Mas Gilang Bogy, 22, Bekerja Untuk Coca-Cola Selama 1 Bulan: Kini! Ia Terkenal Di Dunia |
Gilang Bogy, 22, langsung menarik antusiasme masyarakat di dunia maya. Karena ia telah ikut meramaikan Piala Eropa 2016. Tidak hanya sebagai penonton, hasil karya gambarnya ditaruh secara unik untuk seluruh kaleng penjualan produk Coca-Cola pada perhelatan pesta akbar tersebut.
"Saya dihubungi langsung melalui e-mail oleh Coca-Cola Jerman. Mereka tahu dari Instagram dan beberapa portofolio online yang saya posting di sosial media," jelasnya kepada Harian Suara (30/06/2016). Saat itu ia disuruh mengerjakan proyek untuk membuat gambar potret pemain sepak bola Tim Nasional Jerman yang berlaga di Perancis.
Mas Gilang Bogy, 22, Bekerja Untuk Coca-Cola Selama 1 Bulan: Kini! Ia Terkenal Di Dunia |
Sejak kecil, Pak Gilang Bogy, 22, memang sudah biasa menggambar tangan dan wajah.
Peran Sang Ayah.
Kiranya di tahun 2013. Pak Gilang sempat belajar menuangkan imajinasi ke gambar setelah ia mendapat ilmu melukis dari sang ayah, Dwi Sulistyono. Kebetulan aliran yang dipergunakan adalah tekhnik web pop art portrait (WPAP). Gaya seni yang sempat dipopulerkan oleh Pak Wedha Abdul Rasyid.
Berawal dari situ, ia rajin menggunakan pelatihannya untuk menghasilkan gambar-gambar unik. Tak terlepas! Tokoh-tokoh penting seperti Presiden Joko Widodo, Bruce Lee, Michael Jackson, John Lennon, Cold Play, hingga penyanyi Raisa pun turut mengisi daftar karyanya. Bahkan salah satu perusahaan dari India sempat mengajak dia untuk bekerjasama. Namun lucunya, semua cita-cita tersebut harus pupus karena Pak Gilang belum memiliki account di PayPal maupun rekening Bank.
Pelajaran berharga tersebut membuat si anak Solo semakin inovatif. Hingga ia kemudian mengikuti perlombaan desain wajah pemain yang berlaga di Piala Dunia Brazil. Kebetulan lomba tersebut diadakan oleh Facebook pada Juli 2014 dan Puji syukur, berkat sketsa wajah Robin Van Persie, ia berhasil meraih penghargaan untuk gambar terfavorit.
Mas Gilang Bogy, 22, Bekerja Untuk Coca-Cola Selama 1 Bulan: Kini! Ia Terkenal Di Dunia |
Setelah juara, si Anak Solo semakin rajin meng-upload olahan gambarnya ke berbagai Media Sosial.
Karya dan Kemandirian.
Tidak menyangka olahan desain grafisnya mampu menghasilkan kualitas karya yang pantas mendunia. Berkat ide kreatif, Mas Bogy berhasil mendapatkan kontrak jangka panjang dengan perusahaan yang berkantor di Jerman. Bicara tentang jumlah bayaran? Ia selekasnya menolak untuk memberitahu kira-kira berapa jumlah total Mark Jerman yang telah disodorkan. Sebab, ia harus mematuhi berbagai aturan yang telah disepakati.
"Coca Cola ini kerja sama pertama saya yang dengan perusahaan," Seraya ia menjelaskan perihal sejarah langkahnya. Terlebih lagi, ia pun memberitahu bila biaya kuliahnya sampai saat ini bukan berasal dari orang tuanya. Semua biaya tersebut telah ia tanggung sendiri sejak tahun 2014.
Mas Gilang Bogy, 22, Bekerja Untuk Coca-Cola Selama 1 Bulan: Kini! Ia Terkenal Di Dunia |
Mahasiswa jurusan Manajemen dari Universitas Negeri Solo (UNS) terlihat
sedang berpose dengan sang Guru, Pak Wedha Abdul Rasyid, 65, (Paling
Kanan), saat jumpa pers dengan Harian Kompas (28/06/2016).
Hasil yang Sangat Membanggakan.
Dihadapkan oleh sebuah kejutan besar, Mas Bogy selekasnya tidak menyia-nyiakan peluang yang ada. Selama hampir satu bulan, ia mengerahkan segala kemampuannya untuk menyelesaikan rancangan khusus untuk 24 wajah pemain dari tim yang diasuh oleh Pelatih Joachim Loew. Guna menghilangkan rasa tegang, ia senantiasa mengkoordinasikan waktunya melalui selingan sebuah permainan game atau sekadar tidur-tiduran.
Proses tersukar ialah ketika mendesain gelandang sayap klub Bayer Leverkusen, Karim Dellarabi. Saat itu, ia menghabiskan waktu sampai dua hari untuk bisa menyelesaikannya. "Sulit karena tekstur wajahnya dan anehnya pas gambar dia, moodnya saya gak dapet-dapet," ujarnya kepada Harian Pikiran Rakyat (29/06/2016). Sementara wajah Lukas Podolski dan Andre Schurrle didesain paling singkat, hanya memerlukan waktu selama dua jam. Desain wajah ke dua atlet tersebut memiliki rakter garis yang dinamis dan kuat.
Bercerita tentang usahanya selama ini. Ternyata jerih payah si Anak Solo mendapatkan sambutan hangat dari sang Guru sebenarnya. Seniman Grafis, Pak Wedha Abdul Rasyid, 65, secara lugas mengungkapkan rasa bersyukurnya kepada Harian Antara News (28/06/2016), "Saya seharusnya orang pertama yang mengucapkan selamat dan terima kasih kepada Gilang, karena pencapaiannya mewujudkan salah satu mimpi besar saya." Konon, gambar berjenis WPAP muncul pertama kali di Indonesia pada tahun 1990-an melalui hasil karya tangan dari Pak Wedha sendiri. Kala itu, ia bersama rekannya Mr Piet Mondrian mempopulerkan gaya ilustrasi WPAP untuk sampul majalah remaja, Hai.
No comments:
Post a Comment
Waktu begitu cepat berlalu mengiring langkah dalam cerita. Terbayang selalu tatapanmu dalam lingkaran pemikiran positif ku. Para pembaca blog Warga Desa (https://warga-desa-worlds.blogspot.com) adalah teman yang terindah. Saya ucapkan banyak-banyak terima kasih kepada teman-teman yang telah memberikan komentar.