Pulau Kabung adalah sebuah pulau kecil di perairan Kalimantan Barat. Pulau
ini dikenal sebagai “Pulau Seribu Bagan” yang menghasilkan berton-ton
ikan teri.
Teluk Suak
Untuk
ke Pulau Kabung, kita bias naik perahu dari Teluk Suak. Teluk Suak
terletak sekitar 70 kilometer dari Pontianak kea rah Singkawang. Hanya
ada 2 perahu yang melayani penduduk Pulau Kabung. Setiap perahu hanya
bias berlayar satu kali dalam sehari. Pagi, berangkat jam 06.00 dari
dermaga Pulau Kabung ke Teluk Suak. Siang, berangkat jam 12.00 dari
Teluk Suak ke Pulau Kabung.
Di
Pulau Kabung, Bobo menginap di rumah Pak Ukas. Rumahnya besar. Kita
bisa memancing dari rumah panggung di atas laut. Namun, sebelum
menyeberang, sebaiknya kita membeli bekal. Seperti beras, sayuran,
bumbu, makanan kecil, dan lauk bagi yang tidak suka ikan.
Seribu Bagan
Pulau Kabung terletak di Desa Karimunting, Kecamatan Sungai Raya, kabupaten
Bengkayang. Pulau ini mendapat julukan “Pulau Seribu Bagan” karena
jumlah bagan di sini banyak sekali. Bagan adalah bangunan berupa
tiang-tiang, tempat nelayan mencari ikan dengan jarring bias diangkat.
Bagan-bagan ini didirikan di atas karang. Tiang bagan dibuat dari kayu
nibung (sejenis lontar) dengan tinggi 18 meter lebih. Di atas bagan, ada
pondok, mungil beratap daun nipah. Bila terkena ombak, tiang-tiang bagan akan bergoyang-goyang. Seruuuu.
Di
atas bagan kita bisa mencoba menurunkan jaring ke dalam laut. Sambil
menunggu ikan berkumpul di dalam jaring, kita bisa melihat ikan-ikan
berseliweran di terumbu karang. Bila terumbu karang di bawah bagan ada
anemon, kemungkinan kita dapat menemukan si “nemo” sedang bermain-main
di sini. Soalnya, nemo si ikan badut ini selalu berteman dengan anemon.
Di
atas bagan, kita juga bisa menikmati pemandangan indah pulau-pulau
tetangga Pulau Kabung, seperti Pulau Lemukutan, Pulau Randayan, dan
Pulau Tempurung. Di sore hari, kita bisa menyaksikan indahnya Matahari
tenggelam di Laut Cina Selatan.
Kampung Sunyi
Pada
malam hari, semua rumah di Pulau Kabung gelap gulita. Satu-satunya
cahaya listrik hanya ada di masjid. Sumber listrik berasal dari tenaga
listrik kincir angin. Sebuah kabel disalurkan untuk men-charge HP ramai-ramai.
Pada
hari-hari biasa, Pulau Kabung tampak sangat sepi. Namun, pada saat
musim teri atau saat musim cengkeh tiba, pulau ini akan ramai. Banyak
penduduk pulang kampung untuk mengurus bagan dan kebuh cengkehnya.
Saat musim teri dan musim panen cengkeh usai, Pulau Kabung kembali sepi. Sepiii . . . seperti kampung yang sedang berkabung!
pulau sbgai sumber kehidupan tuk manusia, namun hnya manfaatkan hasil, masih dianggap sbelah mata oleh yg berkepentingan...., klo sdah dirambah warga/nelayan asing.....baru ribut...
ReplyDelete