Sunday, December 17, 2017

Lebih dari 80 karya seni dari Papua dipamerkan disini


Tulisan pada artikel dibawah ini, saya ambil dari penyajian video yang ditayangkan oleh Metronews.com.

Senandung ini adalah lantunan pembuka para karamoi asal Kamoro sebelum mulai memahat dan mengukir. Ritual ini dilakukan suku Kamoro agar mereka semangat berkarya demi menghasilkan seni ukir dan pahat yang apik. Seraya meminta izin dari para leluhur agar kegiatan mereka diberkahi.

Adalah The Kamoro Art Craving Exhibition. Sebuah pameran seni ukir dan pahat yang menampilkan karya suku Kamoro, salah satu suku di tanah papua. Di alinea Papua, selama pameran berlangsung pada 25 hingga 28 November 2017, 4 orang pengukir memperlihatkan kemampuan mereka dalam berkarya.

Permisi bapak, boleh saya gabung ?
Saya pegang dengan tangan kiri, sedangkan pemukulnya dengan tangan kanan. Ini, anda membuat Tawakekirau.

Kalau bapak membikin seni ukir ini, Yamate. Berapa lama ?
Kalau kami tidak ada kegiatan di luar atau pekerjaan lain. Bisa 1 hari bisa selesai.
Kami merangkum anak-anak muda, karena dulu sumber kembang. Kami juga takut, jangan kebanyakan main Facebook. Lupa akan adat istiadat atau tradisi Kamoro.

Lebih dari 80 karya seni dipamerkan disini, seperti Yamate atau perisai, dan oemawe dalam berbagai ukuran. Seluruh seni ukir dan pahat yang ada didatangkan langsung dari Timika, Papua oleh  pemerhati dan pecinta seni ukir Kamoro.

Luluk Intarti, pemerhati dan pecinta seni ukir Kamoro, “Sebetulnya Ini, bisa jadi satu potensi untuk perekonomian mereka. Untuk regenerasi yang nantinya generasi muda harus tahu tentang histori budayanya mereka. Kalau tidak kita selamatkan, nanti akan habis semua. Gituh! Jadi kami membina generasi muda mengukir Kamoro.”

Nia Zulkarnaen, penyelenggara The Kamoro Art Craving Exhitibion, “Kita ingin mengajak semua juga untuk menghargai. Kalau kita tahu betapa sulitnya membuat sebuah karya seni seperti ukiran kamoro yang indah itu pasti kita akan lebih menghargai dan yang uniknya dari ukiran kamoro ini adalah mereka tidak pernah ada yang sama. Jadi kalau kita punya koleksi di rumah satu, mungkin ada yang sama di tempat lain. Bahwa seni ini dibuat dengan hati.”

Tak sekedar menikmati seni ukir dan pahat karya suku kamoro. Pada The Kamoro Art Craving Exhitibion ini pengunjung juga bisa bergembira bersama dengan para moe dalam lantunan lagu tradisional Kamoro.

Dari Jakarta. Umaya Barkis, Eva Roslita. Metro TV.








No comments:

Post a Comment

Waktu begitu cepat berlalu mengiring langkah dalam cerita. Terbayang selalu tatapanmu dalam lingkaran pemikiran positif ku. Para pembaca blog Warga Desa (https://warga-desa-worlds.blogspot.com) adalah teman yang terindah. Saya ucapkan banyak-banyak terima kasih kepada teman-teman yang telah memberikan komentar.

Label

Agama Air Minum Alat Musik Alumunium Angklung Artis Asmara Automotif Bahan Bakar Bali Bambu Bandung Bank Bank Sampah Barang Bekas Batam Batik Becak Beras Besakih Biola Blogspot Boneka Buah-buahan Budaya dan Tradisi Buka Lapak Buku Bunga Burger Burung Cafe Charlie Tjendapati CNBC Cobek Dandung Santoso Daur Ulang Desa Desain Dodol E-mail Eceng Gondok Edie Juandie Ekonomi dan Perdagangan Es Krim Facebook Flipboard Flora dan Fauna Fruit Carving Furnitur Gadget Gamelan Garam Gerai Gerobak Gitar Google Plus Gula Hari Raya Harian Merdeka Haryadi Chou Hewan Hiburan dan Wisata Hidayah Anka Hidroponik Hijab Hotel http://www.duahari.com Hukum dan Politik Indra Karyanto Instagram Internet Internet Marketing ITB Jagung Jajanan Jamu Jamur Tiram Jangkrik Jawa Barat Jawa Tengah Jawa Timur Jepang Kain dan Pakaian Kaleng Kalimantan Kamera Kapal Laut Karaoke Kartun Kecantikan Kecap Keju Kelautan Kelinci Kemasyarakatan Kendaraan Kerajinan Kereta Kertas Kiat dan Tip Kisah Hidup Koki Komputer dan Teknologi Kopi Koran Kuda Pustaka Kuliner Kumpulan Kurir LA Time Laptop Si Unyil Lidah Buaya Linkedin Liputan 6 Logam Lukisan Kayu Madu Mahasiswa Mainan Anak-Anak Makanan dan Minuman Malang Martabak Masyarakat dan Persoalannya Matras Melukis & Menggambar Metro TV Mineral Miniatur Minyak Atsiri Mitra Mobil Motor Musik Nana Mulyana Narapidana Net TV Ngatmin Biola Bambu Obat dan Kesehatan Olah Raga Ondel-Ondel Online Organik Organisasi Sosial Pameran Panama Papers Pantang Menyerah Papan Selancar Paper Quilling Pariwisata Peluang Usaha Pemulung Pencucian Pendidikan Penelitian Penemuan Penyanyi Penyiar Peralatan Perhiasan Perikanan Permainan Perpustakaan Pertanian dan Perkebunan Perumahan Peternakan Pinterest Plastik Proses Produksi Psikologi dan Mental Putu Gede Asnawa Dikta Puyuh Radio Rancangan Rendang Resep dan Masakan Restoran Robot Roti Salak Sambal Sampah Sandal Sapi Sayur Mayur Sejarah dan Peradaban Sekolah Semarang Seni Seni Pahat Sepatu Sepeda Sindo News Slamet Triamanto Spa Strikingly Suprapto Surabaya Surat Kabar Tahun Baru Tas Tattoo Techno Park Teh Tekhnologi Televisi Telur Terrarium Tukang Cukur Tumang Twitter Venta Agustri Vespa Wanita dan Keindahan Wawancara Wayang Website Wetz Shinoda What's Up Wine Wordpress Yoga Yogyakarta You Tube