kesulitan dalam hal pendistribusian makanan burung yang berjenis, hewan jangkrik.

Pernah berdagang kaus kaki di persimpangan Jl Gasibu, Bandung dan rajin mendistribusikan makanan bergizi untuk para mahasiswa di Institut Teknologi Bandung.
Pak Bambang Setiawan, 28, Sukses berkat omzet Rp. 135 juta
per Hari dan Budidaya Jangkrik
Pernah berdagang kaus kaki di persimpangan Jl Gasibu, Bandung dan rajin mendistribusikan makanan bergizi untuk para mahasiswa di Institut Teknologi Bandung.

Berdasarkan Jiwa Binis yang Merakyat.

Kendala tersebut ternyata disiasati oleh Pak Bambang dengan mendatangi orang-orang yang mau bekerjasama guna membudidayakan jangkrik di sekitar desa. Yang berminat awalnya cukup banyak, yakni 29 peternak yang mau bergabung dengan kelompok usaha Trust Jaya.

"Begitu lulus, saya langsung pulang kampung ke Cirebon dan membuat usaha beberapa bulan kemudian," jelasnya dengan kalimat yang meyakinkan di awal tahun 2010. Bahkan ia bersedia melego motor kesayangannya guna menjalankan dagang jangkrik. Kira-kira modal awal yang diperoleh sebanyak Rp. 7 juta setelah digabungkan dengan uang tabungannya.

Ia langsung menggunakan dana yang telah terkumpul untuk membeli kandang, serta 250 kg bibit jangkrik: 50 kotak berisi jangkrik (Rp. 3,4 juta) dan 2,5 kg telur jangkrik (Rp. 2,2 juta). Saking seriusnya menggarap karya terbarunya, "Ijazah saya kebetulan belum dilegalisasi. Sedangkan teman-teman, begitu diwisuda, sibuk interview kerja." Kenyataan keputusan yang sempat mengecewakan orang tuanya pada saat itu.

Mendengar hal tersebut, beberapa kerabat yang sempat bekerjasama untuk Trust Jaya, sedikit demi sedikit berkurang. Adapun yang masih bertahan sekitar 14 orang yang berasal dari: Desa Pamijahan, Desa Pegagan Lor, dan Desa Bakung Kidul. Belum lagi, saat itu usahanya sempat tidak memiliki untung, karena bangkrutnya sang Bandar Jangkrik setelah setengah tahun berjalan.

Jadi, kelompok tani Trust Jaya benar-benar harus membangun usahanya dari nol, baik untuk kebutuhan produksi, pengolahan, maupun pemasaran. "Butuh 3 bulan untuk membentuk pasar. Selama itu, kelompok kami tidak mendapat untung," jelasnya kepada Harian Tribun News (08/12/2012). Tidak jarang pengolahannya pun sempat mengalami kerugian karena banyak telur dan jangkrik yang mati, akhirnya produk tersebut tidak boleh dikirim ke pelanggan. Bisa diduga bila kerugian hingga belasan juta rupiah harus ditanggungnya.

Kue lapis dari Jangkrik! WOw, Kelompok Tani Trust Jaya (http://trustjayajangkrik.com) siap menyediakannya untuk selera terbaik anda di bulan Ramadhan.
Pak Bambang Setiawan, 28, Sukses berkat omzet Rp. 135 juta per Hari dan
Budidaya Jangkrik
Kue lapis dari Jangkrik! WOw, Kelompok Tani Trust Jaya (http://trustjayajangkrik.com) siap menyediakannya untuk selera terbaik anda di bulan Ramadhan.

Sempat merugi tapi ternyata, Strategi Pemasarannya cukup ampuh.

Melihat kenyataan buruk yang dihadapi, ia kemudian meluncurkan strategi baru dalam bidang pemasaran. Atas dasar umur jangkrik hanya 2 bulan, saat panen tiba secepatnya olahan jangkriknya dikirim langsung ke pelanggan.

Alhasil, kesabaran dan keuletan Pak Bambang mulai membuahkan hasil yang manis. Secara bertahap usahanya berkembang pesat hanya dalam waktu 1 (satu) tahun. Terlebih semenjak lahirnya alamat website: http://jangkrik.com. Permintaan pasar saat itu lebih didominasikan pesanannya untuk seniman burung kicau dan distributor toko burung.

Pada tahun selanjutnya, kelompok tani Trust Jaya membuat perusahaan berbentuk commanditaire vennootschap, namanya CV Jaya Tani. Sebuah perusahaan yang memiliki kantor di Jl. M Ramdhan no. 108, RT 03/06, Desa Bakung Kidul, Kecamatan Jamblang. Untuk memproklamirkan kinerjanya, CV tersebut membuka lahan seluas 1 hektar guna membangun peternakan Jangkrik terbesar di Jawa Barat, serta memperlebar olahannya ke tiga lokasi berbeda, yaitu: Kabupaten Indramayu, Cirebon, dan Majalengka.

Jangkrik atau nama latinnya Gryllidae lebih banyak trennya dipergunakan sebagai salah satu bahan pakan untuk ayam dan burung.
Pak Bambang Setiawan, 28, Sukses berkat omzet Rp. 135 juta per Hari dan
Budidaya Jangkrik
Jangkrik atau nama latinnya Gryllidae lebih banyak trennya dipergunakan sebagai salah satu bahan pakan untuk ayam dan burung.

Unik dan Memang Pantas untuk Mendapatkannya.

CV Jaya Tani bisa menjual 200 kg jangkrik per hari dan 8 kg telur jangkrik per hari (Untuk sato lokasi peternakan). Sebanyak 50 persen atau 100 kg dijual ke Bandung. Jadi 30 persen didistribusikan ke wilayah III Cirebon dan sisanya diperuntukkan bagi pasar kecil pada daerah kota di Jawa Barat. Tim marketing-nya juga mengirim Jangkrik ke DKI Jakarta, Surabaya, dan banyak pasar di Jawa Timur. Bahkan permintaan pasar, mulai Aceh sampai dengan Irian Jaya telah dikoordinasikan secara matang oleh sistem pendistribusian milik CV Tani Jaya.

Pada bulan Maret 2015, Trust Jaya tak hanya memprioritaskan pendapatannya dari penjualan Jangkrik dan Telur. Rencana pasarnya juga mulai mengolah keripik jangkrik guna menjadi berbagai cemilan ringan bersama 3 pilihan rasa: pedas, orisinal, dan keju. CRICKET CHIPS berisi 175 gram dapat dengan mudah untuk dibeli di toko-toko atau pesan langsung ke http://trustjayajangkrik.com.

Dua bulan kemudian, jangkrik sudah dipanen. Sebagian bisa dijual dan sebagian dipelihara untuk dipersiapkan menjadi induk.
Pak Bambang Setiawan, 28, Sukses berkat omzet Rp. 135 juta per Hari dan
Budidaya Jangkrik
Dua bulan kemudian, jangkrik sudah dipanen. Sebagian bisa dijual dan sebagian dipelihara untuk dipersiapkan menjadi induk.


Budidaya Jangkrik.

Jika binatang jangkrik benar-benar dibudidayakan dengan baik, bukan tidak mungkin bila hal tersebut akan mampu meningkatkan pendapatan keluarga secara signifikan. Contohnya keluarga dari Pak Bambang Setiawan, 28. Jadi, bagi anda yang tertarik atau sekedar ingin tahu tentang bagaimana sih beternak jangkrik yang mudah. Yuk, baca penjelasan berikut di bawah ini:

1. Rata-rata pilihan para peternak untuk varietas jangkrik adalah jangkrik kalung dan jangkrik alam.
2. Biasanya jangkrik terlihat aktif sewaktu malam hari. Oleh karena itu, jangan menempatkan kandang jangkrik tepat di bawah sinar matahari secara langsung.
3. Usahakanh lokasi budidaya jangkrik memiliki lingkungan yang teduh, tenang, dan memiliki sirkulasi udara yang baik.
4. Lokasi jauh dari sumber kebisingan seperti pasar, jalan raya, dan sebagainya.

Sarana dan Peralatan untuk Kandang Jangkrik:

1. Besar dan kecilnya kotak lebih ditentukan oleh banyaknya jumlah populasi jangkrik. Tapi tidak ada salahnya bila kita mengetahui ukuran standarnya. Tinggi 30 - 50 cm, lear 60 - 100 cm, panjang 120 - 200 cm.
2. Bahan kotak dibuat dari kayu kaso dan untuk menekan pengeluaran, biasanya dinding kandang bisa dilapisi oleh triplek.
3. Kandang disusun berbentuk kotak dengan jumlah 4 kaki sebagai penyangga.
4. Guna menghindar gangguan dari tikus, cicak, semut dan serangga lainnya, biasanya keempat kaki kandang dilindungi oleh mangkuk berisi air, minyak atau atau juga Vaseline.
5. Jangan lupa, dinding pun perlu diolesi oleh lumpur sawah dan diberikan sedikit daun-daun kering, seperti: daun pisang, daun timbul, daun sukun, dan banyak lagi.
6. Jangkrik kerap aktif, bahkan sering merayap sampai keluar kandang. Oleh sebab itu, peran lakban yang melapisi akan mampu mencegah aktifitas tersebut.

Memelihara dan Pembibitan Jangkrik:

1. Pilihlah calon induk jangkrik yang telah berusia 10 - 20 hari. Kondisinya sehat dan tidak cacat, serta berasal dari habitat asli (alam), karena yang dicari adalah kemampuan dan ketahanan tubuh yang dimiliki.
2. Jikalau induk betina tidak bisa ditemukan melalui hasil tangkan di alam bebas, mak induk betina dapat dicari melalui pembelian di peternakan.
3. Induk jantan usahakan berasal dari alam bebas, karena agresifitasnyalah yang diperlukan untuk proses perkawinan dan hasil reproduksi.
4. Jangkrik yang sudah berumur 10 hari harus bbenar-benar diperhatikan dan senantiasa diawasi pola makannya. Bila berjalan dengan baik, pertumuhan sangat pesat pasti bisa terjadi.
5. Jangan sampai makanannya kurang, karena hal tersebut dapat mendorong sifat kanibal dari jangkrik.
6. Pakannya yaitu: sayurang, singkong, ubi, dan dedaunan yang harus diganti untuk setiap harinya.
7. Ramuan khusus yang perlu diberikan untuk induk: ketan item, kuning telur bebek, tepung ikan, bekatul jagung, kalk, dan kadang ditambah dengan vitamin.
8. Telur dihasilkan setelah ada perkawinan induk jantan dengan induk betina. Proses perkawinan tersebut dibagi 2, yaitu alami dan cesar. Khusus untuk proses cesar, pola tersebut memungkinkan induk betina untuk mudah mati dan telur yang diperoleh tidak merata pertumbuhannya sehingga daya tetasnya rendah.
9. Induk betina akan menghasilkan telur yang berkualitas bila induk jantan dan induk betina memperoleh asupan makanan yang bergizi tinggi sebesar 80% hingga 90%.
10. Saat bertelur, jangkrik kerap meletakkan telurnya di atas tanah atau pasir. Melihat hal tersebut, siapkan piring di dalam kandang yang berisi tanah dan pasir.
11. Proses bertulur biasanya 5 hari setelah proses perkawinan. Jadi, secepatnya telur dipisahkan dari induk agar tidak dimakan induk.
12. Kalau telur jangkrik ingin dijual, anda bisa menempatkan telur pada kain basah berisi pasir atau tanah. Anda bisa menaruh satu sendok telur jangkrik di setiap lipatan kain untuk kemudian siap dijual.
13. Ingat! Telur biasanya menetas secara merata setelah 4 - 6 hari.
14. Jangkrik dewasa bisa dipanen pada usia 40 - 50 hari atau 55  - 70 hari.
15. Kalau sudah besar stock atau persediaan hanya mampu bertahan selama 2 - 3 hari.
16. Kalau sudah bersayap maka tidak akan laku.

Perkiraan biaya ekonomi:

Siapkan modal usaha kira-kira sebesar Rp. 1,4 juta. Modal tersebut akan digunakan untuk membuat kandang, membeli telur, membeli pakan dan biaya persiapan lainnya.

Perhitungan biaya atau pengeluaran:

Kotak (20 buah), Rp. 200.000
Telur 400 gr, Rp. 240.000
Pakan 120 kg, Rp. 900 ribu.
Beban oven, Rp. 50.000.
Biaya administrasi, Rp. 10.000

Perhitungan Keuntungan:
Tiap hasil panen sebanyak 80 kg dapat dijual dengan harga Rp. 30.000/kg. Rumusnya: 80 kg x Rp. 30.000/kg = Rp. 2.400.000.
Modal = Rp. 1.400.000.
Biaya pengangkutan 1 paket Rp. 100.000.
Keuntungan, Rp. 2.400.000 - Rp. 1.400.000 - Rp. 100.000 = Rp. 900.000.

Sumber Penulisan:
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2015/04/09/095806726/Berkat.Jangkrik.Lulusan.ITB.Ini.Raup.Omzet.hingga.Rp.500.Juta.Per.Bulan
http://peluangusaha.kontan.co.id/news/sukses-meraup-omzet-ratusan-juta-dari-jangkrik-1
http://jabar.tribunnews.com/2012/12/08/pendapatan-peternak-jangkrik-setara-kepala-dinas
http://www.merdeka.com/uang/trik-apik-bisnis-ternak-jangkrik.html
http://www.pengusaha.us/2015/03/contoh-peternak-jangkrik-sukses.html
http://www.teropongbisnis.com/teropong-inspirasi/peluang-wirausaha-ternak-jangkrik-hasilkan-4-miliar/
http://www.pikiran-rakyat.com/ekonomi/2013/12/27/263844/omset-rp-180-juta-bulan-dari-jangkrik
http://www.ayopreneur.com/agrobisnis/sarjana-teknik-ini-kantongi-500-jura-per-bulan-gara-gara-jangkrik
http://economy.okezone.com/read/2015/03/12/320/1117759/masih-muda-sudah-jadi-bos-jangkrik-beromzet-rp4-miliar
http://ekonomi.metrotvnews.com/read/2015/03/12/370435/jual-jangkrik-warga-cirebon-ini-bisa-raih-omset-rp4-miliar




Pak Bambang Setiawa, 28, memang seorang pengusaha yang aktif dan tidak pernah berhenti untuk menghasilkan karya yang inovatif. Bermodalkan penjualan motor kesayangannya, kini CV Jaya Tani memiliki omzet Rp. 67,5 juta hingga Rp. 135 juta per hari. Lantas, ia pun saat ini memproduksi makanan ringan dengan merek Karina Cricket dan anda bisa mendapatkannya di toko-toko dan supermarket terdekat.Pak Bambang Setiawa, 28, memang seorang pengusaha yang aktif dan tidak pernah berhenti untuk menghasilkan karya yang inovatif. Bermodalkan penjualan motor kesayangannya, kini CV Jaya Tani memiliki omzet Rp. 67,5 juta hingga Rp. 135 juta per hari. Lantas, ia pun saat ini memproduksi makanan ringan dengan merek Karina Cricket dan anda bisa mendapatkannya di toko-toko dan supermarket terdekat.Pak Bambang Setiawa, 28, memang seorang pengusaha yang aktif dan tidak pernah berhenti untuk menghasilkan karya yang inovatif. Bermodalkan penjualan motor kesayangannya, kini CV Jaya Tani memiliki omzet Rp. 67,5 juta hingga Rp. 135 juta per hari. Lantas, ia pun saat ini memproduksi makanan ringan dengan merek Karina Cricket dan anda bisa mendapatkannya di toko-toko dan supermarket terdekat.

Pak Bambang Setiawa, 28, memang seorang pengusaha yang aktif dan tidak pernah berhenti untuk menghasilkan karya yang inovatif. Bermodalkan penjualan motor kesayangannya, kini CV Jaya Tani memiliki omzet Rp. 67,5 juta hingga Rp. 135 juta per hari. Lantas, ia pun saat ini memproduksi makanan ringan dengan merek Karina Cricket dan anda bisa mendapatkannya di toko-toko dan supermarket terdekat.










5 comments:

  1. Maaf sebagian datanya belum betul. Penulis hanya mendapatkan data dari internet,bukan melalui wawancara. Mohon untuk menulis data yang betul jika hanya mendapat dari sumber lain. Pendapatan kami tidak betul jumlahnya. Yang terpenting adalah produk karira bukan produk kami. Produk kami bisa didapat di trustjayajangkrik.com

    Kami tunggu perubahan data yang sebenarnya. Terima kasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo Bambang. . . . Jangan panik dulu dong. Kan bisa dikomunikasikan

      Delete
    2. Pak Bambang Setiawan, 28, Sukses berkat omzet Rp. 135 juta per Hari dan Budidaya Jangkrik
      Judul sudah saya ganti menjadi:
      Pak Bambang Setiawan, 28, Lulusan ITB dan Sukses Berkat Budidaya Jangkrik

      Delete
    3. Produk Keripik bukanlah Karira Kricket dan menurut Pak Bambang melalui akun Facebook:

      Produk makanan Trust Jaya bukan karina. Produk makanan jangkrik kami bisa dicek di http://trustjayajangkrik.com/ dan kami tidak menjual di supermarket karena hal penjualan hanya pada kami

      Delete
  2. saya Mulyadi dari Riau, pengen mengembangkan dan berminta untuk beternak jangkrik.
    Pak Bambang, kalo saya mau konsultasi, kemana bisa saya hubungi? barangkali ada no hp yg bisa saya kontak... kalo gak keberatan, tolong sms atau call ke 082179792344. itu hotline saya.. termia kasih

    ReplyDelete

Waktu begitu cepat berlalu mengiring langkah dalam cerita. Terbayang selalu tatapanmu dalam lingkaran pemikiran positif ku. Para pembaca blog Warga Desa (https://warga-desa-worlds.blogspot.com) adalah teman yang terindah. Saya ucapkan banyak-banyak terima kasih kepada teman-teman yang telah memberikan komentar.

Label

Agama Air Minum Alat Musik Alumunium Angklung Artis Asmara Automotif Bahan Bakar Bali Bambu Bandung Bank Bank Sampah Barang Bekas Batam Batik Becak Beras Besakih Biola Blogspot Boneka Buah-buahan Budaya dan Tradisi Buka Lapak Buku Bunga Burger Burung Cafe Charlie Tjendapati CNBC Cobek Dandung Santoso Daur Ulang Desa Desain Dodol E-mail Eceng Gondok Edie Juandie Ekonomi dan Perdagangan Es Krim Facebook Flipboard Flora dan Fauna Fruit Carving Furnitur Gadget Gamelan Garam Gerai Gerobak Gitar Google Plus Gula Hari Raya Harian Merdeka Haryadi Chou Hewan Hiburan dan Wisata Hidayah Anka Hidroponik Hijab Hotel http://www.duahari.com Hukum dan Politik Indra Karyanto Instagram Internet Internet Marketing ITB Jagung Jajanan Jamu Jamur Tiram Jangkrik Jawa Barat Jawa Tengah Jawa Timur Jepang Kain dan Pakaian Kaleng Kalimantan Kamera Kapal Laut Karaoke Kartun Kecantikan Kecap Keju Kelautan Kelinci Kemasyarakatan Kendaraan Kerajinan Kereta Kertas Kiat dan Tip Kisah Hidup Koki Komputer dan Teknologi Kopi Koran Kuda Pustaka Kuliner Kumpulan Kurir LA Time Laptop Si Unyil Lidah Buaya Linkedin Liputan 6 Logam Lukisan Kayu Madu Mahasiswa Mainan Anak-Anak Makanan dan Minuman Malang Martabak Masyarakat dan Persoalannya Matras Melukis & Menggambar Metro TV Mineral Miniatur Minyak Atsiri Mitra Mobil Motor Musik Nana Mulyana Narapidana Net TV Ngatmin Biola Bambu Obat dan Kesehatan Olah Raga Ondel-Ondel Online Organik Organisasi Sosial Pameran Panama Papers Pantang Menyerah Papan Selancar Paper Quilling Pariwisata Peluang Usaha Pemulung Pencucian Pendidikan Penelitian Penemuan Penyanyi Penyiar Peralatan Perhiasan Perikanan Permainan Perpustakaan Pertanian dan Perkebunan Perumahan Peternakan Pinterest Plastik Proses Produksi Psikologi dan Mental Putu Gede Asnawa Dikta Puyuh Radio Rancangan Rendang Resep dan Masakan Restoran Robot Roti Salak Sambal Sampah Sandal Sapi Sayur Mayur Sejarah dan Peradaban Sekolah Semarang Seni Seni Pahat Sepatu Sepeda Sindo News Slamet Triamanto Spa Strikingly Suprapto Surabaya Surat Kabar Tahun Baru Tas Tattoo Techno Park Teh Tekhnologi Televisi Telur Terrarium Tukang Cukur Tumang Twitter Venta Agustri Vespa Wanita dan Keindahan Wawancara Wayang Website Wetz Shinoda What's Up Wine Wordpress Yoga Yogyakarta You Tube