Banyak hal menarik yang bisa didapat dari buah. Tanpa isi maupun ada, buah sejatinya telah dipandang sebagai salah satu hasil bumi yang sehat. Indikator dari keberlangsungan tradisi budaya yang indah dan berharga bila sentuhan kreativitas mengolahnya melalui imajinasi dan ketekunan.
Ukiran yang dihasilkan memang tidak mengkhususkan bentuknya pada tema tertentu. Seluruhnya memiliki tujuan yang bersahaja atau ungkapan sebenarnya dari keindahan alam. Menyambangi karya yang telah Ibunda D. Suartika, 42, hasilkan, hiasan yang indah tersebut telah mendefinisikan rincian fruit carving dalam bentuk penyajian menarik dan hasilnya akan selalu membuat tamu-tamu anda merasa istimewa.
Di balik profesi yang telah ia geluti selama 4 tahun lebih, usut punya usut, semua keberhasilan ini berangkat dari disiplin ilmu tentang garnish. Yakni, sebuah profesi yang tugasnya menghias berbagai jenis makanan. Kinerja garnish pun memberikan kepuasan kepada konsumen dalam hal penyajian menu. Terlihat apik untuk selalu menggugah selera.
Melalui akun instagram, dari situlah Ceu Tika (nama panggilan) mengetahui pertama kali ilmu seni mengukir buah. "Kalo mengenal garnish (hiasan makanan) sudah lama sekali. Semenjak sekolah dulupun suka merias2 untuk hiasan tumpeng," begitu ujar beliau di Facebook (Senin, 27/11/2017), "Tapi tidak, bahwa sayuran yang diukir itu..... ternyata namanya fruit carving..."
Fruit carving ini sebenarnya hanya bermodal bahan baku saja. Yang lebih penting memiliki ide dan daya kreatifitas, serta inovasi yang dapat memenuhi keinginan tiap pandangan mata. Nah, sejak tahun 2013, mbak Ceu Tika sering menyisipkan karya fruit carving untuk keseharian kerjanya di garnish. Ragam animo baru silih berganti menuangkan perhatiannya saat kegiatan merias makanan berbahan sayur dan buah dijalankan pada berbagai acara dinas dan kecamatan yang terdapat di Kabupaten Sumedang, termasuk program kerja untuk kegiatan ibu-ibu PKK dan Dharma Wanita.
Indahnya Nasi Tumpeng.
"Tahun 2016...mulai sering melukis dengan media buah semangka...sering diupload di FB dan Ig... sampai sering dipesan oleh para kepala dinas yg ada di Kab Smd...juga diluar kota Sumedang," tuturnya. Dari situlah seni mengukir buah mulai dikenal oleh masyarakat setempat. Hingga puncaknya pada acara Hari Jadi Sumedang, ia mendapatkan penghargaan langsung dari Bupati Sumedang sebagai tokoh srikandi pemrakarsa seni garnis food forest.
Gayung pun bersambut, ParTV, sebuah perusahaan televisi swasta di Sumedang mempersilahkan karya seni garnish dari Ibu Suartika untuk tampil dalam beberapa penayangan. Urainya, "Waktu itu mmbuat ukiran dari apel dan semangka....tapi masih belum nyadar bahwa itu fruit carving...haha." Tempat setelah momen spesial di TV, ia begitu rajin men-share ragam hasil karyanya dari ukiran buah ke Facebook dan Instagram. Tanggapan positif langsung saja diberikan oleh Bunda Ari Permatasari yang kemudian mengajaknya bergabung dengan IFC (Indonesia Fruit Carving). Tulis Bunda Permata saat itu di akun Facebooknya, "Ktnya karya2ku sudah bnyk yg lihat ..oleh chef sinoda jg. Carver wanita selama ini, kt mbak Ari permatasari msh kurang.. Sedih wanita cuma 3 orang yang ikut."
Langsung saja pada tanggal 26 Agustus 2016, Ibunda Suartika mendapat undangan guna mengikuti lomba fruit carving untuk pertama kali keikutsertaan nya di Jakarta. Dari situ lah, ia mulai belajar membuat karakter ikan berbahan labu kuning. "Hanya mengandalkan tangan dan otak aja yg disingkronkan, beserta pisau dapur.....ta¬k tau tekniknya gimana...yg penting mirip dlm hatiku......maklum otodidak banget...hihi," jelasnya saat menjawab tantangan yang ada.
Ada lagi yang cukup menghebohkan setelah itu. Padahal cuma iseng, namun ternyata banyak yang memberikan like di Instagram, enggak sedikit pula datang dari para carvinger luar negeri. Seraya wanita kelahiran Sumedang, 14 Maret 1975 mengaku kebingungan dalam menanggapi atensi yang ada, "Kok Cuma begitu aja di bilang amazing. . . . Iya.....betul.. Kadang tangan suka iseng aja...heee..g pernah di konsep..atow mu bikin apa sebelumnya...ya seadanya bahan ada....jadi apa aja. Kmrin...ada mangga dirumah, eeh lama matengnya...Udah aja dibikin sepatu bayi...hehee."
Hasil Panenan Apel yang Sangat Berarti.
Bicara tentang perlombaan, ternyata ibunda Suartika sudah biasa mengikuti berbagai kejuaraan bertajuk garnish sejak menempuh pendidikan di SMP 1 Cimalaka. Dari mulai tingkat RW, Kecamatan, hingga Kabupaten, seringnya bikin tumpeng rias. Karena biasanya tumpeng acapkali hadir pada setiap acara kedaerahan.
Itu pun sudah langganan juara 1 pada tiap perlombaan yang diikuti. Juara untuk tingkat propinsi pun sudah rutin. Namun bukan khusus carving. Pokoknya makanan yang ada hiasa seni mengukir buah. Hingga finally, ia benar-benar mengikuti lomba berkhasanah total fruit carving di Jakarta pada tanggal 26 Agustus 2017. Alhamdulillah, ia berhasil meraih juara 3 untuk kategori profesional.
Membuat angsa dari apel diantara hasil panen yang segar dan teknik pembuatan sederhananya. Konsep itulah yang sering dijadikan bahan pendidikan awal oleh mbak Ceu Tika kepada tiap muridnya. Ruang lingkup usia pun tidak menjadi masalah, yang penting mereka mau belajar tentang seni mengukir buah. Remaja, anak-anak sekolah, hingga ibu-ibu! Semua bisa ikut.
Tiap proses pendidikan berjalan seadanya. Jadi belum pernah menyediakan kelas khusus dalam hal pengajaran untuk kemudian mengeluarkan sertifikat. Mengingat Sumedang hanyalah kabupaten kecil, jadi belum ada seorang pun yang berniat mendalami jenis seni ini, karena menurut persepesi mereka sulit berkembang dengan bidang fruit carving dalam hal perekonomian. Dipikirnya bukan untuk bisnis, tapi kebutuhan untuk sekedar menjadi keahlian seni.
Kecantikan Alamiah dari Jawa Barat.
Pertunjukan seni tradisional harus terus dijaga, serta sering pula dihadirkan dan dilestarikan. Harapan yang juga tidak sekedar angan-angan bagi Ibunda Suartika. Keterangan ini diperoleh berdasarkan pernyataan beliau pada sesi wawancara ke 2, di What's Up.
"Kan aku aslinya pesinden mas," ujarnya tiba-tiba yang sesaat kemudian membuat saya terbengong-bengong. Bahkan kegiatan seni nya sudah punya jadwal tersendiri untuk sekedar latihan ataupun pertunjukan. Lagu-lagu yang dibawakan senantiasa memiliki corak budaya sunda yang begitu bernilai.
Ilmu pengetahuan tentang seni dari Jawa Barat ini, beliau peroleh, "Sedari sekolah dulu di SMEA Negeri Sumedang..Punya grup degung n kecapi suling. Sampe skr." Beliau pun sangat mahir dalam membawakan berbagai lagu sunda bernuansakan suling, selain vokal. Sebenarnya pula, Ibunda Suartika sudah mengenal dan sering mendendangkan berbagai alat musik tradisional dari tanah Sunda, seperti calung, angklung, gendang, kendang, karinding, kecapi, ricik, kecapi indung, rebab, dan banyak lagi.
Waduh, lengkap banget ya profil Ibunda kita yang satu ini. Jago memasak, serta pula mahir dalam membawakan lagu-lagu daerah. Iseng-iseng, saya kemudian mengajukan pertanyaan tentang artikulasi sebenarnya dari nama beliau. Asal pembaca warga desa (world's) tahu, bahwa keberadaan makna nama beliau memiliki hubungan yang erat dengan sejarah kearifan budaya persatuan di negara kita, Indonesia. . . . . . . Suartika artinya: Suara Bhinneka Tunggal Ika.
“Itu ikan x pertama bikin dari semangka.....Ternyata kl kita coba...ya....bisa juga....belajar trus mencoba........heee.”
Karya cantik berbagai semangka yang bertuliskan huruf kaligrafi.
Ini yg bikin heboh di instagram...... Padahal cuma iseng .......ternyata bnyk yg suka n nge dm...bnyknya orang luar yg sama2 carver.......aku jg bingung...ko cuma begitu aja di bilang amazing....haha.
Nasi Tumpeng Karya Ibunda D. Suartika Tersaji Cantik, Berkat Bhinneka Tunggal Ika |
Oooh iya...Ini mas...carving barbie yg bnyk disukai anak2 kl yg ultah. Seringnya berbahan semangka....Tp juga buah labu kuning..pepaya..mangga dll.
Tahun 2016...2 maret....lomba my jely...tp dikreatifkn dgn sentuhan bnyk carving...di jawa Barat..Bandung
Ini salah satu mengajar carving kepada ibu2 Dharma Wanita di Kab Sumedang bikin keranjang dari semangka ....
Angsa lg diam...Angsa lg berkelahi...hihi. Awalnya taun 2014.
Hasil
ibu2....dengan mengikuti saya. Bedanya dari sayapnya. Itu yg berkali
kali yg sering diajarkan....sebagai dasar awal mmbuat carving yg simple
banget buat semua remaja...anak2 sekolah ..sampe ibu2...hehe.
Nasi Tumpeng Karya Ibunda D. Suartika Tersaji Cantik, Berkat Bhinneka Tunggal Ika |
Tampilan carving waktu pesanan diacara pernikahan2.
Lomba merangkai sayuran 2015 di propinsi jawa barat tuk kegiatan DWP se Jabar… juara 2 Ini sewaktu saya mengajarkan. . .berbagai ilmu membuat kernjang dari buah kepada ibu2 Dhrma Wanita yang ada di Kab. Sumedang
Ini salah satunya…lg menyanyikan lagu sunda bersama teman-teman grup degung n kecapi suling.
Pas ada kegiatan lomba IFC di Net TV Jakarta....aku diajaknya. Waktu itu mbak Ari nanya...apakah sudah bisa bikin karakter.......jujur¬ aku masih bingung....mu ikut lomba gimna nanti ..sedangkan bisaku tidak seberapa...tak punya guru..lihat di yutoobepun tak pernah...hanya lihatnya sekilas dari uploadan orang lain di instagram
Nasi Tumpeng Karya Ibunda D. Suartika Tersaji Cantik, Berkat Bhinneka Tunggal Ika |
Ini....kmrin waktu lomba Indonesia Fruit Carving di Jkt
""Manuk Rancingeus." Disaat melaksanakan acara Ziarah & tabur bunga ke Taman Makam Pahlawan Cimayor......kulihat bunga2 kamboja berserakan yg jatuh dari pohonnya,..(culang cileung ah dipulung...lumayan). Nah .....saatnya si bunga kamboja nemenin si burung rancingeus mupuk diatas daun pegagan...sisa lalaban deuih eta oge......aaaah pokonya sesuatu banget.... Terima kasih atas nikmatmu Ya Robb....
Nasi Tumpeng Karya Ibunda D. Suartika Tersaji Cantik, Berkat Bhinneka Tunggal Ika |
Sumedang masih saya sendiri yg menekuni seni ini......untuk sekarang2 makin banyak orang yg tertarik yg minta diajarin.... Alhamdulillah sudah pada tertarik dan ingin bnyk yg bisa....berarti nanti banyak teman.aku sangat senang berbagi ilmu. Aku tidak akan menggurui...aku sendiri belajar terus ko....judulnya mari belajar bersama aja ah...hehe
Suka takjub kalau lihat semangka, pisang, apel dan lain sebagainya diukir sebagai penghias. Ukirnya kudu cepat, sementara saat disajikan belum tentu juga dimakan orang, karena dianggap sebagai hiasan belaka.
ReplyDeleteSeakan-akan perut secara otomatis menolaknya....Karena terlalu indah sih karya yang dihasilkan oleh para fruit carvinger.
Delete