Pak Fajri Mulya Iresha Mengubah Wajah Sampah Menjadi Solusi Positif
Bagi Masyarakat |
Adalah Pak Fajri Mulya, salah satu putra Indonesia yang mampu merubah sesuatu yang kuran gbaik, menjadi jauh lebih berguna. Mahasiwa Universitas Indonesia untuk Fakultas Teknik Sipil telah berhasil mengolah sampah organik untuk dijual ke perusahaan yang membutuhkan.
Ia berhasil membina lebih dari 25 bank sampah, 500 hingga 750 sukarelawan, 30 kepala keluarga dan 3.000 nasabah yang tersebar di 200 titik sekitar wilayah Depok. Tugas mereka memproses, mengumpulkan, serta menjual sampah organik, sambil menyelamatkan lingkungan lewat Bank Sampah yang berdiri pada tahun 2014, Zero Waste Indonesia.
Kenyataan hasil yang luar biasa apabila sampah organik maupun non organic dapat dikelola dengan baik.
Awalnya adalah Tugas Kuliah.
Mulanya, "Proyek untuk tugas, dan saya tidak sendiri tapi dibantu oleh 11 karyawan orang kawan di kampus dari tugas kuliah," terangnya kepada Harian Kontan (12/11/2015). Ia bersama rekan-rekannya terjun ke masyarakat sekitar untuk nantinya bisa meningkatkan perekonomian masyarakat di tahun 2013.
Beberapa bulan setelah tugas kuliah selesai, ia mengikuti perlombaan untuk tingkat mahasiswa yang diselenggarakan oleh ITB (Institut Tekhnologi Bandung). Ternyata di kejuaraan tersebut, dia mampu meraih juara pertama pada program ITB Entrepreneur Challenge, serta berhak membawa hadiah sebesar Rp. 10 juta.
Lantas kemudian, uang tersebut tidak digunakan untuk berfoya-foya. Menyewa tempat di Kukusan Teknik (Kutek), Depok, Jawa Barat untuk kemudian digunakan sebagai area pengumpulan sampah. Selang setahun tepatnya di tahun 2014, Bank Sampah yang diidam-idamkan terbentuk dengan nama Zero Waste Indonesia.
Terbukti saat ini, kapasitas penampungan sampah miliknya berjalan baik melalui sistem penjemputan dan tabungan sampah. Omzetnya mencapai Rp. 100 juta sampai dengan RP. 200 juta perbulan. Kendati demikian, Fajri mengaku tidak ingin menyebut bank sampahnya ini sebagai bisnis, melainkan kewirausahaan sosial.
Hanya dalam waktu 1
tahun saja! Pak Fajri Mulya Iresha berhasil meraih penghargaan dari
Danamon Social Entrepreneur Awards (DSEA) 2015 bersama 4 pemenang
lainnya.
Sampah dan Candi Borobudur.
"Candi Borobudur dibatnya puluhan tahun, tapi di Depok dengan tumpukan sampahnya bisa membuat Candi Borobudur cukup 1 minggu," ujarnya saat menjadi narasumber di Gebyar Community Conference (21/12/2015). Sampah seperti plastik, kardus, kertas, besi, dan aluminium ternyata memiliki nilai ekonomid an bisa dijual. Sebuah perusahaan daur ulang plastik di Tangerang menjadi salah satu rekanan bisnis bank sampahnya.
Dalam hal tenaga kerja, ia pun tidak milih-milih. Selain pemulung, banyak juga pemuda pengangguran, karyawan yang memiliki penyakit kulit, dan bahkan, mantan narkoba. Tapi lucunya, Pak Fajri mengaku masih sering kena tipu. Entah jenis sampah plastik tidak seperti yang dipesan karena rigid (keras), maupun batu dan beton untuk memperberat kondisi karung saat ditimbang.
Sumber Penulisan:
No comments:
Post a Comment
Waktu begitu cepat berlalu mengiring langkah dalam cerita. Terbayang selalu tatapanmu dalam lingkaran pemikiran positif ku. Para pembaca blog Warga Desa (https://warga-desa-worlds.blogspot.com) adalah teman yang terindah. Saya ucapkan banyak-banyak terima kasih kepada teman-teman yang telah memberikan komentar.