Banyak hal yang bisa dibedah dalam diri perempuan dan kehidupannya. Berbagai pandangan yang pro maupun yang kontra bahkan masih terus mengiringi langkah seorang perempuan. Juga tatkala mempersoalkan eksistensi mereka, baik ketika tampil sebagai individu maupun bagian dari kelompok tertentu. Ini berlaku pula ketika mempersoalkan perempuan dan tato, atau perempuan bertato.
Tato
sesungguhnya bermuatan seni dan keindahan. Beberapa tahun silam, tato
hanya dilukis di atas anggota tubuh laki-laki. Ia bahkan disebut sangat
laki-laki. Tetapi kini tato mulai menjamah tubuh perempuan. Itu
sebabnya, tak sedikit perempuan seperti berlomba-lomba mempercantik diri
mereka dengan aneka lukisan di sekujur tubuh. Tato pun tak ubahnya
sebuah tren mode.
Bagi
sebagian perempuan, tato memang seperti menjadi media untuk
mengekspresikan diri. Tetapi, tak sedikit pula yang menyebut, tato
bukanlah hal yang layak bagi seorang perempuan.
“Semua
tergantung ruang lingkup sosial. Kalau ingin menato tubuh, seharusnya
seseorang telah megnetahui dan memahami berbagai konsekuensinya. Semua
orang punya hak untuk memilih. Tetapi, apa yang telah menjadi pilihannya
harus menjadi hal yang benar-benar dipikirkan. Di aharus yakin dengan
apa yang akan digambar di tubuhnya tersebut,” terang Ajenk (32).
Adalah waktu yang membuat semua bisa berubah. Perempuan bertato kini tak lagi dipandang negatif. Masyarakat pun kini lebih open minded. Tato pun mengalami pergeseran paradigm, dari yang dahulu sebagai symbol premanisme dan kekerasan kini menjadi life style.
“Konotasi negatif
tentang tato terjadi karena kita hanya menilai bungkus luarnya saja.
Untuk jadi sukses tak perlu cantik, ganteng. Untuk bisa berhasil tak
perlu kaya. Jangan lupa yang terpenting adalah isi di dalam diri kita.
Tato di tubuh hanyalah bungkus,” tambah ibu satu anak ini.
Ajeng yang juga Tatoo Remover,
berpendapat membuat tato harus punya makna positif dan juga eksklusif.
Dengan demikian ada banyak poin yang bisa diangkat saat mengubahnya dari
sekedar bungkus atau kemasan.
“Tato itu indah tergantung dari konsep yang dimiliki seseorang yang ingin tato. Tatoo artist
hanya eksekutor. Ketika memasang beberapa tato di tubuh, seharusnya
dipikirkan pula komposisinya agar benar-benar bisa dinikmati oleh orang
lain,” imbuhnya.
No comments:
Post a Comment
Waktu begitu cepat berlalu mengiring langkah dalam cerita. Terbayang selalu tatapanmu dalam lingkaran pemikiran positif ku. Para pembaca blog Warga Desa (https://warga-desa-worlds.blogspot.com) adalah teman yang terindah. Saya ucapkan banyak-banyak terima kasih kepada teman-teman yang telah memberikan komentar.