Pernah terkena PHK, Kini Pak Thamrin Basuki Menjadi Penjual Mainan
Kayu yang Sukses |
Apalagi semakin gencarnya produksi mainan anak-anak berbahan plastik. Banyak distributor mainan berbahan kayu rela untuk pindah haluan dengan mengikuti trend sumber daya tersebut. Namun ternyata, kesempatan yang ada berhasil dijawab dengan baik oleh Pak Thamrin Basuki, 40, bersama usaha mainan kayunya, Atham Toys.
Alasan dia saat memilih jenis usaha jual-beli mainan kayu sangatlah bertanggung jawab dan memiliki relevansi strategi yang logis. Jadi di tahun 2008, Pak Thamrin terkena PHK. Tidak mau terlena dengan keadaan, lantas ia mencoba menjalani berbagai peluang usaha. Perlu diketahui juga, dampak masa bakti kerja selama 15 tahun sebagai senior account executive pada perusahaan ternama di Jakarta dapat dipastikan sebagai alasan kuat nya akan keputusan untuk berdiri sendiri atau tidak mau lagi menjadi karyawan.
“Terus habis kerja, saya ke pergi pasar. Habis ke psar. Saya melihat ada mainan kayu. Begitu melihat mainan kayu, saya beliin saja mainan tersebut buat anak saya,” Jelasnya tentang asal muasal langkah awalnya, “Begitu saya kasih ke anak, ternyata dia suka banget. Dia mainkan terus. Sampai 3 hari 3 malam. Kemudian saya berpikir, kok nih anak suka banget mainan berbahan kayu.”
Penasaran pada 3 hari berikutnya setelah si anak tidak bermain lagi dengan mainan barunya, Pak Thamrin mencoba untuk meneliti lebih lanjut. Kemudian timbulah suatu pertanyaan. . . . . . .Kenapa harganya mahal ?? Sedangkan mainan ini terbuat dari kayu dan Negara Indonesia terkenal akan produk kayunya yang melimpah.
“Ah, coba deh saya belajar,” gumamnya saat itu. Kebetulan juga waktu itu ia belum memiliki seorang guru. Jadi belajar sendiri. Ke workshop, cari-cari pengrajin mainan. Terus, ia memperhatikan secara seksama proses pembuatan mainan, dari bahan mentah hingga menjadi karya yang berkualitas. Setelah itu, ayah 2 anak selekasnya memutuskan untuk menjadi sales sebuah perusahaan mainan anak-anak pada beberapa minggu berikutnya.
Pernah terkena PHK, Kini Pak Thamrin Basuki Menjadi Penjual Mainan
Kayu yang Sukses |
Saat ini, usahanya yang bernama Atham Toys mampu mencatat laba bersih sekitar Rp 80 juta per bulan, plus telah memiliki 5 pabrik dan 7 cabang, beserta ribuah sub cabang. Bahkan semua keunggulan tersebut dapat diraih hanya dalam tempo waktu 7 tahun dengan modal awal Rp. 6 juta.
Konsentrasi pada Pengendalian Mutu.
Seiring dengan aktivitas yang baru tersebut, ia juga berusaha mencoba untuk memproduksi mainan sendiri sejak 2009. Modal awalnya hanya Rp. 6 juta dan dana tersebut berasal dari uang pesangon kantor lama. Ia kemudian menggunakannya untuk membeli bahan baku, beserta 3 mesin pengolahan dan 4 tenaga kerja guna membuka pabrik pertamanya di daerah Paku Jaya, Serpong, Tangerang. Tidak terlupa pada tiap harinya juga, ia rajin belajar secara otodidak dengan menggali informasi melalui searching artikel di internet dan membaca buku.
Memang ditemukan juga banyak kendala, terutama pada segi kualitas. Terus, kelompok kerjanya belum mahir membuat mainan, ya udah, kualitas yang ada tetap dijualnya. Ternyata tetap Laris Manis. Karena apa ?? Waktu itu belum ada sama sekali orang yang bisa bikin. Kualitas per item produknya sudah cukup bagus, namun body-body-nya masih agak kasar dan yang paling bahaya, itu semua masih nol persen untuk kapasitas nilai akan mutunya.
Begitu ada kendala, kelompok kerjanya segera memutar otak untuk memperbaiki masalah yang timbul. Mereka pelajari sedikit demi sedikit. Terus mereka mencoba untuk mengembangkan sebuah pola pengecatan baru, bernama cat waterbusy, yaitu cat yang berbahan dasar air. Jadi, kalau kita mencium aroma mainan setelah proses kerja, tidak ada baunya dan hal tersebut berbeda dengan cat berbahan tinner, baunya luar biasa. Buat yang mengecat saja sangat berbahaya.
Intinya mereka mendengar keluhan konsumen. Yang namanya bisnis pasti ada yang enggak enaknya. Salah satunya faktor penting, yaitu barang ada yang dikembalikan. Sewaktu dikembalikan, mereka begitu rajin melihat salahnya dimana. Tak segan mereka konsisten untuk mengecek tiap masalah yang timbul. Perbaiki, perbaiki, dan seterusnya begitu. Atas dasar tersebut, semakin yakinlah Pak Thamrin dan rekan kerjanya untuk menggenjot penjualan melalui promosi. Maka lahirlah website yang bernama Mainan Kayu.com. Kebetulan saat itu belum banyak pengusaha yang memanfaatkan kanal digital. Responnya juga masih sangat minim.
Suatu hal yang menjadi kelebihan dari mainan berbahan kayu. Barang ini alami. Alami artinya enggak ada chemical atau enggak ada bahan kimia. Atham Toys pun juga sudah lulus uji SNI dan meraih sertifikat ISO. Salah satu point penilaian mereka adalah kualitas vernis dan cat nya yang aman.
Tepat pada tahun 2011, jumlah pemesanan mengalami pertumbuhan yang sangat pesat, mulai dari tingkat ritel sampai dengan proyek kelas kakap. Order pribadi hingga skala BUMN. Rentang usia pengguna, mulai dari kapasitas usia toddler (anak kecil yang baru belajar berjalan), Playgroup, TK, LSM, Sekolah Rehabilitasi, Rumah Sakit, hingga berbagai Instansi Pemerintahan.
Bila kita ingin lebih mengetahui tentang perihal biaya perizinan, pastinya tidak murah. Kira-kira Rp. 30 juta harus ia gelontorkan guna memenuhi biaya kelulusan untuk setifikasi SNI. “Saya juga harus mengeluarkan uang Rp. 11 juta untuk uji lab. Saya belum punya uang segitu,” Ungkapnya Pak Thamrin kepada Kemenperin.go.id, “Kita dipaksa memiliki sertifikasi SNI tapi tidak diberi kemudahan oleh pemerintah.”
Pernah terkena PHK, Kini Pak Thamrin Basuki Menjadi Penjual Mainan
Kayu yang Sukses |
Lantas, apa sih kiatnya ?? Kuncinya adalah rajin mendengar keluhan dari konsumen, serta rajin menganalisa dan mencari penyelesaian terbaik akan semua permasalahan yang pernah dihadapi.
Komunikasi adalah Segalanya.
Tiap kelas konsumen mendapatkan penawaran jenis mainan kayu sebanyak 260 macam. Hasil karya Atham Toys dibanderol dengan harga yang cukup terjangkau, mulai dari yang termurah 75 ribu rupiah hingga jutaan rupiah untuk yang termahal. Dan untuk mainan yang khusus dipesan, biasanya lebih mahal. Karena ukuran detail dan target waktu pembuatannya.
Bicara tentang perluasan usaha, Atham Toy dalam waktu sekejap telah berhasil mengembangkan jumlah cabang sebanyak 7 tempat, beserta 5 pabrik yang terletak di Parung Bogor, Paku Jaya Serpong, Semarang, Sukabumi, dan Depok. “Pinjaman pertama dari bank saya buat pabrik pertama di Tangerang dengan luas cuma 90 meter persegi. Dari situ produksi makin banyak, jumlah workshop pun saya perbanyak,” jelasnya kepada Harian Marketing (03/02/2015).
Meningkatnya jumlah pabrik pun tak segan mengimbangi inovasi produknya dengan perhatian akan perkembangan karir pegawai. Pemikiran cerdas akan ekspansi, semua mekanisme strategi diserahkan kepada pegawai. Dari hanya berjumlah 4 orang, kini karyawan Atham Toys bertambah menjadi 150 orang. Pegawai-pegawai yang dinilai cukup memiliki keahlian biasanya diberikan kepercayaan untuk diberikan modal dan memimpin cabang, serta beberapa ratusan workshop plasma yang sudah tersebar, dengan target jumlah produksi sebanyak 10 ribu buah per bulan untuk setiap showroom.
Keuntungan bersih sebesar 60% atau Rp. 80 juta adalah angka yang wajar bagi Atham Toys terima pada setiap bulannya. Berkat keberhasilan itu juga, Atham Toys tidak membiarkan dirinya terlena dengan keadaan. Pasar untuk tingkat premium segera mereka jadikan sebuah substansi target perencanaan di masa depan. Oleh sebab itu lahirlah “Nobie Toys” yang digadang-gadang sebagai sub-brand terbaik bagi modern market dan pasar internasional.
Website: http://www.mainankayu.com/
Facebook: https://www.facebook.com/Mainankayuedotcom/
Sumber Penulisan:
http://www.marketing.co.id/atham-toys-dari-tidak-ada-pembeli-sampai-kebanjiran-order/
http://bisnis.liputan6.com/read/2163086/peluang-usaha-dulang-rupiah-lewat-mainan-kayu-edukasi-anak
http://www.kemenperin.go.id/artikel/9076/Produsen-Mainan-UKM-Merasa-Kesulitan-Mengurus-Sertifikasi-SNI-(2)
http://mekarraya.blogspot.co.id/2010/05/bisnis-mainan-edukatif-terus-berkilau.html
http://www.beritasatu.com/video-dokumen/83386-video-mainan-kayu-tak-lekang-di-makan-jaman.html
http://www.etalasebisnis.com/inspirasi/144/bermodal-uang-pesangon-pria-ini-raih-puluhan-juta-dari-mainan-kayu.html
http://health.detik.com/read/2013/10/23/113413/2393201/775/waspadai-racun-dalam-mainan-anak-begini-cara-memilih-yang-aman
Makasih
ReplyDelete