Fakta menunjukkan akan layanan purna jual kendaraan bermotor di Indonesia pada tahun 2000'an masih minim. Jumlah bengkel dengan mekanik yang handal tidak sepadan dibanding jumlah kendaraan bermotor yang beredar. Tentu, perihal kesempatan berharga tersebut merupakan peluang usaha yang menguntungkan. Khususnya bagi mereka yang sangat menggemari dunia otomotif.
Pak Hartomo Koes Alam Syahrir, 44, seorang pebisnis yang sebelumnya bergerak dalam bidang jual-beli motor bekas berusaha untuk turut serta berpartisipasi membangun dunia otomotif di tanah air. Berkat pengalaman yang telah digeluti selama hampir 17 tahun, menjadikan motivasi bagi Hartomo guna membina generasi muda secara berkesinambungan untuk menjadi praktisi di dunia otomotif, baik sebagai pembalap, mekanik, ataupun pemerhati otomotif.
Misi dan Visi dari HMTC (Hartomo Mechanical Training Centre) adalah melahirkan mekanik dan instruktur motor yang handal. Bermodalkan mereka mau belajar secara tekun dan rajin, serta seksama, dijamin para siswa pasti bisa meraih apa yang telah dicita-citakan. Jelas Pak Tommy Bramantya, Technical Support HMTC kepada Harian Otomotif Grid (31/03/2011), "Pastinya mereka dapat pelajaran seputar mesin motor secara menyeluruh. Teori, praktik hingga pengenalan teknologi baru. Biar fokus, setiap siswa diajar satu orang instruktur untuk 1 tipe motor."
Hartomo K Alam Syahrir, Dulu jualan Motor Bekas. Kini Menghasilkan
10 Ribu Montir Handal |
Memiliki kendaraan pribadi seperti motor tampaknya sudah menjadi keharusan apalagi bagi masyarakat yang memiliki mobilitas tinggi, terutama di kota-kota besar. Ini pun mampu membuat pertumbuhan jumlah kendaraan roda dua di jalan raya kian tinggi.
Memperoleh Pengalaman dari Nol.
Keputusan sederhana yang mampu memodalkan langkah hidupnya. Pria kelahiran Jakarta, 17 Februari 1973 memang suka sekali akan hal-hal yang berhubungan dengan komunikasi dan perdagangan. Bayangkan saja, dia sudah mulai mencari nafkah sejak duduk di bangku SMP.
Adapun jasa yang ditawarkan sangat menarik bagi para konsumennya kala itu. Selalu tersenyum dan berdendang ketika mendengarkannya. Menjual kaset rekaman yang telah diedit berdasarkan permintaan pesanan dari para pelanggan. Daftar pilihan lagu yang ditawarkan pun cukup populer pada masanya. Saking larisnya, ia biasa menjual 60 sampai 70 kaset per bulan.
Menginjak bangku SMA, Hartomo muda mencoba mencari peruntungan sebagai salesman alat tulis kantor di Sriwijaya stationary. Namun, kisah berikutnya mengingatkan bahwa ada jalan lain yang bisa dipilih selain menjadi PNS. Yakni berwirausaha untuk menciptakan lapangan pekerjaan bagi orang lain dan itu semua dimulai dari nol rupiah. Bisnisnya bermula saat ia membeli sepeda motor bekas merek Yamaha RX King untuk kebutuhan transportasi kuliah seharga Rp 3,3 juta.
Sempat sesaat ia memandangi motor barunya. Eh! enggak lama kemudian, ada orang yang mau membeli dengan harga 3,7 juta rupiah. Tanpa pikir panjang, motor tersebut dijualnya. Tampak jelas jalur bisnis baru di depan mata, ia pun segera menjawab. Sebagai gantinya ia membeli sebuah Honda Grand untuk kemudian dijual kembali. Dari situ, mulailah ia menjalani bisnis baru menjadi Makelar motor bekas.
Wajar memang bila motor bekas lebih disukai, karena harganya lebih murah daripada motor baru. Udah gitu banyak pelajar, mahasiswa, serta karyawan pun memilih menggunakan motor untuk aktivitas sehari-hari. Tahun 1992, ia pun lebih yakin untuk terjun lebih dalam pada sektor bisnis ini. Berbekal uang pinjaman dari ayahnya yang bekerja sebagai pemilik restoran. Totalnya sekitar Rp. 50 juta, dana tersebut digunakan untuk membeli 200 unit motor bekas dengan kondisi 60%. Motor-motor itu laku dalam waktu tidak terlalu lama, hingga suatu saat pernah menjual motor sebanyak 300 unit dalam 1 bulan. Ternyata menjual sepeda motor bekas lebih menguntungkan.
Lantas usahanya berjalan semakin stabil, namun 5 tahun kemudian terjadilah krisis moneter. Cukup banyak pengusaha di Indonesia mengalami dampaknya, begitupun juga bisnis jual-beli motor bekas miliknya. Menjelang tahun 2000, ia segera memperluas konsentrasi usahanya. Efek krisis moneter mengarahkannya untuk lebih perduli pada perkembangan bagi lapangan pekerjaan di masyarakat.
Hartomo K Alam Syahrir, Dulu jualan Motor Bekas. Kini Menghasilkan
10 Ribu Montir Handal |
Skill untuk memperbaiki kendaraan pribadi berupa motor sudah menjadi suatu kebutuhan penting. Kondisi ini ditangkap oleh Pak Hartomo Koes Alam Syahrir sebagai peluang usaha untuk membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya. Beliau mendirikan sekolah keterampilan mekanik dengan nama HMTC (Hartomo Mechanical Training Centre).
HMTC lahir pada tanngal 1 Juli 1999. Yang menjadi fokus saat itu lebih mengarah pada bagaimana meningkatkan gairah pertumbuhan ekonomi dengan mengajak generasi muda Indonesia untuk berfikir lebih kreatif dan maju. Mengembangkan sistem belajar yang juga berhubungan erat dengan kemajuan teknologi.
Investasi awal hanya peralatan montir sejumlah Rp. 4 juta dan 5 unit sepeda motor untuk kerja praktek. Bersama dua orang instrukturnya, promosi dilakukan dari mulut ke mulut. Di bulan pertama, hanya 1 orang yang bersedia ikut serta. Lalu keesokannya meningkat menjadi 7 orang pada bulan ke empat. Kemudian pada bulan berikutnya, dicobalah program promosi sekolah kursus montir melalui jasa periklanan.
Kegiatan belajar mengajar diadakan di bekas showroom-nya yang harus gulung tikar karena dampak krisis moneter. Urainya kepada Harian Swa (23/03/2006), "Saya sudah kalkulasi resikonya, Ini usaha baru yang harus dijalani secara ulet." Benar kiranya keputusan tersebut. Langsung saja jumlah murid yang mendaftar rata-rata berjumlah 20-30 orang pada setiap bulannya.
Akibat perkembangan positif tersebut, Pak Hartomo mulai berani membuka cabang HMTC ke berbagai daerah. Awalnya di Depok pada tahun 2000. Dalam sekejap pun cukup banyak para teman dan kolega meminta untuk bergabung. Maka ditawarkanlah alternatif pilihan investasi kerjasama dalam bentuk franchise pada tahun 2001.
Hasilnya pada tahun 2006, HMTC telah memiliki cabang yang tersebar di 8 kota. Bandung, Cirebon, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, serta luar Jawa, yakni Pekan Baru dan Medan. Besarnya nilai investasi yang ditawarkan cuma Rp 150 juta dan sang investor hanya diwajibkan menyediakan tempat. "Selain mendapat hak waralaba atas HMTC, investor juga mendapatkan peralatan dan instruktur. Sedangkan pihak franchisor mendapatkan fee sebesar 30% dari setiap siswa yang masuk," terang Pak Hartomo.
Optimalisasi hasil kerja HMTC pada tahun yang sama benar-benar perlu diberikan acungan jempol. Tambahnya, "HMTC memiliki sepeda motor untuk praktik lebih dari 200 unit, terdiri dari 44 jenis sepeda motor. Selain itu ruang belajarnya ber-AC dan disediakan mess atau penginapan GRATIS bagi para siswa yang berasal dari daerah. Keunggulan lain HMTC, adalah paket kursusnya beragam dan biayanya disesuaikan dengan paket yang diambil peserta."
Kira-kira saat ini jumlah alumni HMTC berjumlah, "Lulusan sdh ada diatas 10rb siswa," Jelas Pak Hartomo kepada saya, Clenoro Suharto di Akun Facebook (11/04/2017). Langsung saja saya kaget setelah mendengar hal tersebut. Kemudian saya tanyakan kepada dia, Apakah anda seorang malaikat ??, "Sy bukan malaikat. Tp berusaha membuat semua org bisa berkarya dgn apa yang di sukai," tambahnya kemudian, tentang target sebenarnya dari program pendidikan, "HMTC Menerapkan belajar dijamin sampai bisa tanpa batas waktu."
Setidaknya kita jadi tahu dari mana bertebarnya jumlah bengkel sepeda motor di sepanjang jalan. Mungkin saja hal itu disebabkan oleh dorongan dari jumlah sebanyak 10 ribu alumni lebih HMTC, hingga saat ini. Dari jumlah itu, banyak dari mereka telah memiliki usaha bengkel secara mandiri maupun kerjasama, serta banyak juga yang bekerja sebagai montir atau pegawai pada perusahaan bengkel.
Meski persaingan bisnis bengkel dan penjualan suku cadang sepeda motor kian ketat, Pak Hartomo tetap optimis bila banyaknya jumlah pemilik bengkel tak akan mempengaruhi masa depan para alumni HMTC. Ia sangat yakin, pengembangan konsep pendidikan HMTC yang setara dengan kualitas internasional ini akan berjalan dengan sangat baik ke depannya. Pernyataan yang kiranya semakin dapat dipertanggung jawabkan saat Museum Rekor Indonesia sempat menobatkan HMTC sebagai tempat kursus montir dan perbengkelan terlengkap di Nusantara. Adapun keputusan tersebut diakui oleh sejumlah pabrik otomotif, setelah menguji coba secara langsung kemampuan lulusan HMTC di pabrik mereka.
Hartomo K Alam Syahrir, Dulu jualan Motor Bekas. Kini Menghasilkan
10 Ribu Montir Handal |
Berdasarkan pengalaman kerja yang dimiliki, pria kelahiran Jakarta, 17 Februari 1973 mengatakan begitu antusias guna membentuk prospek bengkel sepeda motor yang cukup cerah. Banyak dari siswa HMTC berasal dari luar jawa dan hingga saat ini, sekolah bengkel montir tersebut telah berhasil menelurkan lebih dari 10 ribu lulusan.
Pola komunikasi pendidikan yang setiap harinya dihidangkan oleh HMTC sangatlah alamiah. Tidak ada jarak perbedaan kelas antar Murid. Yang terpenting, guru-gurunya sangatlah terbuka pada tiap pertanyaan yang diajukan oleh siswa. Saya bisa bilang seperti itu, karena saya diperbolehkan oleh pemiliknya untuk mempelajari interaksi pendidikan HMTC cabang Yogyakarta. Kebetulan Pak Hartomo dan saya adalah lulusan 1 angkatan di SMA Don Bosco II, Jakarta.
Secara program akademik. HMTC mengembangkan sistem belajar yang efektif, dimana para siswa akan langsung dibimbing oleh tenaga ahli berpengalaman. Terbukti pula, sang instruktur sudah berhasil menelurkan ribuan pemilik bengkel yang tersebar di seluruh Indonesia (Mayoritas luar Jawa). Kelengkapan untuk bidang peralatan pun tak perlu diragukan lagi. Rata-rata siswa yang pernah belajar disana hanya memerlukan waktu selama 4 - 6 bulan untuk memperoleh sertifikat dan menyelesaikan kursus sesuai yang dibutuhkan oleh tuntutan lapangan kerja.
Website: http://hmtc.co.id/
Facebook: https://www.facebook.com/hmtcjakarta/
Facebook: https://www.facebook.com/kursusmekanikhmtc
Blogspot: http://hmtcjogja1.blogspot.co.id/
Blogspot: http://hmtcindonesia.blogspot.com/
Alamat: Jl. Sawo Raya 9A, Rawamangung, Jakarta Timur, Indonesia.
Telpon: 021-877-445-07
Sumber Penulisan:
http://www.kompasiana.com/elbaendryantara/uang-kurang-tak-jadi-kursus-mesin_551afd5c813311581a9de380
http://peluang-wirausahabaru.blogspot.co.id/2010/03/hmtc-tak-hanya-cetak-mekanik-handal.html
http://otomotif.grid.id/Motor/Umum/Pilihan-Kursus-Mekanik-Non-Pabrikan-Ada-Banyak
http://balapmotor.net/nasional/mekanik-legenda-om-gandoz-tetepa-is-back-buka-sekolah-mekanik-khusus-balap-e-mc2
http://otomotif.grid.id/Motor/Teknik/Kursus-Mekanik-Hmtc-Belajar-Sampai-Paham-Tanpa-Batas-Waktu
http://swa.co.id/swa/listed-articles/beginilah-hartomo-membisniskan-sekolah-montir
http://www.sepeda-motor.com/2013/04/bengkel-sepeda-motor-rumahan-modal.html
https://blog.sukawu.com/4-tempat-kursus-mekanik-sepeda-motor-di-indonesia/4/
https://blogkage.wordpress.com/2008/02/14/menjajal-tawaran-waralaba-bengkel-hmtc/
http://tekno.kompas.com/read/2010/06/23/15271961/jangan.salah.pilih.bahan.peredam.knalpot.motor
http://bola.kompas.com/read/2009/06/09/09354543/Bikin.Lancar.Grip.Gas.Motor.yang.Seret
http://olahraga.kompas.com/read/2009/06/09/09354543/bikin.lancar.grip.gas.motor.yang.seret
http://olahraga.kompas.com/read/2013/06/16/1849313/policy.html
http://travel.kompas.com/read/2008/09/16/13014386/~Tips%20n%20Trik
No comments:
Post a Comment
Waktu begitu cepat berlalu mengiring langkah dalam cerita. Terbayang selalu tatapanmu dalam lingkaran pemikiran positif ku. Para pembaca blog Warga Desa (https://warga-desa-worlds.blogspot.com) adalah teman yang terindah. Saya ucapkan banyak-banyak terima kasih kepada teman-teman yang telah memberikan komentar.