Wednesday, July 6, 2016

3 Bulan Saja: Produk Rendang Uni Viny Berhasil Memiliki Pelanggan Setia Di Internasional

Awalnya untuk menjamu tamu dan kerabat yang hadir pada hari-hari besar. Lalu, mereka membantu untuk memasarkan masakannya dari mulut ke mulut. Kisaran pendapat sebesar Rp. 10 juta s/d Rp. 15 juta telah mampu diraihnya untuk setiap bulan. Harga yang ditentukan pun cukup menarik bagi pembeli, yaitu: Rp. 50.000 hingga Rp. 280.000.
3 Bulan Saja: Produk Rendang Uni Viny Berhasil Memiliki Pelanggan
Setia Di Internasional
Siapa yang tak kenal dengan Rendang? Kuliner khas nusantara yang satu ini pernah dinobatkan sebagai salah satu makanan terlezat di dunia versi CNN pada tahun 2013. Serta sempat menjadi perbincangan nasional sejak tumbuhnya Rumah Makan Padang di era tahun 1990-an.

Terbuat dari daging dan direbuts dengan santan, bersama rempah-rempah. Prospek menggiurkan dari bisnis rendang kemasan dapat dirasakan pula oleh Ibu Viny Felasiani. Awalnya, ia menimba ilmu dari sang Ibu tentang cara membuat rendang. Seraya ia menceritakan kepada Tabloid Bintang (12/07/2015), "Ibu saya belajar memasak rendang dari nenek saya yang asli Padang. Saya belajar memasak rendang dari ibu saya. Jadi resep rendang yang saya buat memang warisan leluhur saya."

3 Bulan Saja: Produk Rendang Uni Viny Berhasil Memiliki Pelanggan
Setia Di Internasional
Solusi cerdas dari Ibu Viny Felasiani tentang Rendang dan sambal, "Dibalik rasanya yang pedas, jika dikonsumsi dalam porsi yang tepat, sambal memiliki banyak manfaat untuk kesehatan."

Awal Usaha.

Rendang olahannya begitu unik, karena hasilnya terasa sangat lezat dan warnanya lebih gelap, dagingnya pun empuk. Tepat di tahun 2012, cita-cita usahanya dimulai. Ibu Vinny membuat sekitar 3 sampai 10 kg dalam sebulan melalui metode pemasakan dari khas leluhur.

Awalnya untuk menjamu tamu dan kerabat yang hadir pada hari-hari besar. Lalu, mereka membantu untuk memasarkan masakannya dari mulut ke mulut. Hal tersebut juga dilakukan oleh teman-teman kantornya. "Sampai saat ini kemasan tergantung permintaan pelanggan. Ada yang wadah plastik, stoples, dan lain-lain," ungkapnya.

Perpaduan sederhana dari daun jeruk dan kunyi yang dicincang, hal tersebut memberi cita rasa yang istimewa. Belum khasanah wangi yang dihadirkan. Tak kaget bila pesanan kemudian bertambah menjadi 50 kg. Kemudiaan ia mengungkapkan rencana selanjutnya, "Mudah-mudahan habis Lebaran akan dikemas dalam kemasan cantik dan diberi label."

 Ha!!!! Uni Viny telah memiliki pelanggan setia di Benua Eropa dan Timur Tengah. Padahal baru 3 bulan kerja.
3 Bulan Saja: Produk Rendang Uni Viny Berhasil Memiliki Pelanggan
Setia Di Internasional
Ha!!!! Uni Viny telah memiliki pelanggan setia di Benua Eropa dan Timur Tengah. Padahal baru 3 bulan kerja.

Setelah Banyak Pesanan.

Seiring dengan permintaan yang semakin meningkat dari hari ke hari, Ibu Viny mencoba kembali untuk mengolah produknya agar lebih memiliki daya jual. Terbentuklah nama Uni Viny di akhir tahun 2015. Dia mengaku modal awal yang dikeluarkan hanyalah Rp. 2 jutaan.

Repot kiranya pada saat itu, "Aku baru resign akhir tahun lalu, selain punya baby lagi, aku ingin seriusin usaha rendang ini," jelasnya kepada Harian Tribun News (07/02/2016).

Memanfaatkan website yang beralamat: http://www.rendanguniviny.com/, Ibu tiga anak menyusun secara berkala berbagai informasi yang dibutuhkan. Bagaimana cara memproduksi Rendang yang baik?, Apa manfaat sambal untuk masakan rendang?, Metode terbaik dan murah untuk menyimpan rendang? Penyajian untuk masakan rendang, baiknya seperti apa?, dan banyak lagi.

Rendang Kering disebut juga sebagai rendang sejati orang Minang. Masakan jenis ini telah melalui proses karamelisasi lebih dari 7 jam, sehingga santa sudah mengering dengan sempurna, dan membuat tekstur dagingnya menjadi lebih padat. Warna masakan pun lebih gelap, cokelat tua kehitaman. Masakan ini lebih tahan lama di suhu ruang tanpa harus segera dipanaskan kembali. Karena itu cocok untuk disimpan sebagai persediaan makanan, bingkisan Hari Raya, bekal umroh, haji, travelling di dalam dan luar negeri, dll.

Rendang Basah memiliki tekstur daging yang lebih lembut, namun masakan ini tidak dapat bertahan terlalu lama di suhu ruang, karena hanya melewati proses karamelisasi selama lebih kurang 2 jam, sehingga santan belum mengering, atau umum disebut kalio. Warna dari masakan rendang ini biasanya cokelat muda, terang keemasan. Masakan jenis ini cocok untuk langsung dikonsumsi sebagai makanan sehari-hari, sajian di acara-acara keluarga seperti arisan, pernikahan, pengajian, dll. Apabila Anda memiliki rendang basah dan ingin disimpan, rendang ini dapat menjadi rendang kering jika dipanaskan dengan api kecil dan diaduk pelan.

Kedua jenis masakan rendang ini mempunyai keunggulan masing-masing, dimana pembuatannya di sesuaikan dengan selera dan kebutuhan. Karena baik rendang kering maupun rendang basah sama-sama memiliki rasa yang lezat dan aroma yang khas.

Tabloid Bintang pun secara bangga menulis perihal kesuksesan yang dimiliki oleh Ibu Viny Felasiani dan Uni Viny, "RENDANG Warisan Leluhur."
3 Bulan Saja: Produk Rendang Uni Viny Berhasil Memiliki Pelanggan
Setia Di Internasional
Tabloid Bintang pun secara bangga menulis perihal kesuksesan yang dimiliki oleh Ibu Viny Felasiani dan Uni Viny, "RENDANG Warisan Leluhur."

Mempertahankan Kualitas dan Mutu adalah Segalanya.

Saat ini, terdapat 3 varian rendang yang di jual, yakni: rendang jengkol, rendang daging sapi, dan rendang paru sapi. Ibu Viny memastikan bila setiap produknya sama sekali tidak menggunakan bahan pengawet, maupun penyedap rasa. Melalui kemasan yang dinamakan food grade, setiap konsumen tidak perlu pusing-pusing lagi untuk memikirkan ketahanan produk.

Kualitas Rendang Daging bisa terjaga hingga +/- 2 bulan pada suhu ruang umum. Bahkan karyanya mampu bertahan hingga +/- 2 tahun bila disimpan di freezer, tanpa merubah warna serta rasa, "Ini sudah diuji oleh konsumen di Eropa loh," jelasnya karyawan yang pernah bekerja sebagai Public Relations Section head di salah satu Televisi Nasional.

Bicara tentang pasar, wanita lulusan Sarjana Komunikasi dari Universitas Indonesia telah membuktikan bahwa dia adalah usahawan terbaik di bidang penyajian rendang. Bayang saja! Hanya dalam tempo waktu selama kurang dari 6 bulan atau lebih tepatnya 3 bulan, Uni Viny telah memiliki pembeli setia dari Finlandia, Belanda, dan Inggris, bahkan Saudi Arabia.

Istri dari Anwar Jayaningrat pun tidak segan mengungkapkan rahasianya, "Rendang aku bisa sampai ke sana (Arab Saudi dan Eropa) karena ada teman-teman, saudara yang tinggal di sana, sama via medsos juga. Nah mereka kan pesan tuh. Kalau pesan lagi biasanya teman-teman mereka itu pada ikut pesan juga."

Kualitas Rendang daging mampu bertahun hingga +/- 2 tahun bila disimpan di freezer, tanpa merubah warna serta rasa.
3 Bulan Saja: Produk Rendang Uni Viny Berhasil Memiliki Pelanggan
Setia Di Internasional
Kualitas Rendang daging mampu bertahun hingga +/- 2 tahun bila disimpan di freezer, tanpa merubah warna serta rasa.

Keuntungan yang Secara Sadar saya pertanyakan.

Dalam proses kerja yang belum lama, kisaran pendapatan sebesar Rp. 10 juta s/d Rp. 15 juta telah mampu diraihnya untuk setiap bulan. Harga yang ditentukan pun cukup menarik bagi pembeli, yaitu: Rp. 50.000 hingga Rp. 280.000. Tapi kalau saya boleh mengulas, kok untungnya hanya segitu yah? Soalnya, usaha sejenis yang dimiliki oleh Rendang Nenek. Rata-rata, mereka bisa meraih omset sebesar Rp. 100 juta per bulannya dan pangsa pasar yang dimiliki hanyalah Bandung & Jakarta.

Bagaimana tuh Kawan? Boleh dong baca-baca ulasannya di kolom keterangan. . . . . . . .


Facebook:  https://www.facebook.com/rendangnenekbdg/
Website: http://rendangnenek.com/




Awalnya untuk menjamu tamu dan kerabat yang hadir pada hari-hari besar. Lalu, mereka membantu untuk memasarkan masakannya dari mulut ke mulut. Kisaran pendapat sebesar Rp. 10 juta s/d Rp. 15 juta telah mampu diraihnya untuk setiap bulan. Harga yang ditentukan pun cukup menarik bagi pembeli, yaitu: Rp. 50.000 hingga Rp. 280.000.Awalnya untuk menjamu tamu dan kerabat yang hadir pada hari-hari besar. Lalu, mereka membantu untuk memasarkan masakannya dari mulut ke mulut. Kisaran pendapat sebesar Rp. 10 juta s/d Rp. 15 juta telah mampu diraihnya untuk setiap bulan. Harga yang ditentukan pun cukup menarik bagi pembeli, yaitu: Rp. 50.000 hingga Rp. 280.000.Awalnya untuk menjamu tamu dan kerabat yang hadir pada hari-hari besar. Lalu, mereka membantu untuk memasarkan masakannya dari mulut ke mulut. Kisaran pendapat sebesar Rp. 10 juta s/d Rp. 15 juta telah mampu diraihnya untuk setiap bulan. Harga yang ditentukan pun cukup menarik bagi pembeli, yaitu: Rp. 50.000 hingga Rp. 280.000.

Awalnya untuk menjamu tamu dan kerabat yang hadir pada hari-hari besar. Lalu, mereka membantu untuk memasarkan masakannya dari mulut ke mulut. Kisaran pendapat sebesar Rp. 10 juta s/d Rp. 15 juta telah mampu diraihnya untuk setiap bulan. Harga yang ditentukan pun cukup menarik bagi pembeli, yaitu: Rp. 50.000 hingga Rp. 280.000.Awalnya untuk menjamu tamu dan kerabat yang hadir pada hari-hari besar. Lalu, mereka membantu untuk memasarkan masakannya dari mulut ke mulut. Kisaran pendapat sebesar Rp. 10 juta s/d Rp. 15 juta telah mampu diraihnya untuk setiap bulan. Harga yang ditentukan pun cukup menarik bagi pembeli, yaitu: Rp. 50.000 hingga Rp. 280.000.


4 comments:

  1. keuntungan 50% dari harga jual .. CMIIW

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bener juga elo gen. Apa gue yang salah nulis? Tapi setelah gua baca berulang-ulang kali, Udah bener ah.. . . .Oh, berarti Korannya lupa menambahkan angka 0 (nol) nya. Harunya Rp. 100 s/d 150 juta.

      Delete
  2. Halo, saya Ivan Diryana, owner dari Rendang Nenek, suaminya Intan. Terimakasih udah membahas produk kami. Ijinkan saya ikut menjelaskan hal yg nampaknya jadi pertanyaan disini. Kalau gak salah keuntungan dengan omset agak berbeda. Keuntungan bisa jadi pendapatan bersih, sementara omset ya masih kotor. 3 bulan dengan keuntungan 10jt itu sudah luar biasa, kami 3 bulan pertama hanya sanggup jual 4kg loh. Nah kalau omset, kenapa omset bisa 100jt, kapasitas produksi kami mencapai 80kg per hari, jika setiap hari 10kg saja maka bisa mendapat 100jt/bulan. Informasi 100jt/bln itu saat kondisi sedang ramai diluar bulan puasa misalnya menjelang liburan. Pasar kami sebagian besar dari Jakarta tapi karena penjualannya menggunakan media online dan offline menyebabkan pasar kami bisa mencapai Kalimantan bahkan pernah ada yg membeli untuk ke Papua. Usaha kami juga sudah berjalan selama 5 tahun, awalnya hanya 4kg loh sebulan, kemudian pelan-pelan makin membesar.
    Terimakasih atas perhatiannya, jika ada yg ingin ditanyakan seputar usaha silahkan menghubungi saya langsung di 081321531133, juga bisa check FP kami di https://www.facebook.com/rendangnenekbdg/ atau web kami di http://rendangnenek.com

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih Pak Ivan atas keterangan yang lengkap ini.
      Saya akan memperbaikinya atau baiknya, saya akan membuat lagi artikel
      tentang Rendang Uni Viny.
      Oh maaf. . . . . Anda adalah pemilik dari Renang Nenek.

      Mmm m m m m . .Kalau begitu, saya akan membuat lagi artikel tentang
      Rendang Nenek.
      Baik kiranya bila saya dapat mewawancarai Pak Ivan melalui akun
      Facebook atau email.

      Akun Facebook saya: https://www.facebook.com/clenoro dan Gmail:
      clenorosuharto@gmail.com

      Delete

Waktu begitu cepat berlalu mengiring langkah dalam cerita. Terbayang selalu tatapanmu dalam lingkaran pemikiran positif ku. Para pembaca blog Warga Desa (https://warga-desa-worlds.blogspot.com) adalah teman yang terindah. Saya ucapkan banyak-banyak terima kasih kepada teman-teman yang telah memberikan komentar.

Label

Agama Air Minum Alat Musik Alumunium Angklung Artis Asmara Automotif Bahan Bakar Bali Bambu Bandung Bank Bank Sampah Barang Bekas Batam Batik Becak Beras Besakih Biola Blogspot Boneka Buah-buahan Budaya dan Tradisi Buka Lapak Buku Bunga Burger Burung Cafe Charlie Tjendapati CNBC Cobek Dandung Santoso Daur Ulang Desa Desain Dodol E-mail Eceng Gondok Edie Juandie Ekonomi dan Perdagangan Es Krim Facebook Flipboard Flora dan Fauna Fruit Carving Furnitur Gadget Gamelan Garam Gerai Gerobak Gitar Google Plus Gula Hari Raya Harian Merdeka Haryadi Chou Hewan Hiburan dan Wisata Hidayah Anka Hidroponik Hijab Hotel http://www.duahari.com Hukum dan Politik Indra Karyanto Instagram Internet Internet Marketing ITB Jagung Jajanan Jamu Jamur Tiram Jangkrik Jawa Barat Jawa Tengah Jawa Timur Jepang Kain dan Pakaian Kaleng Kalimantan Kamera Kapal Laut Karaoke Kartun Kecantikan Kecap Keju Kelautan Kelinci Kemasyarakatan Kendaraan Kerajinan Kereta Kertas Kiat dan Tip Kisah Hidup Koki Komputer dan Teknologi Kopi Koran Kuda Pustaka Kuliner Kumpulan Kurir LA Time Laptop Si Unyil Lidah Buaya Linkedin Liputan 6 Logam Lukisan Kayu Madu Mahasiswa Mainan Anak-Anak Makanan dan Minuman Malang Martabak Masyarakat dan Persoalannya Matras Melukis & Menggambar Metro TV Mineral Miniatur Minyak Atsiri Mitra Mobil Motor Musik Nana Mulyana Narapidana Net TV Ngatmin Biola Bambu Obat dan Kesehatan Olah Raga Ondel-Ondel Online Organik Organisasi Sosial Pameran Panama Papers Pantang Menyerah Papan Selancar Paper Quilling Pariwisata Peluang Usaha Pemulung Pencucian Pendidikan Penelitian Penemuan Penyanyi Penyiar Peralatan Perhiasan Perikanan Permainan Perpustakaan Pertanian dan Perkebunan Perumahan Peternakan Pinterest Plastik Proses Produksi Psikologi dan Mental Putu Gede Asnawa Dikta Puyuh Radio Rancangan Rendang Resep dan Masakan Restoran Robot Roti Salak Sambal Sampah Sandal Sapi Sayur Mayur Sejarah dan Peradaban Sekolah Semarang Seni Seni Pahat Sepatu Sepeda Sindo News Slamet Triamanto Spa Strikingly Suprapto Surabaya Surat Kabar Tahun Baru Tas Tattoo Techno Park Teh Tekhnologi Televisi Telur Terrarium Tukang Cukur Tumang Twitter Venta Agustri Vespa Wanita dan Keindahan Wawancara Wayang Website Wetz Shinoda What's Up Wine Wordpress Yoga Yogyakarta You Tube