Pesona Kopi Luwak olahan Pak Imam Mukhlis. Memang berasal dari Sunrise of Java |
Selekasnya tangan-tangan terampil tersebut tidak pernah berhenti tuk memilah biji kopi. Lalu di sisi lain, mereka pun biasa menghasilkan Kopi Luwak yang legit dan istimewa. Salah satunya tersedia diantara kaki Gunung Raung dan Gunung Ijen dan saya berani menjamin informasi itu benar.
Namanya Pak Imam Mukhlis, seorang anak desa yang merupakan pendiri dari Kimmy Omah Kopi. “Kebetulan di sekitar rumah memang dikelilingi kebun kopi rakyat” ujarnya saat menerima kedatangan wartawan Harian Kompas (11/08/2016) di kediamannya.
Pesona Kopi Luwak olahan Pak Imam Mukhlis. Memang berasal dari Sunrise of Java |
Pastinya ujung timur Pulau Jawa yang dikenal sebagai Sunrise of Java, yaitu Banyuwangi memang empunya wilayah dalam hal perkopian.
Memang Desa yang Sejuk dan Nyaman.
Lucu juga sih saat mengetahui asal muasal susunan awal kata dari Kimmy Omah Kopi. Kebetulan isterinya, Ida Rosika, 26, sangat menggemari sebuah film Korea. Dari salah satu tokohnya lah, penyebutan Kimmy tersebut hadir.
“Kimmy ini jadi favorit turis asing yang datang kemari,” terang Pak Imam kepada Harian Detik (11/08/2016). Perihal bahan kopi luwak didapat dari para pemetik yang menyetor kopi luwak basah ke rumahnya di Dusun Krajan, RT 2 RW 2, Desa Tlemung, Kecamatan Kalipuro, Kabupaten Banyuwangi.
Terdapat 2 jenis kopi luwak, yaitu kopi dari luwak liar dan luwak tangkaran. Kopi luwak liar didapatkan dari kotoran luwak di alam bebas. Biasanya kotoran luwak tersebut dipungut dari hutan-hutan di sekitar perkebunan kopi. Sedangkan kopi tangkaran didapatkan dengan cara membudidayakan luwak dalam kandang. Kemudian luwak tersebut diberi makan kopi. Kotorannya ditampung dan biji kopi yang terdapat didalamnya dipilah untuk diolah lebih lanjut. Luwak merupakan hewan karnivora termasuk dalam suku musang.
Pesona Kopi Luwak olahan Pak Imam Mukhlis. Memang berasal dari Sunrise of Java |
Bibit kopi yang akan ditanam harus benar-benar melalui proses pemilihan.
Metode kerja untuk Menghasilkan Kopi Luwak.
Sangat alami tentunya. Jadi jangan kaget bila Kopi Luwak memiliki harga yang sangat mustahil, yakni: Rp. 2 juta per kilogram. Awalnya kopi panenan disetor kepada pengumpul, hingga suatu saat Pak Imam berniat untuk mengelola secara mandiri.
Tepat pada bulan Agustus 2012, Kimmy Omah Kopi diterbitkan guna menghasilkan racikan kopi dengan resep khusus untuk masyarakat luas. Adapun pendistribusiannya dilengkapi dengan sistem pemasaran secara online. Kemudian ujarnya, “Di sini kopi luwaknya berasal dari luwak liar bukan penangkaran.”
Kinerja sederhana untuk menghasilkan Kopi Luwak:
- Menyeleksi buah kopi yang berkualitas untuk diberikan kepada luwak. Sebelumnya buah tersebut dicuci dan dibersihkan.
- Kemudian, buah kopi diberikan kepada luwak. Hewan ini masih akan memilihnya lagi. Luwak memiliki indera penciuman yang tajam. Dia tahu buah kopi terbaik yang layak dimakan.
- Setelah kenyang, tunggu hingga luwak mengeluarkan feses atau kotoran. Pengambilan feses biasanya dilakukan pada pagi hari.
- Pilih feses yang mengandung biji kopi dan dibersihkan diantara air mengalir. Lantas jemur biji kopi hingga kering.
- Biji kopi yang telah dicuci dan dikeringkan diolah kembali lebih lanjut melalui proses basah.
Dimana kulit buah kopi dijadikan media untuk pertumbuhan mikroba. Hasilnya, proses tersebut menghasilkan enzim yang berperan untuk mengubah komponen kimia biji kopi. Reaksi enzimatis yang dilakukan melibatkan bakteri xilanotik, penghancur protein (proteolitik), dan penghancur sel (selulotik). Bakteri tersebut didapat dari hasil isoloasi dan seleksi kotoran luwak.
Pesona Kopi Luwak olahan Pak Imam Mukhlis. Memang berasal dari Sunrise of Java |
Alat pemanggang dan penggiling kopi telah mendeskripsikan nilai-nilai luhur yang memang dimiliki.
Menghasilkan Kopi Luwak yang memang Berkualitas.
Nah! Kopi Luwak yang diproduksi oleh Kimmy Omah Kopi lain lagi caranya. Pengumpulan biasanya diperoleh dari proses 5 kali petik pada setiap periode panen dari bulan Agustus hingga Desember. Saat itulah para petani kopi banyak menemukan kopi luwak dalam kondisi basah.
Rata-rata petani menyetor kopi luwak basah sebanyak 5 kg sampai dengan 10 kilogram untuk waktu 1 tahun. Hal tersebutlah yang menjadi salah satu penyebab mahalnya kopi luwak dibandingan kopi jenis lain.
Pada setiap masa panen, total kopi luwak yang senantiasa diterima sebanyak 150 kilogram. “Itu pun masih keadaan basah, belum kering,” jelasnya. Jadi, setelah proses pengeringan, pengolahan, pencucian dan penggilingan, timbangan berat yang dimiliki oleh kopi luwak basah akan susut sebesar 30 persen.
Sehingga Pak Imam membanderol kopi luwak basah-nya seharga Rp. 40 ribu – 50 ribu per kilogram. Ia pun juga menjual Kopi Langan dengan harga Rp. 15.000 per ons. Untuk kopi jenis lain seperti Robusta, Arabica, serta Eselsa atau sering disebut, kopi nangka, pelanggan bisa mendapatkannya dengan uang sejumlah Rp. 25 ribu hingga Rp. 45 ribu per kilogram.
Pesona Kopi Luwak olahan Pak Imam Mukhlis. Memang berasal dari Sunrise of Java |
Menurut kepala Desa Tlemung, Syaiful Hidayat menjelaskan hampir 90
persen masyarakatnya adalah petani kopi dan peternak. Luas lahan kopi:
570 hektar.
Kimmy Omah Kopi juga menawarkan Home Stay dan Field Trip.
Apa lagi sisi menarik dari Kimmy Omah Kopi? Perkebunan kopi milik keluarga Pak Imam Mukhlis juga menyediakan sebuah rumah singgah atau home stay bagi tamu yang berniat tinggal untuk beberapa waktu.
Paket wisata juga menawarkan field trip untuk berkeliling desa. Dari sini para tamu dipandu oleh pemandu bila ingin berjalan-jalan ke area perkebunan. Waktu terbaik untuk berkunjung ke kebun kopi adalah saat musim panen di bulan Agustus hingga Desember.
Di saat itu, tur anda akan terasa lebih lengkap. Anda bisa melihat buah kopi yang berwarna cerah sampai proses pemetikan buah kopi. Diperbolehkan juga, anda memetik langsung buah kopi. Buah kopi yang matang berwarna merah seperti ceri. Dagingnya manis dan bisa Anda coba rasa secara langsung dengan memakannya.
Kemudian terlintas sebuah jalan setapak diantara tanaman kopi yang berjajar rapi. Melalui jalan tersebut, para wisatawan akan diajak untuk mengamati proses penggilingan kopi, pemilihan biji kopi, sampai pemanggangan kopi. Dan juga merasakan beberapa olahan makanan tradisional yang telah dihidangkan.
Selanjutnya, anda akan menemukan sebuah warung kopi. Pondokan yang terbuat dari kayu terkesan sangat sederhana. Tersedia tempat duduk panjang yang cukup luas bagi sekedar istirahat setelah berjalan-jalan. Nah, di salah satu sudut, terdapat mesin penggiling dari kayu.
Inilah mesin penggiling tradisional. Selintas seperti penumbuk padi, namun ada poros yang diputar dengan tangan. Biasanya para turis dipersilahkan untuk mencoba sendiri guna membuat racikan kopi yang diinginkan melalui kinerja dari fasilitas tersebut. Tidak terlupa, sang luwak acapkali menemani tiap momen yang dilalui.
Facebook: https://www.facebook.com/Kimmy-Kopi-Luwak-1813682412190162/
Twitter: https://twitter.com/okomahkopi
Sumber Penulisan:
http://regional.kompas.com/read/2016/08/11/15301161/kopi.luwak.di.banyuwangi.dihargai.rp.2.juta.per.kilogram
http://finance.detik.com/read/2016/08/11/200000/3273590/480/kisah-imam-jualan-kopi-luwak-via-online-hingga-ke-negeri-paman-sam
http://poskotanews.com/2014/03/12/ipb-ciptakan-kopi-luwak-tanpa-hewan-luwak/
https://id.wikipedia.org/wiki/Kopi_luwak
No comments:
Post a Comment
Waktu begitu cepat berlalu mengiring langkah dalam cerita. Terbayang selalu tatapanmu dalam lingkaran pemikiran positif ku. Para pembaca blog Warga Desa (https://warga-desa-worlds.blogspot.com) adalah teman yang terindah. Saya ucapkan banyak-banyak terima kasih kepada teman-teman yang telah memberikan komentar.