Si Anak Desa, Pak Iswandi Andi Mampu Bayar Kuliah dari Ternak Kelinci |
Menurut mahasiswa Unisla, budidaya kelinci sangat menjanjikan dibandingkan dengan ternak lainnya, seperti peternak kambing ataupun sapi. Selain karena lebih mudah, juga karena masa panennya lebih cepat. Adapun jumlah modal awal sebesar Rp. 2,5 juta di tahun 2012. Juga sebagai dasar pertimbangan penting nya saat itu. Uang yang ada digunakan untuk membeli 25 ekor kelinci, sedangkan kandang dibuat oleh tahannya sendiri.
Namun, beternak kelinci diakui Pak Iswandi harus tekun. Perawatan kelinci ini juga membutuhkan ketelatenan, yaitu harus rajin membersihkan kandang setiap 2 hari sekali. Jika tidak dibersihkan, kelinci-kelinci ini mudah terserang penyakit kulit. Untuk mengembangbiakkannya, Pak Adi hanya mengawinkan kelinci jantan dengan betina yang diletakkan dalam 1 kandang. Setelah kawin, kelinci dipisahkan hingga menunggu melahirkan. Dalam 1 bulan, setiap kelinci melahirkan 4 hingga 12 ekor anak kelinci dengan total jumlah per bulan menghasilkan sekitar 100 ekor kelinci siap potong.
Perihal kebutuhan makanan, si anak desa Kecamatan Blubuk mengandalkan 3 jenis makanan, seperti: konsentrat, ampas tahu, dan dedhak. Modal untuk pakan pun hanya sekitar 300 ribu rupiah s/d Rp. 400 ribu untuk setiap bulannya. “Biasanya kalau pergantian musim itu nafsu makannya berkurang. Saat itulah harus diberi vitamin,” jelasnya kepada Harian Tribun News (25/11/2015). Terus kendala lain berupa penyakit yang biasanya di hadapi oleh kelinci adalah penyakit kudis. Tapi tenang saja, karena penyakit tersebut sudah ada penangkalnya, berupa obat injeksi yang dapat dibeli di apotik-apotik.
Bagaimana pemasarannya ? Kelinci ternaknya siap dijual bila sudah berumur 1,5 bulan. Untuk Kelinci piaraan, Pak Iswandi biasa mendistribusikannya ke toko-toko binatang atau Pet Shop. Bagi kelinci siap potong dipasok kesejumlah restoran di kota Malang dan Kediri. Harga untuk anakan perekor Rp. 20 – 35 ribu, kelinci daging siap potong per kilogramnya Rp. 36 – 50 ribu. Untuk harga indukan per ekor Rp. 80 – 90 ribu rupiah. Perihal omzet per bulan, dia mengaku hanya mampu meraih pendapatan bersih sebesar 4 juta rupiah. Lumayan juga ya ??
Sumber penulisan:
No comments:
Post a Comment
Waktu begitu cepat berlalu mengiring langkah dalam cerita. Terbayang selalu tatapanmu dalam lingkaran pemikiran positif ku. Para pembaca blog Warga Desa (https://warga-desa-worlds.blogspot.com) adalah teman yang terindah. Saya ucapkan banyak-banyak terima kasih kepada teman-teman yang telah memberikan komentar.