Berlokasi di sebuah desa Binangan, Kecamatan Sungai Tabuk, Banjar, Kalimantan Selatan. Sering pelancong menyebutnya Pasar terapung Lok Baintan. Untuk menuju lokasi pasar terapung, kita bisa menggunakan angkutan sungai seperti kelotok dan jukung atau perahu kecil dengan kapasitas jumlah penumpang sekitar 8 hingga 18 orang. Suasana pasar memberikan sebuah kehangatan yang sangat menakjubkan bagi para penggemar fotografi landscape dan human interest.
Ada yang sedang duduk dan tidak sedikit sambil berdiri diatas perahu motor, para fotografer mengabadikan aktivitas handai tolan saat mewarnai aktivitas pasar. Setelah puas mengambil gambar dari perahu kemudian naik ke jembatan gantung yang melintasi sungai Martapura. Meskipun tempatnya lebih statis dibandingkan perahu yang bergerak terus, tapi jembatan gantung memberikan keuntungan kalau bisa mengambil gambar dari atas dan dapat suasana yang lebih meluas.
Sungguh kearifan lokal yang sangat menyenangkan, penuh aroma dan kehangatan. Adanya kebutuhan masyarakat kita untuk mempertahankan tradisi. Pasar terapung Lok Baintan sudah ada sejak abad ke 16 atau tahun 1526. Pasar ini dapat dikunjungi hingga jam 10.00 pagi WITA. Kalau ingin berbicara tentang hal itu semua, tentu saja kita mengacu pada masa pemerintahan Kesultanan Banjar. Lambat laun kemudian, seiring waktu berjalan memang pasar terapung itu dari generasi ke generasi selalu ada. Pada tahun 70 hingga 80'an jumlah pedagang acapkali mengalami surplus, karena memang waktu itu akses jalan darat belum begitu baik. Sehingga jalur sungai merupakan alat transportasi andalan bagi orang-orang Banjar.
Penataannya masih natural dan alamiah. Yakni tetap disungai, jadi tidak ada semacam tempat khusus. Oleh sebab itu pada masa lampau tempat mereka berjualan selalu berpindah-pindah. Sekarang ada di Lok Baintan, kadang-kadang berpindah ke Muara Kuin. Lalu pindah ke tempat lain. Pola kehidupan masyarakat heterogen bisa dikatakan perjalanan sejarah pasar terapung yang terletak di Kabupaten Banjarmasin. Tapi ada satu yang tidak berubah, kuliner andalan hingga saat ini, yakni Soto Banjar dan Ketupat Kadangan.
Uniknya rata-rata penjual lebih didominasi oleh kaum wanita. Seperti layaknya para pedagang. Penghasilan mereka pun tak menentu untuk tiap harinya. Kadang-kadang sehari banyak, kadang-kadang sedikit. Tetapi untuk saat ini, kondisi pasar terapung mulai terancam keberadaannya. Hal ini disebabkan oleh merebaknya pasar moderen di darat yang memudahkan masyarakat dalam membeli kebutuhan.
Kenyataan akan degradasi jumlah pedagang yang berangsur-angsur berkurang membuat pemerintah setempat segera mengambil langkah konkrit. Pagelaran musik-musik tradisional dan wejangan-wejangan khusus berupaya mengumpulkan dan memotivasi para pedagang di pasar terapung setempat. Umumnya mereka berasal dari berbagai anak sungai Martapura, seperti sungai Saka Bunut, sungai Tanifah, sungai Lenge, sungai Paku Alam, sungai Bakung, sungai Madang, selain sungai Muara Kuin dan Lok Baintan. Sehinga kemudian melahirkan kearifan diantara mereka untuk terus menjaga budaya yang ada.
"Ini sangat menginspirasi, memperlihatkan ketangguhan perempuan Indonesia," jelas salah satu pengunjung, Yovie kepada Harian Tempo (28/05/2015). Sambil berharap agar pemerintah lebih konsisten dan serius dalam menggarap lokasi yang memiliki potensi pariwisata tersebut, "Harus dipikirkan bagaimana meningkatkan kebersihannya, infrastruktur pendukung hingga keamanannya sehingga perkembangan tempat ini menjadi lebih optimal."
Bagi anda yang pernah menonton acara televisi pada era tahun 90'an, tentu sudah tidak asing lagi dengan sebuah adversitement release yang berdurasi 32 detik ini.
Sempat di Kenal Luas.
Pasar terapung yang lokasinya di tepian Sungai Barito atau tepatnya di muara Sungai Kuin merupakan pasar terapung Banjarmasin pertama yang dikenal orang secara luas. Pasar terapung ini bisa mendunia berkat promosi tidak sengaja oleh stasiun TV Swasta RCTI.
Melalui iklan ID station yang release sekitar tahun 1992 dan sempat tayang selama 2 tahun. Disitu terlihat seorang nenek sedang mengacungkan jempol di atas perahu dengan latar pasar terapung. Ya, lokasi tersebut berada di pasar terapung Muara Kuin. Tepatnya di persimpangan Sungai Kuin dan Sungai Barito.
Berdurasi 32 detik, scene dimulai dari tumpukan sayur mayur segar di lapak perahu milik salah satu pedagang. Sungguh keunikan yang benar-benar tidak biasa, selain memperlihatkan aktifitas perdagangan juga berbagai atribut khas suku Banjar. Koloni yang dibentuk oleh sekumpulan perahu pedagang dan pembeli yang diayun-ayun riak ombak di tengah sungai terasa memberikan pemandangan baru yang luar biasa mengesankan.
Wikipedia: https://id.wikipedia.org/wiki/Pasar_Terapung_Lok_Baintan
Sumber Penulisan:
https://m.tempo.co/read/news/2015/05/28/203670118/pasar-apung-dan-keperkasaan-wanita-kalimantan
https://www.indonesiakaya.com/jelajah-indonesia/detail/melihat-aktivitas-pagi-hari-di-pasar-terapung-lok-baintan
https://travelblog.id/naik-kapal-sungai-ke-pasar-apung-lok-baintan-kalimantan-selatan/
http://travel.detik.com/dtravelers_stories/u-3413074/yang-unik-di-kalimantan-selatan-pasar-terapung-lok-baintan/4
https://plus.google.com/105628667513453263078/posts/2GU5g8EKcwa
http://www.kompasiana.com/kaekaha.4277/wisata-banua-menemukan-pasar-terapung-lok-baintan-dari-jalur-darat_5726159a377b611d051a2442
http://www.suara.com/lifestyle/2016/05/16/152100/uniknya-pasar-terapung-lok-baintan-di-sungai-martapura
http://ketahui.com/uniknya-pasar-terapung-lok-baintan-lokasi-wisata-unik-di-kalimantan-selatan
http://www.berdikarionline.com/pasar-terapung-lok-baintan/
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2017/03/29/122811826/menjaga.tradisi.leluhur.di.pasar.apung.lok.baintan.kalimantan.selatan
https://www.facebook.com/apdikalsel/photos/pb.184911288513339.-2207520000.1476431368./338517543152712/?type=3
No comments:
Post a Comment
Waktu begitu cepat berlalu mengiring langkah dalam cerita. Terbayang selalu tatapanmu dalam lingkaran pemikiran positif ku. Para pembaca blog Warga Desa (https://warga-desa-worlds.blogspot.com) adalah teman yang terindah. Saya ucapkan banyak-banyak terima kasih kepada teman-teman yang telah memberikan komentar.