Monday, July 4, 2011

Bertahun-tahun Banting Tulang Ketemu Hoki di Warung Makan

Beberapa bulan buka, warung tetap sepi. Suharjo rugi, warung baksonya gulung tikar. Tak mau menyerah dan kehilangan harapan. Suharjo alih bidang, ganti usaha warung makan. Ternyata, warung makan lebih prospektif. Menu andalannya iwak kali. Sopir-sopir mangkal dan makan setiap hari di warungnya. Usaha warung makan Suharjo berjalan sukses.Hoki di Warung Makan

Artikel sebelumnya. Suharjo (42), warga Janti Jantisrono Nanggulan, Kulon Progo, hanya tamatan sekolah kejuruan menengah atas jurusan peternakan. Tetapi, pria ini telah banyak makan asam garam kehidupan. Suami Tri Yuniati (40) ini, sukses membuka warung makan sederhana di perempatan Janti Naggulan. Omzetnya Rp. 2 juta sehari.

Penghasilan ini jauh lebih banyak dari yang pernah diperolehnya selama menjadi buruh pabrik di Jakarta. Suharjo, memang mantan buruh pabrik. Juga buruh serabutan dan penarik becak di Jakarta. Pekerjaannya yang berpindah-pindah itu memang sengaja. Katanya, ingin mencari penghasilan lebih baik. “Ternyata, bekerja mengandalkan ijazah itu hasilnya Cuma sedikit. Tidak bisa apa-apa, kecuali hanya untuk makan,” tuturnya.

Sakit yang mengharuskannya pulang ke Kulon Progo, ternyata membawa hikmah. Meski setelah sembuh, bingung cari pekerjaan. Akhirnya dia menemukan jalan kehidupan.

Bersama istri tercinta, Suharjo membuka warung bakso. Kebetulan sekali rumahnya berada di pinggir jalan, barat perempatan Janti. Tempat ini merupakan pemberhentian angkutan umum dari Kenteng menuju Sribit dan Girimulyo.

Pilihan berdagang ini, karena Suharjo sedikitnya terinspiranya oleh leluhurnya. “Kakek saya dulu juga membuka warung nasi. Bapak saya jualan mie. Lalu, saya mencoba jualan bakso,” katanya.

Ternyata, tak seperti yang dibayangkan. Beberapa bulan buka, warung tetap sepi. Suharjo rugi, warung baksonya gulung tikar.

Tak mau menyerah dan kehilangan harapan. Suharjo alih bidang, ganti usaha warung makan. Ternyata, warung makan lebih prospektif. Menu andalannya iwak kali. Sopir-sopir mangkal dan makan setiap hari di warungnya. Usaha warung makan Suharjo berjalan sukses.

Sebelum krismon tahun 1998, omzetnya sudah mencapai Rp. 1 juta sehari. Lalu saat dihantam krismon, mengalami penurunan “Warung saya memang sempat tutup. Bukan lantaran krismon. Tapi, masalah keluarga yang membuat saya kukut,” ungkapnya.

Tahun 2000, Suharjo susah lagi. Warung nasi yang susah payah dibangunnya, mati. Suharjo sendiri mencoba bertahan dengan bekerja serabutan. Menjadi makelar mobil dan bisnis multi level marketing. Selama tujuh tahun, dia bekerja tak tentu target. Asal dapat uang dan tak punya obsesi.

Ketidakpastian sumber kehidupan, membuatnya sadar. Sesudah tujuh tahun lamanya, Suharjo baru kembali merintis warung makannya. Bersama istrinya bahu membahu membangun bisnis lama.

Dalam waktu relatif singkat, pelanggan lamanya berdatangan lagi. “Semua itu mungkin karena warung saya punya ciri khas iwak kali. Menu iwak kali ini banyak disukai. Berapa pun banyaknya pasti habis terjual,” kata Suharjo.

Dengan kembalinya para pelanggan lama, warung nasi Suharjo mendapatkan kejayaannya kembali. Dalam waktu setahun, Suharjo mampu membeli mobil.

Kini, Suharjo semakin optimis. Omzetnya mencapai Rp. 2 juta sehari dan cenderung meningkat. Karena itu, Suharjo kini sedang bersiap merenovasi warungnya yang mulai buka subuh hari sampai jam tiga sore itu.




1 comment:

  1. kerja keras pasti akan membuahkan hasil.....

    ReplyDelete

Waktu begitu cepat berlalu mengiring langkah dalam cerita. Terbayang selalu tatapanmu dalam lingkaran pemikiran positif ku. Para pembaca blog Warga Desa (https://warga-desa-worlds.blogspot.com) adalah teman yang terindah. Saya ucapkan banyak-banyak terima kasih kepada teman-teman yang telah memberikan komentar.

Label

Agama Air Minum Alat Musik Alumunium Angklung Artis Asmara Automotif Bahan Bakar Bali Bambu Bandung Bank Bank Sampah Barang Bekas Batam Batik Becak Beras Besakih Biola Blogspot Boneka Buah-buahan Budaya dan Tradisi Buka Lapak Buku Bunga Burger Burung Cafe Charlie Tjendapati CNBC Cobek Dandung Santoso Daur Ulang Desa Desain Dodol E-mail Eceng Gondok Edie Juandie Ekonomi dan Perdagangan Es Krim Facebook Flipboard Flora dan Fauna Fruit Carving Furnitur Gadget Gamelan Garam Gerai Gerobak Gitar Google Plus Gula Hari Raya Harian Merdeka Haryadi Chou Hewan Hiburan dan Wisata Hidayah Anka Hidroponik Hijab Hotel http://www.duahari.com Hukum dan Politik Indra Karyanto Instagram Internet Internet Marketing ITB Jagung Jajanan Jamu Jamur Tiram Jangkrik Jawa Barat Jawa Tengah Jawa Timur Jepang Kain dan Pakaian Kaleng Kalimantan Kamera Kapal Laut Karaoke Kartun Kecantikan Kecap Keju Kelautan Kelinci Kemasyarakatan Kendaraan Kerajinan Kereta Kertas Kiat dan Tip Kisah Hidup Koki Komputer dan Teknologi Kopi Koran Kuda Pustaka Kuliner Kumpulan Kurir LA Time Laptop Si Unyil Lidah Buaya Linkedin Liputan 6 Logam Lukisan Kayu Madu Mahasiswa Mainan Anak-Anak Makanan dan Minuman Malang Martabak Masyarakat dan Persoalannya Matras Melukis & Menggambar Metro TV Mineral Miniatur Minyak Atsiri Mitra Mobil Motor Musik Nana Mulyana Narapidana Net TV Ngatmin Biola Bambu Obat dan Kesehatan Olah Raga Ondel-Ondel Online Organik Organisasi Sosial Pameran Panama Papers Pantang Menyerah Papan Selancar Paper Quilling Pariwisata Peluang Usaha Pemulung Pencucian Pendidikan Penelitian Penemuan Penyanyi Penyiar Peralatan Perhiasan Perikanan Permainan Perpustakaan Pertanian dan Perkebunan Perumahan Peternakan Pinterest Plastik Proses Produksi Psikologi dan Mental Putu Gede Asnawa Dikta Puyuh Radio Rancangan Rendang Resep dan Masakan Restoran Robot Roti Salak Sambal Sampah Sandal Sapi Sayur Mayur Sejarah dan Peradaban Sekolah Semarang Seni Seni Pahat Sepatu Sepeda Sindo News Slamet Triamanto Spa Strikingly Suprapto Surabaya Surat Kabar Tahun Baru Tas Tattoo Techno Park Teh Tekhnologi Televisi Telur Terrarium Tukang Cukur Tumang Twitter Venta Agustri Vespa Wanita dan Keindahan Wawancara Wayang Website Wetz Shinoda What's Up Wine Wordpress Yoga Yogyakarta You Tube