Sunday, July 24, 2016

Ikhlas dan Perduli adalah Filosofi Bisnis Pak Ahmed Tessario untuk para petani Beras Organik

Sempat mengalami jatuh dan bangun untuk kurun waktu 5 tahun. Kini, Pak Ahmed Tessario secara meyakinkan mampu memperoleh Omzet sebanyak Rp. 1,758 milyar / tahun. Tidak terlupa, ia pun berhasil membagikan rezekinya kepada 128 buruh tani berupa pendapatan sebesar Rp. 15 juta sampai dengan Rp. 20 juta per bulan. Filosofi bisnisnya pun sederhana, yaitu tidak terlupa pada 2 norma dasar masyarakat desa: Ikhlas dan Perduli.
Ikhlas dan Perduli adalah Filosofi Bisnis Pak Ahmed Tessario untuk
para petani Beras Organik
Lantaran tren hidup sehat sudah cukup lama disadari oleh masyarakat. Keberadaan komoditas yang memiliki sumber protein yang baik untuk tubuh telah didaulat sebagai sosok pangan yang sangat penting. Selain lebih sehat, si Konsumen pun diyakini lebih tahan terhadap penyakit.

Dewasa ini memang cukup banyak kegiatan pengolahan yang menggalakkan makanan berbasis organik. Konon, makanan jenis ini mampu memberikan kenyamanan yang pasti bagi orang untuk menikmati tanaman segar tanpa khawatir tentang kualitas. Hal tersebut juga membuat industri makanan sehat organik di Indonesia semakin luwes untuk berkembang.

Sebut saja sayuran segar yang dulunya pada era tahun 90'an hanya dapat ditemukan di hotel-hotel. Tren kata sayuran organik berjenis 'Salad" merupakan makanan idaman bagi masyarakat modern pada saat itu. Seiring dengan perkembangan waktu, produk organik sudah tidak lagi menjadi barang sekunder di masyarakat. Kini, produk tersebut telah menjadi barang primer bagi berbagai kalangan.

Peluang inilah yang berusaha dimanfaatkan sebaik mungkin oleh Pak Ahmed Tessario. Merintis pengolahan beras organik sejak tahun 2010 yang kemudian mampu berkembang dengan pesat di tahun 2012. Namun perihal kendala usaha tetap sebuah perjalanan yang harus ia lalui, karena kemampuan panen pada masa awal, yakni 50% saja. Otomatis bagi yang tidak siap akan merasakan kerugian besar. Padi biasa atau umum senantiasa menghasilkan 10 ton, hal tersebut bisa berkurang menjadi 5 ton untuk padi jenis organik.

Potensi minyak atsiri cukup menjanjikan lantaran banyaknya permintaan pasar akan jenis minyak tersebut pada bidang industri di tahun 2010.
Ikhlas dan Perduli adalah Filosofi Bisnis Pak Ahmed Tessario untuk
para petani Beras Organik
Potensi minyak atsiri cukup menjanjikan lantaran banyaknya permintaan pasar akan jenis minyak tersebut pada bidang industri di tahun 2010.

Selalu berjalan bersama produk-produk Organik.

Laki-laki kelahiran Palembang, 28 November 1988 pernah menempuh pendidikan di Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) untuk Fakultas Teknik Kimia. Mengisi hari-harinya selain kuliah, Pak Ahmed pun rajin mengikuti bisnis Multi Level Marketing (MLM) untuk sekedar menambah uang saku. Kira-kira kegiatan tersebut ia jalani selama 3 tahun.

Merasa potensi pengalamannya telah meningkat, Pak Ahmed mencari peluang baru dengan mengikuti seminar tentang Minyak Atsiri. Tertarik rupanya, ia lantas merintis bisnis minyak atsiri bersama teman-temannya pada September 2010. Memang minyak atsiri sempat menjadi salah satu komoditas unggulan di Indonesia pada saat itu. Selain minyak cengkeh, minyak lada hitam, minyak kayu putih, dan sebagainya.

Benar kiranya! Mahasiswa yang telah meraih gelar Kesarjanaan pun dalam waktu sekejap mendapatkan mitra yang mau memberikan pinjaman sebesar Rp. 150 juta. Plus, Banyuwangi memiliki lokasi yang memang cocok sebagai tempat penanaman pohon nilam, dinama nilam merupakan salah satu sumber bahan dari pembuatan minyak atsiri. Lantas pada bulan Oktober 2010, Pak Ahmed mulai memberikan diri untuk mengembangkan dana yang ada.

Usaha ini tidak serta merta berhasil, tapi memerlukan perjuangan panjang yang penuh liku. Mengalami gagal panen telah terhitung sebanyak 4 (empat) kali dan modal dari investor pun ludes dimakan mimpi yang tak jelas. Bahkan, ia harus berbohong dengan memberikan janji penggantian modal pinjaman sebesar 150%. Sungguh malang nasib Pak Ahmed saat itu.

Gagal bukan berarti kalah menurut Pak Ahmed Tessario dan dia telah memetik begitu banyak pelajaran berharga tentang merintis suatu usaha. Akhirnya, ia memilih untuk cenderung bekerja sama dengan para buruh tani.
Ikhlas dan Perduli adalah Filosofi Bisnis Pak Ahmed Tessario untuk
para petani Beras Organik
Gagal bukan berarti kalah menurut Pak Ahmed Tessario dan dia telah memetik begitu banyak pelajaran berharga tentang merintis suatu usaha. Akhirnya, ia memilih untuk cenderung bekerja sama dengan para buruh tani.

Bangun lagi, karena Pertolongan dari seorang Petani Beras Organik di Banyuwangi.

Meski usaha tanaman perdananya kandas, ia tetap mencari jalan untuk bisa mengembalikan semua dana yang telah dipinjam. Sampai akhirnya ia bertemu dengan seorang petani beras organik yang memang tinggal di kota yang sama. Seraya ia menjelaskan tentang keberuntungannya pada hari itu kepada Harian Kontan (05/12/2015), "Daripada menganggur, Pak Saman mengajak saya menjual beras organik produksinya."

Jiwa inovasinya pun mulai berkembang lagi dan jelas kenyataan tersebut memberikan ide baru bagi dirinya. Setelah mengobrol panjang dari hari ke hari, sang sarjana mendapatkan kesimpulan bahwa Pak Saman memiliki keterbatasan dalam bidang pengaturan usaha, sehingga usahanya tidak pernah lebih baik. Padahal, Pak Saman telah mengawali usaha Beras Organik sejak tahun 2003.

Dari kegagalan akan minyak atsiri, Pak Ahmed Tessario memetik banyak pelajaran tentang usaha. Pastinya ia tidak mau salah lagi saat penawaran kerjasama untuk pengembangan bisnis beras organik disetujui oleh kawan yang baru dikenal beberapa bulan. Keputusannya, ia lebih cenderung memilih pola bekerja sama dengan petani saat terjun ke binis barunya tersebut di pertengahan tahun 2011. Jadi, Pak Ahmed cukup menyediakan benih dan pupuk untuk operasional 16 petani di lahan seluas 1,7 Ha. Hasil panen pun dibeli dengan harga yang lebih tinggi dari harga pasar.

Tak disangka dalam tempo waktu kurang dari 1 tahun, bisnis beras organik berkembang pesat. Di tahun 2012, lahan yang digarap bertambah luas, menjadi 25 hingga 40 Hektar tersebar di 3 kecamatan dan dikelola oleh 24 petani. Hasil produksinya pun cukup mengejutkan, yakni 4,4 ton per Ha. Kemudian pertumbuhan tersebut berlanjut menjadi 8 ton hingga 16 ton. Dan di tahun 2015, program swadayanya telah mampu memproduksi 30 ton beras organik untuk setiap bulannya.

Menurut perhitungan Majalah Swa (30/11/2015), keuntungan yang didapat berkisar Rp. 127,5 juta di tahun 2012. Kemudian omzet tersebut bisa berlipat setelah 3 tahun atau tepatnya di tahun 2015 menjadi Rp. 1,758 milyar/tahun setelah memperoleh rata-rata penjualan untuk tiap bulannya sebesar Rp. 250 juta hingga Rp. 300 juta.

Kenyataan yang tidak bisa disangkal lagi bila Pak Ahmed akhirnya dapat bernapas lega setelah kerjasama dengan para buruh pun bertambah jumlahnya menjadi 128 petani. Apalagi buruh tani tersebut DIPASTIKAN akan mampu memiliki pendapatan sekitar Rp. 15 juta sampai Rp. 20 juta per bulan. Jelas peraih juara ke dua Danamon Award 2016 kepada Bisnis Update, "Saya memberikan edukasi kepada petani mulai dari membuat pupuk sendiri, mengajarkan cara menanam yang baik hingga cara panen agar menghasilkan padi yang berkualitas."

Benar kiranya pertolongan yang diberikan oleh Pak Saman saat mereka mengawali pembicaraan di tahun 2011. Saat ini, para rekan buruh tani mampu memperoleh pendapatan sekitar Rp. 15 juta sampai dengan Rp. 20 juta untuk setiap bulannya.
Ikhlas dan Perduli adalah Filosofi Bisnis Pak Ahmed Tessario untuk
para petani Beras Organik
Benar kiranya pertolongan yang diberikan oleh Pak Saman saat mereka mengawali pembicaraan di tahun 2011. Saat ini, para rekan buruh tani mampu memperoleh pendapatan sekitar Rp. 15 juta sampai dengan Rp. 20 juta untuk setiap bulannya.


Lebih Yakin untuk Berkembang semakin Mapan.

Berbisnis menurut Pak Ahmed Tessario. . . . . . .Membutuhkan analisa yang pasti, wajib untuk mampu menguntungkan orang banyak, harus memiliki integritas diri yang dapat dipercaya, serta tidak terlupa pada 2 norma dasar masyarakat desa, yaitu: ikhlas dan perduli. Melalui prinsip tersebut, ia pun mampu mengembangkan beras organiknya ke beberapa Kabupaten seperti Lumajang, Bondowoso, Situbondo, dan Jember.

Tidak berhenti hanya disitu. Berbagai kinerja perencanaan pun telah disiapkan. Program dari CV Sirtanio OrganikIndonesia yang beralamat http://organikbanyuwangi.com, membagi kinerja perusahaannya menjadi 2 aspek, yaitu aspek produk dan aspek pemasaran. Aspek produksi, program ini mentargetkan untuk bekerja sama dengan pemilik 300 ha lahan organik dengan masa panen yang di atur untuk mencukupi permintaan pasr pada tahun 2016. Aspek pemasaran, program ini mentargetkan untuk mendistribusikan produk beras organik ke seluruh Indonesia pada tahun 2016 dan mengaktifkan sisi ekspor pada pertengahan tahun 2016.



Sempat mengalami jatuh dan bangun untuk kurun waktu 5 tahun. Kini, Pak Ahmed Tessario secara meyakinkan mampu memperoleh Omzet sebanyak Rp. 1,758 milyar / tahun. Tidak terlupa, ia pun berhasil membagikan rezekinya kepada 128 buruh tani berupa pendapatan sebesar Rp. 15 juta sampai dengan Rp. 20 juta per bulan. Filosofi bisnisnya pun sederhana, yaitu tidak terlupa pada 2 norma dasar masyarakat desa: Ikhlas dan Perduli.Sempat mengalami jatuh dan bangun untuk kurun waktu 5 tahun. Kini, Pak Ahmed Tessario secara meyakinkan mampu memperoleh Omzet sebanyak Rp. 1,758 milyar / tahun. Tidak terlupa, ia pun berhasil membagikan rezekinya kepada 128 buruh tani berupa pendapatan sebesar Rp. 15 juta sampai dengan Rp. 20 juta per bulan. Filosofi bisnisnya pun sederhana, yaitu tidak terlupa pada 2 norma dasar masyarakat desa: Ikhlas dan Perduli.Sempat mengalami jatuh dan bangun untuk kurun waktu 5 tahun. Kini, Pak Ahmed Tessario secara meyakinkan mampu memperoleh Omzet sebanyak Rp. 1,758 milyar / tahun. Tidak terlupa, ia pun berhasil membagikan rezekinya kepada 128 buruh tani berupa pendapatan sebesar Rp. 15 juta sampai dengan Rp. 20 juta per bulan. Filosofi bisnisnya pun sederhana, yaitu tidak terlupa pada 2 norma dasar masyarakat desa: Ikhlas dan Perduli.

Sempat mengalami jatuh dan bangun untuk kurun waktu 5 tahun. Kini, Pak Ahmed Tessario secara meyakinkan mampu memperoleh Omzet sebanyak Rp. 1,758 milyar / tahun. Tidak terlupa, ia pun berhasil membagikan rezekinya kepada 128 buruh tani berupa pendapatan sebesar Rp. 15 juta sampai dengan Rp. 20 juta per bulan. Filosofi bisnisnya pun sederhana, yaitu tidak terlupa pada 2 norma dasar masyarakat desa: Ikhlas dan Perduli.Sempat mengalami jatuh dan bangun untuk kurun waktu 5 tahun. Kini, Pak Ahmed Tessario secara meyakinkan mampu memperoleh Omzet sebanyak Rp. 1,758 milyar / tahun. Tidak terlupa, ia pun berhasil membagikan rezekinya kepada 128 buruh tani berupa pendapatan sebesar Rp. 15 juta sampai dengan Rp. 20 juta per bulan. Filosofi bisnisnya pun sederhana, yaitu tidak terlupa pada 2 norma dasar masyarakat desa: Ikhlas dan Perduli.Sempat mengalami jatuh dan bangun untuk kurun waktu 5 tahun. Kini, Pak Ahmed Tessario secara meyakinkan mampu memperoleh Omzet sebanyak Rp. 1,758 milyar / tahun. Tidak terlupa, ia pun berhasil membagikan rezekinya kepada 128 buruh tani berupa pendapatan sebesar Rp. 15 juta sampai dengan Rp. 20 juta per bulan. Filosofi bisnisnya pun sederhana, yaitu tidak terlupa pada 2 norma dasar masyarakat desa: Ikhlas dan Perduli.













No comments:

Post a Comment

Waktu begitu cepat berlalu mengiring langkah dalam cerita. Terbayang selalu tatapanmu dalam lingkaran pemikiran positif ku. Para pembaca blog Warga Desa (https://warga-desa-worlds.blogspot.com) adalah teman yang terindah. Saya ucapkan banyak-banyak terima kasih kepada teman-teman yang telah memberikan komentar.

Label

Agama Air Minum Alat Musik Alumunium Angklung Artis Asmara Automotif Bahan Bakar Bali Bambu Bandung Bank Bank Sampah Barang Bekas Batam Batik Becak Beras Besakih Biola Blogspot Boneka Buah-buahan Budaya dan Tradisi Buka Lapak Buku Bunga Burger Burung Cafe Charlie Tjendapati CNBC Cobek Dandung Santoso Daur Ulang Desa Desain Dodol E-mail Eceng Gondok Edie Juandie Ekonomi dan Perdagangan Es Krim Facebook Flipboard Flora dan Fauna Fruit Carving Furnitur Gadget Gamelan Garam Gerai Gerobak Gitar Google Plus Gula Hari Raya Harian Merdeka Haryadi Chou Hewan Hiburan dan Wisata Hidayah Anka Hidroponik Hijab Hotel http://www.duahari.com Hukum dan Politik Indra Karyanto Instagram Internet Internet Marketing ITB Jagung Jajanan Jamu Jamur Tiram Jangkrik Jawa Barat Jawa Tengah Jawa Timur Jepang Kain dan Pakaian Kaleng Kalimantan Kamera Kapal Laut Karaoke Kartun Kecantikan Kecap Keju Kelautan Kelinci Kemasyarakatan Kendaraan Kerajinan Kereta Kertas Kiat dan Tip Kisah Hidup Koki Komputer dan Teknologi Kopi Koran Kuda Pustaka Kuliner Kumpulan Kurir LA Time Laptop Si Unyil Lidah Buaya Linkedin Liputan 6 Logam Lukisan Kayu Madu Mahasiswa Mainan Anak-Anak Makanan dan Minuman Malang Martabak Masyarakat dan Persoalannya Matras Melukis & Menggambar Metro TV Mineral Miniatur Minyak Atsiri Mitra Mobil Motor Musik Nana Mulyana Narapidana Net TV Ngatmin Biola Bambu Obat dan Kesehatan Olah Raga Ondel-Ondel Online Organik Organisasi Sosial Pameran Panama Papers Pantang Menyerah Papan Selancar Paper Quilling Pariwisata Peluang Usaha Pemulung Pencucian Pendidikan Penelitian Penemuan Penyanyi Penyiar Peralatan Perhiasan Perikanan Permainan Perpustakaan Pertanian dan Perkebunan Perumahan Peternakan Pinterest Plastik Proses Produksi Psikologi dan Mental Putu Gede Asnawa Dikta Puyuh Radio Rancangan Rendang Resep dan Masakan Restoran Robot Roti Salak Sambal Sampah Sandal Sapi Sayur Mayur Sejarah dan Peradaban Sekolah Semarang Seni Seni Pahat Sepatu Sepeda Sindo News Slamet Triamanto Spa Strikingly Suprapto Surabaya Surat Kabar Tahun Baru Tas Tattoo Techno Park Teh Tekhnologi Televisi Telur Terrarium Tukang Cukur Tumang Twitter Venta Agustri Vespa Wanita dan Keindahan Wawancara Wayang Website Wetz Shinoda What's Up Wine Wordpress Yoga Yogyakarta You Tube