Monday, June 20, 2016

Masyarakat Pengumpul Madu Memiliki Pendapatan Rp. 4 Milyar Untuk Sekali Musim Panen

Setiap Periau (Pengumpul madu hutan) menggunakan cara yang ramah lingkungan dalam tiap proses produksi madu. Melalui harga minimum per kilonya Rp. 85 ribu hingga Rp. 100 ribu, Masyarakat dari desa Leboyan dan Semangit mampu membeli speedboat 15 pk seharga Rp. 28 juta untuk sekali panen.
Masyarakat Pengumpul Madu Memiliki Pendapatan Rp. 4 Milyar
Untuk Sekali Musim Panen
Mengingat pertumbuhan angkatan kerja di Indonesia memiliki peningkatan dengan rata-rata sebesar 3 juta / tahun. Perlu kiranya bagi kita menilai bahwa investasi pada sektor swasta amat penting untuk digenjot.

Tidak terlupa juga, bila kegiatan pembangunan ekonomi harus bisa mewariskan kesejahteraan kepada generasi dan lingkungan. Dengan kata lain, kerjasama antara ilmu pengetahuan, teknologi, interaksi industri, serta perkembangan masyarakat global dapat memiliki peranan penting guna mengatasi perubahan iklim.

Jadi, apakah konsep Green Economy telah mampu memberikan solusi terbaik untuk masa depan kita? Bukti kinerja apik dari Masyarakat Kapuas Hulu telah menuturkan yang sebenarnya. Dari lahan yang kerapkali menjadi pelanggan kebakaran hutan di tahun 1997 - 2000, kini mereka telah memiliki produksi madu hutan sebesar 29.004 ton per tahunnya.

Sejak 20 Juli 2006, penduduk kecamatan Selimbau memberdayakan kinerjanya dalam wadah Asosiasi Periau Danau Sentarum (APDS). Sejauh ini APDS mencakup 15 Periau (Pengumpul madu hutan). Setiap Periau memiliki anggota sebanyak 305 orang. Kinerja anggotanya menggunakan cara yang ramah lingkungan dalam tiap proses produksi madu.

Bukan tidak mungkin setelah kita mengetahui cara kerjanya, para periau mampu memiliki pendapatan sebesar Rp. 2,4 Miliar dengan harga minimum per kilonya Rp. 85 ribu hingga Rp. 100 ribu. Hasil pertanian madu tersebut di jual ke mitra Jaringan Madu Hutan Indonesia, PT Dian Niaga yang berkedudukan di Jakarta, dan sisanya dijual ke sebuah LSM lokal. Tepatnya di daerah Riak Bumi.

Untuk sekali musim panen saja, Liputan 6 melaporkan bahwa masyarakat dari desa Leboyan dan Semangit mampu menggelontorkan uang sebanyak RP. 28 Juta untuk membeli speedboat 15 pk. Beradasarkan sebuah penelitian dari Jaringan Madu Indonesia mengungkapkan bila madu di daerah Kecamatan Selimbau, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat berkhasiat untuk anti penuaan.

 Aroma, warna, dan aroma madu hutan bisa berbeda-beda bergantung pada sari bunga yang diisap lebah.
Masyarakat Pengumpul Madu Memiliki Pendapatan Rp. 4 Milyar
Untuk Sekali Musim Panen
Aroma, warna, dan aroma madu hutan bisa berbeda-beda bergantung pada sari bunga yang diisap lebah.

Profil Masyarakat Kecamatan Selimbau

Danau Sentarum memiliki peranan penting bagi Sungai Kapuas. Danau yang acapkali secara periodik akan mengalami pasar dan surut. Pada musim hujan, permukaan air akan naik dan pada musim kemarau, permukaan air akan turun.

Kejadian alam inilah yang membuat masyarakat Danau Sentarum memiliki 2 mata pencaharian, yaitu periau dan nelayan. "Madu itu memberi kami uang banyak secara mendadak. Walaupun 70 persen penghasilan masih dari mencari ikan," ungkap salah satu petani madu, Pak Wasir, "Kalau bunga cukup, panennya bisa 500 kilogram. Saya punya 350 tikung."

Permanen biasanya dilakukan pada siang hari dengan menggunakan tebauk. Tebauk bertugas untuk mengusir lebah melalui proses pembakaran. Namun uniknya, tebauk tidak mengeluarkan api sehingga asapnya tidak berbahaya bagi lebah.
Masyarakat Pengumpul Madu Memiliki Pendapatan Rp. 4 Milyar
Untuk Sekali Musim Panen
Permanen biasanya dilakukan pada siang hari dengan menggunakan tebauk. Tebauk bertugas untuk mengusir lebah melalui proses pembakaran. Namun uniknya, tebauk tidak mengeluarkan api sehingga asapnya tidak berbahaya bagi lebah.
Cara kerja para Periau di Kapuas Hulu.

Membuat standar perhitungan - pembuatan dahan buatan atau tikung - pemasangan tikung - inspeksi sebelum panen - persiapan panen - panen - memisahkan madu dari sarang - memisahkan kualitas madu - pengisian ke dalam jirigen - penyimpanan dijirigen - pengendapan - proses persetejuan - persiapan dehumidifying - dehumidifying (pengurangan kadar air) - menyiapkan botol kemasan - pemasangan label - pengisian madu ke dalam botol - pengepakan madu ke dalam kardus - produksi.

Sebelum memanen madu, masyarakat terlebih dahulu  memasang tikung atau dahan buatan yang sengaja dipasang di pohon-pohon rendah agar para lebah mau bersarang. Dahan dari kayu memiliki ukuran panjang 1,5 - 2 meter dan lebar 15 x 20 cm, serta memiliki ketebalan 3 - 5 centimeter.

Saat pohon-pohon mulai berbunga, maka lebah akan terpancing untuk mencari makanan dan membuat sarang di dahan tiruan tersebut. Tekhnik inilah yang berperan penting dalam pengembangan produksi madu organik di kawasan konservasi Tanaman Nasional Danau Sentarum.

Sebagian besar dari kawasan hutan Danau Sentarum adalah Hutan Rawa Gambut.
Masyarakat Pengumpul Madu Memiliki Pendapatan Rp. 4 Milyar
Untuk Sekali Musim Panen
 Sebagian besar dari kawasan hutan Danau Sentarum adalah Hutan Rawa Gambut.

"Proses pertama pembuatan tikung, dari daun buatan diatas pohon, pada saat musim lebah biasanya bulan September - Maret, itu biasanya musim madu," jelas Pak Baswiradi, petani madu dan juga ketua APDS kepada Harian Suara. Panen yang dilakukan saat ini menggunakan tekhnik panen lestari. Panen dilakukan pada siang hari dan diharuskan menggunakan pisau stainless anti karat. karena apabila panen dilakukan di malam hari banyak lebah yang mati, dan lebah yang selamat tidak dapat kembali ke sarangnya dikarenakan lebih memerlukan cahaya untuk orientasi.

Kalau dahulu panen dilakukan melalui pemotongan seluruh sarang lebah. Kini panen hanya mengambil sebagian kepada madu saja, serta pengambilan madu sudah tidak lagi dilakukan dengan cara memeras, melainkan hanya tinggal menunggu tetesan.

Tekhnik pengasapan pun juga diterapkan. Seluruh proses dilakukan secara higienis sesuai  dengan standar Internal Control System (ICS) yang sudah disepakati oleh para anggota kelompok petani madu. ICS adalah sistem penjamin mutu terhadap madu hutan yang dilakukan secara itnernal, terdokumentasi dengan baik, serta dapat diperiksa oleh pihak lain berdasarkan standar yang telah ditentukan untuk mendapatkan sumber produk madu hutan yang berkualitas.



Setiap Periau (Pengumpul madu hutan) menggunakan cara yang ramah lingkungan dalam tiap proses produksi madu. Melalui harga minimum per kilonya Rp. 85 ribu hingga Rp. 100 ribu, Masyarakat dari desa Leboyan dan Semangit mampu membeli speedboat 15 pk seharga Rp. 28 juta untuk sekali panen.Setiap Periau (Pengumpul madu hutan) menggunakan cara yang ramah lingkungan dalam tiap proses produksi madu. Melalui harga minimum per kilonya Rp. 85 ribu hingga Rp. 100 ribu, Masyarakat dari desa Leboyan dan Semangit mampu membeli speedboat 15 pk seharga Rp. 28 juta untuk sekali panen.Setiap Periau (Pengumpul madu hutan) menggunakan cara yang ramah lingkungan dalam tiap proses produksi madu. Melalui harga minimum per kilonya Rp. 85 ribu hingga Rp. 100 ribu, Masyarakat dari desa Leboyan dan Semangit mampu membeli speedboat 15 pk seharga Rp. 28 juta untuk sekali panen.

Setiap Periau (Pengumpul madu hutan) menggunakan cara yang ramah lingkungan dalam tiap proses produksi madu. Melalui harga minimum per kilonya Rp. 85 ribu hingga Rp. 100 ribu, Masyarakat dari desa Leboyan dan Semangit mampu membeli speedboat 15 pk seharga Rp. 28 juta untuk sekali panen.Setiap Periau (Pengumpul madu hutan) menggunakan cara yang ramah lingkungan dalam tiap proses produksi madu. Melalui harga minimum per kilonya Rp. 85 ribu hingga Rp. 100 ribu, Masyarakat dari desa Leboyan dan Semangit mampu membeli speedboat 15 pk seharga Rp. 28 juta untuk sekali panen.Setiap Periau (Pengumpul madu hutan) menggunakan cara yang ramah lingkungan dalam tiap proses produksi madu. Melalui harga minimum per kilonya Rp. 85 ribu hingga Rp. 100 ribu, Masyarakat dari desa Leboyan dan Semangit mampu membeli speedboat 15 pk seharga Rp. 28 juta untuk sekali panen.











No comments:

Post a Comment

Waktu begitu cepat berlalu mengiring langkah dalam cerita. Terbayang selalu tatapanmu dalam lingkaran pemikiran positif ku. Para pembaca blog Warga Desa (https://warga-desa-worlds.blogspot.com) adalah teman yang terindah. Saya ucapkan banyak-banyak terima kasih kepada teman-teman yang telah memberikan komentar.

Label

Agama Air Minum Alat Musik Alumunium Angklung Artis Asmara Automotif Bahan Bakar Bali Bambu Bandung Bank Bank Sampah Barang Bekas Batam Batik Becak Beras Besakih Biola Blogspot Boneka Buah-buahan Budaya dan Tradisi Buka Lapak Buku Bunga Burger Burung Cafe Charlie Tjendapati CNBC Cobek Dandung Santoso Daur Ulang Desa Desain Dodol E-mail Eceng Gondok Edie Juandie Ekonomi dan Perdagangan Es Krim Facebook Flipboard Flora dan Fauna Fruit Carving Furnitur Gadget Gamelan Garam Gerai Gerobak Gitar Google Plus Gula Hari Raya Harian Merdeka Haryadi Chou Hewan Hiburan dan Wisata Hidayah Anka Hidroponik Hijab Hotel http://www.duahari.com Hukum dan Politik Indra Karyanto Instagram Internet Internet Marketing ITB Jagung Jajanan Jamu Jamur Tiram Jangkrik Jawa Barat Jawa Tengah Jawa Timur Jepang Kain dan Pakaian Kaleng Kalimantan Kamera Kapal Laut Karaoke Kartun Kecantikan Kecap Keju Kelautan Kelinci Kemasyarakatan Kendaraan Kerajinan Kereta Kertas Kiat dan Tip Kisah Hidup Koki Komputer dan Teknologi Kopi Koran Kuda Pustaka Kuliner Kumpulan Kurir LA Time Laptop Si Unyil Lidah Buaya Linkedin Liputan 6 Logam Lukisan Kayu Madu Mahasiswa Mainan Anak-Anak Makanan dan Minuman Malang Martabak Masyarakat dan Persoalannya Matras Melukis & Menggambar Metro TV Mineral Miniatur Minyak Atsiri Mitra Mobil Motor Musik Nana Mulyana Narapidana Net TV Ngatmin Biola Bambu Obat dan Kesehatan Olah Raga Ondel-Ondel Online Organik Organisasi Sosial Pameran Panama Papers Pantang Menyerah Papan Selancar Paper Quilling Pariwisata Peluang Usaha Pemulung Pencucian Pendidikan Penelitian Penemuan Penyanyi Penyiar Peralatan Perhiasan Perikanan Permainan Perpustakaan Pertanian dan Perkebunan Perumahan Peternakan Pinterest Plastik Proses Produksi Psikologi dan Mental Putu Gede Asnawa Dikta Puyuh Radio Rancangan Rendang Resep dan Masakan Restoran Robot Roti Salak Sambal Sampah Sandal Sapi Sayur Mayur Sejarah dan Peradaban Sekolah Semarang Seni Seni Pahat Sepatu Sepeda Sindo News Slamet Triamanto Spa Strikingly Suprapto Surabaya Surat Kabar Tahun Baru Tas Tattoo Techno Park Teh Tekhnologi Televisi Telur Terrarium Tukang Cukur Tumang Twitter Venta Agustri Vespa Wanita dan Keindahan Wawancara Wayang Website Wetz Shinoda What's Up Wine Wordpress Yoga Yogyakarta You Tube