Sunday, December 31, 2017

Dewi Kocu, seniman Paper Cutter Artist bermerek Cutteristic

Halo mbak Vina
Eh Mbak Dewi
Lagi lihat-lihat yah.
Enggak ini. Keren-keren banget loh, karya cutteristic-nya
Saya tuh sangat tertarik sama karya-karya yang dibuat sama cutteristic sendiri.

Bisa diceritain enggak sih, awal mulanya karakteristik sendiri itu bagaimana ??
Dewi Kocu, Paper Cutter Artist, Founder Cutteristic, “Jadi waktu itu masih kerja di kantoran juga. Terus habis itu, saya melihat di majalah fashion. Di dalam itu ada sebuah kata-kata yang sederhana. Yang bisa saya lihat, ini kayaknya lucu banget kalau misalnya saya bikin. Terus saya coba pelajarin gimana cara buatnya, bahan apa yang dibutuhkan, lalu desain seperti apa yang harus saya punya untuk membuat paper cutting seperti ini. Lalu habis itu saya google, cari-cari gambar yang kira-kira cocok, lalu ambil kertas bekas yang waktu itu ada di kantor. Kalau di kantor kan pasti banyak kertas-kertas bekas yang enggak kepakai. Lalu saya pakai dari situ, mulai saya print, terus saya pakai gunting kecil untuk paper cutting pertama saya. Tetapi kemudian, ada bagian-bagian yang enggak bisa dipakai sama gunting, akhirnya saya selesaikan pakai cutter. Dan sejak itu, karya kedua dan seterusnya pakai cutter semua. Mangkanya namanya “Cutteristic.”

Lalu apa yang akhirnya Mbak Dewi memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya dan menekuni bidang paper cutting sendiri ??
“Karena waktu itu pikirannya paper cutting ini adalah kesenian baru yang di Indonesia belum banyak orang tahu. Dan itu saya mikir bagaimana caranya supaya semakin banyak lagi teman-teman di Indonesia, terutama masyarakat di Indonesia lebih mengenal lagi seni ini. Karena seni ini mudah dan murah untuk dikerjakan oleh siapa pun, dimanapun, karena bahannya sangat sederhana. Yaitu cuma perlu kertas sama cutter. Mangkanya waktu itu saya mikir gimana caranya supaya seni semakin berkembang, berarti saya harus fokus. Enggak bisa lagi double job, antara pagi-pagi ngerjain bidang di kantor, lalu baru malamnya fokus di cutteristic. Jadi saya mutusin untuk keluar dan menjadi full timer seniman kertas.”

Habis ini saya mau coba untuk membuat paper cutting, bisa atau enggak mbak ??
Boleh-boleh. Saya juga udah siapin juga.

Mbak Dewi kalau untuk bisnis paper cutting sendiri, hal-hal apa saja sih yang harus diperhatikan ??
Jadi yang diperluin sama paper cutting ini ada 3 hal yang penting. Jadi yang pertama itu kita harus bisa membuat hasil potongan yang rapih dan bersih. Lalu kedua harus bisa membuat garis desain yang bagus juga, karena percuma kalau punya skill memotong yang rapi tapi gambar yang dibuat kurang bagus. Atau kalau misalnya, gambarnya bagus tapi hasil potongnya kurang rapih. Jadi dua-duanya harus klop. Lalu yang paling penting, faktor ke 3 itu kita harus punya kesabaran dan ketekunan supaya bisnis paper cutting ini bisa berlanjut terus menerus.

Dengan modal 0 rupiah, kini Dewi bisa meraih omset hingga 100 juta rupiah per bulan.

Mbak Vina udah jadi loh.
Wah luar biasa.  Ini mbak Dewi sudah cepat sekali membuat paper cutting, sementara saya cuma ½.

Kalau tips berbisnis dari Mbak Dewi untuk mereka yang baru terjun ke dunia bisnis kreatif, kira-kira apa ??
Waktu awal, saya mulai paper cutting dengan brand cutteristic ini, saya sudah menyadari pentingnya bisnis itu eksis di dunia digital. Mangkanya dari awal saya sudah mendokumentasikan semua karya saya dengan foto yang baik, lalu juga dengan deskripsi barang yang lengkap supaya masyarakat awam yang baru pertama kali mendengar tentang paper cutting ini bisa mendapatkan informasi yang jelas. Lalu jangan Cuma hanya mengandalkan media sosial, ya, seperti instagram atau facebook atau apa pun itu yang seringkali berkembang dengan cepat. Tapi juga diharapkan teman-teman bisa memanfaatkan media website. Karena website itu sifatnya abadi, kalau media sosial itu terus berganti-ganti yah."

Website: https://cutteristic.com
Instagram: https://www.instagram.com/cutteristic/
Facebook: https://www.facebook.com/cutteristic/


Istilah 'bosan jadi pegawai' mungkin cocok bagi wanita ini. Dewi Kocu putuskan hijrah dan memulai usaha baru dengan bermodal barang bekas dan uang nol rupiah.
Dewi Kocu, seniman Paper Cutter Artist bermerek Cutteristic

Istilah 'bosan jadi pegawai' mungkin cocok bagi wanita ini. Dewi Kocu putuskan hijrah dan memulai usaha baru dengan bermodal barang bekas dan uang nol rupiah.
Dewi Kocu, seniman Paper Cutter Artist bermerek Cutteristic

Istilah 'bosan jadi pegawai' mungkin cocok bagi wanita ini. Dewi Kocu putuskan hijrah dan memulai usaha baru dengan bermodal barang bekas dan uang nol rupiah.
Dewi Kocu, seniman Paper Cutter Artist bermerek Cutteristic


Sumber penulisan lainnya:
https://youngster.id/creativepreneur/dewi-kocu-membuat-keindahan-dari-bahan-sederhana
https://koran.tempo.co/konten/2016/12/31/410483/Saya-Ingin-Buat-Sketsa-Tokoh-Penting
http://www.republika.co.id/berita/koran/rana-koran/16/10/23/ofhq863-potongan-kertas-jadi-indah
https://www.viva.co.id/berita/bisnis/814053-usaha-cutteristic-bisa-raup-rp800-juta-per-tahun-nbsp

No comments:

Post a Comment

Waktu begitu cepat berlalu mengiring langkah dalam cerita. Terbayang selalu tatapanmu dalam lingkaran pemikiran positif ku. Para pembaca blog Warga Desa (https://warga-desa-worlds.blogspot.com) adalah teman yang terindah. Saya ucapkan banyak-banyak terima kasih kepada teman-teman yang telah memberikan komentar.

Label

Agama Air Minum Alat Musik Alumunium Angklung Artis Asmara Automotif Bahan Bakar Bali Bambu Bandung Bank Bank Sampah Barang Bekas Batam Batik Becak Beras Besakih Biola Blogspot Boneka Buah-buahan Budaya dan Tradisi Buka Lapak Buku Bunga Burger Burung Cafe Charlie Tjendapati CNBC Cobek Dandung Santoso Daur Ulang Desa Desain Dodol E-mail Eceng Gondok Edie Juandie Ekonomi dan Perdagangan Es Krim Facebook Flipboard Flora dan Fauna Fruit Carving Furnitur Gadget Gamelan Garam Gerai Gerobak Gitar Google Plus Gula Hari Raya Harian Merdeka Haryadi Chou Hewan Hiburan dan Wisata Hidayah Anka Hidroponik Hijab Hotel http://www.duahari.com Hukum dan Politik Indra Karyanto Instagram Internet Internet Marketing ITB Jagung Jajanan Jamu Jamur Tiram Jangkrik Jawa Barat Jawa Tengah Jawa Timur Jepang Kain dan Pakaian Kaleng Kalimantan Kamera Kapal Laut Karaoke Kartun Kecantikan Kecap Keju Kelautan Kelinci Kemasyarakatan Kendaraan Kerajinan Kereta Kertas Kiat dan Tip Kisah Hidup Koki Komputer dan Teknologi Kopi Koran Kuda Pustaka Kuliner Kumpulan Kurir LA Time Laptop Si Unyil Lidah Buaya Linkedin Liputan 6 Logam Lukisan Kayu Madu Mahasiswa Mainan Anak-Anak Makanan dan Minuman Malang Martabak Masyarakat dan Persoalannya Matras Melukis & Menggambar Metro TV Mineral Miniatur Minyak Atsiri Mitra Mobil Motor Musik Nana Mulyana Narapidana Net TV Ngatmin Biola Bambu Obat dan Kesehatan Olah Raga Ondel-Ondel Online Organik Organisasi Sosial Pameran Panama Papers Pantang Menyerah Papan Selancar Paper Quilling Pariwisata Peluang Usaha Pemulung Pencucian Pendidikan Penelitian Penemuan Penyanyi Penyiar Peralatan Perhiasan Perikanan Permainan Perpustakaan Pertanian dan Perkebunan Perumahan Peternakan Pinterest Plastik Proses Produksi Psikologi dan Mental Putu Gede Asnawa Dikta Puyuh Radio Rancangan Rendang Resep dan Masakan Restoran Robot Roti Salak Sambal Sampah Sandal Sapi Sayur Mayur Sejarah dan Peradaban Sekolah Semarang Seni Seni Pahat Sepatu Sepeda Sindo News Slamet Triamanto Spa Strikingly Suprapto Surabaya Surat Kabar Tahun Baru Tas Tattoo Techno Park Teh Tekhnologi Televisi Telur Terrarium Tukang Cukur Tumang Twitter Venta Agustri Vespa Wanita dan Keindahan Wawancara Wayang Website Wetz Shinoda What's Up Wine Wordpress Yoga Yogyakarta You Tube