Proses kreatif yang ada bisa dimulai dari lingkungan terdekat. Terutama dalam hal ini, pengelolaan akan sampah dapat dijadikan pembuktiannya. Salah satu diantaranya adalah Pak Agung Nugroho, 23. Secara mandiri, pria dari Kabupaten Pati ini mampu merubah wadah minuman bekas menjadi miniatur helikopter, pesawat, motor vespa, dan becak, serta kapal laut.
Bisa dibilang ia hampir tak memiliki modal atau persiapan apapun saat memutuskan terjun ke usaha jual-beli miniatur. Jujur dan selalu berpikir positif, hingga rajin mencari referensi tentang teknik pembuatan miniatur di Google. Tambahan potensi sumber daya yang dipergunakan juga memberikan wacana pemasukan baru bagi para pemulung. Pastinya! Tak ada satupun yang tercipta dengan sia-sia.
Warga Desa yang Selalu Positif.
Memang proses pembuatan dan pendesainan miniatur tidaklah mudah, tapi tidak ada satupun yang tercipta dengan sia-sia. Mungkin, prinsip inilah yang dipegang oleh Pak Agung Nugroho. Hebatnya lagi, dia tidak ada background seni sama sekali untuk membangun usahanya.
Semenjak pulang dari perantauan di Tangerang, pria kelahiran 24 Maret 1993 tidak memiliki pekerjaan, alias menganggur. Adapun kepulangannya disebabkan oleh penyakit typus yang dideritanya. Berbekal keahlian sebagai operator mesin, ia mencoba mengisi waktu yang ada dengan mengotak-atik kaleng minuman bekas sampai dengan botol plastik.
Berbaur bersama sejumlah peralatan sederhana, seperti tang, lem, cutter, dan gunting. Kaleng bekas tampak menemani aktivitasnya dan hari demi hari, ia jalani secara serius berbagai rangkaian percobaan yang diperlukan. Jelasnya kepada Harian Tribun News (03/07/2015), “Saya lihat banyak kaleng sampah yang tercecer dimana-mana. Saya prihatin saja. Kemudian saya mencari berbagai referensi dari internet untuk memanfaatkan kembali kaleng bekas.”
Gagal terus awalnya. Kulit tangan Pak Agung pun sempat terluka karena tajamnya kaleng yang sudah digunting. Lalu ia menerapkan metode baru, yakni tiap pertimbangan kinerja harus menggunakan skala desain berbahan kertas karton sebagai ukuran bantuan. Seorang diri ia melatih kerajinan tangan yang sesederhana itu dan berulang-ulang ia coba hingga mencapai kinerja ideal yang diinginkan. Pokoknya! Ketelitian, kesabaran, ekstra hati-hati, dan ketekunan harus diterapkan pada tiap proses kerja. Setelah selesai, proses cat dengan menggunakan vernis dilakukan agar bisa terlihat mengkilat.
Tidak terlupa, sulung 2 bersaudara acapkali menggunakan kacamata dan sarung tangan ketika dilakukan proses perekatan menggunakan lem. Katanya terasa panas banget jika terkena mata, belum lagi lem akan sulit hilang bila sudah menempel. “Bodi vespa yang gemuk dan nyentrik lebih mudah untuk dibuat replika. Tetapi, saya butuh waktu lumayan lama untuk bisa membuat bentuk replika vespa menjadi suvenir yang benar-benar mirip aslinya,” kata lulusan SMKN 2 Pati.
Tidak Menggunakan Instagram dan Facebook untuk bidang Pemasaran.
Sejauh ini, dirinya mengaku tidak pernah mengalami masalah untuk memperoleh bahan baku. Modal yang ada biasanya didapat dari pengepul dengan biaya sebesar Rp. 15 ribu/kg. Guna membuat satu miniatur, jumlah kaleng yang dibutuhkan bervariasi tergantung ukurannya. Setidaknya butuh 7 atau 8 kaleng dengan masa waktu kerja 1 jam untuk terciptanya sebuah Vespa. Tiap bagian dari kaleng pun benar-benar terpakai. Kaleng-kaleng hasil pemotongan dibentuk sedemikian rupa hingga mendekati bentuk detail dari sebuah vespa. Mulai dari stang, body, jok, hingga ban. Semua menggunakan satu bahan yaitu kaleng bekas.
Hasil rakitan dalam sehari biasanya berjumlah 3 hingga 4 buah dengan harga jual seharga Rp. 35 ribu untuk vespa, Rp. 20.000 untuk becak dan helikopter, serta Rp. 200 ribu untuk kapal bambu. Bicara tentang pendapatan, ada kala ramai ada kalanya sepi. Tambahnya, “Tak tentu. Kadang Rp 60 ribu, kadang Rp 100 ribu. Kalau ramai, bisa Rp 350 ribu per hari.”
Sementara untuk menjual kreasinya, Pak Agung Nugroho tidak mengggunakan akun Instagram maupun Facebook. Ia hanya menggunakan galeri kecil di rumahnya, tepatnya di Desa Sekar Kurung RT 01 RW 03, Kecamatan Margorejo, Pati, Jawa Timur. Lokasinya berada di pinggir jalan sehingga membuat banyak pengendara sering memalingkan pandangan ke arah miniatur-miniatur produksinya yang dipajang. Selain disana, seringkali ia mendapatkan pesanan dari teman, serta pembeli dari berbagai daerah, seperti Jakarta, Semarang, dan beberapa tempat di Pulau Sumatera.
“Kendalanya ya pengiriman itu, karena memang barangnya kan rentan rusak jika memegang atau menaruhnya secara sembarangan. Apalagi sampai dilempar-lempar. Jadi, ketika ada pesanan dari luar daerah, jarang saya menyanggupinya, karena proses pengirimannya yang masih kesulitan. Tapi mereka datang sendiri, itu beda lagi ceritanya,” Seraya ia menjelaskan masalah yang dihadapi dalam perjalanan bisnisnya.
Variasi lain buatan Pak Agung pun semakin beragam. Tak hanya miniatur dari kaleng bekas. Kini ia juga menawarkan miniatur berbahan dasar Pelepah Pisang. Bagaimana tuh prosesnya? Paparnya, “Awal mulanya, Saya itu kan mencari pelepah pisang yang memang harus sudah kering dan langsung dari pohonnya. Selanjutnya, pelepah pisang tersebut disetrika supaya bisa lurus. Selanjutnya, pelepah pisang diberikan sebuah pola. Lalu, ditempeli dengan kardus supaya tebal, lalu akan dirangkai dengan memakai lem jadi sebuah miniatur sesuai dengan keinginan Saya.”
Sumber Penulis:
http://jateng.tribunnews.com/2015/07/03/kaleng-bekas-disulap-menjadi-miniatur-vespa-nan-indah
http://harianpati.com/kisah-agung-nugroho-sulap-limbah-kaleng-menjadi-replika-vespa/
http://www.sekitarpantura.com/2015/07/vespa-cantik-buah-tangan-dari-pati.html
http://www.sebatasberita.com/10413/agung-nugroho-pemuda-inspiratif-buat-motor-vespa-dari-pelapah-pisang/
http://www.koranmuria.com/2015/06/22/5709/vespa-kaleng-bisa-jadi-buah-tangan-lebaran-dari-pati.html
http://www.murianews.com/2015/06/22/38404/perajin-miniatur-vespa-dari-limbah-kaleng-kebanjiran-order.html
http://www.patinews.com/pemuda-asal-pati-ini-sulap-kaleng-bekas-jadi-karya-seni/
http://jateng.tribunnews.com/2015/07/03/kaleng-bekas-disulap-menjadi-miniatur-vespa-nan-indah
http://harianpati.com/kisah-agung-nugroho-sulap-limbah-kaleng-menjadi-replika-vespa/
http://www.sekitarpantura.com/2015/07/vespa-cantik-buah-tangan-dari-pati.html
http://www.sebatasberita.com/10413/agung-nugroho-pemuda-inspiratif-buat-motor-vespa-dari-pelapah-pisang/
http://www.koranmuria.com/2015/06/22/5709/vespa-kaleng-bisa-jadi-buah-tangan-lebaran-dari-pati.html
http://www.murianews.com/2015/06/22/38404/perajin-miniatur-vespa-dari-limbah-kaleng-kebanjiran-order.html
http://www.patinews.com/pemuda-asal-pati-ini-sulap-kaleng-bekas-jadi-karya-seni/
No comments:
Post a Comment
Waktu begitu cepat berlalu mengiring langkah dalam cerita. Terbayang selalu tatapanmu dalam lingkaran pemikiran positif ku. Para pembaca blog Warga Desa (https://warga-desa-worlds.blogspot.com) adalah teman yang terindah. Saya ucapkan banyak-banyak terima kasih kepada teman-teman yang telah memberikan komentar.