Masih
banyak yang percaya, kesuksesan seseorang salah satunya diukur dari
tingkat pendidikan. Tapi, tak selamanya rumis itu berlaku. Tak sedikit
yang punya latar belakang pendidikan tinggi, masih berpredikat
pengangguran.
Sebaliknya,
tak sedikit pula yang berpendidikan rendah, justru meraih kesuksesan.
Bahkan Salimin (51), warga padukuhan Jamus Pengasih Kulon Progo, meski
buta aksara, kini sukses berdagang kayu. Omzetnya kisaran Rp. 30
juta per bulan. Esoknya, Salimin bukan dari keluarga mampu. Dia anak pedagang
buah sawo yang penghasilannya tak cukup untuk menghidupi Salimin dan
tiga saudaranya.
Keterbelakangan ekonomi membuat orangtua Salimin tak
menyekolahkan anaknya. Hanya sempat mengenyam pendidikan kelas I SD.
Belum bisa membaca dan menulis. Yang dia kuasai hanya angka dan rumus
berhitung yang sederhana.
“Orangtua saya tidak mampu. Pekerjaannya sebagai pedagang buah sawo
tidak mencukupi kebutuhan empat orang anaknya. Lalu, saya disuruh keluar
dari sekolah dan bekerja,” kenang Salimin.
Meskipun
nasib waktu itu tidak berpihak, Salimin tidak mengeluh. Dia setia
membantu ibunya di pasar berjualan sawo. Setiap pagi, Salimin memanggul
buah sawo ke pasar. “Waktu itu, saya Cuma diberi upah jajan pasar.
Namanya juga masih kecil. Dibelikan makanan saja sudah senang. Tapi,
lama-lama saya berpikir. Tidak mungkin nasib membaik kalau hanya
membantu ibu," ujarnya.
Salimin
lalu mencoba mandiri dengan berjualan sendiri. Supaya tidak bersaing
dengan ibunya, dia berjualan kelapa. Selama beberapa tahun, Salimin
berjualan kelapa di Pasar Wates. Setiap pagi jalan kaki naik turun
gunung. “Maklum, waktu itu angkutan umum belum ada. Oran gpunya sepeda
onthel juga masih bisa dihitung dengan jari,” cetusnya.
Setelah
dihitung-hitung, ternyata jualan kelapa tidak mendatangkan keuntungan
yang layak. Salimin pun alih profesi dengen berjualan layang-layang.
Pada alamat berikut,
anda bisa menyimak perjuangan Salimin dengan bermodalkan Rp. 50 ribu.
Dia mampu mengembangkan bisnisnya menjadi binis yang beromzet puluhan
juta rupiah.
No comments:
Post a Comment
Waktu begitu cepat berlalu mengiring langkah dalam cerita. Terbayang selalu tatapanmu dalam lingkaran pemikiran positif ku. Para pembaca blog Warga Desa (https://warga-desa-worlds.blogspot.com) adalah teman yang terindah. Saya ucapkan banyak-banyak terima kasih kepada teman-teman yang telah memberikan komentar.