Bonggol Jagung bermanfaat sebagai sumber Kerajinan bagi Masyarakat BUMI (Buku Manusia) |
Khasanah perilaku penjelasan yang tampaknya memiliki kemiripan bait dengan kisah perjalanan usaha dari Pak Edie Juandie, 58. Mantan lulusan Itenas yang tidak memiliki pekerjaan setelah berhenti dari perusahaan pipa terkemuka. Jiwa kreatif selekasnya mendorong keputusan dia untuk lebih mandiri, daripada sekedar menggunakan pengalamannya untuk asik mengerjakan laporan di kantor.
Rutinitas pada keesokan hari setelah keluar dari pekerjaan, diisi oleh berbagai aktivitas untuk ragam jenis wirausaha. Tapi selalu gagal. Akhirnya keputusan nya berlabuh pada kegiatan mengutak-atik sampah dari pohon jagung. Tuturnya kepada Harian Kompas (30/09/2014), “Waktu itu kalau nggak salah tahun 2008, ada teman ngasih vas bunga. Saya kaget, ternyata vas bunga itu terbuat dari bonggol jagung.”
Awal yang Tidak Mudah.
Namun ketertarikan terhadap jenis wirausaha baru harus menuntun dia menemui serangkai hambatan. Masalahnya? Dia sama sekali belum tahu tentang bagaimana membentuk bonggol jagung yang sifatnya rapuh menjadi kuat. Belum lagi proses pengerjaannya memerlukan waktu yang tidak sebentar dan pembuatan kreasi jenis bahan ini terbilang cukup rumit.
Selama hampir 2 tahun, ia terus mencari jawaban dari pertanyaan di atas. Tidak punya guru pengarah ataupun teman untuk berdiskusi, ia tetap stabil memiliki semangat untuk menelusurinya secara otodidak. Menurut pria yang lahir pada tahun 1958, awalnya sangat sulit. Karena kerajinan yang berbahan limbah organik cenderung berisi mikro organisme atau unsur hara, dimana zat tersebut akan memudahkan pertumbuhan pesat akan jamur di sekitar komoditi.
Atas dasar kendala tersebut, dia mencoba menggunakan zat formalin, sebelum akhirnya memutuskan untuk berhenti setelah sadar bahwa cairan tersebut sangat berbahaya bagi dirinya sebagai manusia pengrajin. Tidak habis akal, ia kemudian mengajukan pertanyaan kepada berbagai kolega di IPB (Institut Pertanian Bogor) tentang ilmu kimia. Lantas diperoleh lah campuran rumus larutan yang sekiranya lebih aman bagi tenaga pekerja. Entah mengapa? Ia kembali merasa tidak puas dengan ramuan zat kimia terbaru, setelah pernah berusaha untuk mengolahnya.
Jawaban baru kemudian muncul saat ia menemukan solusi dari tata cara pengawetan yang berasal dari budaya Suku Dayak di Kalimantan. Sejumlah kebiasaan kuno masyarakat Dayak menghadirkan pilihan bahan untuk dapat dijadikan pengawet alami yang berkhasiat dan tidak memiliki efek samping. Sepintas sumber bahan enggak sulit untuk didapat, yakni: pasak bumi, beras ketan putih, beras putih, pinang, garam, kulit udang kering, cuka, dsb.
Cara dan Proses pembuatan Bonggol Jagung untuk bahan Kerajinan.
Peluang yang sangat menarik untuk dikembangkan. Bahkan kapasitas produknya pasti mampu menghasilkan benda kerajinan dengan nilai jual yang sangat tinggi. Padahal kenyataannya membuktikan bila bonggol jagung hanya terbatas digunakan sebagai pakan ternak dan seringkali menjadi salah satu limbah pertanian yang sampai saat ini belum maksimal digunakan.
Berikut proses dan cara pembuatan kerajinan dari bonggol jagung:
- Pilih bonggol jagung yang berkualitas.
- Bersihkan bonggol dengan cara memotong jagung hingga berbentuk persegi panjang.
- Bonggol kemudian dijemur sampai kering selama ½ hari atau 12 jam atau selama 3-4 hari.
- Setelah kering, bonggol diawetkan dengan menggunakan bahan alami, yakni 1,5 kg kulit udang kering agar tahan lama dan tidak mudah tumbuh jamur.
- Kulit udang kering kemudian dicampur dengan cuka secukupnya kemudian diaduk hingga berbentuk jelli.
- Setelah terbentuk jelli anda bisa langsung menuangkan pada baskom yang berisi air.
- Baskom tersebut dicampur dengan air+kulit kerang+cuka untuk digunakan merendam bonggol jagung yang sudah kering. Proses ini membutuhkan waktu sekitar 2 – 3 jam.
- Selesai direndam, bonggol jagung di jemur kembali hingga benar-benar kering.
- Setelah kering, bonggol jagung siap untuk di amplas agar kulit permukaannya menjadi halus.
- Lantas, bonggol dipotong-potong kembali untuk menghasilkan ukuran yang lebih kecil.
- Potongan bisa berbentuk lurus atau miring. Pokoknya sesuai kebutuhan yang ada.
- Haluskan bagian bonggol jagung yang masih kasar dengan pisau sebelum bonggol mulai di tempelkan.
- Beri serbuk amplas bonggol sebelum anda memberi lem.
- Lem secukupnya dan pastikan setiap bonggol menempel pada lem.
- Apabila bonggol dirasakan sudah jadi, anda bisa menyemprotkan pernis agar bonggol jagung terlihat halus dan baik.
- Jangan lupa, lubangi bagian tengahnya yang nantinya dapat digunakan sebagai tempat benang ataupun kawat untuk kemudian disusun, disatukan, dan digabung menjadi bentuk sebuah benda yang diinginkan.
Hasil Kerja Keras untuk Masyarakat Benua di Planet Bumi (Buku Manusia).
Kreativitas yang pantang menyerah dari ayah 4 anak, akhirnya membuahkan hasil. Solusi utama dalam menghadapi permasalahan saat itu lebih cenderung melihat dari sisi kharakteristik jagung. Menurutnya, jagung di Indonesia terbagi menjadi 2 kategori, pioneer (jagung hybrid) dan sweet corn (jagung manis).
Setelah diteliti, “Saya cari jagung yang dipanen dalam keadaan basah. Artinya dikeringkan dengan dijemur dibawah sinar matahari atau diasap. Karena mikro organisme yg ada didalam bonggol jagung itu belum dalam keadaan hidup. Kemudian, saya lakukan treatment. Dicampur dengan bahan campuran yang saya racik sendiri agar bisa kuat dan tahan lama,” jelasnya.
Lantas pada bulan-bulan berikutnya, perkembangan penemuan kinerja usaha dari Pak Edie Juandie, 58, menghasilkan prestasi yang tak terkira. Buktinya pasar dari 3 benua seperti Singapura, Malaysia, Jepang, Amerika Serikat, Perancis, dan Belanda, selalu siap menerima produk ekspor olahannya. Kira-kira 40 s/d 50 karung yang berisi bonggol jagung dibutuhkannya untuk tempo waktu 1 bulan saat aktivitas proses pembuatan dilakukan oleh para tenaga kerjanya di Jl. Pembangunan 2 No. 42, Kedung Halang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Itu pun sumber daya jagungnya berasal dari pasar terdekat, kemudian dikembangkan menjadi benda kerajinan dengan nilai jual tinggi, seperti: anyaman tas, tas laptop, cooler laptop, kap lampu, tempat tisu, sketel dan tatakan gelas. Harga termurah Rp. 50 ribu, 350 ribu, hingga termahal mencapai jumlah harga sebesar Rp. 1 juta sampai Rp. 3 juta. Pernah suatu saat, ia memperoleh pesanan tempat tisu dari Negara Malaysia sebanyak 10 ribu. Uniknya lagi! Selama menjalankan usaha kerajinan berbahan bonggol jagung, Pak Edie tidak pernah menemukan adanya Negara lain yang mengkaryakan bongol jagung untuk menjadi ragam kerajinan. Adapun pernah ia temukan dari sebuah catatan di internet yang mana disitu tertulis orang Amerika pada tahun 1920-an pernah memanfaatkan jagung menjadi tissue (serbet kertas) untuk kamar kecil.
Facebook: https://www.facebook.com/ediebonggoljagung.craft
Blogspot: http://ilovebonggoljagung.blogspot.co.id/
Sumber Penulisan:
https://www.merdeka.com/foto/peristiwa/706894/20160515114238-intip-pembuatan-kreasi-unik-dari-bonggol-jagung-di-bogor-001-nfi.html
https://www.maxmanroe.com/eddie-juandie-menyulap-bonggol-jagung-menjadi-pundi-pundi-uang.html
http://inginbisa.com/tips/membuat-aneka-kreasi-dari-limbah-bonggol-jagung.htm
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2014/09/30/063100926/Edie.Meraup.Rupiah.dengan.Mengolah.Bonggol.Jagung
http://www.ayopreneur.com/manufaktur/eddy-raup-jutaan-rupiah-dari-kerajinan-busur-panah
http://www.republika.co.id/berita/koran/news-update/14/01/02/mys1i2-mengenalkan-kerajinan-bonggol-jagung-ke-mancanegara
http://jadiberita.com/43664/story-meraup-jutaan-rupiah-dari-limbah-jagung.html
http://bandung.merdeka.com/gaya-hidup/bonggol-jagung-si-limbah-yang-bernilai-ekonomis-dan-historis-160114f.html
http://news.liputan6.com/read/326536/bonggol-jagung-produk-kreatif-berbuah-manis
http://kampungwirausaha.com/wirausaha-modal-kecil-kerajinan-dari-bonggol-jagung/
http://www.pengusaha.us/2015/11/kerajinan-bonggol-jagung-edi.html
http://bisnisukm.com/kerajinan-limbah-bonggol-jagung.html
http://www.mtw.or.id/sulap-limbah-bonggol-jagung-menjadi-karya-seni-tinggi/
http://peluangusaha27.blogspot.co.id/2015/06/ide-bisnis-kreativ-kerajinan-dari.html
http://miftakhull.blogspot.co.id/2014/03/teori-ketidaksempurnaan.html
http://www.edukasi-kesehatan.com/2016/03/waw-terbongkar-sudah-4-manfaat-hebat.html
http://www.duniasehat69.com/2016/04/luar-biasa-inilah-hasil-kerajinan.html
http://www.tribunnews.com/lifestyle/2011/07/13/ini-cara-membuat-tas-dari-bonggol-jagung
http://zhahab.blogspot.co.id/2015/01/kreasi-unik-dan-kerajinan-tangan-dari.html
No comments:
Post a Comment
Waktu begitu cepat berlalu mengiring langkah dalam cerita. Terbayang selalu tatapanmu dalam lingkaran pemikiran positif ku. Para pembaca blog Warga Desa (https://warga-desa-worlds.blogspot.com) adalah teman yang terindah. Saya ucapkan banyak-banyak terima kasih kepada teman-teman yang telah memberikan komentar.