Sunday, December 18, 2016

Miniatur Bus karya Pak Wahyu Resa Restanto, 24, ternyata bahannya dari Barang Bekas

Ini adalah jajaran karya seorang pemuda desa asal gunung kidul, Yogyakarta. Berawal dari kegemarannya pada model transportasi bus, Pak Wahyu Resa Restanto, 24, mulai berkreasi membuat miniatur bus. Hebatnya lagi miniatur ini dibuat dengan memanfaatkan barang bekas.

Belum cukup lama Pak Wahyu Resa Restanto, 24, menggeluti hobinya sebagai pembuat miniatur bus. Kira-kira tahun 2013, ia memulai belajar dan semuanya berasal dari pengamatan belaka. Hingga kreativitasnya pun terasah untuk menjadi seorang pengrajin profesional.

Deretan mainan bus seolah tak memiliki perbedaan sedikitpun dengan miniatur yang biasa dijual di toko mainan ataupun mall. Namun siapa sangka, miniatur bus tersebut adalah kerajinan tangan atau handmade yang terbuat dari limbah atau barang bekas. Saking miripnya dengan asli, pemilik perusahan autobus pernah berminat dengan hasil karyanya.

Pak Resa, pria asal gunung kidul, Yogyakarta membutuhkan minimal waktu 20 hari untuk membuat 2 miniatur. Pola gambar bus dibentuk dibentuk sesuai keinginan melalui lembaran aklirik, lalu dipotong dan dirakit. Setelah bagian badan bus terbentuk menjadi beberapa bagian potongan kemudian direkatkan dengan lem. Selanjutnya tahap mendempul, pemasangan interior, dan pengecatan sesuai dengan warna bus asli lainnya. Tahap ini memerlukan waktu cukup lama karena membangun detail bus.

Seluruh proses dilakukan dengan teliti, terutama bagian interior. Lantai, jok, hingga kemudi bus dibuat semirip mungking dari bahan karet dan kayu triplek. Setelah rangka bus jadi dan selesai di cat, tidak lupa Resa menambah asesoris bus, berupa lampu di bagian eksterior, dan juga interior. Peran lampu tidak hanya sebagai aksentuasi, namun lampu ini bisa menyala, untuk dayanya ia menggunakan baterai telpon genggam bekas.

Kini, sejak 2014, bengkelnya yang terletak di desa Bendungan, Kecamatan Karangmojo mampu menjadi pemasok miniatur bus ke berbagai daerah di Bandung, Jakarta, Bali, dan Semarang. Harga yang dipatok untuk masing-masing miniatur tidaklah murah, antara Rp. 1 juta s/d Rp. 2,3 juta. Sementara untuk bentuknya yang lebih detail, harganya pun akan lebih tinggi lagi. Tidak terlupa, setiap pembeli wajib rela menunggu, karena orderan miniatur semakin banyak dari hari ke hari.

Facebook: https://www.facebook.com/miniaturbisind
Blog: https://miniaturbis.wordpress.com/
Instagram: https://www.instagram.com/ressarest/




Ini adalah jajaran karya seorang pemuda desa asal gunung kidul, Yogyakarta. Berawal dari kegemarannya pada model transportasi bus, Pak Wahyu Resa Restanto, 24, mulai berkreasi membuat miniatur bus. Hebatnya lagi miniatur ini dibuat dengan memanfaatkan barang bekas.Ini adalah jajaran karya seorang pemuda desa asal gunung kidul, Yogyakarta. Berawal dari kegemarannya pada model transportasi bus, Pak Wahyu Resa Restanto, 24, mulai berkreasi membuat miniatur bus. Hebatnya lagi miniatur ini dibuat dengan memanfaatkan barang bekas.Ini adalah jajaran karya seorang pemuda desa asal gunung kidul, Yogyakarta. Berawal dari kegemarannya pada model transportasi bus, Pak Wahyu Resa Restanto, 24, mulai berkreasi membuat miniatur bus. Hebatnya lagi miniatur ini dibuat dengan memanfaatkan barang bekas.










Sumber Penulisan:
http://kabarhandayani.com/resa-pembuat-miniatur-bus-dari-hobi-datangkan-rezeki/
http://video.metrotvnews.com/good-news-today/MkMYBymk-pria-ini-sulap-barang-bekas-jadi-miniatur-bus



No comments:

Post a Comment

Waktu begitu cepat berlalu mengiring langkah dalam cerita. Terbayang selalu tatapanmu dalam lingkaran pemikiran positif ku. Para pembaca blog Warga Desa (https://warga-desa-worlds.blogspot.com) adalah teman yang terindah. Saya ucapkan banyak-banyak terima kasih kepada teman-teman yang telah memberikan komentar.

Label

Agama Air Minum Alat Musik Alumunium Angklung Artis Asmara Automotif Bahan Bakar Bali Bambu Bandung Bank Bank Sampah Barang Bekas Batam Batik Becak Beras Besakih Biola Blogspot Boneka Buah-buahan Budaya dan Tradisi Buka Lapak Buku Bunga Burger Burung Cafe Charlie Tjendapati CNBC Cobek Dandung Santoso Daur Ulang Desa Desain Dodol E-mail Eceng Gondok Edie Juandie Ekonomi dan Perdagangan Es Krim Facebook Flipboard Flora dan Fauna Fruit Carving Furnitur Gadget Gamelan Garam Gerai Gerobak Gitar Google Plus Gula Hari Raya Harian Merdeka Haryadi Chou Hewan Hiburan dan Wisata Hidayah Anka Hidroponik Hijab Hotel http://www.duahari.com Hukum dan Politik Indra Karyanto Instagram Internet Internet Marketing ITB Jagung Jajanan Jamu Jamur Tiram Jangkrik Jawa Barat Jawa Tengah Jawa Timur Jepang Kain dan Pakaian Kaleng Kalimantan Kamera Kapal Laut Karaoke Kartun Kecantikan Kecap Keju Kelautan Kelinci Kemasyarakatan Kendaraan Kerajinan Kereta Kertas Kiat dan Tip Kisah Hidup Koki Komputer dan Teknologi Kopi Koran Kuda Pustaka Kuliner Kumpulan Kurir LA Time Laptop Si Unyil Lidah Buaya Linkedin Liputan 6 Logam Lukisan Kayu Madu Mahasiswa Mainan Anak-Anak Makanan dan Minuman Malang Martabak Masyarakat dan Persoalannya Matras Melukis & Menggambar Metro TV Mineral Miniatur Minyak Atsiri Mitra Mobil Motor Musik Nana Mulyana Narapidana Net TV Ngatmin Biola Bambu Obat dan Kesehatan Olah Raga Ondel-Ondel Online Organik Organisasi Sosial Pameran Panama Papers Pantang Menyerah Papan Selancar Paper Quilling Pariwisata Peluang Usaha Pemulung Pencucian Pendidikan Penelitian Penemuan Penyanyi Penyiar Peralatan Perhiasan Perikanan Permainan Perpustakaan Pertanian dan Perkebunan Perumahan Peternakan Pinterest Plastik Proses Produksi Psikologi dan Mental Putu Gede Asnawa Dikta Puyuh Radio Rancangan Rendang Resep dan Masakan Restoran Robot Roti Salak Sambal Sampah Sandal Sapi Sayur Mayur Sejarah dan Peradaban Sekolah Semarang Seni Seni Pahat Sepatu Sepeda Sindo News Slamet Triamanto Spa Strikingly Suprapto Surabaya Surat Kabar Tahun Baru Tas Tattoo Techno Park Teh Tekhnologi Televisi Telur Terrarium Tukang Cukur Tumang Twitter Venta Agustri Vespa Wanita dan Keindahan Wawancara Wayang Website Wetz Shinoda What's Up Wine Wordpress Yoga Yogyakarta You Tube