Thursday, September 8, 2016

Terima Kasih Pemerintah RI, Karena Mbak Intan Hapsari, 23, Bisa Menjahit Laba dari Uang Jajannya

Setiap wanita tentu ingin tampil cantik, tak terkecuali wanita yang menggunakan kerudung. Nah, kebutuhan ini ternyata membuka sebuah celah jasa bagi pengusaha yang ingin mengkreasikan hijab nan indah.   Mbak Intan Hapsari, 23, salah satu perancang menuturkan bila pemesanan akan produknya yang bernama Agniya Collection, kian sering berdatangan. “Dulu awalnya saya itu dikasih uang jajan sama ibu bulanan. Pas awal bulan, uangnya agak banyak.  Saya berpikir untuk putar uangnya,” jelasnya tentang perihal MODAL AWAL sebesar Rp. 500 ribu.   Hingga suatu saat, Kementerian Koperasi dan UKM menyelenggarakan program pelatihan bagi Wirausahawan Pemula. Hasilnya pun seperti yang ia inginkan. Proposal yang diajukan mendapatkan persetujuan dari panitia dan dia mendapatkan modal gratis sebanyak Rp. 14 Juta. Kemudian 3 tahun kemudian, pemasukan sebesar Rp. 6 juta sampai dengan Rp. 7 juta perbulan merupakan jumlah yang wajar ia terima untuk setiap bulannya. Belum lagi, 25 mitra yang tersebar di 10 Kota. Sungguh penegasan hasil karir yang sangat diidamkan oleh berbagai lapisan pelajar di Indonesia.
Terima Kasih Pemerintah RI, Karena Mbak Intan Hapsari, 23, Bisa Menjahit
Laba dari Uang Jajannya
Konsep bisnisnya mudah-mudah saja. Ngambil untung sedikit agar langgeng dan semakin banyak pelanggan. Buktinya, banyak para konsumen balik lagi membeli, karena kualitas barangnya tidak murahan.

Melalui strategi ini, Mbak Intan Hapsari berhasil memungkinkan segala ide dagangnya telihat selalu ramai. Tidak terlepas juga, peran pertumbuhan jualan Hijabnya terasa semakin lebih baik berkat dukungan positif dari program Kewirausahaan yang diadakan oleh Kementerian Koperasi dan UKM.

Cerita sukses yang kiranya kita perlu apresiasikan. Apalagi terhitung pada tahun ini, wanita kelahiran Jakarta, 13 Mei 1993 berhasil meraih gelar kesarjanaan dari Universitas Sultan Ageng Tirtayasa untuk Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. Sungguh penegasan hasil karir yang sangat diidamkan oleh berbagai lapisan pelajar di Indonesia.

Ragu-ragu.

Awalnya saya banyak mikir, terutama gengsi. Saya pikir 'ih ngapain ya jualan, emang nggak malu bawa-bawa tas isinya jilbab terus ketemuan sama yang beli?,” Pernah ia menuturkan tentang sikapnya kepada Harian Kompas (03/08/2016) saat pertama kali terjun dalam usaha jual-beli hijab.

Jadwal kuliah yang padat seringkali harus mengalami benturan dengan pekerjaan. Seiring dengan waktu yang berjalan, akhirnya Mbak Intan Hapsari, 23, mampu menemukan solusi dari kerisauan yang ada.

Perihal modal awal pun memiliki khasanah cerita yang cukup menarik untuk dicermati. Ia sempat menjelaskan perihal yang ada kepada saya melalui pembicaraan di Facebook (09/09/2016), terangnya, "Jadi mas uang jajanku itu perbulan 1.2juta krn itu pas di awal2 bulan masih terlihat banyak kuambillah uang 500rb sbg modal awal." Lantas uang sebesar Rp. 500 ribu, ia sisihkan sedikit demi sedikit untuk ditabung. Setelah cukup, dana yang terkumpul lalu dipergunakan untuk membeli pakaian impor yang kemudian dijual kembali.

Semakin Yakin pada Solusi yang telah ditemukan.

Laba yang diraih bisa dibilang cukup lumayan. Padahal proses kerjanya hanyalah rajin memesan pakaian bekas di pasar senen. Kemudian membersihkan semuanya dengan menggunakan jasa pencucian laundry. Jadilah keuntungan sebanyak Rp. 5 juta tiap 2 minggu dapat ia raih.

Tapi kemudian, ia memutuskan untuk menanggalkan usaha tersebut. Dirinya lebih tertarik untuk berkonsentrasi pada jual beli hijab. Kira-kira ia mulai merambah bisnis pakaian Islami sejak tahun 2013 atau saat menempuh kuliah semester 5. Suatu kedisiplinan dagang dan keputusan yang tepat untuk ditempuhnya, saya kira.

Guna mewujudkan penyelenggaraan bisnis hijab yang lebih baik, Mbak Intan mengaku belajar sambil praktek. Hingga suatu saat, Kementerian Koperasi dan UKM menyelenggarakan program pelatihan bagi Wirausahawan Pemula. Hasilnya pun seperti yang ia inginkan. Proposal yang diajukan mendapatkan persetujuan dari panitia.

Benar-benar wanita yang tidak hanya cantik, Mbak Intan juga mahir dalam mengkondisikan peluang. “Someday ada event dari Kementrian Koperasi Indonesia untuk lomba proposal usaha UMKM itu pesertanya ada 50 orang, dan itu seluruh indonesia, aku ikut pelatihan dan buat proposal. Aku ngajuin dana 18 juta dan masyaallah, cair 14 juta!,” terang dia kepada Harian Koran Detak (15/03/2016).

Terima Kasih untuk Bapak dan Ibu di Kementerian Koperasi dan UKM.

Setelah mendapatkan pelatihan, dukungan, dan bantuan sebesar Rp. 14 juta, kenyataan hasil yang membuatnya lebih percaya diri untuk mengembangkan usaha. Awalnya, rajin memesan produk jadi.

Kemudian ia mulai berpikir bagaimana bisa memproduksi hijab. Mulailah ia membeli bahan dari Bandung hingga mencari tukang jahit yang cocok agar bisa menentukan sendiri motif dan desain yang akan dikreasikan.

Hari terus berjalan, derap keuntungan pun mengalir deras. Lantas terbitlah merek untuk produknya, yakni Agniya Collection. Bagusnya, nama dari label tersebut diilhami oleh wejangan sang Guru Agama. Jelasnya, “Nama Agniya dari asmaul husna al-ghaniyu artinya yang maha kaya. Kata guru ngaji saya, supaya saya jadi orang kaya. Saya percaya sebuah nama adalah doa, jadi saya ikuti saran beliau.”

Pilihan keputusan yang tidak salah. Buktinya, mbak Intan dengan brand Agniya Collection secepatnya mampu meraih keyakinan akan potensi pasar yang dimiliki. Jumlah sebanyak 600 s/d 700 potong hijab adalah angka pesanan yang wajar ia terima untuk setiap bulannya. Padahal, strategi pemasarannya hanya mengandalkan sistem reseller dan online melalui Instagram, Instagram serta Facebook account.

Rata-rata per bulan, wanita kelahiran Jakarta mengaku kepada Harian Post Kota News (11/08/2016) bila ia mampu meraih pemasukan sebesar Rp. 6 juta sampai dengan Rp. 7 juta. Angka ini pun lebih memprioritaskan pengaruhnya dari peran 25 mitra yang terletak pada sejumlah kota di Indonesia: Bogor, Bekasi, Tangerang, Serpong, Serang, Rangkas Bitung, Cilegon, Medan, Pontianak, Papua, hingga Timika.

Uniknya lagi, “Sebanyak 15 reseller, saya belum pernah ketemu, tapi saya kirim aja barang. Siapapun yang mau menjadi reseller saya tidak menolak. Modal saya hanya percaya pada mereka dan Alhamdulillah, sampai sekarang saya belum pernah ada masalah (menipu) dengan reseller.”

Berdasarkan informasi terbaru yang saya terima saat berkomunikasi dengan Mbak Intan Hapsari di Facebook (10/09/2016), ia memberitahu tentang perkembangan terakhir mengenai perjalanan usaha Hijabnya, "Saya ikut konferensi press, saya masuk kompas tv untuk kisah sukses ukm," jelasnya. Alhasil, Agniya Collection mencatat rekor baru akan rasio penjualan, tambahnya, "Sekarang sudah terjual 1000pcs." Dan ternyata, kontribusi positif yang ada tidak hanya berhenti disitu saja. Peningkatan juga terjadi pada jumlah pendapatan, "Penghasilannya ningkat jd 9-11juta."

Selain Mbak Intan Hapsari, 23. Ternyata masih ada 193 ribu lagi.

Benar-benar kinerja pendidikan wirausaha yang jelas mampu meningkatkan terobosan besar pada setiap jenjang karir para pesertanya. Karena itu, mbak Intan Hapsari, 23, lantas tidak pernah lupa dan sangat mengharapkan program dari Pemerintah tersebut tetap berjalan stabil.

Program yang dinamakan Gerakan Kewirausahaan Nasional (GKN) tercatat sampai saat ini telah menghasilkan 193 ribu wirausahawan mandiri yang berasal dari 27 propinsi. Namun, sempat berhenti pada awal tahun 2016 karena dianggap para petugas penyuluhnya memiliki kualitas yang masih rendah dan masih perlu di revitalisasi lagi.

Di tahun berikutnya, Kementerian Koperasi dan UKM akan menyelenggarakan kembali agenda Wirausaha Pemula (WP) pada tahun 2017 dengan jumlah anggaran yang lebih besar, yakni Rp. 100 miliar. “Dengan anggaran sebesar itu kami targetkan sekitar 10 ribu WP yang bisa kita kembangkan. Karena, WP ini program yang sangat baik untuk mendorong masyarakat menjadi wirausahawan yang difasilitasi oleh Kementrian Koperasi dan UKM,” terang Prakoso BS, Deputi Bidang Pengembangan SDM kepada Harian Kompas (29/07/2016).

Facebook: https://www.facebook.com/Agniya-Collection-576628249174899/
Instagram: https://www.instagram.com/agniya_collection/
Twitter: https://twitter.com/umiagniya
Blogspot: http://agniyacollectionoke.blogspot.co.id/



Setiap wanita tentu ingin tampil cantik, tak terkecuali wanita yang menggunakan kerudung. Nah, kebutuhan ini ternyata membuka sebuah celah jasa bagi pengusaha yang ingin mengkreasikan hijab nan indah.   Mbak Intan Hapsari, 23, salah satu perancang menuturkan bila pemesanan akan produknya yang bernama Agniya Collection, kian sering berdatangan. “Dulu awalnya saya itu dikasih uang jajan sama ibu bulanan. Pas awal bulan, uangnya agak banyak.  Saya berpikir untuk putar uangnya,” jelasnya tentang perihal MODAL AWAL sebesar Rp. 500 ribu.   Hingga suatu saat, Kementerian Koperasi dan UKM menyelenggarakan program pelatihan bagi Wirausahawan Pemula. Hasilnya pun seperti yang ia inginkan. Proposal yang diajukan mendapatkan persetujuan dari panitia dan dia mendapatkan modal gratis sebanyak Rp. 14 Juta. Kemudian 3 tahun kemudian, pemasukan sebesar Rp. 6 juta sampai dengan Rp. 7 juta perbulan merupakan jumlah yang wajar ia terima untuk setiap bulannya. Belum lagi, 25 mitra yang tersebar di 10 Kota. Sungguh penegasan hasil karir yang sangat diidamkan oleh berbagai lapisan pelajar di Indonesia.Setiap wanita tentu ingin tampil cantik, tak terkecuali wanita yang menggunakan kerudung. Nah, kebutuhan ini ternyata membuka sebuah celah jasa bagi pengusaha yang ingin mengkreasikan hijab nan indah.   Mbak Intan Hapsari, 23, salah satu perancang menuturkan bila pemesanan akan produknya yang bernama Agniya Collection, kian sering berdatangan. “Dulu awalnya saya itu dikasih uang jajan sama ibu bulanan. Pas awal bulan, uangnya agak banyak.  Saya berpikir untuk putar uangnya,” jelasnya tentang perihal MODAL AWAL sebesar Rp. 500 ribu.   Hingga suatu saat, Kementerian Koperasi dan UKM menyelenggarakan program pelatihan bagi Wirausahawan Pemula. Hasilnya pun seperti yang ia inginkan. Proposal yang diajukan mendapatkan persetujuan dari panitia dan dia mendapatkan modal gratis sebanyak Rp. 14 Juta. Kemudian 3 tahun kemudian, pemasukan sebesar Rp. 6 juta sampai dengan Rp. 7 juta perbulan merupakan jumlah yang wajar ia terima untuk setiap bulannya. Belum lagi, 25 mitra yang tersebar di 10 Kota. Sungguh penegasan hasil karir yang sangat diidamkan oleh berbagai lapisan pelajar di Indonesia.Setiap wanita tentu ingin tampil cantik, tak terkecuali wanita yang menggunakan kerudung. Nah, kebutuhan ini ternyata membuka sebuah celah jasa bagi pengusaha yang ingin mengkreasikan hijab nan indah.   Mbak Intan Hapsari, 23, salah satu perancang menuturkan bila pemesanan akan produknya yang bernama Agniya Collection, kian sering berdatangan. “Dulu awalnya saya itu dikasih uang jajan sama ibu bulanan. Pas awal bulan, uangnya agak banyak.  Saya berpikir untuk putar uangnya,” jelasnya tentang perihal MODAL AWAL sebesar Rp. 500 ribu.   Hingga suatu saat, Kementerian Koperasi dan UKM menyelenggarakan program pelatihan bagi Wirausahawan Pemula. Hasilnya pun seperti yang ia inginkan. Proposal yang diajukan mendapatkan persetujuan dari panitia dan dia mendapatkan modal gratis sebanyak Rp. 14 Juta. Kemudian 3 tahun kemudian, pemasukan sebesar Rp. 6 juta sampai dengan Rp. 7 juta perbulan merupakan jumlah yang wajar ia terima untuk setiap bulannya. Belum lagi, 25 mitra yang tersebar di 10 Kota. Sungguh penegasan hasil karir yang sangat diidamkan oleh berbagai lapisan pelajar di Indonesia.








Sumber Penulisan:
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2016/08/03/120000826/bermodal.uang.jajan.dan.anti-gengsi.dara.cantik.ini.sukses.berbisnis.hijab
http://wartapost.com/289/sukses-bisnis-hijab-dara-cantik-ini-bermodal-uang-jajan/
http://www.depkop.go.id/content/read/intan-hapsari-sukses-kuliah-sambil-berwirausaha/
http://korandetak.com/2073-memulai-karier-dari-nol-hingga-miliki-brand-sendiri
http://depokrayanews.com/2016/08/08/intan-nuraini-anak-perempuan-terakhir-yang-berhijab
http://penelehnews.com/id-160-post-modal-500-ribu-miliki-25-reseller-seindonesia-.html
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2016/07/29/184215626/kemenkop.ukm.siapkan.rp.100.miliar.untuk.program.wirausaha.pemula.
http://binaswadaya.org/bs3/sukses-kuliah-sambil-berwirausaha/
http://poskotanews.com/2016/08/11/awalnya-iseng-intan-hapsari-bisnis-jilbab/
http://berita2bahasa.com/berita/01/234307-kemenkop-ukm-akan-kembangkan-potensi-10-000-pengusaha-pemula
http://beritahits.com/20288/ada-peristiwa-langka-dan-gak-biasa-kepala-lapan-ajak-matikan-lampu-saat-6-agustus-kita-mau-tahu-kenapa.html
http://megapolitanpos.com/detail/1937/dengan-bantuan-dana-kemenkopukm-intan-hapsari-sukses-berwirausaha

No comments:

Post a Comment

Waktu begitu cepat berlalu mengiring langkah dalam cerita. Terbayang selalu tatapanmu dalam lingkaran pemikiran positif ku. Para pembaca blog Warga Desa (https://warga-desa-worlds.blogspot.com) adalah teman yang terindah. Saya ucapkan banyak-banyak terima kasih kepada teman-teman yang telah memberikan komentar.

Label

Agama Air Minum Alat Musik Alumunium Angklung Artis Asmara Automotif Bahan Bakar Bali Bambu Bandung Bank Bank Sampah Barang Bekas Batam Batik Becak Beras Besakih Biola Blogspot Boneka Buah-buahan Budaya dan Tradisi Buka Lapak Buku Bunga Burger Burung Cafe Charlie Tjendapati CNBC Cobek Dandung Santoso Daur Ulang Desa Desain Dodol E-mail Eceng Gondok Edie Juandie Ekonomi dan Perdagangan Es Krim Facebook Flipboard Flora dan Fauna Fruit Carving Furnitur Gadget Gamelan Garam Gerai Gerobak Gitar Google Plus Gula Hari Raya Harian Merdeka Haryadi Chou Hewan Hiburan dan Wisata Hidayah Anka Hidroponik Hijab Hotel http://www.duahari.com Hukum dan Politik Indra Karyanto Instagram Internet Internet Marketing ITB Jagung Jajanan Jamu Jamur Tiram Jangkrik Jawa Barat Jawa Tengah Jawa Timur Jepang Kain dan Pakaian Kaleng Kalimantan Kamera Kapal Laut Karaoke Kartun Kecantikan Kecap Keju Kelautan Kelinci Kemasyarakatan Kendaraan Kerajinan Kereta Kertas Kiat dan Tip Kisah Hidup Koki Komputer dan Teknologi Kopi Koran Kuda Pustaka Kuliner Kumpulan Kurir LA Time Laptop Si Unyil Lidah Buaya Linkedin Liputan 6 Logam Lukisan Kayu Madu Mahasiswa Mainan Anak-Anak Makanan dan Minuman Malang Martabak Masyarakat dan Persoalannya Matras Melukis & Menggambar Metro TV Mineral Miniatur Minyak Atsiri Mitra Mobil Motor Musik Nana Mulyana Narapidana Net TV Ngatmin Biola Bambu Obat dan Kesehatan Olah Raga Ondel-Ondel Online Organik Organisasi Sosial Pameran Panama Papers Pantang Menyerah Papan Selancar Paper Quilling Pariwisata Peluang Usaha Pemulung Pencucian Pendidikan Penelitian Penemuan Penyanyi Penyiar Peralatan Perhiasan Perikanan Permainan Perpustakaan Pertanian dan Perkebunan Perumahan Peternakan Pinterest Plastik Proses Produksi Psikologi dan Mental Putu Gede Asnawa Dikta Puyuh Radio Rancangan Rendang Resep dan Masakan Restoran Robot Roti Salak Sambal Sampah Sandal Sapi Sayur Mayur Sejarah dan Peradaban Sekolah Semarang Seni Seni Pahat Sepatu Sepeda Sindo News Slamet Triamanto Spa Strikingly Suprapto Surabaya Surat Kabar Tahun Baru Tas Tattoo Techno Park Teh Tekhnologi Televisi Telur Terrarium Tukang Cukur Tumang Twitter Venta Agustri Vespa Wanita dan Keindahan Wawancara Wayang Website Wetz Shinoda What's Up Wine Wordpress Yoga Yogyakarta You Tube