Sunday, October 30, 2016

Setelah keliling Dunia, akhirnya Pak Venta Agustri bekerja selayaknya Warga Desa (World’s)

Apakah anda pernah menduga ?? Kok, pola penanaman hidroponik bisa memiliki hubungan yang sangat erat dengan penyelesaian akan permasalahan masyarakat di Gang Dolly. Itu tuh. . . .Wilayah prostitusi yang terdapat di Pasar Kembang, Surabaya dan telah ditutup secara total oleh Pemerintah Kota Surabaya sejak tahun 2014. Iya, (dengan hidroponik), kita tidak perlu mencangkul tanah. Menyiram pun tidak perlu bila sudah dibuat sistem penyiraman otomatis. Kita tinggal memberi pupuk yang tepat dan mengamati pertumbuhannya. Buat usia pekerja yang telah berumur tua, tentu enak, tidak harus keluar tenaga banyak dan tetap bersih saat berkebun. Pastinya, inilah salah satu solusi untuk memastikan tentang mudahnya mencari nafkah, selain pekerajaan yang berasal dari pelatihan untuk sektor menjahit, kerajinan, kesenian, dan banyak hal yang telah dipersiapkan oleh pemerintahan Kota Surabaya dalam hal perencanaan program kerja mereka. Pak Venta Agustri dengan senang hati memberikan ilmunya tanpa basa basi sedikitpun. Bahkan, dia ingin semakin banyak warga Surabaya yang bisa mengembangkan tanaman hidroponik di tempat tinggal mereka. Efektivitas kerja dari Hidroponik juga memungkinkan kinerjanya untuk dapat diaplikasikan pada daerah eks lokalisasi Dolly. . . .  . .Sungguh suatu kenyataan POSITIF yang sangat diharapkan oleh tiap Warga Negara Indonesia. . . .  . .Terima Kasih Pak Venta Agustri.
Setelah keliling Dunia, akhirnya Pak Venta Agustri bekerja
selayaknya Warga Desa (World’s)
Harumnya asap yang masih mengepul, hingga mengeluarkan aroma sedap dengan dominasi rempah-rempah bersama daun peterseli. Daun bumbu yang memiliki tekstur cukup mirip dengan daun oregano. Biasanya daun basil digunakan pada masakan Eropa dan sebagian Negara Asia Tenggara, seperti Laos, Thailand, dan Vietnam.

Seringkali juga daun basil digunakan untuk penambah rasa pada pasta, salah satu ciri khas masakan dari Italia. Di Negara asalnya, India, basil biasa disebut tlasi atau tulasi. Sedangkan di Thailand, basil lazim disebut Thai Basil. Adapun  di Negara kita, basil kerap dijadikan lalapan atau campuran sayur bayam guna menyelaraskan aroma masakan.

Jenis sayuran ini juga mengandung banyak antioksidan untuk melawan penyakit. Penelitian juga menunjukkan, ada begitu banyak vitamin dan mineral yang bersinergi menimbulkan efek yang lebih sehat dalam tubuh jika disantap. Salah satu pembudidaya daun basil yang memanfaatkan sumber daya air tanpa media tanah atau non gravity decoration adalah Pak Venta Agustri. “Kami sudah beberapa kali panen dan menjadi suplier beberapa restoran dan hotel di Surabaya,” terang pemilik Kebunsayur Surabaya (http://www.kebunsayursurabaya.com), Harian Jawa Pos (04/09/2016).

Rimbunan tanaman basil tertuang begitu jelas bersama aksentuasi positif dari suatu kesegaran yang sangat di harapkan oleh masyarakat modern.
Setelah keliling Dunia, akhirnya Pak Venta Agustri bekerja selayaknya
Warga Desa (World’s)
Rimbunan tanaman basil tertuang begitu jelas bersama aksentuasi positif dari suatu kesegaran yang sangat di harapkan oleh masyarakat modern.

Awalnya Bekerja, tanpa gelar Kesarjanaan.

Pengalaman bisa ditimba dari mana saja. Asal ada tekad dan kemauan, elektabilitas yang diperjuangkan pasti selalu membuahkan hasil. Demikian juga yang berlaku pada perjalanan karir dari sarjana ITS (Institut Teknologi Surabaya) untuk Fakultas Teknik Sipil.

Mengawali usia produktifnya sebagai anggota pada bidang management training, hal tersebut mampu membawanya bekerja pada sebuah perusahaan tambang di Irian Jaya pada Januari 1995. Padahal saat itu, pria kelahiran 1 November belum lulus dari ITS. Sungguh sosok pelajar yang cerdas, percaya diri, dan terampil, serta komunikatif. . . .Setidaknya kita telah mengetahui persyaratan dasar menjadi orang sukses.

Tidak hanya pengetahuan tentang konstruksi pabrik, ia pun sangat memahami management untuk  pengelolaan tembaga pada perusahaan yang dinaunginya pada saat itu. Beberapa waktu kemudian, ia melanjutkan kuliahnya untuk meraih gelar kesarjanaan dan tetap menjalani karir pada perusahaan milik Amerika Serikat tersebut. Pekerjaan yang ia lakoni pun menyediakan fasilitas kesejahteraan dan gaji yang memadai.

Mewujudkan mimpi yang lain dan membangun sebuah keluarga. Ia mengambil keputusan tanpa keraguan dengan menikahi wanita pilihan hatinya, Ibu Gina Novilla di tahun 1997. Selekasnya di tahun 2001, keluarga baru yang pindah ke Papua dikaruniai anak pertama. Seorang putri yang sangat cantik, Mbak Venita Maulidia mengisi relung keceriaan yang senantiasa dijalani oleh keluarga dari Pak Venta Agustri.

Selain tanaman basil dapat digunakan sebagai penyedap masakan, basil juga punya manfaat lain yang tak kalah penting, yakni: menjaga kesehatan jantung, memperkuat daya tahan tubuh, menangkal radikal bebas, dan banyak lagi.
Setelah keliling Dunia, akhirnya Pak Venta Agustri bekerja selayaknya
Warga Desa (World’s)
Selain tanaman basil dapat digunakan sebagai penyedap masakan, basil juga punya manfaat lain yang tak kalah penting, yakni: menjaga kesehatan jantung, memperkuat daya tahan tubuh, menangkal radikal bebas, dan banyak lagi.

Perjalanan Karir pada berbagai Negara di Planet Bumi (Buku Manusia).

Hari terus berjalan, tampak canda tawa tidak pernah alpa untuk selalu hadir. Terlebih dalam konsep kota mandiri yang menyelimuti kompleks tempat tinggalnya. Padat karya dan juga, kelengkapan ekologi kota yang dapat menciptakan aktifitas positif melalui ketersediaan lengkap berbagai kebutuhan.

Sekolah yang bisa dikatakan gratis bagi para pegawainya, serta aktivitas ekonomi yang serba mudah. Ternyata kesempurnaan tersebut sempat menggugah akan perencanaan masa depan keluarganya. “Rasanya kami seperti hidup di negeri atap langit,” jelasnya. Kesimpulan tersebut bertambah kuat saat ia mengetahui perihal tentang cerita masa depan para seniornya.

Beberapa saat setelah para seniornya pensiun, tidak sedikit dari mereka, sambungnya, “Ada yang buka usaha, tetapi gagal terus. Akhirnya stres.” Entah mengapa? Ternyata kenyataan informasi tersebut mendorong Pak Venta untuk berpikir kembali. Dan wow! Dia membuat keputusan yang sangat mengejutkan untuk keluar dari perusahaan pertambangan di bulan Juni 2005 setelah melalui pembicaraan cukup alot dengan keluarganya. Serangkaian rencana yang telah disepakati oleh keluarga ternyata bersedia untuk menanggalkan jabatan yang lebih baik sebagai manajer konstruksi di PT. Freeport Indonesia, Tembaga Pura, Papua.

Waktu selama 10 tahun 6 bulan telah Pak Venta jalani bersama perkembangan dan pertumbuhan dari profesionalisme kerja yang dimiliki oleh PT Freeport Indonesia. Semua pengalaman kerja yang ada tidak selantasnya ia tinggalkan. Terutama saat hadirnya tawaran kerja pada bulan yang sama dari Ivanhoe Mines Mongolia Inc untuk jabatan Field Project Engineer and Construction.  Yah, setidaknya pekerjaan ini memiliki persamaan bidang usaha dengan karir awalnya di Februari 1996 pada perusahaan PT Hutama Karya. Lalu setelah 3 tahun 2 bulan berjalan, kemudian ia pindah ke Kongo, Afrika pada pertengahan 2008 untuk bekerja sebagai Contruction Superintendent pada perusahaan Tenke Fungurume Mine selama 1 tahun 6 bulan.

“Kebun Sayur Surabaya dengan sistem hidropinik ini dapat dikembangkan di setiap rumah karena hanya membutuhkan plibak dan lahan sempit untuk ruang menanam, tambahan aktivitas bagi ibu-ibu rumah tangga yang dapat menghasilkan uang,” Papar Pak Venta Agustri pada Harian RRI.
Setelah keliling Dunia, akhirnya Pak Venta Agustri bekerja selayaknya
Warga Desa (World’s)
Kebun Sayur Surabaya dengan sistem hidropinik ini dapat dikembangkan di setiap rumah karena hanya membutuhkan plibak dan lahan sempit untuk ruang menanam, tambahan aktivitas bagi ibu-ibu rumah tangga yang dapat menghasilkan uang,” Papar Pak Venta Agustri pada Harian RRI.

Pulang Kampung guna menjalankan ide dari Warga Desa (World’s).

Apa yang ia rasakan? Sepanjang bekerja di berbagai Negara seperti Mauritania, Chile, Kongo, Mongolia. Kesendirian yang dihadapi acapkali membuat dirinya untuk selalu rindu kepada keluarga. Tentu memutuskan berhenti bekerja di perusahaan tambang dan pulang kampung adalah keputusan final yang dia ambil.

Kira-kira pada bulan Juni 2013, Pak Venta Agustri sudah menjejakkan kakinya di Surabaya. Baru beberapa minggu sesampainya di kota Pahlawan, ia bertemu dengan seorang pemilik kafe terkenal. Setelah perbincangan dilakukan, lantas mereka sepakat untuk membangun sebuah restoran di wilayah barat dari kota Surabaya.

Di bagian lain, aroma masakan eropa yang dihadirkan kiranya sanggup menelurkan ide baru untuk membudidayakan tanaman yang aslinya berasal dari India. Proses kerjanya menggunakan pola penanaman dengan cara hidroponik. Sarjana dari ITS menggunakan luas lahan sebesar 2.000 m2 untuk mengerjakan ide umumnya Warga Desa (World’s) sejak bulan Juni 2014.

Awal saya tertarik membudidayakan basil agar mudah mendapatkan bahan bumbu masakan Italia yang sulit diperoleh di Indonesia,” papar isterinya kepada Harian Kontan (13/08/2016). Daun basil yang ditanam memiliki jenis varian seperti, Thai Basil, Italian Basil, Basil sweet Genovese, dan Red rubin basil, beserta 10 jenis selada, diantaranya: butterhead, leaf lettuce, endive, dan iceberg. Adapun tahapan penanaman dibagi 3, yaitu: pembibitan, usia remaja, dan usia dewasa yang sudah siap panen.

Khusus peluang usaha pembudidayaan basil, dia menggunakan metode  polybag yang hampir sama dengan metode penanaman pada umumnya. Media ini dipakai selama 2 minggu masa penanaman. Meski menggunakan teknik hidroponik, pemupukan tetap harus dilakukan selama 2 sampai 3 kali dalam seminggu dengan dosis 5 miligram yang mengandung nutrisi A dan nutrisi B dalam setiap penyiraman 1 liter air untuk masa waktu pagi dan sore.

Selain itu, tanaman basil harus diberi nutrisi 2 kali hingga 3 kali dalam waktu 1 minggu. Setelah pemberian nutrisi, budidaya dengan sistem hidroponik akan berlaku selama 24 jam. 2 minggu kira-kira berjalan, akar tanaman akan tumbuh. Jika sudah tumbuh, potong akar 2 cm x 2 cm untuk dipindahkan ke media yang lebih netral untuk proses hidroponik. Perlu diperhatikan lebih sungguh-sungguh pada proses ini adalah perawatan. Karena basil termasuk tanaman yang mudah terserang oleh hama kutu daun dan ulat. Oleh sebab itu, ada baiknya basil ditanam berdampingan dengan tanaman lain. Dalam hal ini, ia menggunakan tumbuhan seperti: seledri, tomat, selada, dan cabai, serta butter head, sawi daging, kemangi Italia, letus merah & hijau, dan sayur romaine  sebagai tanaman pendamping. Melalui metode ini, basil sudah siap dipanen setelah 6 minggu kemudian.

Biasanya, pada masa panen, Pak Venta biasa menjual basil sebanyak 150 kg hingga lebih dari 250 kg. Harga yang dibanderol berkisar Rp. 55 ribu s/d Rp. 66 ribu per kilogramnya. Bagi pelanggan yang berniat membeli basil dalam wadah pot, KebunSayur membanderol Rp. 15 ribu per pot. Hasil panen sayuran biasanya dipasarkan ke hotel-hotel, restoran dan berbagai supermarket. Bicara tentang omzet, kira-kira Rp. 15 juta per bulan adalah angka wajar yang biasanya ia dapatkan.

Permintaan sayur dan buah di Indonesia berpotensi terus tumbuh cukup pesat di masa mendatang. Hingga akhirnya, Pak Venta Agustri berani menanggalkan pengalaman kerjanya selama ini di pertambangan untuk pelestarian pola penanaman Hidroponik.
Setelah keliling Dunia, akhirnya Pak Venta Agustri bekerja selayaknya
Warga Desa (World’s)
Permintaan sayur dan buah di Indonesia berpotensi terus tumbuh cukup pesat di masa mendatang. Hingga akhirnya, Pak Venta Agustri berani menanggalkan pengalaman kerjanya selama ini di pertambangan untuk pelestarian pola penanaman Hidroponik.

Tujuan wisata alternatif yang sangat POSITIF bagi Masyarakat Kota.

Suasana asri, segar, dan sehat begitu terasa setelah pengunjung masuk ke sebuah lahan seluas 600 m2. Kesempatan yang tak terkira bagi anda yang merindukan tujuan wisata alternatif untuk sektor pertanian dan perkebunan di perkotaan. Kebun yang beralamat di Jl. Raya Ketintang Sel No.47, Karah, Jambangan, Kota Surabaya, Jawa Timur, 60232 memang menghadirkan iklim lingkungan yang lain daripada yang lain.

Iya, (dengan hidroponik), kita tidak perlu mencangkul tanah. Menyiram pun tidak perlu bila sudah dibuat sistem penyiraman otomatis. Kita tinggal memberi pupuk yang tepat dan mengamati pertumbuhannya. Buat usia pekerja yang telah berumur tua, tentu enak, tidak harus keluar tenaga banyak dan tetap bersih saat berkebun. Pastinya, inilah salah satu solusi untuk memastikan tentang mudahnya mencari nafkah bagi berbagai lapisan masyarakat. Selain pekerjaan yang berasal dari pelatihan untuk sektor menjahit, kerajinan, kesenian, dan banyak lagi.

Terkagum-kagum. . . . . .Tentu! Apalagi setelah diketahui bila konsep efesiensi ruang yang pernah berjalan, sempat memberi kontribusi nyata, yakni berupa pelatihan hidroponik untuk perjuangan yang pernah dilakukan oleh Ibu Lilik Sulistyowati, 57. Seorang wanita pemberani yang berhasil menghapuskan identifikasi kehidupan amoral dari kota Pahlawan. Keberadaan Gang Dolly tak lain merupakan korban dari keterbatasan informasi yang selama ini menggelayuti permasalahan akan komunikasi di masyarakat.

Itulah salah satu keistimewaan dari perjalanan management kerja yang pernah dilakukan oleh Pak Venta Agustri. Selain itu, potensi aktivitas usaha dari pertanian hidroponik dipastikan mampu menciptakan lapangan kerja baru, pengalaman baru, dan sumber pendapatan baru bagi berbagai jenjang kelas di masyarakat. Jangan lupa! Urban farming juga bisa mengubah mindset bahwa bercocok tanam itu sangat menyenangkan. Sempat pula Ibu Gina Novilla menuturkan tentang perihal asal mula ide  pengelolaan hidroponik kepada Harian Tribun News (26/08/2014), “Hanya diberi cerita saja saya langsung tertarik dan ingin melakukan. Berikutnya saya dan suami berangkat ke Pamulang, Jakarta untuk belajar langsung cara berkebunnya.” Modal awal yang dikeluarkan pada saat itu pun tidak terlalu banyak. Hanya Rp. 150 juta dan setelah 6 minggu, tanaman sebanyak 2 ton sudah siap dipanen.

Oh ya! Ngomong-ngomong tentang perluasan cabang usaha. Ternyata Kebunsayur telah memiliki perkebunan Hidroponik di Papua dan Bali. Saya, Clenoro Suharto bisa mengetahui hal tersebut setelah berbicara dengan Pak Venta di Facebook chatting, “Yg di Papua, Timika tepatnya itu yg milik kami. Hanya saja yg di bali Ownership nya bukan kami, tp rekan kami,” tulisnya pada Jumat, 28 Oktober 2016.

Website: http://www.kebunsayursurabaya.com
Facebook: https://www.facebook.com/Kebunsayur-Surabaya-1733684200189477/
Facebook: https://www.facebook.com/sayurkotasurabaya



Apakah anda pernah menduga ?? Kok, pola penanaman hidroponik bisa memiliki hubungan yang sangat erat dengan penyelesaian akan permasalahan masyarakat di Gang Dolly. Itu tuh. . . .Wilayah prostitusi yang terdapat di Pasar Kembang, Surabaya dan telah ditutup secara total oleh Pemerintah Kota Surabaya sejak tahun 2014. Iya, (dengan hidroponik), kita tidak perlu mencangkul tanah. Menyiram pun tidak perlu bila sudah dibuat sistem penyiraman otomatis. Kita tinggal memberi pupuk yang tepat dan mengamati pertumbuhannya. Buat usia pekerja yang telah berumur tua, tentu enak, tidak harus keluar tenaga banyak dan tetap bersih saat berkebun. Pastinya, inilah salah satu solusi untuk memastikan tentang mudahnya mencari nafkah, selain pekerajaan yang berasal dari pelatihan untuk sektor menjahit, kerajinan, kesenian, dan banyak hal yang telah dipersiapkan oleh pemerintahan Kota Surabaya dalam hal perencanaan program kerja mereka. Pak Venta Agustri dengan senang hati memberikan ilmunya tanpa basa basi sedikitpun. Bahkan, dia ingin semakin banyak warga Surabaya yang bisa mengembangkan tanaman hidroponik di tempat tinggal mereka. Efektivitas kerja dari Hidroponik juga memungkinkan kinerjanya untuk dapat diaplikasikan pada daerah eks lokalisasi Dolly. . . .  . .Sungguh suatu kenyataan POSITIF yang sangat diharapkan oleh tiap Warga Negara Indonesia. . . .  . .Terima Kasih Pak Venta Agustri.Apakah anda pernah menduga ?? Kok, pola penanaman hidroponik bisa memiliki hubungan yang sangat erat dengan penyelesaian akan permasalahan masyarakat di Gang Dolly. Itu tuh. . . .Wilayah prostitusi yang terdapat di Pasar Kembang, Surabaya dan telah ditutup secara total oleh Pemerintah Kota Surabaya sejak tahun 2014. Iya, (dengan hidroponik), kita tidak perlu mencangkul tanah. Menyiram pun tidak perlu bila sudah dibuat sistem penyiraman otomatis. Kita tinggal memberi pupuk yang tepat dan mengamati pertumbuhannya. Buat usia pekerja yang telah berumur tua, tentu enak, tidak harus keluar tenaga banyak dan tetap bersih saat berkebun. Pastinya, inilah salah satu solusi untuk memastikan tentang mudahnya mencari nafkah, selain pekerajaan yang berasal dari pelatihan untuk sektor menjahit, kerajinan, kesenian, dan banyak hal yang telah dipersiapkan oleh pemerintahan Kota Surabaya dalam hal perencanaan program kerja mereka. Pak Venta Agustri dengan senang hati memberikan ilmunya tanpa basa basi sedikitpun. Bahkan, dia ingin semakin banyak warga Surabaya yang bisa mengembangkan tanaman hidroponik di tempat tinggal mereka. Efektivitas kerja dari Hidroponik juga memungkinkan kinerjanya untuk dapat diaplikasikan pada daerah eks lokalisasi Dolly. . . .  . .Sungguh suatu kenyataan POSITIF yang sangat diharapkan oleh tiap Warga Negara Indonesia. . . .  . .Terima Kasih Pak Venta Agustri.Apakah anda pernah menduga ?? Kok, pola penanaman hidroponik bisa memiliki hubungan yang sangat erat dengan penyelesaian akan permasalahan masyarakat di Gang Dolly. Itu tuh. . . .Wilayah prostitusi yang terdapat di Pasar Kembang, Surabaya dan telah ditutup secara total oleh Pemerintah Kota Surabaya sejak tahun 2014. Iya, (dengan hidroponik), kita tidak perlu mencangkul tanah. Menyiram pun tidak perlu bila sudah dibuat sistem penyiraman otomatis. Kita tinggal memberi pupuk yang tepat dan mengamati pertumbuhannya. Buat usia pekerja yang telah berumur tua, tentu enak, tidak harus keluar tenaga banyak dan tetap bersih saat berkebun. Pastinya, inilah salah satu solusi untuk memastikan tentang mudahnya mencari nafkah, selain pekerajaan yang berasal dari pelatihan untuk sektor menjahit, kerajinan, kesenian, dan banyak hal yang telah dipersiapkan oleh pemerintahan Kota Surabaya dalam hal perencanaan program kerja mereka. Pak Venta Agustri dengan senang hati memberikan ilmunya tanpa basa basi sedikitpun. Bahkan, dia ingin semakin banyak warga Surabaya yang bisa mengembangkan tanaman hidroponik di tempat tinggal mereka. Efektivitas kerja dari Hidroponik juga memungkinkan kinerjanya untuk dapat diaplikasikan pada daerah eks lokalisasi Dolly. . . .  . .Sungguh suatu kenyataan POSITIF yang sangat diharapkan oleh tiap Warga Negara Indonesia. . . .  . .Terima Kasih Pak Venta Agustri.

Apakah anda pernah menduga ?? Kok, pola penanaman hidroponik bisa memiliki hubungan yang sangat erat dengan penyelesaian akan permasalahan masyarakat di Gang Dolly. Itu tuh. . . .Wilayah prostitusi yang terdapat di Pasar Kembang, Surabaya dan telah ditutup secara total oleh Pemerintah Kota Surabaya sejak tahun 2014. Iya, (dengan hidroponik), kita tidak perlu mencangkul tanah. Menyiram pun tidak perlu bila sudah dibuat sistem penyiraman otomatis. Kita tinggal memberi pupuk yang tepat dan mengamati pertumbuhannya. Buat usia pekerja yang telah berumur tua, tentu enak, tidak harus keluar tenaga banyak dan tetap bersih saat berkebun. Pastinya, inilah salah satu solusi untuk memastikan tentang mudahnya mencari nafkah, selain pekerajaan yang berasal dari pelatihan untuk sektor menjahit, kerajinan, kesenian, dan banyak hal yang telah dipersiapkan oleh pemerintahan Kota Surabaya dalam hal perencanaan program kerja mereka. Pak Venta Agustri dengan senang hati memberikan ilmunya tanpa basa basi sedikitpun. Bahkan, dia ingin semakin banyak warga Surabaya yang bisa mengembangkan tanaman hidroponik di tempat tinggal mereka. Efektivitas kerja dari Hidroponik juga memungkinkan kinerjanya untuk dapat diaplikasikan pada daerah eks lokalisasi Dolly. . . .  . .Sungguh suatu kenyataan POSITIF yang sangat diharapkan oleh tiap Warga Negara Indonesia. . . .  . .Terima Kasih Pak Venta Agustri.Apakah anda pernah menduga ?? Kok, pola penanaman hidroponik bisa memiliki hubungan yang sangat erat dengan penyelesaian akan permasalahan masyarakat di Gang Dolly. Itu tuh. . . .Wilayah prostitusi yang terdapat di Pasar Kembang, Surabaya dan telah ditutup secara total oleh Pemerintah Kota Surabaya sejak tahun 2014. Iya, (dengan hidroponik), kita tidak perlu mencangkul tanah. Menyiram pun tidak perlu bila sudah dibuat sistem penyiraman otomatis. Kita tinggal memberi pupuk yang tepat dan mengamati pertumbuhannya. Buat usia pekerja yang telah berumur tua, tentu enak, tidak harus keluar tenaga banyak dan tetap bersih saat berkebun. Pastinya, inilah salah satu solusi untuk memastikan tentang mudahnya mencari nafkah, selain pekerajaan yang berasal dari pelatihan untuk sektor menjahit, kerajinan, kesenian, dan banyak hal yang telah dipersiapkan oleh pemerintahan Kota Surabaya dalam hal perencanaan program kerja mereka. Pak Venta Agustri dengan senang hati memberikan ilmunya tanpa basa basi sedikitpun. Bahkan, dia ingin semakin banyak warga Surabaya yang bisa mengembangkan tanaman hidroponik di tempat tinggal mereka. Efektivitas kerja dari Hidroponik juga memungkinkan kinerjanya untuk dapat diaplikasikan pada daerah eks lokalisasi Dolly. . . .  . .Sungguh suatu kenyataan POSITIF yang sangat diharapkan oleh tiap Warga Negara Indonesia. . . .  . .Terima Kasih Pak Venta Agustri.









Sumber Penulisan:
http://peluangusaha.kontan.co.id/news/semerbak-aroma-laba-dari-panen-tanaman-basil-1
http://peluangusaha.kontan.co.id/news/budidaya-basil-mudah-masa-panennya-cepat-2
http://surabaya.tribunnews.com/2014/08/26/kebun-sayur-pun-disulap-jadi-rantai-bisnis-menarik
http://surabaya.tribunnews.com/2014/08/26/ayem-tentrem-jalankan-bisnis-kebun-sayur-hidroponik
http://melukisharapan.org/kunjungan-kebun-sayur-langkah-awal-wujudkan-hidroponik-di-kampung-harapan/
http://www2.jawapos.com/baca/artikel/6649/Lahan-Terbatas-Kembangkan-Sayur-Hidroponik
http://www2.jawapos.com/baca/artikel/8776/tak-takut-tersaingi-terus-berbagi-ilmu-hidroponik
http://www.cendananews.com/2015/05/kebun-hidroponik-pasok-sayuran.html
http://www.ziliun.com/what-we-think-urban-farming-cara-teknologi-mendekatkan-kita-pada-alam/
http://siapbisnis.net/usaha-sampingan-di-rumah-usaha-perkebunan-hidroponik-rumahan-dengan-untung-jutaan-per-bulan/
http://www.rri.co.id/surabaya/post/berita/178027/ekonomi/pemberdayaan_ekonomi_masyarakat_melalui_kebun_hidroponik.html
http://beyoung.co.id/offair/1188/kebun-di-tengah-kota-kenapa-nggak
http://agroinfo.co.id/index.php/2015/06/03/hijaunya-kebun-sayur-di-tengah-terik-surabaya/


No comments:

Post a Comment

Waktu begitu cepat berlalu mengiring langkah dalam cerita. Terbayang selalu tatapanmu dalam lingkaran pemikiran positif ku. Para pembaca blog Warga Desa (https://warga-desa-worlds.blogspot.com) adalah teman yang terindah. Saya ucapkan banyak-banyak terima kasih kepada teman-teman yang telah memberikan komentar.

Label

Agama Air Minum Alat Musik Alumunium Angklung Artis Asmara Automotif Bahan Bakar Bali Bambu Bandung Bank Bank Sampah Barang Bekas Batam Batik Becak Beras Besakih Biola Blogspot Boneka Buah-buahan Budaya dan Tradisi Buka Lapak Buku Bunga Burger Burung Cafe Charlie Tjendapati CNBC Cobek Dandung Santoso Daur Ulang Desa Desain Dodol E-mail Eceng Gondok Edie Juandie Ekonomi dan Perdagangan Es Krim Facebook Flipboard Flora dan Fauna Fruit Carving Furnitur Gadget Gamelan Garam Gerai Gerobak Gitar Google Plus Gula Hari Raya Harian Merdeka Haryadi Chou Hewan Hiburan dan Wisata Hidayah Anka Hidroponik Hijab Hotel http://www.duahari.com Hukum dan Politik Indra Karyanto Instagram Internet Internet Marketing ITB Jagung Jajanan Jamu Jamur Tiram Jangkrik Jawa Barat Jawa Tengah Jawa Timur Jepang Kain dan Pakaian Kaleng Kalimantan Kamera Kapal Laut Karaoke Kartun Kecantikan Kecap Keju Kelautan Kelinci Kemasyarakatan Kendaraan Kerajinan Kereta Kertas Kiat dan Tip Kisah Hidup Koki Komputer dan Teknologi Kopi Koran Kuda Pustaka Kuliner Kumpulan Kurir LA Time Laptop Si Unyil Lidah Buaya Linkedin Liputan 6 Logam Lukisan Kayu Madu Mahasiswa Mainan Anak-Anak Makanan dan Minuman Malang Martabak Masyarakat dan Persoalannya Matras Melukis & Menggambar Metro TV Mineral Miniatur Minyak Atsiri Mitra Mobil Motor Musik Nana Mulyana Narapidana Net TV Ngatmin Biola Bambu Obat dan Kesehatan Olah Raga Ondel-Ondel Online Organik Organisasi Sosial Pameran Panama Papers Pantang Menyerah Papan Selancar Paper Quilling Pariwisata Peluang Usaha Pemulung Pencucian Pendidikan Penelitian Penemuan Penyanyi Penyiar Peralatan Perhiasan Perikanan Permainan Perpustakaan Pertanian dan Perkebunan Perumahan Peternakan Pinterest Plastik Proses Produksi Psikologi dan Mental Putu Gede Asnawa Dikta Puyuh Radio Rancangan Rendang Resep dan Masakan Restoran Robot Roti Salak Sambal Sampah Sandal Sapi Sayur Mayur Sejarah dan Peradaban Sekolah Semarang Seni Seni Pahat Sepatu Sepeda Sindo News Slamet Triamanto Spa Strikingly Suprapto Surabaya Surat Kabar Tahun Baru Tas Tattoo Techno Park Teh Tekhnologi Televisi Telur Terrarium Tukang Cukur Tumang Twitter Venta Agustri Vespa Wanita dan Keindahan Wawancara Wayang Website Wetz Shinoda What's Up Wine Wordpress Yoga Yogyakarta You Tube