Semenjak awal pembicaraan warga desa dengan salah satu seniman ukir buah, Sri Mulyono, sudah terlihat bila pria satu ini pecinta seni. Ia sering memasang karya-karyanya menjadi foto profil. Bentuknya kokoh, magnificent, dan cenderung unik. Sesuai dengan pemahaman ilmu seni yang pernah ia dapat.
Memperhatikan lebih lanjut pada galeri foto di Facebook (15/12/2017), semakin jelaslah bahwa ia bukan cuma seorang 'Carvinger Lover.' Tapi juga memiliki kemampuan yang sangat berbakat dalam bidang seni rupa. Ratusan karyanya sudah ia posting dan ratusan like dikantongi tiap kali upload foto dilepas pada media sosial.
Jauh di lubuk hatinya, Chiko, begitu ia akrab disapa para sobat, punya perhatian tersendiri dalam membangun jati diri melalui seni yang jarang diketahui orang saat itu. Terdaftar sebagai mahasiswa di Politeknik API Yogyakarta pada tahun 2008, berarti tanggung jawab bertambah: menjadi lebih mandiri dan harus bisa mengatur diri sendiri. Waktu libur diisi diisi oleh kegiatan magang kerja di Novotel Hotel Yogyakarta.
Sejak masuk kuliah sudah mengetahui sekelumit info mengenai seni mengukir buah dan dari sanalah awalnya. Hanya membacanya melalui beberapa buku perpustakaan, namun belum sempat mempraktekkannya sewaktu magang kerja selama 3 bulan. Urai laki-laki kelahiran Kemusu, Boyolali, 19 Oktober 1989, "Belajar itu pun belom sepenuhnya. Hanya melihat cara2nya. Begitu pulang d praktekan heheh...tp hasilnya masih acakkadullll.
Minat dan apresiasinya pada bidan ini sangt membantu perkembangan kualitas kerjanya. Sedikit saja waktu menganggur langsung dipergunakan untuk sekedar latihan. hal itu dipraktekkannya ketika pindah magang kerja pada Chinese Restaurant yang terdapat di Hotel Tentram. Disana belajar motif flower berbahan wortel dan lobak. Beberapa saat pindah kerja Grand Zuri Hotel, barulah ia mengolah fruit carving pada media buah yang lebih besar dengan berbagai karakter dan motif Thailand carving.
Lowongan karir di Grand Zuri Hotel adalah pekerjaan pertamanya setelah lulus pada tahun 2011. Bekerja pada bidang yang memang sudah menjadi hobi, membuat kesibukan menjadi begitu menyenangkan. Karena di grand zuri mengharuskan adanya display fruit carving pada tiap acara breakfast ataupun momen pernikahan, serta banyak lagi. Jadi hampir setiap hari saat di sela-sela menunggu orderan, biasanya para bangquet dituntut mengolah semangka dan pepaya menjadi ukiran segar.
Keindahan seni mengukir buah memang memikat semua orang. Kekayaan proses pembuatannya itu menggunakan keahlian dan teknik mengukir yang sulit, namun dapat disulap menjadi makanan berbahan buah yang sangat lezat, serta unik. Racikan skill si seniman yang sempurna berkat rajin berlatih, juga berperan utuh.
Kejutan Manis.
Tak hanya berkonstribusi untuk dunia kerja, Mr Chiko juga mengapresiasikan keahliannya di pentas kejuaraan. Hingga sejauh ini, ia telah mengikuti 3 kali lomba seni merangkai buah. Yang pertama di Hartono Mall Yogyakarta, kedua di Dafam Malioboro dan ke tiga di Ions Internasional Colage.
Jadi rencana di tahun 2018, kemungkinan ada 4 kejuaraan yang akan diikuti atau bahkan bisa lebih. Motivasi itu didorong oleh dukungan dari segenap chef pada tempat ia bekerja saat ini, yakni Neo Hotel Malioboro. Selain itu, menurut sisi segmentasi kesempatan kerja, peran serta seniman fruit carving di Jogja sudah semakin dibutuhkan. Banyak sekarang ini hotel-hotel mencari staf dengan basic keahlian mengukir buah.
Pada saat pertama kali mengikuti kejuaraan, "Modal saya hanya mental," tuturnya. Belum mahir mempergunakan pisau carving. Namun sejak lomba pertama itu, ia jadi semakin tahu cara men-display dan bagaimana aturan-aturan yang perlu ditaati dalam mengikuti lomba. Bahannya labu butternute yang dibentuk menjadi burung merak.
Motif yang makin berbobot sudah lebih percaya diri untuk diwujudkan ketika mengikuti kompetisi kedua. Yang mana, buah semangka dan pepaya dijadikan karangan bunga, serta craft dengan konsep burung bangau. Optimisme target hasil pun enggak muluk-muluk, yakni berhasil memaksimalkan kemampuan sesuai keterbatasan waktu yang diberikan oleh panitia, plus prioritas kinerja carving dalam bidang penilaian tentang penyajian.
Untuk kejuaraan yang ketiga, ada lagi kisahnya. Kejutan terjadi pada sesi final. Setelah melalui pertarungan sengit dengan dirinya sendiri, Mr Chiko berhasil memenangkan duel. Raihan ini membuat dirinya menyegel posisi runner-up. Jelasnya, "Alhamdulillah! Karna latian terus menerus, akhirnya membuahkan hasil. Itu penilaian juri om. Saya hanya berusaha menunjukan yg terbaik walaupun carvingan naga saya sempet jatuh saat mau d display dan harus mengulang sebagian lgi. Saat di kasih challange saya bikin motif bunga dengan waktu kurang lebih 15 menit dari waktu 30 menit yg d berikan panitia."
“Saya berasal dari daerah yg plosok boyolali utara, sudah perbatasan denga sragen.”
“Aku tidak berusaha untuk menjadi lebih baik dari orang lain tapi aku berusaha untuk menjadi lebih baik dari diriku yang sebelumnya...!! Fruit carving competition@ions_culinarycollege.”
Berarti berkat tuntutan pekerjaan, anda semakin terlatih untuk lebih mahir dalam bidang fruit Carving ??. . . . . . . . . . “Bukan hanya tuntutan pekerjaan. Tpi dari awal belajar sudah timbul rasa cinta di dunia carving ini om.”
Pertama kali anda membuat fruit carving. Bentuknya, jadi atau enggak ??. . . . . . . “Awalnya sih gax jadi om tp karna sering mengulang tau alurnya lama2 juga bisa jadi.” 13 Juli 2012.
“Dahulu saya tak tahu apa2. Dari belajar belajar dan belajar serta ketemu temen2 dalam suatu komonitas, itu bisa memacu semngat kita agar lebih baik lagi.”
Berapa lama proses waktunya ?? Pelatihan tersebut, hingga jadi. . . . . . . . .”1 bunga dari wortel saja 15 menit sampai 30 menit om hehehe. Tp sekarng ndak sampai, karna sudah terbiasa.”
Kisah Inspratif Sri Mulyono, Seniman Ukir Buah asal Boyolali |
“Ingatlah bahwa jarum jam selalu berputar ke kanan, dia tak mungkin bisa berputar ke kiri. Kamu hanya bisa membayangkan seolah-olah masa lalu itu kembali lagi. Namun, itu semua hanyalah khayalan semata. Masa lalu hanyalah kenangan yang tak bisa kembali. Dia hanya bisa hadir dalam bayang-bayang pikiran.”
“Ada kalanya kita mendapatkan sesuatu yang tidak sesuai dengan jerih payah yang sudah dilakukan. Namun hal ini bukan berarti bahwa Tuhan sedang marah. Kejadian ini adalah pertanda bahwa kita akan dinaikkan ke level yang lebih tinggi. Ya, salah satunya dengan ujian. Cobaan di dalam kehidupan terkadang memang membingungkan, tapi sebagai makhlukNya, hendaknya kita bisa menyerahkan semua problema kepada Sang Khaliq yang tentu dibarengi dengan kerja nyata.”
“Jenius adalah 1 % inspirasi dan 99 % keringat. Tidak ada yang dapat menggantikan kerja keras. Keberuntungan adalah sesuatu yang terjadi ketika kesempatan bertemu dengan kesiapan.”
“Bituh belajar lagi dan lagi... karna seni itu indah...”
Kisah Inspratif Sri Mulyono, Seniman Ukir Buah asal Boyolali |
“Menghargai proses daripada hasil. Karna proses tak kan membohongi Hasil….”
“The best feeling in the world is knowing you actually mean something to somebody.”
No comments:
Post a Comment
Waktu begitu cepat berlalu mengiring langkah dalam cerita. Terbayang selalu tatapanmu dalam lingkaran pemikiran positif ku. Para pembaca blog Warga Desa (https://warga-desa-worlds.blogspot.com) adalah teman yang terindah. Saya ucapkan banyak-banyak terima kasih kepada teman-teman yang telah memberikan komentar.