Usia yang masih sangat muda tak menghalangi niat si Warga Desa tuk melangkah menjadi yang berarti. Dengan sikap penjelasan yang selalu merendah, ia mengungkapkan, semua ini adalah hasil kerja keras, kejujuran dan doa. Dia pun menambahkan, dukungan keluarga, sahabat, dan orang-orang di sekitarnya telah banyak membantu.
"Saya lulusan SLTP lebih tepatnya MTs (Madrasah Tsanawiyah)," jelas Pak Iman Ansori di Facebook (28/12/2017). Begitu lulus, ia langsung mencari pekerjaan dan mendapatkannya, "Karna saya dari kluarga kurang mampu. Jdi ga melanjutkan sma/k dan saat itu memang orang tua saya sudah tiada..Kerja untuk menghidupi diri dan menjalani hidup apa adanya..."
Pada kisaran tahun 2002, pekerjaan sebagai pegawai percetakan dan sablon adalah job pertamanya. Namun karena letak usaha tersebut berada di desa, terasa perkembangannya gitu-gitu aja. Karena itu mulai lah ia mencari pekerjaan di sekitaran kota Purwokerto. Saat itu, alhamdulillah bnget, pada tahun 2004 ada sebuah restoran yang mau menerimanya. Pengalaman kerja di rumah makan tersebut memberikan dampak yang signifikan bagi perjalanan karirnya hingga sekarang.
Hal terpenting saat itu, perjuangannya selalu membawa manfaat bagi orang-orang di sekitarnya. Awalnya jadi waiters, lambat laun dapat promosi jabatan sebagai kitchen, hingga kemudian mulai belajar memasak. Namanya Ayam Bakar ABG yang beralamat di Jl. Dr. Angka, Purwokerto. Karena memiliki 5 cabang yang tersebar di beberapa tempat, Pak Iman otomatis mendapatkan jatah kerja rolling pada outlet-outlet yang lain. Maka jadilah perbendaharaan ilmunya di bidang kuliner semakin lebih kaya.
Sejalan dengan kemajuan yang diperoleh, ada tawaran pekerjaan baru sebagai chef cook, menyambangi. Kebetulan adik kandungnya sebagai owner sedang membuka restoran bernama "Memory Garden," bertempat juga di Purkowerto. Segera peluang tersebut diambil dan sempat ia bekerja disana hingga tahun 2012. Lalu keesokan harinya, pria yang sering dipanggil Anur Iman lebih memilih tuk mencari pengalaman sebanyak-banyaknya dengan berpindah-pindah tempat kerja.
Meski sudah sibuk, jiwa kepemimpinannya tetap menggelora. Ia misalnya menyempatkan diri untuk belajar fruit carving. Usaha pertamanya berhasil meraih peringkat ke 3 dalam suatu ajang lomba di Semarang. Padahal, baru 3 bulan ia mengenal fruit carving. Selain itu, ia pun sedang mempersiapkan rancangan baru untuk membangun komunikasi yang lebih baik antar teman seprofesi.
Dan sekarang, sebuah cafe kecil pada salah satu area pom bensin di Purwokerto menjadi naungan tetap dari segenap perjalanan karirnya sebagai chef cook. Alasannya, "Untuk pengalaman kerja di kuliner masih di daerah, belum pernah ke kota2 besar pak.. Karna saya pikir saya ga ada ijazah Sma/k, jadi susah juga cari kerja diluar kota."
Carving dan Food Stylist.
Rupanya tuntutan sebagai koki mengajak pria kelahiran Banyumas, 8 November 1985 untuk selalu berusaha mencari ide akan pencerahan yang lebih menunjang. Setidaknya suatu peluang kreasi yang menantang bagi pundi-pundi kwalitas skill yang telah digapai. Lantas dicobalah seni mengukir buah.
Pertama kali mengenal dan ingin belajar fruit carving di tahun 2016, ia banyak bertanya tentang teknik, juga model pisau, serta buah dari chef Mugi Anto. Tiap pertanyaan dan jawaban cukup dihadirkan melalui Facebook. Untuk sumber daya sayur, awalnya ia menggunakan media timun menjadi bunga. Sedangkan untuk carving berbahan buah, media pepaya dijadikan olehnya sebagai perocbaan dan sayangnya, hasil saat itu belum memiliki bentuk.
Seperti kreasi spektakuler dari seniman-seniman terkenal di dunia, itu semua memerlukan proses dan ketekunan. Ingat Daniel Barresi ?? Anda tahu pola-pola incredible yang dapat pembaca amati dengan jelas, sampai mata para observer kehilangan fokus. Itulah kreasi yang mengesankan. Itu juga yang membuat mereka bertanya-tanya tentang bagaimana si seniman bisa mendapatkan semua ukiran indah tersebut, tanpa dialektika yang kaku.
Ukiran menakjubkan itu membawa para pembaca kembali ke masa muda, beserta semua waktu yang telah dihabiskan. Mungkin saja untuk sekedar bermain tetris sampai mata mereka tidak pernah terpejam ketika melihat kotak-kotak persegi itu tersusun sangat rapi.
The best part of all yang wajib diketahui berikutnya adalah kemajuan seni ukir buah yang Pak Iman Ansori miliki. 1 (satu) tahun menjadi fruit carving, Pak Iman Ansori paham betul akan sejumlah trik untuk mempercantik makanan. Terlihat tetap hijau dan segar ketika difoto, maupun kehadiran koreografi nyata yang alami sedapnya saat para murid dipastikan melangkah masuk mencari tempat duduk untuk menyimak penjelasan beliau di depan kelas. Lantas untuk apa pertanyaan tentang lokasi yang strategis, serta pula desain ruang makan yang indah.
Konon kalau diamati, sajiannya cenderung memiliki aroma food stylist yang menggiurkan. Sifatnya otomatis dan standar nilai yang berlaku untuk fruit carving sendiri memang begitu adanya. Hasilnya berupa desain yang kerap mengundang decak kagum. Jadi dapat kita ambil suatu garis lurus bila hubungan antara fruit carving dengan food stylist, itu sangat erat. Tidak ada beda dengan orang-orang yang melukis di atas kanvas. Food stylist dan Fruit carving adalah Art.
Menjadi Lain dari yang Lain itu Sulit... Terus Belajar dan Optimis.. |
Klo memperkenalkan fruit carving masih sekitaran kota purwokerto. Biasanya saya ke resto2 dan belajar disana misal membuatkan brand restonya...Untuk kontes/lomba baru ikut 2 kali.
Yg pertama di festival buah di semarang (baru pertama kali ikut lomba dan waktu itu baru mengenal fruit carving skitar 3 bln an) hanya dapat harapan 3 se jateng. Yg kedua pada kontes jogja kemaren tetapi belum mendapat juara.
Kalau latihan fruit carving, bagaimana ?? . . . . . . .Saya lebih sering terima panggilan kursus basic garnis dan fruit carving Belajarnya pun di tempat peminat /peserta... Klo Clas basic garnis biasanya saya kasih waktu 3-4 jam karna mereka bener2 baru mencoba/belajar fruit carving yg modern. Dan untuk Clas basic sekali pertemuan, tetapi selanjutnya komunikasi dengan saya.
Food Stylist. . . . .Apakah profesi tersebut memiliki kesamaan kerja dengan Fruit Carvinger ?? . . . . . . .Menurut saya Food stylist hampir sama dengan fruit carving terutama jika sudah mendapatkan gelar kitchen art. Memang harus ada keseimbangan dan keserasian antara food n art nya pak... Itu menurut saya Pak.
Saya sedang membangun ICB ikatan chef barlingmascakeb (meliputi 5 kabupaten sekaresidenan). Ada 40 anggota yg mana ada dari owner, fendor, juga praktisi kuliner juga cook-chef yang bekerja di sekitaran karesidenan banyumas dan InsyaAlloh awal tahun grup kuliner kami segera di legalitaskan.
Dengan adanya wadah IFC, saya terbantu dan termotofasi untuk terus belajar dan belajar lagi... Serta selalu menerima kritik juga saran yg membantu hasil belajar saya untuk lebih baik lagi...
No comments:
Post a Comment
Waktu begitu cepat berlalu mengiring langkah dalam cerita. Terbayang selalu tatapanmu dalam lingkaran pemikiran positif ku. Para pembaca blog Warga Desa (https://warga-desa-worlds.blogspot.com) adalah teman yang terindah. Saya ucapkan banyak-banyak terima kasih kepada teman-teman yang telah memberikan komentar.