Terima kasih Pak Uwi Mathovani, karena Suwe Ora Jamu kian diminati
oleh Masyarakat |
Selain sumbernya berasal dari tanaman, pembuatan jamu juga memiliki kaitan erat dengan organ tubuh yang dimiliki oleh hewan, contohnya: empedu kambing, empedu sapi, empedu onta, dan empedu ayam. Tidak terlepas juga bila kenyataannya jamu memiliki hubungan erat dengan sumber bahan yang berasal dari zat nabati, seperti kuning telur ayam kampung yang acapkali digunakan sebagai campuran pada setiap ramuan para penjual jamu gendong.
Ya, meminum jamu memang sudah menjadi tradisi turun temurun yang sangat lekat dengan budaya masyarakat di Indonesia. Tradisi yang mendeso, kuno, udik, serta terlalu konservatif, ternyata mampu ditangkap pemahamannya secara baik oleh pemilik kedai Suwe Ora Jamu (http://www.suweorajamu28.com). Bahkan pada hitungan waktu untuk 3 tahun berikutnya, kedai tersebut berhasil memperluas jaringan yang dimiliki ke 8 wilayah berbeda. Jelas sang pemilik, Pak Uwi Mathovani kepada Majalah Femina (24/05/2013), “Suasananya sejalan dengan niat kami mengembalikan cara lama orang kita dalam minum jamu.”
Terima kasih Pak Uwi Mathovani, karena Suwe Ora Jamu kian diminati
oleh Masyarakat |
Yuk belajar meracik jamu. Siapa Tahu ?? Anda memang ahlinya dalam melestarikan budaya meminum jamu.
Berawal dari Rutin Meminum Jamu.
Semua perjalanan ini bersumber dari kedai jamu yang sudah berdiri sejak tahun 1950-an. Kedai sederhana bernama Jamu Bukti Mentjos terlihat ramai saat Pak Uwi bersama isterinya, Ibu Nova Dewi Setiabudi rutin meminum jamu disana. Kedai jamu Mentjos berukuran cukup representatif dan tidak membuka cabang di tempat lain.
“Tapi kembali dari Salemba ke Jakarta Selatan itu kan perjuangan ya, dan kami mencari kedai jamu di Jakarta Selatan, nggak ketemu,” keluh Pak Uwi mengenai kenyataan yang dihadapi saat itu. Solusinya, ia dan istri sering membeli jamu dari toko terdekat untuk dikonsumsi sendiri. Hari terus berlanjut, timbullah keinginan untuk menjajaki pendirian kios jamu sendiri.
Kebetulan juga, sang istri sudah cukup lama tinggal di benua Kangguru dan memiliki sebuah Coffee Shop. Serasi dong! Apalagi disana, dia juga gemar meminum jamu, bahkan sudah sangat paham akan khasiat, mutu dan kualitas berbagai ramuan jamu yang sesuai dengan kebutuhan konsumen. Sedangkan Pak Uwi sendiri cukup terkenal ahli dalam bidang desain grafis.
Maka lahirlah Kedai Suwe Ora Jamu di Jl. Petogogan I no 28B, Kramat Pela, Gandaria Utara, Kebayoran, Jakarta Selatan pada hari Senin, 25 Februari 2013. “Modal awal usaha kedai Suwe Ora Jamu ini tidak terlalu banyak yaitu sekitar Rp150 juta. Sisa modalnya berupa barang-barang pajangan sebagai hiasan interior di kedai kami, barang-barang tersebut juga sebagian milik pemiliknya,” ungkap Manajer Pengelola Kedai Suwe Ora Jamu, Pak Jonathan Lesmana.
Terima kasih Pak Uwi Mathovani, karena Suwe Ora Jamu kian diminati
oleh Masyarakat |
Jamu Talk Today! Pengunjung juga bisa datang untuk sekedar konsultasi
tentang jamu apa yang cocok bagi kondisi tubuh dan kesehatannya.
Ternyata Suwe Ora Jamu juga menyediakan jasa Konsultasi.
Berkat penyajian yang kaya akan ragam, produk Suwe Ora jamu kian diminati oleh masyarakat. Penyajian yang mendeso pun muncul seketika saat para tamu memasuki pintu depan dari gedung berlantai 3. Lantai 1 di khususkan untuk non smooking area, sedang smooking area berada di lantai 3, dan lantai 2 memprioritaskan ruangnya untuk pengunjung yang membawa anak-anak.
Daftar menu yang dihadirkan kiranya berhasil memanjakan penikmat jamu, bahkan bagi konsumen yang masih awam atau takut meminum jamu karena rasa pahit yang dimiliki. Mereka pun menyediakan jasa konsultasi untuk menjawab berbagai pertanyaan yang diluncurkan oleh konsumen, seperti: campuran jamu yang cocok, jamu untuk ibu mengandung dan melahirkan, jamu penurun kolesterol, jamu haid teratur, jamu sehat pria, dan banyak lagi.
“Kita memang sengaja buatnya dicampur, supaya rasanya lebih ringan, jadi orang gak ngerasa minum jamu. Meski begitu, khasiatnya tetap sama. Misalnya ada kunyit asam dicampur dengan sawi hijau, namanya Green thamarin, yang menjadi favorit anak-anak muda,” ungkapnya kepada Harian Suara (02/01/2015). Bagi anda yang tidak terlalu menyukai rasa pahit khas jamu, kiranya tak perlu khawatir. Mereka juga menawarkan jamu berjenis mocktail dan jamu level ringan.
Sebagai arek kota Pahlawan, Ibu Nova memfavoritkan sajiannya untuk menjual jamu bermerek lawas. Salah satunya produksi dari Jamu Iboe, yakni jamu yang sudah dipercaya oleh masyarakat Surabaya secara turun temurun selama 100 tahun sejak 1910. Kira-kira 1 bulan setelah Suwe Ora Jamu dibuka, Ibu Nova terlihat sangat gembira ketika banyak orang tua datang untuk mengajarkan anak-anaknya meminum jamu. Kecerdesan intelektual memang harus seimbang dengan kecerdasan spiritual.
Terima kasih Pak Uwi Mathovani, karena Suwe Ora Jamu kian diminati
oleh Masyarakat |
Menyambut akhir penghujung tahun. . . . . . . . . .Suasana Natal pun
kembali menyemarakan November & Desember 2016 di Suwe Ora Jamu.
Ragam Penyajian dan Harga terbaik untuk Rakyat Bumi (Buku Manusia).
Perjalanan konsep manajemen yang telah diusung, ternyata mampu menghasilkan sesuatu yang sangat berarti pada 3 tahun berikutnya. Suwe Ora Jamu berhasil melebarkan sayapnya ke 4 tempat yang berbeda dan bahkan saat ini, mereka sedang berencana untuk membangun kedai baru di Pulau Bali, Pulau Batam, Kota Surabaya dan Kota Bandung.
Alasan yang sangat relevan pun selekasnya Pak Uwi Mathovani ungkapkan kepada Harian BBC (07/05/2016), “Kami berangkat dari kebutuhan karena tidak bisa menemukan warung jamu, jadi kami nggak pernah menargetkan dalam berapa tahun harus buka segini cabang.” Pastinya penyajian desain untuk ruang dipercayakan kepada Pak Uwi, sedangkan istrinya, Ibu Nova Dewi Setiabudi bertugas membangun dan mengkreasikan racikan jamu.
Ketika membuat campuran jamu, Suwe Ora Jamu mewajibkan proses riset terlebih dahulu sebelum semua menu tersaji untuk konsumen. Dengan begitu, jamu resep terbaru telah benar-benar terjamin khasiatnya. Inovasi itulah yang menjadi salah satu daya tarik yang dimiliki. Selain itu, Suwe Ora Jamu juga menghadirkan seperangkat menu favorit untuk pelanggan, seperti kunyit asam dan beras kencur. Lainnya: galian singset, jamu Silokarang (Pereda Sakit Kepala dan Pilek), jamu ginseng prakoso (Obat Kuat Pria), dan jamu Galian Putri (Jamu Pelangsing).
Untuk anda yang menyukai menu bertema modern, Suwe Ora Jamu pun menghadirkan bentuk jamu yang sangat sehat. Bersama campuran jus sayur, ditambah dengan bahan-bahan herbal seperti jus sawi hijau yang dicampur dengan asam jawa, jamu moderen terfavorit adalah green tamarind. Lainnya: Bloody Tamarin, Coco Mango, Fusion Jamu, Rosella, Alang-Alang, dan Pure Vera (sari alang-alang, jeruk limau, serta lidah buaya). Bagi mereka yang tidak pernah suka akan sayur-sayuran, mereka pun berani mengajak konsumennya untuk menanggulangi masalah yang ada dengan menyediakan jus sayuran berasa nikmat dan segar.
Minum jamu di kedai yang tak ubahnya kafe, pengunjung Suwe Ora Jamu tidak perlu merogoh uang sakunya terlalu dalam. Pengelola kedai sengaja mempertahankan harga sajiannya untuk selalu terjangkau bagi semua lapisan pelanggan di planet Bumi (Buku Manusia). Harga minuman jamu dan makanan sekitar Rp. 1.000 hingga Rp. 50 ribu. Tidak terlupa, budaya tradisional berbentuk makanan ringan pun tersedia, seperti: wedang ronde, roti panggang, singkong goreng, tape bakar, pisang goreng krispi, bubur manis, bubur ketan item, bubur kacang hijau, dan tempe mendoan. Untuk menu makan siang, anda bisa memilih berbagai pilihan yang telah tersedia; nasi tahu jalan sutera, ketjombrang, nasi goreng, nasi bakar tandjung priok, nasi bumbu rempah-rempah isi ikan tuna yang dibungkus dengan pisang, dll.
Kalau ditanya, apa sih kiat bisnis dari Suwe Ora Jamu? Jelas Pak Uwi Mathovani, “Utama buat kami adalah kita tahu produknya apa, kita tahu bagaimana memperlakukannya, kita percaya dengan kualitasnya, itu saja.”
Website: http://www.suweorajamu28.com/
Instagram: https://www.instagram.com/suweorajamu28/
Twitter: https://twitter.com/suweorajamu28
Facebook: https://www.facebook.com/suweorajamu28
Sumber Penulisan:
http://sisiusaha.com/news/237/suwe-ora-jamu
http://www.kotahub.com/menikmati-secangkir-jamu-ala-tempo-doloe-di-suwe-ora-jamu/
http://www.kotahub.com/menikmati-secangkir-jamu-ala-tempo-doloe-di-suwe-ora-jamu/
No comments:
Post a Comment
Waktu begitu cepat berlalu mengiring langkah dalam cerita. Terbayang selalu tatapanmu dalam lingkaran pemikiran positif ku. Para pembaca blog Warga Desa (https://warga-desa-worlds.blogspot.com) adalah teman yang terindah. Saya ucapkan banyak-banyak terima kasih kepada teman-teman yang telah memberikan komentar.