Cinta
berat diongkos, mungkin kalimat ini sudah jarang terdengar. Namun, jika
cinta berat dimakan tentunya setiap orang pernah merasakan. Makan
berdua dengan orang terkasih, tentunya mengasyikkan. Jika dilakukan
setiap hari? Bisa bangkut tentunya. Uang kas pacaran pun jadi solusinya.
Ini yang coba diterapkan oleh Rudi (21) bersama kekasihnya Dewi (20) saat ini. Bukannya takut di bilang pelit atau nggak modak. Cowok asal Balikpapan ini mengatakan keputusan ini sengaja diambilnya untuk menyehatkan kondisi keuangan masing-masing.
“Kalau keluarnya cuma seminggu sekali, mungkin nggak masalah,
tapi kalau setiap harikan bangkrut juga lama-lama. Dulu dalam seminggu,
uang yang harus dikeluarkan bisa Rp. 200.000 buat makan, nonton sama
jalan-jalan saja. Makanya diadain uang kas pacaran khusus untuk makan,
nonton sama jalan. BIar sama-sama enak aja ngejalaninya,” Terangnya.
Rudi
mengakui, awalnya ia sempat merasakan tak enak hati saat ingin
membicakan masalah uang kas pacaran tersebut dengan kekasih yang baru
dipacarinya selama tiga bulan terakhir ini. Namun, secara
perlahan-lahan, penggemar bakso ini pun memberanikan diri untuk
mengungkapkan keinginannya tersebut, karena didesak kondisi ekonominya
saat itu.
“Sempat nggak
enak juga waktu itu. Tapi untungnya pacar saya mulai mengerti kondisi
keuangan saya. Pacaran memang membutuhkan pengorbanan, tapi kalau
masalah materi kan bisa diomongkan baik-baik dengna pacar, bagaimaan
solusi,” jelasnya.
Saat
ini, dalam sebulan Rudi dan kekasihnya harus memasukkan uang Rp.
300.000 per orangnya untuk biaya mereka makan, jalan, nonton dan lain
sebagainya. Rudi menambahkan, uang yang terkumpul tersebut harus cukup
sampai akhir bulan, karena itu meski memiliki uang kas pacaran mereka
tetap tak boleh boros memakainya.
“Memang lebih enak aja kalau ada uang khusus buat pacaran, jadikan bisa mengatur pengeluaran lainnya dan nggak perlu pusing waktu pacaran. Pokoknya susah senang harus dirasain bersama,” kelakarnya.
Dewi,
kekasih Rudi pun tak mempermasalahkan di adakannya uang kas pacaran.
Karena menurut cewek asal Surabaya ini,, dirinya memang sering gantian
membayari jika sedang makan, nonton atau lain sebagainya.
“Sebelum
ada uang kas pacaran memang selalu gentian, Cuma persentasenya memang
lebih sering cowok saya yang bayarin. Kasian juga kalau yang bayarin
pacar saya terus,” urainya.
Karena
itu, penggemar Katy Perry ini pun mendukung gagasan dari kekasihnya
perihal diadakannya uang kas pacaran. Karena menurut Dewi, dengan
diadakannya uang khusus pacaran ini membuatnya merasa bebas dan tidak
memiliki hutang budi dengan kekasihnya saat pacaran.
“Kadang-kadang memang timbul rasa enggak
enak kalau pas makan dibayarin sama pacar, apalagi kalau pas tanggal
tua. Kalau ada uang kas ini kan bisa bebas, soalnya semua kegiatan
pacaran ditanggung pakai uang berdua,” katanya.
Resiko Pacaran
Lain
lagi dengan yang dilakukan oleh Patrice (23) dengan Andika (26).
Pasalnya, selama dua tahun mereka menjalin kasih, Patrice mengatakan
jika semua kebutuhan saat pacaan, seperti makan, nonton, rekreasi dan
lain sebagainya selalu ditanggung oleh kekasihnya yang kebetulan sudah
bekerja di salah satu bank swasta nasional di Yogya.
“Mungkin ini resiko pacaran, harus mau berkorban uang. Kayak lagu dangdut aja, ada uang abang di sayang, nggak ada uang abang ditendang,” katanya.
Diakui
oleh Patrice, bahwa keuntungan memang sedang berpihak padanya karena
dirinya memiliki wajah yang cantik. Dampaknya, ia pun kerap digoda oleh
cowok-cowok di kampusnya. Karena itu, ia tak kehilangan akal untuk
memilih pacaran, tentunya mencari yang banyak memiliki uang.
Patrice
beralasan, dirinya memang harus pandai mengatur keuangan pemberian
orang tuanya. Sehingga ia menolak jika harus menyediakan uang khusus
untuk pacaran.
“Kalau
mau pacaran sama saya harus pangdai mengatur keuangan pemberian orang
tuanya." Sehingga ia menolak jika harus menyediakan uang khusus untuk
pacaran.
“Kalau
mau pacaran sama saya ya harus ngebayarin. Soalnya uang saya memang
hanya cukup untuk makan dan bayar kose sebulan. Kalau ditambah untuk
uang pacaran, nggak mungkin cukup.” Tukas cewek asli Lampung ini.
Patrice
mengaku, imbas dari keuputusannya tersebut dirinya mengaku harus
melayani pacarnya dalam hal apapun. Seperti mau menemani jalan-jalan
pada malam hari, bahkan jika pacarnya minta dicium juga harus dilakukan.
“Kalau nyium pacar sendiri nggak mau, pasti bolehlah. Asalkan mintanya nggak yang macem-macem dan aneh aja nggak masalah.” Ungkapnya malu.
Kesepakatan.
Menurut psikolog Dr. Dewi Larasati SPsi MHum, masalah bayar membayar saat berpacaran memang merupakan masalah yang kerap dihadapi oleh mayoritas anak muda zaman sekarang. Ini karena menurutnya, ada pendapat yang sering dipakai oleh cowok yang percaya jika membayari semua kegiatan pacaran, seperti nonton, makan, rekreasi dan lain sebagainya merupakan tanggung jawab dirinya. Dengan begitu, sang pacar akan sayang terhadap dirinya saat itu, selain orang tuanya. Padahal, menurutnya, pandangan itu salah, karena kana menjadikan beban dirinya selama berpacaran.
Kesepakatan.
Menurut psikolog Dr. Dewi Larasati SPsi MHum, masalah bayar membayar saat berpacaran memang merupakan masalah yang kerap dihadapi oleh mayoritas anak muda zaman sekarang. Ini karena menurutnya, ada pendapat yang sering dipakai oleh cowok yang percaya jika membayari semua kegiatan pacaran, seperti nonton, makan, rekreasi dan lain sebagainya merupakan tanggung jawab dirinya. Dengan begitu, sang pacar akan sayang terhadap dirinya saat itu, selain orang tuanya. Padahal, menurutnya, pandangan itu salah, karena kana menjadikan beban dirinya selama berpacaran.
“Masalahnya
kalau punya uang terus mungkin tak ada maslaah, kalau sudah tidak punya
uang. Masak mau jaga gengsi terus,” sahutnya.
Karena
itu, ia pun menyarankan seharusnya alangkah baiknya baik cowok maupun
cewek sama-sama amu berpartisipasi dalam hal keuangan saat berpacaran.
Dewi
mencontohnya, misalnya jika si cowok sedang berinisiatif untuk membayar
semua tagihan pacaan dan dirasa cukup mahal, sebaiknya si cewek
menawarkan diri untuk ikut membayar tagihan tersebut. Kalau hubungan
sudah sangat dekat, dan di saat cowoknya lagi tak ada uang, bolehlah
ceweknya juga ikut sharing 50 – 50. Dengan begitu, si cowok bisa tahu bahwa si cewek mau susah dan senang bersama.
“Semua
ini memang ada hubungannya dengan etika dan sikap seseorang. Mungkin
bagi sebagai orang rasanya aneh dan canggung kalau si cewek mengingatkan
cowok tentang bagaiaman bersikap dalam hal bayar-membayar dan rasanya
juga aneh dan canggung jika cowok mengingatkan cewek tentang bagaimana
bersikap dalam hal sharing dan patungan.
"Makanya keduanya harus saling menyadri dan bisa mengingatkan diri sendiri,” tandasnya.
No comments:
Post a Comment
Waktu begitu cepat berlalu mengiring langkah dalam cerita. Terbayang selalu tatapanmu dalam lingkaran pemikiran positif ku. Para pembaca blog Warga Desa (https://warga-desa-worlds.blogspot.com) adalah teman yang terindah. Saya ucapkan banyak-banyak terima kasih kepada teman-teman yang telah memberikan komentar.