ISTIMEWANYA, tidak hanya sekedar pemanfaatan lahan secara efisien saja, berbagai jenis sayuran tersebut ditanam secara organik. Artinya sayuran yang ditanam tumbuh tanpa menggunakan pupuk kimia.
Tercatat ada sekitar 34 jenis sayur mayur ditanam di lokasi tersebut. Mulai dari tomat, kangkung, brokoli, dan lain sebagainya.
Yuli Dyah Sihanti, Manajer Tani Organik, Merapi (TOM), tempat tersebut bernama, menjelaskan awal mula ide pertanian tersebut tercetus dari sang pemilik yaitu Untung Wijanarko dan Sugiyanto. Keduanya merasa prihatin dengan banyaknya masyarakat mengkonsumsi sayur nonorganik.
"Luas 2 hektare dan mengajak petani sekitar untuk jadi menjadi mitra," jelas Yuli. "Tujuannya melestarikan lingkungan dan tetap sehat masyarakat mengkosumsi yang organik untuk menjaga kesehatan," timpalnya.
Yuli mengisahkan, TOM mulai berdiri sejak tahun 2008 lalu. Awalnya, sang pemilik hanya menanam selada secara organik dan disuplai ke berbagai rumah makan.
Lambat laun usaha tersebut ternyata berkembang hingga lahan yang dulunya 1 hektare meluas menjadi 2 hektare. Pun dengan jenis sayuran yang semakin beragam untuk memenuhi kebutuhan pasar.
Kini tak sekedar rumah makan, sayur-sayur yang dihasilkan un disuplai ke total 18 supermarket yang ada di Pulau Jawa. "Mereka (masyarakat) juga antusias (mengkonsumsi sayur organik). Omzet jadi semakin meningkat," imbuhnya.
"Untung juga lumayan, kita dapat mengangkat petani karena membeli sayuran dari petani juga," timpalnya.
Omzet yang dihasilkan pun cukup besar. Saat sedang sepi Rp. 150 juta per bulan tetap masuk kantong. Sementara saat ramai omzet dapat mencapai Rp. 200 juta per bulan.
Selain menjadi usaha yang menghasilkan, pertanian tersebut juga dapat menangkap penghasilan petani yang bermitra. Selama itu ada 17 pegawai tetap yang bekerja di situ. Mereka bertugas di bagian dopping, pengepakan, dan lain sebagainya.
Yuli menjelaskan, tantangan yang paling besar bagi mereka adalah hama. Hal tersebut lebih susah diatasi karena pemberantasan hama dilakukan secara manual tanpa bantuan obat. "Selama ini kita belum bisa mencukup 100 persen (permintaan pasar) hanya 80 persen," bebernya.
"Pola tanam manual juga. Jadi ada yang gagal juga biasanya. Kita bikin empat blog biar mudah. Rencana ada pengembangan lahan," katanya. Di tempat tersebut dijual bibit tanaman dengan harga sektiar Rp. 5 ribu sampai Rp. 15 ribu.
Tempat Belajar.
Lahan pertanian TOM pun juga kerap dijadikan tempat magang dan praktik berbagai sekolah hingga perguruang tinggi di Jawa.
"Itu TOM juga untuk magang dan PKL (Praktik kelas luar) semua universitas di Jawa, Bengkulu dan lain-lain," sebutnya. "Kita juga sebagai tempat wisata, ada agro wisata, tamu-tamu juga sering ke sini untuk (bekal) menjelang pensiun pelatihan di sini," ceritanya.
Yumna Anisa (20) mahasiswi dari Institut Pertanian Bogor (IPB) menjelaskan ia telah 15 hari praktik lapangan di TOM. Ia tertarik praktik di bisnis karena mendengar informasi tentang sayuran organik.
"Menyenangkan (di sini) kalau di kota nggak pernah nanam-nanam, di sini langsung diajari persiapan lahan sampai ke panen, pemasaran, juga pengemasan," jelasnya. "Menurut saya sayuran organik bagus karena tidak berbahaya tapi harga (sayuran organik) memang masih tinggi," pungkasnya.
Keren. Semoga makin sukses.
ReplyDeletePasti Sukses. Alhamdulillah Hirobbil Alamin
DeleteSuka sama artikelnya, Sukses terus.
ReplyDeleteTerima kasih Chef Belajar Saham Pemula
DeleteWah artikel yang menginspirasi. semoga berkembang lagi.
ReplyDeleteAlhamdulillah Hirrobil Allamin
DeleteManajer Tani Organik, Merapi (TOM), akan selalu berkembang bersama masyarakat
Yuk Merapat Best Betting Online Hanya Di AREATOTO
ReplyDeleteDalam 1 Userid Dapat Bermain Semua Permainan
Yang Ada :
TARUHAN BOLA - LIVE CASINO - SABUNG AYAM - TOGEL ONLINE ( Tanpa Batas Invest )
Sekedar Nonton Bola ,
Jika Tidak Pasang Taruhan , Mana Seru , Pasangkan Taruhan Anda Di areatoto
Minimal Deposit Rp 20.000 Dan Withdraw Rp.50.000
Proses Deposit Dan Withdraw ( EXPRES ) Super Cepat
Anda Akan Di Layani Dengan Customer Service Yang Ramah
Website Online 24Jam/Setiap Hariny