Tulisan pada artikel di bawah ini, saya ambil dari penyajian video yang ditayangkan oleh Liputan 6.com.
Bahan limbah tak selamanya tak berguna dan merusak lingkungan. Sayang tidak semua orang mampu memanfaatkannya hingga menjadi benda produktif. Lain halnya dengan Nufinayati, lulusan institut pertanian bogor ini mampu membuat sebuah produk berbahan bubuk kayu yang kini digemari.
Pemirsa berani beda, sekarang saya sudah bersama mbak Nurfina nih, pemilik dari Boneka Potty. Mbak apa kabar ?
“Baik.”
Ya, mbak Fina. Bisa diceritain nggak sih, dulu awal mulanya boneka potty itu seperti apa ?? Dan dapat inspirasinya itu dari mana sih ??
Nurfinayati, pemilik Potty House, “Ya, inspirasinya sendiri sih dari anak-anak saya sendiri. Jadi saya sering sekali mengajari mereka untuk menanam apapun, tapi caranya menyenangkan. Nah mereka suka boneka, jadi saya berfikir bagaimana caranya membuat suatu media untuk menanam tapi bentuknya boneka. Jadi akhirnya terbentuklah boneka potty ini. Yaitu paket menanam bentuk pluto, tetapi berbentuk boneka, gituh.”
Apa sih tantangan yang pernah dihadapi sama Mbak Fina sendiri ??
“Yang pasti itu, karena produknya sangat unik. Jadi kita belum pernah ada sebenarnya sebelumnya seperti ini. Mungkin kesulitan untuk mencari tenaga kerja. Yang memang mereka bisa membuat sesuai dengan spesifikasi yang sudah ada standarnya. Itu aja sih.”
Bisnis yang dirintis 2009 ini, kini berkembang pesat. Fina mampu mempekerjakan banyak orang dan menaikkan taraf hidup masyarakat sekitar. Omset besar pun ia terima setiap bulan.
“Mbak Vina, ini tempat pengepakan sebelum pengiriman. Jadi dari proses tadi di atas, ini lanju ke sini untuk bagian pengepakan sebelum dikirim.”
Berarti omset yang bisa kantongi oleh Potty House setiap bulannya berapa nih ??
“Omset nya sebenarnya variasi. Variasi bisa sekitar 30 sampai 80 lah. Kurang lebh ya, per bulannya.”
"Ok mbak, tadi kan kita udah ke tempat produksi. Sudah ke tempat pengepakan. Nah ini adalah display yang sudah siap untuk dijual dan dipasarkan. Seperti ini kemasannya.”
Wah berarti tadi pout yang sudah dibuat, kalau misalnya ditanami tumbuhan, hasilnya seperti ini mbak.
"Ya.
Betul, jadi ini sebenarnya ditanam sama rumput. Dia umurnya sekitar 3 hari.”
Oh ini yang 3 hari seperti ini. Berarti, memang benar-benar praktis dan semua orang bisa melakukannya yah Mbak.
“Semua orang bisa menanam dengan mudah.”
Apa sih mbak hal-hal yang perlu diperhatikan bagi orang-orang yang mau terjun ke dunia Agri Bisnis ??
“Mungkin hal pertama yang perlu dipikirkan adalah kita harus punya inovasi. Jadi kita harus bikin sesuatu yang beda. Yang orang lain enggak punya atau sudah ada tapi kita modifikasi. Jadi kita sesuaikan dengan keiinginan pasar yang saat ini sedang trend seperti apa, kemudian kita coba untuk pasarkan. Seperti itu sih.”
No comments:
Post a Comment
Waktu begitu cepat berlalu mengiring langkah dalam cerita. Terbayang selalu tatapanmu dalam lingkaran pemikiran positif ku. Para pembaca blog Warga Desa (https://warga-desa-worlds.blogspot.com) adalah teman yang terindah. Saya ucapkan banyak-banyak terima kasih kepada teman-teman yang telah memberikan komentar.