Tak
harus berpendidikan tinggi dan punya modal besar. Asal punya niat dan
mau kerja keras, siapa saja punya hak meraih kesuksesan materi. HM
Marsono (48), contohnya. Pebisnis bahan bangunan dan property ini, dulu
bekerja sebagai tukang sampah. Masa kecilnya sarat penderitaan.
Sejak
umur satu setengah tahun, Marsono keci sudah berpisah dengan ibu
kandungnya. Orangtuanya cerai, ayahnya kawin lagi. Ibunya merantau ke Yogyakarta. Marsono ikut sang nenek tinggal di Boyolali. Dia memanggil
neneknya itu dengna panggilan simbok.
Usia 7 tahun, Marsono bias melihat wajah ibu kandungnya. Itu pun atas
kebaikan hati pamannya, setelah dirinya merengek minta diajak pergi ke
Yogya.
Masa kecil Marsono tidak memiliki keceriaan sebagaimana layaknya anak-anak seusianya. Untuk biaya sekolah harus bekerja mencari ramban
(hjauan) pakan sapi di lereng Gunung Merbabu. Neneknya orang susah.
Untuk makan sehari saja harus bekerja mencari ranting pohon dan kayu
bakar di hutan lantas dijual. Makan nasi putih bagi Marsono kecil
merupakan kenikmatan luar biasa. Sebab setiap hari dia selalu makan
bulgur. Pun hanya satu kali sehari. Pagi mengenal yang namanya sarapan.
Hanya sepotong singkong rebus yang dibawanya sebagai bekal mencari
rumput di hutan.
Siangnya
sepulang merumput, dia sekolah di SD Mrawon Gladaksari Ampel Boyolali.
Dengan seragam sekedarnya tanpa sepatu. Marsono menapaki langkah pergi
ke sekolah tanpa tahu kelak ingin menjadi apa. Dia tak memiliki
cita-cita.
Lulus
SD tahun 1977, Marsono bertekad ikut ibu kandungnya di Yogya.
Harapannya, dia bisa melanjutkan sekolah. Namun kenyataan berbicara
lain. Sampai akhirnya Marsono harus rela hanya bisa sampai kelas II SMP dan drop out. Lalu dia sewa becak untuk mengangkut sampah rumah-rumah orang kaya seputaran Karangkajen, dibuang ke tempat sampah.
Tunggu tidak hanya sampai disitu. Pada alamat berikut ini anda
bisa melihat perubahan cucuran keringan marsono yang mengalir sampai
cucuran tesebut membawa dia mengalami perubahan nasibnya menjadi seorang
Miliarder.
No comments:
Post a Comment
Waktu begitu cepat berlalu mengiring langkah dalam cerita. Terbayang selalu tatapanmu dalam lingkaran pemikiran positif ku. Para pembaca blog Warga Desa (https://warga-desa-worlds.blogspot.com) adalah teman yang terindah. Saya ucapkan banyak-banyak terima kasih kepada teman-teman yang telah memberikan komentar.