Si Kumis: Lebih Sehat Untuk Konsumen Bersama Produk Lokal Dan
Transparansi Pasar |
Geliat belanja dengan memanfaatkan
internet, kian menjamur. Semua produk yang anda butuhkan dan inginkan, bisa
kamu temukan secara online. Kemudahan belanja secara online semakin membuat
cara ini digemari oleh masyarakat.
Lewat belanja online, para
pelanggan tidak perlu capek-capek lagi untuk keliling toko. Semua tinggal pilih
dan klik. Lantas: Jreng! Semua sudah bisa dimiliki dan tinggal tunggu sang
pengantar untuk menyampaikannya. Adapun proses transaksi pun terbilang cukup
mudah.
Jadi, bagaimana dengan berbagai
macam jenis produksi seperti hasil pertanian, peternakan dan perikanan. Apakah
usaha E-commerce sudah melayani untuk bidang tersebut? Tentu.
Pernyataan tersebut sudah diperkuat
oleh fenomena kerja yang dimiliki oleh Sikumis.com. Melalui niatnya untuk
memotong rantai distribusi pangan, pada akhir maret 2016, salah satu platform
E-commerce terbesar di Indonesia telah menawarkan aneka hasil pangan.
Bermula dari bisnis para anak kos di
tahun 2008. Sang founder, Chintya Fransisca mendirikan website yang bergerak
dalam bidang penjualan barang-barang dan perlengkapan komputer. Kemudian pada tahun
2009! Atas dasar keperluan akan penyaluran produk, mereka memutuskan untuk mengkreasikan
kebutuhan yang ada menjadi 17 website berbeda. Terhitung mulai bulan Juli Tahun
2014, 17 website tersebut disatukan dan kemudian, mereka menerbitkan 1 (satu) website
yang bernama, Sikumis.com. http://www.sikumis.com/
Situs yang memiliki kantor pusat di
Bekasi kemudian melanjutkan ekspansi usahanya untuk lebih serius dalam
memberikan solusi tentang harga pangan. 8 (delapan) butir strategi telah
dikeluarkan guna berinteraksi secara baik kepada rumah tangga pertanian.
Sehingga para pedagang di pasar tradisional dapat langsung terbantu untuk
bidang pemasaran komoditasnya melalui jalur online yang Si Kumis miliki.
Berikut di bawah ini 8 strategi
yang dimiliki oleh Si Kumis. Adapun kategorinya memfokuskan perencanaan kepada nilai-nilai
marketplace yang lebih memiliki jati diri untuk perkembangan terbaik dalam pengantisipasian
kenaikan harga pada bidang pertanian, perikanan dan UKM agribisnis.
1. Petani memiliki lahan sawah atau
tambak ikan minimal 1 hektar, atau peternak memiliki minimal 5 ekor ternak atau
minimal 2000 ekor unggas atau nelayan memiliki1 perahu tangkap lengkap.
2. Mempunyai ilmu pengetahuan,
mekanisme & alat mesin tekhnologi modern.
3. Melek IT & penguatan
pemasaran produk berbasis digital.
4. Terciptanya pengusaha agribisnis
1.5% dari total penduduk Indonesia.
5. Gerakan sarjana pertanian,
peternakan perikanan dan pemuda kembali ke desa.
6. Terciptanya pasar yang pasti
untuk semua komoditas.
7. Terciptanya harga yang
transparan dan stabil untuk semua komoditas.
8. Menjadikan Komoditas Indonesia
sebagai andalan ekspor ke manca negara
Menurut hasil penelitian
SiKumis.com tentang kondisi lapangan: Ketidak transparannya pada pendapatan
produsen dan tidak stabilnya harga, hal tersebut mengakibatkan perbedaan
pendapatan yang terlalu besar. Angka yang dikeluarkan memiliki margin (perbedaan)
sebesar 12%. Jadi bukan tidak mungkin, harga setinggi langit akan terus menjadi
keluh kesah para ibu rumah tangga. Terutama sektor perkotaan.
Jadi solusi lainnya? Permasalah
kenaikan harga perlu diselesaikan satu per satu melalui transparansi pasar.
Oleh karena masalah tersebut, Si Kumis menguraikan beberapa langkah yang
kiranya sesuai dengan kapasitas yang mereka miliki.
1. Kios online bagi para petani,
tempat atau toko untuk memajang komoditasnya.
2. Dibutuhkan !!/ruang pembeli
jumlah besar (b2b)/: kebutuhan komoditas dalam jumlah besar dan continue
(petani dapat menawarkan langsung kepada calon pembeli).
3. Lelang komoditas online – petani
melelangkan komoditasnya.
4. Barometer Harga – akumulasi
harga komoditas disetiap daerah.
5. Aplikasi Mobile – applikasi
penghubung antara para penjual langsung baik petani, peternak, nelayan atau
pedagang secara retail dengan konsumen dengan radius terdekat yang dapat
konsumen hubungi melalui aplikasi ini.
Dalam kondisi yang masih terus
berbenah, Si Kumis selalu yakin untuk terus mampu menjangkau berbagai target harga
yang telah ditentukan oleh konsumen. “Akhir kata diharapkan dengan
#gerakanpetanimodern salah satu tujuan kami tercapai dengan memutus mata rantai
distribusi pangan ini secara nasional dan berdampak dapat meningkatkan
kesejahteraan petani dan nelayan Indonesia yang akhirnya berujung menarik
generasi muda untuk mau terjun ke dunia pertanian, peternakan, perikanan bahkan
pengusaha di dunia agri serta terwujudnya berswasembada di seluruh komoditas
Indonesia sekaligus memenangkan persaingan di MEA,” ungkap salah satu pekerja
dari Si Kumis, Ibu Tiya Zamil.
Sebagai bocoran, modal untuk
membangun usaha sejenis Si Kumis kurang dari Rp. 1 Miliar. CEO, Chintya
Fransisca tak berharap dana ini segera kembali. Walaupun, potential loss
pesanan masih cukup besar. Ia pun menambahkan semangat kami untuk berkembang
lebih pesat guna memenuhi harapan masyarakat akan konsumsi sehat, adil, dan lebih
segar dengan mengandalkan produk lokal.
Website:
http://www.sikumis.com/
Website:
http://www.sikumis.com/
http://www.beritasatu.com/iptek/357731-sikumiscom-marketplace-hasil-pertanian-peternakan-dan-perikanan.html
http://www.agroindustri.org/2016/05/sikumiscom-situs-marketplace-hasil-pertanian.html
http://www.ayopreneur.com/domestic-company/sikumiscom-toko-online-bagi-petani-dan-peternak
http://www.inponsel.co.id/berita/d/333011/sikumis-e-commerce-penyedia-produk-industri-asal-bekasi-dengan-nilai-transaksi-ratusan-juta-per-bulan
http://ebisnisupdate.blogspot.co.id/2016/03/siapa-itu-si-kumis-yuk-kenalan.html
http://wahanariau.com/berita/2016/03/31/sikumis-com-potong-rantai-distribusi-pangan.html
https://dailysocial.id/post/sikumis-pivot-sekarang-fokus-ke-barang-komoditas
http://kimderumaju.com/petani-kejar-waktu-dengan-varietas-si-kumis/
http://www.koran-sindo.com/news.php?r=3&n=3&date=2016-04-03
Butuh alat perkakas rumah tangga dan alat pertanian seperti
ReplyDeletearit cangkul dll, hubungi kami