Wednesday, July 6, 2016

Haji Uyud Sukses berkat usaha Dodol Garut, tapi tak punya Konsumen satu pun di Garut

Ha a a a a a a a. . . .a! Bagaimana tuh caranya? Pak Uyud mampu meraih kesuksesan dari jualan Dodol Garut, namun produknya tidak dapat ditemukan pada setiap jengkal kios di Kabupaten Garut. Apalagi latar belakang pendidikannya hanyalah mantan seorang caddy golf. Simak deh. . . . . . . . .
Haji Uyud Sukses berkat usaha Dodol Garut, tapi tak punya
Konsumen satu pun di Garut
Bukit kaki gunung Cikurai tak pernah kehilangan pesona. Dipandang dari jauh atau dekat, istilah 'Swiss van Java' memang terlahir dari situ. Melalui tempat bernama Ngamplang, Kabupaten Garut terlihat begitu jelas dikelilingi oleh deretan pegunungan.

Letak geografis dan panorama alam yang sejuk, pun secara sejarah budaya. Kabupaten Garut telah lama dikembangkan menjadi tempat tujuan wisata. Salah satunya lapangan golf bernama Golf Course Flamboyan yang sangat cocok untuk dikunjungi bagi para pelancong.

Kebetulan Pak Uyud, 50, pernah bekerja disana sebagai orang yang membawa peralatan bagi pemain golf di era 80-an. Seorang pengusaha yang begitu konsisten menjadi juru kunci kesuksesan penjualan Dodol Garut di kampungnya sendiri, Ngamplang, Kecamatan Cilawu.

Salah satu tempat dengan pemandangan yang indah dan asri, yaitu Ngamplang dan foto berikut adalah tempat bekerja Pak Uyud saat masih bekerja sebagai caddy di tahun 80'an.
Haji Uyud Sukses berkat usaha Dodol Garut, tapi tak punya Konsumen
satu pun di Garut
Salah satu tempat dengan pemandangan yang indah dan asri, yaitu Ngamplang dan foto berikut adalah tempat bekerja Pak Uyud saat masih bekerja sebagai caddy di tahun 80'an.

Modal Rp. 500 Ribu.

Merintis jiwa bisnisnya di tahun 1990, Pak Uyud mencoba berdagang beras dan tepung setelah dirasa bila kerjaannya sebagai caddy tidak mampu mencukupi kebutuhan keluarga. Kala itu, ia mendapatkan sokongan sebesar Rp. 500.000 dari majikannya.

"Dia itu punya usaha dodol garut," ungkapnya kepada Harian Kompas (21/04/2016), tentang salah satu bisnis sang Bos. Sekilas raut kulitnya menunjukkan guratan kerja keras yang dulunya pernah ia emban, "Kehilangan orang tua membuat saya harus bekerja keras kan."

Tahun 1997, ia mengembangkan porsi kerjanya dengan berjualan beras ketan yang diambil dari daerah Pamanukan, Tambak Dahan, dan Subang. Namun perencanaan bisnisnya sempat gagal, saat ia mengisi gerainya dengan usaha pembuatan regginang. Sebuah makanan kuliner berbahan baku beras ketan.

Ia kemudian menunaikan ibadah haji untuk pertama kalinya pada tahun 2000.

Setelah pergi Umroh, Haji Uyud seakan-akan telah menemukan jati dirinya dan Ya, usaha dagang Dodol-nya semakin memperlihatkan grafik kemajuan.
Haji Uyud Sukses berkat usaha Dodol Garut, tapi tak punya Konsumen
satu pun di Garut
Setelah pergi Umroh, Haji Uyud seakan-akan telah menemukan jati dirinya dan Ya, usaha dagang Dodol-nya semakin memperlihatkan grafik kemajuan.

Setelah Naik Haji.

Jiwa pantang menyerah memang telah menjadi modal utama bagi Pak Uyud. Tahun 2005, ia kembali mencoba peluang lama, yakni sebagai pemasok bahan olahan untuk Dodol Garut. Kebetulan wilayah Garut memang tidak memproduksi beras ketan kala itu.

Setelah dirasakan pas, karena takut gagal lagi. Beberapa bulan kemudian, ia menjajal peran barunya sebagai produsen Dodol. Dan benar, dia tidak salah memilih! Buktinya usaha Haji Uyud semakin berkembang dari hari ke hari. Ia pun semakin berani menambahkan variasi produknya melalui bahan baku tepung ketan dan buah sirsak di tahun 2009. Alhasil, olahannya terasa lebih terjamin mutunya, serta grafik keuntungannya pun terus meningkat.

Kini, ia telah memiliki 5 pabrik, dimana masing-masing pabrik mampu memproduksi 1,5 ton per hari.
Haji Uyud Sukses berkat usaha Dodol Garut, tapi tak punya Konsumen
satu pun di Garut
Kini, ia telah memiliki 5 pabrik, dimana masing-masing pabrik mampu memproduksi 1,5 ton per hari.

Hasil yang sangat Pantas.

Dari desa yang terletak di Kampung Ngamplang, Kelurahan desa Kolot, Kecamatan Cilawu, Kabupaten Garut. Pendistribusian Dodol Garut Haji Uyud berasal. Saat ini, ia telah memiliki 5 (lima) pabrik yang dikelola bersama keluarga.

Tiap Pabrik mampu memproduksi dodol sebanyak 1,5 ton per hari. Adapun jumlah tenaga kerja cukup banyak, yaitu 200 orang. Upah yang dikenakan berdasarkan kerja borongan sebesar Rp. 500/kg. Setiap hari, per karyawan senantiasa mampu menghasilkan 50 kilogram. Jadi, mereka memiliki penghasilan rata-rata Rp. 25.000 untuk waktu pekerjaan selama 6 jam (07.00 - 14.00).

Pelit dong Haji Uyud. Oh, Salah deng saya! Ia juga menyediakan berbagai bahan kebutuhan pokok untuk para pengrajin, seperti Beras, Gula, Minyak, dan Elpiji. Nah, bagi karyawan yang rajin, manajemen Pabrik akan memberikan keringanan yang cukup banyak dari total pembelian. Atau mereka bisa menambah ekstra pekerjaan melalui tugas pemotongan kecil-kecil dari lempengan Dodol besar yang telah dihasilkan. Upahnya pun cukup menggiurkan, yaitu Rp. 60.000 per harinya.

Selain itu, Pak Haji Uyud juga terkenal didaerahnya sebagai pengusaha yang bergerak dalam bidang distributor elpiji dan jasa travel Umroh. Sejak 2007, keluarga Pak Haji Uyud seringkali berangkat naik haji pada setiap tahunnya bersama para kerabat, serta banyak buruhnya.

Kombinasi antara waktu dan kenyataanlah yang menempanya hingga bisa menjadi sukses seperti saat ini.
Haji Uyud Sukses berkat usaha Dodol Garut, tapi tak punya Konsumen
satu pun di Garut
Kombinasi antara waktu dan kenyataanlah yang menempanya hingga bisa menjadi sukses seperti saat ini.

Ide Brilian.

Ada satu lagi keunikan yang Pak Haji Uyud miliki. Ternyata potential growth yang diraih oleh peningkatan grafik penjualan Dodol-nya bukan berasal dari pasar di wilayah Kabupaten Garut. Dia menuturkan bila pemasarannya diprioritasnya 100% untuk konsumen di daerah luar Garut, yaitu: Solo, Magelang, Yogyakarta, dsb. Jadi, para pembeli tidak akan pernah menemukan produk dodol Haji Uyud di setiap jengkal daerah Garut.

Mungkin saja, hal tersebut terjadi karena ia tidak pernah mendapatkan pendidikan khusus untuk menjadi pengusaha. Akan tetapi, kombinasi antara waktu dan kenyataanlah yang menempanya hingga bisa sukses seperti sekarang. Terlebih, Dodol Garut telah menjadi salah satu komoditas terpenting di kota tersebut sejak tahun 1926.

Jangat cemberut dulu dong. . . . . . Anda pun bisa sukses seperti Haji Uyu. Coba deh simak cara pembuatan Dodol Garut dari keterangan di bawah ini.
Haji Uyud Sukses berkat usaha Dodol Garut, tapi tak punya Konsumen
satu pun di Garut
Jangat cemberut dulu dong. . . . . . Anda pun bisa sukses seperti Haji Uyu. Coba deh simak cara pembuatan Dodol Garut dari keterangan di bawah ini.

Cara Membuat Dodol Garut.

Dodol Garut telah dikenal luas karena rasanya yang khas dan kelenturan yang berbeda dibandingkan produk sejenis. Pembuatannya pun tidak lama, hanya memerlukan waktu sekitar 3 hingga 4 jam. Perlu kiranya kawan-kawan mencoba untuk membuatnya atau sekedar tahu saja.

Bahan-bahan:
500 gram tepung ketan.
900 kg gula merah diiris halus.
1 liter santan encer dari 1 butir kelapa.
1 liter santan kental dari 2 butir kelapa.
1 ons gula pasir.
1 lembar daun pandan (potong-potong untuk dicampurkan).
Daun pisang untuk digunakan sebagai alas.
1/2 sdt garam halus.

Pengolahan:
  1. Rebus tepung ketan bersama dengan irisan gula merah, santan encer, garam dan daun pandan. Setelah tercium aroma daun pandan, kemudian angkat lalu sisihkan daun pandannya.
  2. Berikutnya, masak terus campuran adonan bersama santan kental dan gula pasir selama kurang lebih 3 1/2 jam hingga matang dan kalis.
  3. Terakhir, tuang dodol yang sudah masak ke dalam sebuah Loyang beralaskan pisang (agar aromanya bertambah lezat), ratakan dan biarkan mendingin.
  4. Setelah jadi, silahkan potong kecil-kecil sesuai ukuran yang telah ditentukan. Jangan lupa bila belum mau dimakan, bungkus dodol karya anda dengan menggunakan kertas minyak atau plastik, agar tahan lama. . . . . .Silahkan menikmati.


Ha a a a a a a a. . . .a! Bagaimana tuh caranya? Pak Uyud mampu meraih kesuksesan dari jualan Dodol Garut, namun produknya tidak dapat ditemukan pada setiap jengkal kios di Kabupaten Garut. Apalagi latar belakang pendidikannya hanyalah mantan seorang caddy golf. Simak deh. . . . . . . . .Ha a a a a a a a. . . .a! Bagaimana tuh caranya? Pak Uyud mampu meraih kesuksesan dari jualan Dodol Garut, namun produknya tidak dapat ditemukan pada setiap jengkal kios di Kabupaten Garut. Apalagi latar belakang pendidikannya hanyalah mantan seorang caddy golf. Simak deh. . . . . . . . .Ha a a a a a a a. . . .a! Bagaimana tuh caranya? Pak Uyud mampu meraih kesuksesan dari jualan Dodol Garut, namun produknya tidak dapat ditemukan pada setiap jengkal kios di Kabupaten Garut. Apalagi latar belakang pendidikannya hanyalah mantan seorang caddy golf. Simak deh. . . . . . . . .

Ha a a a a a a a. . . .a! Bagaimana tuh caranya? Pak Uyud mampu meraih kesuksesan dari jualan Dodol Garut, namun produknya tidak dapat ditemukan pada setiap jengkal kios di Kabupaten Garut. Apalagi latar belakang pendidikannya hanyalah mantan seorang caddy golf. Simak deh. . . . . . . . .






No comments:

Post a Comment

Waktu begitu cepat berlalu mengiring langkah dalam cerita. Terbayang selalu tatapanmu dalam lingkaran pemikiran positif ku. Para pembaca blog Warga Desa (https://warga-desa-worlds.blogspot.com) adalah teman yang terindah. Saya ucapkan banyak-banyak terima kasih kepada teman-teman yang telah memberikan komentar.

Label

Agama Air Minum Alat Musik Alumunium Angklung Artis Asmara Automotif Bahan Bakar Bali Bambu Bandung Bank Bank Sampah Barang Bekas Batam Batik Becak Beras Besakih Biola Blogspot Boneka Buah-buahan Budaya dan Tradisi Buka Lapak Buku Bunga Burger Burung Cafe Charlie Tjendapati CNBC Cobek Dandung Santoso Daur Ulang Desa Desain Dodol E-mail Eceng Gondok Edie Juandie Ekonomi dan Perdagangan Es Krim Facebook Flipboard Flora dan Fauna Fruit Carving Furnitur Gadget Gamelan Garam Gerai Gerobak Gitar Google Plus Gula Hari Raya Harian Merdeka Haryadi Chou Hewan Hiburan dan Wisata Hidayah Anka Hidroponik Hijab Hotel http://www.duahari.com Hukum dan Politik Indra Karyanto Instagram Internet Internet Marketing ITB Jagung Jajanan Jamu Jamur Tiram Jangkrik Jawa Barat Jawa Tengah Jawa Timur Jepang Kain dan Pakaian Kaleng Kalimantan Kamera Kapal Laut Karaoke Kartun Kecantikan Kecap Keju Kelautan Kelinci Kemasyarakatan Kendaraan Kerajinan Kereta Kertas Kiat dan Tip Kisah Hidup Koki Komputer dan Teknologi Kopi Koran Kuda Pustaka Kuliner Kumpulan Kurir LA Time Laptop Si Unyil Lidah Buaya Linkedin Liputan 6 Logam Lukisan Kayu Madu Mahasiswa Mainan Anak-Anak Makanan dan Minuman Malang Martabak Masyarakat dan Persoalannya Matras Melukis & Menggambar Metro TV Mineral Miniatur Minyak Atsiri Mitra Mobil Motor Musik Nana Mulyana Narapidana Net TV Ngatmin Biola Bambu Obat dan Kesehatan Olah Raga Ondel-Ondel Online Organik Organisasi Sosial Pameran Panama Papers Pantang Menyerah Papan Selancar Paper Quilling Pariwisata Peluang Usaha Pemulung Pencucian Pendidikan Penelitian Penemuan Penyanyi Penyiar Peralatan Perhiasan Perikanan Permainan Perpustakaan Pertanian dan Perkebunan Perumahan Peternakan Pinterest Plastik Proses Produksi Psikologi dan Mental Putu Gede Asnawa Dikta Puyuh Radio Rancangan Rendang Resep dan Masakan Restoran Robot Roti Salak Sambal Sampah Sandal Sapi Sayur Mayur Sejarah dan Peradaban Sekolah Semarang Seni Seni Pahat Sepatu Sepeda Sindo News Slamet Triamanto Spa Strikingly Suprapto Surabaya Surat Kabar Tahun Baru Tas Tattoo Techno Park Teh Tekhnologi Televisi Telur Terrarium Tukang Cukur Tumang Twitter Venta Agustri Vespa Wanita dan Keindahan Wawancara Wayang Website Wetz Shinoda What's Up Wine Wordpress Yoga Yogyakarta You Tube