Thursday, April 27, 2017

Tri Haryanto Giatkan Minat Konsumen Indonesia untuk Membeli KEJU LOKAL

Naiknya keju impor justru menjadi angin segar bagi para pembuat keju lokal. Salah satunya adalah Pak Tri Haryanto. Sudah hampir 6,5 tahun beliau menjadi pembuat keju. Dapurnya berproduksi setiap 2 kali dalam sepekan. Sampai kini, ia bersama usahanya bernama the Trie's Cheese (http://www.triescheese.com/) membuat beragam jenis keju. Salah satu yang jadi andalannya, yakni keju khas Italia. Namanya Mozzarella.

Lezat banget pasti rasanya, apalagi jika sudah diolah menjadi cheese stick atau apapun yang memang sudah menjadi khasanahnya. Cese dan chiese, nada penyebutan kata yang berasal dari Bahasa Inggris. Keju itu rasanya gurih, terus memiliki kandungan gizi yang tinggi.

Patut disesali, harga keju di Supermarket Indonesia terbilang mahal. Yah, maklum saja keju-keju ini harus diimpor dari Belanda, Swiss, dan negara-negara yang terbukti sudah eksis sebagai penghasil keju. Namun jangan kecewa dulu kawan. Ternyata para pecinta keju bisa kok membuatnya sendiri di rumah.

Keju terbuat dari bahan baku susu. Baik susu kambing, kerbau, maupun sapi. Selain dijadikan minuman, susu hasil ternak ini biasanya digunakan oleh Pak Tri Haryanto sebagai bahan dasar panganan nikmat yang bergizi tinggi. Salah satu andalannya yakni keju mozzarella. Kediaman beliau di bilangan Depok, Jawa Barat pun berubah menjadi rumah produksi keju Trie's Cheese sejak 6 tahun lalu.

Selain kebiasaannya yang memang gemar mengkonsumsi keju saat sering menjalankan tugas perusahaan di Eropa. Ia tampak begitu menikmati tiap hidangan berlapiskan keju. Sesampainya di tanah air, kebiasaan tersebut tidak bisa hilang. Lantas rajinlah ia membelinya pada toko-toko terdekat yang berbau ekspatriat. Kok, mahal banget ?? Sekonyong-konyong pertanyaan itu timbul. Nah dari situlah muncul ide untuk memproduksi keju secara mandiri. Itu pun membutuhkan 8 bulan percobaan hingga mendapatkan resep yang benar-benar oke.

Berawal dari dampak mahalnya harga keju di pasaran, menginspirasi Pak Tri Haryanto memproduksi keju yang sempat ia searching di internet dan melakukan petihan bermodalkan peralatan seadanya yang terdapat di rumah.
Tri Haryanto Giatkan Minat Konsumen Indonesia untuk Membeli
KEJU LOKAL
 Berawal dari dampak mahalnya harga keju di pasaran, menginspirasi Pak Tri Haryanto memproduksi keju yang sempat ia searching di internet dan melakukan petihan bermodalkan peralatan seadanya yang terdapat di rumah.

Keju Lokal.

Mulai melakukan percobaan pertama pada awal tahun 2011, setelah beberapa minggu ia mengajukan surat pengunduran diri sebagai Kepala HRD Perusahaan Batu Bara. Uang sebesar Rp. 400 ribu digelontorkan guna membeli peralatan panci berukuran besar sebagai ruang fermentasi, kompor, serta bahan-bahan untuk percobaan, seperti enzim, . . . . . . . .dan susu sapi.

"Saya dapatkan dari Internet, dibuat oleh orang Eropa dengan kondisi di Eropa," jelas Pak Tri Haryanto saat menguraikan kisah lika-liku proses percobaan kejunya kepada Rajawali Citra Televisi Indonesia, "Sewaktu saya terapkan persis di Indonesia dengan kondisi iklim geografis Dejabotabek, ternyata tidak persis diterapkan ketika ingin dimodifikasi bolak-balik. Sehingga saya perlu melakukan percobaan sampai 42 kali baru ketemu."

Inovasi tiada henti lantas menjadi perantara bagi berbagai jawaban yang kemudian timbul. Urai Pak Tri kepada saya, Clenoro Suharto di Facebook (24/04/2016), "Saat memulai tahun 2011 hingga awal 2014, produksi di dapur rumah sendiri di Depok. Dengan berbagai pertimbangan (terutama karena meningkatnya volume produksi), mulai awal 2014 hingga saat ini produksi dilakukan langsung di kawasan peternakan di Bogor tempat saya membeli susu dari peternak."

Enggak bakal lupa saat bulan pertama penjualan, ia hanya mampu meraih pendapatan sebesar Rp 140 ribu. Sementara biaya keseharian terus meraung. Belum ongkos bulanan untuk sekolah anak-anak dan uang keseharian keluarga, itu bertambah terus. Tabungannya sedikit demi sedikit tergerogoti. Jadi sempat pula kehabisan uang di awal tahun 2012, hingga ia terpaksa menjual beberapa barang yang bisa dijual untuk menutupi keseluruhan biaya.

Kadang-kadang sedih, tapi enggak pernah berhenti berusaha. Usut demi usut, ternyata kesalahan terletak pada strategi penempatan dalam melakukan promosi produk. Ia memasukan kreasinya pada halaman jual-beli yang pangsa pasarnya kurang kompeten. Setelah mengkoreksi dan memperbaiki target penjualan, ia mencoba berkomunikasi langsung dengan para peserta pasar sekunder. Yakni kumpulan ibu-ibu suatu mailing list ternama, Natural Cooking Club dan Dapur Bunda. Sesaat setelah ditawarkan, mereka langsung tertarik dan sejak itu pesanan mulai ramai berdatangan.

Pertengahan 2012, the Trie's Cheese mendapatkan undangan pertama untuk diliput oleh sebuah tablod yang mengkhususkan ruang penulisannya pada bidang kuliner. Dari situ produksi kejunya semakin dikenal oleh masyarakat. Di tahun 2013, usahanya semakin berkembang hingga mulai bisa menabung dan mulai juga mampu melakukan investasi di berbagai sektor sejenis.

Bagi anda yang tinggal di Jakarta dan sekitarnya, jelas Pak Tri kepada Harian Suara  (15/12/2014), "Untuk Jabodetabek, keju yang dipesan bisa langsung diterima dalam waktu 1 hari setelah dilakukan pemesanan melalui kurir."

Jadilah pada pertengahan tahun 2010, usaha keju Trie's Cheese dilakoninya. Percobaan pertama dan kedua dinyatakan gagal. Barulah pada percobaan ke empat puluh dua, Mantan mahasiswa IKIP Jakarta menemeukan metode kerja yang sesuai dengan tuntutan pasar.
Tri Haryanto Giatkan Minat Konsumen Indonesia untuk Membeli
KEJU LOKAL
 Jadilah pada pertengahan tahun 2010, usaha keju Trie's Cheese dilakoninya. Percobaan pertama dan kedua dinyatakan gagal. Barulah pada percobaan ke empat puluh dua, Mantan mahasiswa IKIP Jakarta menemeukan metode kerja yang sesuai dengan tuntutan pasar.

Cara Pembuatan Keju.

Kini, Trie's Cheese mengkhususkan jalur produksinya hanya untuk keju khas Italia ini. Ada 4 varian mozzarella dengan ukuran 250 gram yang dibanderol dengan harga Rp. 35 ribu untuk mozzarella putih, mozzarella orange (wortel) Rp 50 ribu, mozzarella lada hitam Rp 40 ribu, dan mozzarella arang bambu Rp. 75 ribu.

Tiap datang ke peternakan tak kurang dari 100 liter susu sapi yang Pak Tri beli. Pengolahan langsung ia lakukan di peternakan agar kualitas susunya lebih terjaga. Semakin segar susu yang diolah, semakin baik juga kualitas keju yang nantinya dihasilkan.

Umumnya susu sapi segar diproses melalui metode kerja pasteurisasi sebelum diolah. Namun Pak Tri tidak melakukan hal itu. Susu langsung melalui proses adifikasi atau pengasaman. Setelah itu susu dicampur oleh larutan asam sitrat yang telah diencerkan dengan air. Aduk hingga merata dan diamkan selama 5 menit.

Setelah susu menjadi asam, campuran berikutnya adalah rennet. Rennet adalah enzim yang berbentuk tablet dan saat ini hanya bisa didapat melalui proses impor. Aduk lagi sekitar 15 menit dengan suhu 75 derajat celcius dan setelah itu, larutan didiamkan lagi hingga 1 jam. Nah! setelah didiamkan, susu tersebut akan menggumpal dan kenyal. Dilihat dari bentuknya cukup mirip dengan kembang tahu. Kalau dalam istilah tahap pembuatan keju, proses ini disebut curd. Setelah dianggap cukup, adonan diangkat dengan cara diulur. Salah satu tanda mozzarella sudah jadi adalah bila diulur panjang, curd tidak putus atau elastis.

Proses selanjutnya curd dimasukan ke dalam cetakan untuk nantinya dipotong-potong dan ditiriskan menjadi bentuk dadu. Proses pemotongan tahu susu atau curd bisa dibentuk menjadi jenis keju apa saja, salah satunya disini, Keju Mozzarella. Setelah dipisahkan air dari curd, sisa air yang sering disebut whey ini biasanya kembali diberikan kepada sapi untuk diminum. Whey juga bermanfaat bagi kesehatan sapi.

Mozzarella biasanya dikonsumsi untuk dijadikan topping pizza. Bila ingin memiliki daya tahan yang lebih lama, keju bisa disimpan di lemari pendingin. Sebelum-sebelumnya, selain mozzarella, Pak Tri biasa memproduksi keju edam dan juga keju panir.

Keju Edam adalah keju jenis keras yang lazim dipakai untuk membuat kue-kue kering. Kalau keju panir adalah keju tradisional yang berasal dari wilayah Asia Selatan. Sangat populer di Negara-negara, seperti India, Bangladesh, Pakistan, dan Afganistan.

Enam setengah tahun menjalani bisnis ini, pesanan kejunya terus meningkat. Dalam sehari the Trie's Cheese menghabiskan 100 liter susu sapi segar dan menghasilkan 10 hingga 15 kilogram keju.
Tri Haryanto Giatkan Minat Konsumen Indonesia untuk Membeli
KEJU LOKAL
Enam setengah tahun menjalani bisnis ini, pesanan kejunya terus meningkat. Dalam sehari the Trie's Cheese menghabiskan 100 liter susu sapi segar dan menghasilkan 10 hingga 15 kilogram keju.

 Mengapa ?? Keju Mozzarella.

Diperkirakan saat ini terdapat 400 macam keju di planet BUMI (Buku Manusia). Semua itu dibedakan oleh takaran penggunaan susu, cara pengolahan, serta tahap pematangan. Bagi pria asal Purwokerto, Jawa Tengah, pembuatan keju merupakan pengetahuan yang sangat menarik. Tiap prosesnya memerlukan perhitungan yang tepat.

Memang pembuatan keju bisa dikatakan sederhana, selain takarannya harus pas agar rasa keju benar-benar enak. Namun menjalankan tahapan proses kinerjanya tidak mudah selayaknya kita menyimak pada tips & trik yang telah disediakan oleh dunia internet. Mengapa saya bisa tahu ?? Karena saya sempat mengajukan beberapa pertanyaan penting berikutnya kepada Pak Tri Haryanto. Tentunya dari Facebook.

Bagaimana dengan sektor Ekspor ??. . . . .Apakah anda mengalami kesulitan atau memang mudah ??
Sementara ini belum tertarik ekspor. Fokus di pasar dalam negeri dulu.
Tantangan utama untuk pemasaran di dalam negeri saat ini adalah masalah logistik (Pengiriman dan penyimpanan). Keju mozzarella hanya bertahan dalam kondisi pengiriman tanpa pendingin selama 48 jam. Karenanya, banyak permintaan dari calon konsumen belum bisa dipenuhi karena lokasinya tidak terjangkau oleh jasa pengiriman dalam batas waktu tersebut.
4 Jenis keju, yakni panir khas India, keju edam (Belanda), cheddar (Inggris), dan mozzarella (Italia). . . . .Apakah masih memproduksi ??
Jenis selain mozzarella udah enggak produksi, Mas.
Kalau boleh tahu. Kira-kira alasannya ??
Untuk keju-keju jenis Edam dan Cheddar, sementara saya tinggalkan karena kurang cocok untuk usaha kelas UKM. Pembuatan kedua jenis keju ini makan waktu hingga 4-6 bulan. Modalnya mutarnya lama.
Berarti. . . . . .Nanti-nanti, Trie's Cheese akan juga memproduksi ke 2 jenis Keju tersebut di masa depan. Setelah memiliki beberapa perbendaharaan yang cukup.
Betul Mas.
Produksi keju-keju jenis tua di atas tetap ada dalam agenda kami di masa depan.
24 April at 20:36 · Sent from Messenger

Website: http://www.triescheese.com/
Facebook: https://www.facebook.com/Tries-Cheese-234779616575766/
Blogspot: http://tries-cheese.blogspot.co.id/
Alamat: Grand Depok City Sektor Melati, Blok B2 No. 24, Depok 16413.
Telepon: 021-8791-6403.
Mobil (Call, SMS, WA): 0811-184-380 dan 0857-1979-8333
E-mail: triharyanto1968@gmail.com


Naiknya keju impor justru menjadi angin segar bagi para pembuat keju lokal. Salah satunya adalah Pak Tri Haryanto. Sudah hampir 6,5 tahun beliau menjadi pembuat keju. Dapurnya berproduksi setiap 2 kali dalam sepekan. Sampai kini, ia bersama usahanya bernama the Trie's Cheese (http://www.triescheese.com/) membuat beragam jenis keju. Salah satu yang jadi andalannya, yakni keju khas Italia. Namanya Mozzarella.Naiknya keju impor justru menjadi angin segar bagi para pembuat keju lokal. Salah satunya adalah Pak Tri Haryanto. Sudah hampir 6,5 tahun beliau menjadi pembuat keju. Dapurnya berproduksi setiap 2 kali dalam sepekan. Sampai kini, ia bersama usahanya bernama the Trie's Cheese (http://www.triescheese.com/) membuat beragam jenis keju. Salah satu yang jadi andalannya, yakni keju khas Italia. Namanya Mozzarella.Naiknya keju impor justru menjadi angin segar bagi para pembuat keju lokal. Salah satunya adalah Pak Tri Haryanto. Sudah hampir 6,5 tahun beliau menjadi pembuat keju. Dapurnya berproduksi setiap 2 kali dalam sepekan. Sampai kini, ia bersama usahanya bernama the Trie's Cheese (http://www.triescheese.com/) membuat beragam jenis keju. Salah satu yang jadi andalannya, yakni keju khas Italia. Namanya Mozzarella.

Naiknya keju impor justru menjadi angin segar bagi para pembuat keju lokal. Salah satunya adalah Pak Tri Haryanto. Sudah hampir 6,5 tahun beliau menjadi pembuat keju. Dapurnya berproduksi setiap 2 kali dalam sepekan. Sampai kini, ia bersama usahanya bernama the Trie's Cheese (http://www.triescheese.com/) membuat beragam jenis keju. Salah satu yang jadi andalannya, yakni keju khas Italia. Namanya Mozzarella.Naiknya keju impor justru menjadi angin segar bagi para pembuat keju lokal. Salah satunya adalah Pak Tri Haryanto. Sudah hampir 6,5 tahun beliau menjadi pembuat keju. Dapurnya berproduksi setiap 2 kali dalam sepekan. Sampai kini, ia bersama usahanya bernama the Trie's Cheese (http://www.triescheese.com/) membuat beragam jenis keju. Salah satu yang jadi andalannya, yakni keju khas Italia. Namanya Mozzarella.Naiknya keju impor justru menjadi angin segar bagi para pembuat keju lokal. Salah satunya adalah Pak Tri Haryanto. Sudah hampir 6,5 tahun beliau menjadi pembuat keju. Dapurnya berproduksi setiap 2 kali dalam sepekan. Sampai kini, ia bersama usahanya bernama the Trie's Cheese (http://www.triescheese.com/) membuat beragam jenis keju. Salah satu yang jadi andalannya, yakni keju khas Italia. Namanya Mozzarella.














Sumber Penulisan:
https://m.tempo.co/read/news/2015/04/14/201657715/mencicipi-keju-lokal-rumahan
https://m.tempo.co/read/news/2013/04/09/201472210/ini-keju-yang-menggoyang-lidah-orang-indonesia
https://m.tempo.co/read/news/2015/04/14/201657692/mengintip-pabrik-keju-lokal-rumahan
https://m.tempo.co/read/news/2015/04/14/201657695/bahan-berlimpah-keju-lokal-belum-banyak-dikenal
https://m.tempo.co/read/news/2013/04/09/201472201/keju-black-and-white-dari-gerai-virtual
http://mymilk.com/2015/12/05/begini-cara-membuat-keju-sendiri-di-rumah/
http://ncccheeseweeks.blogspot.co.id/p/host-ncc-cheese-weeks.html
http://www.suara.com/bisnis/2014/12/15/120000/tries-cheese-keju-harga-lokal-dengan-rasa-impor
http://aanwijayanto.blogspot.co.id/2013/03/membuat-sendiri-mozzarella_29.html
http://peluangusaha.kontan.co.id/news/peluang-lebar-datang-dari-usaha-pembuatan-keju
http://siapbisnis.net/bisnis-pembuatan-keju-homemade-bisnis-rumahan-dengan-modal-kecil/
http://www.rumpundesa.com/2016/11/07/keju-rasa-impor-harga-lokal/
http://www.dokterbisnis.net/2014/06/09/mau-contoh-ide-usaha-kreatif-dan-inovatif-baca-yang-satu-ini/
http://trendkuliner.blogspot.co.id/2016/02/keju-hitam.html
https://www.facebook.com/junitodriaspage/videos/1635135256745481/
https://www.facebook.com/sajiansedap/photos/a.210043382346830.58916.166293923388443/670568382960992/
https://www.facebook.com/insomnctv/posts/874164929352580:0


No comments:

Post a Comment

Waktu begitu cepat berlalu mengiring langkah dalam cerita. Terbayang selalu tatapanmu dalam lingkaran pemikiran positif ku. Para pembaca blog Warga Desa (https://warga-desa-worlds.blogspot.com) adalah teman yang terindah. Saya ucapkan banyak-banyak terima kasih kepada teman-teman yang telah memberikan komentar.

Label

Agama Air Minum Alat Musik Alumunium Angklung Artis Asmara Automotif Bahan Bakar Bali Bambu Bandung Bank Bank Sampah Barang Bekas Batam Batik Becak Beras Besakih Biola Blogspot Boneka Buah-buahan Budaya dan Tradisi Buka Lapak Buku Bunga Burger Burung Cafe Charlie Tjendapati CNBC Cobek Dandung Santoso Daur Ulang Desa Desain Dodol E-mail Eceng Gondok Edie Juandie Ekonomi dan Perdagangan Es Krim Facebook Flipboard Flora dan Fauna Fruit Carving Furnitur Gadget Gamelan Garam Gerai Gerobak Gitar Google Plus Gula Hari Raya Harian Merdeka Haryadi Chou Hewan Hiburan dan Wisata Hidayah Anka Hidroponik Hijab Hotel http://www.duahari.com Hukum dan Politik Indra Karyanto Instagram Internet Internet Marketing ITB Jagung Jajanan Jamu Jamur Tiram Jangkrik Jawa Barat Jawa Tengah Jawa Timur Jepang Kain dan Pakaian Kaleng Kalimantan Kamera Kapal Laut Karaoke Kartun Kecantikan Kecap Keju Kelautan Kelinci Kemasyarakatan Kendaraan Kerajinan Kereta Kertas Kiat dan Tip Kisah Hidup Koki Komputer dan Teknologi Kopi Koran Kuda Pustaka Kuliner Kumpulan Kurir LA Time Laptop Si Unyil Lidah Buaya Linkedin Liputan 6 Logam Lukisan Kayu Madu Mahasiswa Mainan Anak-Anak Makanan dan Minuman Malang Martabak Masyarakat dan Persoalannya Matras Melukis & Menggambar Metro TV Mineral Miniatur Minyak Atsiri Mitra Mobil Motor Musik Nana Mulyana Narapidana Net TV Ngatmin Biola Bambu Obat dan Kesehatan Olah Raga Ondel-Ondel Online Organik Organisasi Sosial Pameran Panama Papers Pantang Menyerah Papan Selancar Paper Quilling Pariwisata Peluang Usaha Pemulung Pencucian Pendidikan Penelitian Penemuan Penyanyi Penyiar Peralatan Perhiasan Perikanan Permainan Perpustakaan Pertanian dan Perkebunan Perumahan Peternakan Pinterest Plastik Proses Produksi Psikologi dan Mental Putu Gede Asnawa Dikta Puyuh Radio Rancangan Rendang Resep dan Masakan Restoran Robot Roti Salak Sambal Sampah Sandal Sapi Sayur Mayur Sejarah dan Peradaban Sekolah Semarang Seni Seni Pahat Sepatu Sepeda Sindo News Slamet Triamanto Spa Strikingly Suprapto Surabaya Surat Kabar Tahun Baru Tas Tattoo Techno Park Teh Tekhnologi Televisi Telur Terrarium Tukang Cukur Tumang Twitter Venta Agustri Vespa Wanita dan Keindahan Wawancara Wayang Website Wetz Shinoda What's Up Wine Wordpress Yoga Yogyakarta You Tube