Thursday, December 22, 2016

Pak Arya Suke, 27, bersama Tips Cerdas membeli perlengkapan Mebel untuk Rumah dan Kantor


Apakah benar? Hanya siswa lulus sekolah pada bidangnya yang mudah mempelajari pembuatan untuk perlengkan rumah dan kantor. Perlu dikoreksi lagi kiranya pendapat tersebut. Apalagi saat ini, dunia akedemis, terutama melalui wahana internet menawarkan segudang strategi pembelajaran.

Kemampuan belajar yang paling dasar adalah soal kebiasan yang dibentuk oleh kecenderungan akan kesadaran diri dan disiplin. Rasa ingin tahu, lantas kemudian menjadi faktor penentu lainnya bagi kemajuan dan kemampuan dari seseorang atau kelompok. Secara sadar, wajah yakin pun segera menggiring nilai-nilai optimisme pada setiap langkah Pak Arya Suke, 27.

Lewat usahanya yang dirintis sejak 2 tahun lalu dalam bidang Mebel atau Furnitur, pria kelahiran 17 November 1989 telah mampu menjabarkan teori-teori yang ada secara konsisiten. Padahal, “Modal hanya sebatas kuota internet yang saya punya kalau di rupiahkan sekitar 100.000,” Ungkapnya kepada saya, Clenoro Suharto di Facebook (11/12/2016), “Pengalaman untuk membuat furniture bisa di bilang otodidak, hanya sebatas melihat dan mencoba2 awalnya... hanya melihat peluang yang ada, di lapangan bahwa kebutuhan interior dan furniture masih sangat2 di butuhkan.”

Aneka desain yang ditawarkan oleh Dua Cahaya Furniture pastinya lebih mengedepankan sisi elegan, keberadaan konstruksi booth yang sedang menjadi tren, serta tidak jarang Pak Arya gemar sekali menerima berbagai ragam masukan dari pelanggan pada setiap jadwal pemesanan. “Untuk awal2 hanya menerima service saja,” Jelasnya tentang kondisi awal usahanya di tahun 2014, “Saya coba kumpulkan hasil service n sambil berjalan mulai mencoba memasarkan ke toko2.”

Tuntutan dari Pelanggan.

Sejak awal, si anak desa yang berasal dari Bandung, Jawa Barat telah bekerjasama dengan 3 orang rekannya. Adapun kerjasama berasal dari tuntutan untuk mencukupi kebutuhan akan pemesanan. Kebetulan sang konsumen berniat memiliki design furnitur yang berbeda di  pasaran. “Alhamdulliah,” ucapnya bersyukur, setelah menyelesaikan tantangan awal yang harus dihadapi. Terhitung sejak saat itu pula, jumlah pemesanan terus bertambah.

Tidak terlepas, berbagai ragam masalah dagang sempat pula dialaminya, seperti: pasang surut usaha, memperoleh penolakan dari konsumen karena hasil desainnya yang tidak sesuai, dan banyak lagi. Namun, kenyataan pahit tersebut tidak mengendurkan semangat Pak Arya untuk mampu berkembang. Kira-kira 3 bulan kemudian, ia berusaha mengoreksi keputusan yang pernah diambil. Dia lantas berani mengubah konsep kinerja yang ada dengan lebih mengutamakan karakter desain yang sangat diidam-idamkan oleh umumnya konsumen.

Pilihan management strategy yang cerdas dan tepat ternyata benar-benar mampu mendorong Dua Cahaya Furniture untuk senantiasa mengirim hasil produksinya hingga saat ini ke beberapa kota, seperti : Bekasi, Bogor, Cikarang, Karawang, Tangerang, Garut, Bandung, Cimahi, Tegal, serta Kalimantan pada setiap bulannya. Sekitar 70% pola pemasaran masih menggunakan cara tradisional atau off line, sedangkan 30% sisanya dijalankan secara online, dan pastinya, setiap proses pemesanan hanya membutuhkan waktu selama 2 minggu kerja. Adapun jenis bahan yang dipergunakan tidak perlu diragukan lagi kualitasnya. Sebut saja, Kayu Albasiah untuk desain rangka dan kulit sintetis Oscar untuk material kainnya.

Selintas kemudian, saya pun cukup takjub dan terkagum-kagum dengan hasil kerja Pak Arya Suke, bersama Dua Cahaya Furniture nya. Mengapa? Hingga saat ini, 2 kolaborasi tersebut telah menciptakan lapangan pekerjaan bagi 12 orang tenaga kerja, padahal 2 tahun lalu hanya berjumlah 3 orang. Komitmen melestarikan profesionalime kerja, bahkan dituangkan pada proyeksi rencana target management selanjutnya di tahun 2017. Seraya ia menjelaskan, “Next time mungkin mencoba kerjasama dengan bbrpa pengrajin yang bisa bersinergi yang berhubungan dengan interior.”


“Cita2 bukan seberapa tinggi dan seberapa besar tapi tentang seberapa besar keinginan untuk meraihnya.”
 

Facebook: https://www.facebook.com/2cahayafurniture
Instagram: https://www.instagram.com/arya_duacahayafurniture/
Twitter: https://twitter.com/thoxebandung
Telepon: PIN :5D2FA30E WA :0857-2150-9001
Alamat: Taman bunga, Cilame Rt/Rw 09/23 e3, Bandung Barat






Si Anak Desa dari Bandung sukses menggeluti usaha kerajinan furniture sejak 2014. Pak Arya Suke, 27, mengerjakan pesanan mulai tahap desain, hingga pesanan selesai dan siap pakai. Desain buatan usahanya yang bernama Dua Cahaya Furniture cenderung elegan, minimalis, dan mengikuti trend yang ada berdasarkan ragam masukan dari para pelanggan. Kini, tenaga kerjanya berjumlah 12 orang. Padahal 2 tahun lalu masih sebanyak 3 orang. Belum lagi ???? . . . . .Si Anak Desa dari Bandung sukses menggeluti usaha kerajinan furniture sejak 2014. Pak Arya Suke, 27, mengerjakan pesanan mulai tahap desain, hingga pesanan selesai dan siap pakai. Desain buatan usahanya yang bernama Dua Cahaya Furniture cenderung elegan, minimalis, dan mengikuti trend yang ada berdasarkan ragam masukan dari para pelanggan. Kini, tenaga kerjanya berjumlah 12 orang. Padahal 2 tahun lalu masih sebanyak 3 orang. Belum lagi ???? . . . . .Si Anak Desa dari Bandung sukses menggeluti usaha kerajinan furniture sejak 2014. Pak Arya Suke, 27, mengerjakan pesanan mulai tahap desain, hingga pesanan selesai dan siap pakai. Desain buatan usahanya yang bernama Dua Cahaya Furniture cenderung elegan, minimalis, dan mengikuti trend yang ada berdasarkan ragam masukan dari para pelanggan. Kini, tenaga kerjanya berjumlah 12 orang. Padahal 2 tahun lalu masih sebanyak 3 orang. Belum lagi ???? . . . . .

Si Anak Desa dari Bandung sukses menggeluti usaha kerajinan furniture sejak 2014. Pak Arya Suke, 27, mengerjakan pesanan mulai tahap desain, hingga pesanan selesai dan siap pakai. Desain buatan usahanya yang bernama Dua Cahaya Furniture cenderung elegan, minimalis, dan mengikuti trend yang ada berdasarkan ragam masukan dari para pelanggan. Kini, tenaga kerjanya berjumlah 12 orang. Padahal 2 tahun lalu masih sebanyak 3 orang. Belum lagi ???? . . . . .Si Anak Desa dari Bandung sukses menggeluti usaha kerajinan furniture sejak 2014. Pak Arya Suke, 27, mengerjakan pesanan mulai tahap desain, hingga pesanan selesai dan siap pakai. Desain buatan usahanya yang bernama Dua Cahaya Furniture cenderung elegan, minimalis, dan mengikuti trend yang ada berdasarkan ragam masukan dari para pelanggan. Kini, tenaga kerjanya berjumlah 12 orang. Padahal 2 tahun lalu masih sebanyak 3 orang. Belum lagi ???? . . . . .Si Anak Desa dari Bandung sukses menggeluti usaha kerajinan furniture sejak 2014. Pak Arya Suke, 27, mengerjakan pesanan mulai tahap desain, hingga pesanan selesai dan siap pakai. Desain buatan usahanya yang bernama Dua Cahaya Furniture cenderung elegan, minimalis, dan mengikuti trend yang ada berdasarkan ragam masukan dari para pelanggan. Kini, tenaga kerjanya berjumlah 12 orang. Padahal 2 tahun lalu masih sebanyak 3 orang. Belum lagi ???? . . . . .

Si Anak Desa dari Bandung sukses menggeluti usaha kerajinan furniture sejak 2014. Pak Arya Suke, 27, mengerjakan pesanan mulai tahap desain, hingga pesanan selesai dan siap pakai. Desain buatan usahanya yang bernama Dua Cahaya Furniture cenderung elegan, minimalis, dan mengikuti trend yang ada berdasarkan ragam masukan dari para pelanggan. Kini, tenaga kerjanya berjumlah 12 orang. Padahal 2 tahun lalu masih sebanyak 3 orang. Belum lagi ???? . . . . .Si Anak Desa dari Bandung sukses menggeluti usaha kerajinan furniture sejak 2014. Pak Arya Suke, 27, mengerjakan pesanan mulai tahap desain, hingga pesanan selesai dan siap pakai. Desain buatan usahanya yang bernama Dua Cahaya Furniture cenderung elegan, minimalis, dan mengikuti trend yang ada berdasarkan ragam masukan dari para pelanggan. Kini, tenaga kerjanya berjumlah 12 orang. Padahal 2 tahun lalu masih sebanyak 3 orang. Belum lagi ???? . . . . .Si Anak Desa dari Bandung sukses menggeluti usaha kerajinan furniture sejak 2014. Pak Arya Suke, 27, mengerjakan pesanan mulai tahap desain, hingga pesanan selesai dan siap pakai. Desain buatan usahanya yang bernama Dua Cahaya Furniture cenderung elegan, minimalis, dan mengikuti trend yang ada berdasarkan ragam masukan dari para pelanggan. Kini, tenaga kerjanya berjumlah 12 orang. Padahal 2 tahun lalu masih sebanyak 3 orang. Belum lagi ???? . . . . .


Si Anak Desa dari Bandung sukses menggeluti usaha kerajinan furniture sejak 2014. Pak Arya Suke, 27, mengerjakan pesanan mulai tahap desain, hingga pesanan selesai dan siap pakai. Desain buatan usahanya yang bernama Dua Cahaya Furniture cenderung elegan, minimalis, dan mengikuti trend yang ada berdasarkan ragam masukan dari para pelanggan. Kini, tenaga kerjanya berjumlah 12 orang. Padahal 2 tahun lalu masih sebanyak 3 orang. Belum lagi ???? . . . . .Si Anak Desa dari Bandung sukses menggeluti usaha kerajinan furniture sejak 2014. Pak Arya Suke, 27, mengerjakan pesanan mulai tahap desain, hingga pesanan selesai dan siap pakai. Desain buatan usahanya yang bernama Dua Cahaya Furniture cenderung elegan, minimalis, dan mengikuti trend yang ada berdasarkan ragam masukan dari para pelanggan. Kini, tenaga kerjanya berjumlah 12 orang. Padahal 2 tahun lalu masih sebanyak 3 orang. Belum lagi ???? . . . . .Si Anak Desa dari Bandung sukses menggeluti usaha kerajinan furniture sejak 2014. Pak Arya Suke, 27, mengerjakan pesanan mulai tahap desain, hingga pesanan selesai dan siap pakai. Desain buatan usahanya yang bernama Dua Cahaya Furniture cenderung elegan, minimalis, dan mengikuti trend yang ada berdasarkan ragam masukan dari para pelanggan. Kini, tenaga kerjanya berjumlah 12 orang. Padahal 2 tahun lalu masih sebanyak 3 orang. Belum lagi ???? . . . . .

Si Anak Desa dari Bandung sukses menggeluti usaha kerajinan furniture sejak 2014. Pak Arya Suke, 27, mengerjakan pesanan mulai tahap desain, hingga pesanan selesai dan siap pakai. Desain buatan usahanya yang bernama Dua Cahaya Furniture cenderung elegan, minimalis, dan mengikuti trend yang ada berdasarkan ragam masukan dari para pelanggan. Kini, tenaga kerjanya berjumlah 12 orang. Padahal 2 tahun lalu masih sebanyak 3 orang. Belum lagi ???? . . . . .Si Anak Desa dari Bandung sukses menggeluti usaha kerajinan furniture sejak 2014. Pak Arya Suke, 27, mengerjakan pesanan mulai tahap desain, hingga pesanan selesai dan siap pakai. Desain buatan usahanya yang bernama Dua Cahaya Furniture cenderung elegan, minimalis, dan mengikuti trend yang ada berdasarkan ragam masukan dari para pelanggan. Kini, tenaga kerjanya berjumlah 12 orang. Padahal 2 tahun lalu masih sebanyak 3 orang. Belum lagi ???? . . . . .


No comments:

Post a Comment

Waktu begitu cepat berlalu mengiring langkah dalam cerita. Terbayang selalu tatapanmu dalam lingkaran pemikiran positif ku. Para pembaca blog Warga Desa (https://warga-desa-worlds.blogspot.com) adalah teman yang terindah. Saya ucapkan banyak-banyak terima kasih kepada teman-teman yang telah memberikan komentar.

Label

Agama Air Minum Alat Musik Alumunium Angklung Artis Asmara Automotif Bahan Bakar Bali Bambu Bandung Bank Bank Sampah Barang Bekas Batam Batik Becak Beras Besakih Biola Blogspot Boneka Buah-buahan Budaya dan Tradisi Buka Lapak Buku Bunga Burger Burung Cafe Charlie Tjendapati CNBC Cobek Dandung Santoso Daur Ulang Desa Desain Dodol E-mail Eceng Gondok Edie Juandie Ekonomi dan Perdagangan Es Krim Facebook Flipboard Flora dan Fauna Fruit Carving Furnitur Gadget Gamelan Garam Gerai Gerobak Gitar Google Plus Gula Hari Raya Harian Merdeka Haryadi Chou Hewan Hiburan dan Wisata Hidayah Anka Hidroponik Hijab Hotel http://www.duahari.com Hukum dan Politik Indra Karyanto Instagram Internet Internet Marketing ITB Jagung Jajanan Jamu Jamur Tiram Jangkrik Jawa Barat Jawa Tengah Jawa Timur Jepang Kain dan Pakaian Kaleng Kalimantan Kamera Kapal Laut Karaoke Kartun Kecantikan Kecap Keju Kelautan Kelinci Kemasyarakatan Kendaraan Kerajinan Kereta Kertas Kiat dan Tip Kisah Hidup Koki Komputer dan Teknologi Kopi Koran Kuda Pustaka Kuliner Kumpulan Kurir LA Time Laptop Si Unyil Lidah Buaya Linkedin Liputan 6 Logam Lukisan Kayu Madu Mahasiswa Mainan Anak-Anak Makanan dan Minuman Malang Martabak Masyarakat dan Persoalannya Matras Melukis & Menggambar Metro TV Mineral Miniatur Minyak Atsiri Mitra Mobil Motor Musik Nana Mulyana Narapidana Net TV Ngatmin Biola Bambu Obat dan Kesehatan Olah Raga Ondel-Ondel Online Organik Organisasi Sosial Pameran Panama Papers Pantang Menyerah Papan Selancar Paper Quilling Pariwisata Peluang Usaha Pemulung Pencucian Pendidikan Penelitian Penemuan Penyanyi Penyiar Peralatan Perhiasan Perikanan Permainan Perpustakaan Pertanian dan Perkebunan Perumahan Peternakan Pinterest Plastik Proses Produksi Psikologi dan Mental Putu Gede Asnawa Dikta Puyuh Radio Rancangan Rendang Resep dan Masakan Restoran Robot Roti Salak Sambal Sampah Sandal Sapi Sayur Mayur Sejarah dan Peradaban Sekolah Semarang Seni Seni Pahat Sepatu Sepeda Sindo News Slamet Triamanto Spa Strikingly Suprapto Surabaya Surat Kabar Tahun Baru Tas Tattoo Techno Park Teh Tekhnologi Televisi Telur Terrarium Tukang Cukur Tumang Twitter Venta Agustri Vespa Wanita dan Keindahan Wawancara Wayang Website Wetz Shinoda What's Up Wine Wordpress Yoga Yogyakarta You Tube