Sunday, August 28, 2016

Pak Ibnu Riyanto, 28, Membangun Batik Trusmi Untuk Mengurangi Jumlah Angka Pengangguran

Tidak pernah mencicipi pendidikan di bangku kuliah, namun mampu menoreh namanya pada daftar rekor MURI sebagai pembatik termuda yang memiliki toko batik terluas dan terbesar. Filosofi bisnisnya pun cukup sederhana, ungkapnya kepada Harian Pikiran Rakyat (13/06/2016), "Kerja Keras dan kemauan untuk maju serta berani mengambil resiko."   Pak Ibnu Riyanto, 28, dulunya begitu rajin menawarkan bahan baku batik berupa kain putih atau kain mori ke setiap pengrajin Batik di Cirebon. Pada tahun 2006, ia mulai memberanikan diri untuk berjualan batik di Jakarta. Akhirnya KESUKSESAN begitu mudah ia raih setelah terbentuknya perusahaan Batik Trust Me (Terus Bersemi). Kini setelah 5 tahun berjuang, Pria kelahiran 1 Oktober 1988 berhasil memiliki gerai batik berukuran 500 m2 pada berbagai Mall di Nusantara.
Pak Ibnu Riyanto, 28, Membangun Batik Trusmi Untuk Mengurangi Jumlah
Angka Pengangguran
Sulit rasanya jika membayangkan seorang pria muda sudah bisa menjadi pengusaha sukses dengan penghasilan sangat lumayan. Apalagi jika pencapaian tersebut diperoleh dari keringan sendiri tanpa warisan kekayaan harga orang tua.

Pria dari Jawa Barat berikut benar-benar belajar dari awal sejak ia mulai jatuh cinta dengan baik. Aneka motif, berbagai desain yang menarik, hingga pola-pola batik modern. Semuanya tersaji tuntas pada setia gerainya di berbagai kota. Melalui bendera usaha, Batik Trusmi, Pak Ibnu Riyanto, 28, mulai menjalankan bisnis ini sejak 5 tahun lalu.

Tidak pernah mencicipi pendidikan di bangku kuliah, namun mampu menoreh namanya pada daftar rekor MURI sebagai pembatik termuda yang memiliki toko batik terluas dan terbesar. Filosofi bisnisnya pun cukup sederhana, ungkapnya kepada Harian Pikiran Rakyat (13/06/2016), "Kerja keras dan kemauan untuk maju serta berani mengambil resiko."

Pak Ibnu Riyanto terlihat menyambut HUT RI ke-71 bersama para tenaga kerja Batik Trusmi sebelum melakukan upacara bendera Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 2016.
Pak Ibnu Riyanto, 28, Membangun Batik Trusmi Untuk Mengurangi Jumlah
Angka Pengangguran
 Pak Ibnu Riyanto terlihat menyambut HUT RI ke-71 bersama para tenaga kerja Batik Trusmi sebelum melakukan upacara bendera Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 2016.

Selalu Yakin akan Keputusannya.

Memang dari awal tidak ada latar belakang sebagai pembatik maupun keluarga yang memiliki usaha batik. Sejak berusia 17 tahun, anak bungsu dari 8 bersaudara begitu rajin menawarkan bahan baku batik berupa kain putih atau sering disebut kain mori.

Berbagai pengrajin yang sudah menjadi pelanggannya pun di tahun 2006 tidak pernah berhenti untuk terus memesan kepada Riyanto muda jikalau persediaannya habis. Hingga suatu saat, ia memiliki modal sebesar Rp. 15 juta, berkat tabungannya selama bekerja.

Langsung dalam sekejap, ia memutuskan untuk menikah dengan pacarnya sewaktu di SMA, Ibu Sally Giovanny. "Saya tidak ingin merepotkan orang tua. Jadi, sejak lulus SMA pada 2006, saya memutuskan hal yang beresiko, menikah di usia 17 tahun," jelasnya kepada Harian Media Indonesia (24/05/2016).

Wacana usulan dari pemerintah tentang batasan usia pernikahan di usia 21-25 tahun sepertinya tidak digubris. Pasalnya, ia telah memiliki kematangan psikologis dalam hal persiapan masa depan bagi keluarga. Buktinya dana hasil pesta pernikahan dijadikan modal untuk kembali menjual batik.

Katanya kepada Harian Tempo, "Lulus SMA saya langsung menikah. Saya ingin membuktikan kepada orang tua kalau saya mampu mandiri. Begitu punya tanggungan istri, saya jadi bersemangat untuk memulai usaha."

Presiden Jokowi dan Pak Ibnu Riyanto sedang berkunjung ke kediaman Dubes Rizal Sukma yang merupakan salah satu koleksi batik tulis di Pesona Batik Trusmi, Cirebon.
Pak Ibnu Riyanto, 28, Membangun Batik Trusmi Untuk Mengurangi Jumlah
Angka Pengangguran
Presiden Jokowi dan Pak Ibnu Riyanto sedang berkunjung ke kediaman Dubes Rizal Sukma yang merupakan salah satu koleksi batik tulis di Pesona Batik Trusmi, Cirebon.

Meraih Pengetahuan tentang Batik dari berbagai Sektor. Walau sempat Rugi.

Menariknya, luas toko yang dimiliki hanyalah seluas 4 x 4 meter dan aktivitas penjualan terletak pada ruang tamu di rumah orang tuanya sendiri. Berkat kegiatan ini, ia cukup banyak menggali ilmu dari pengrajin tentang ragam kualitas bahan batik dan cara pembuatannya.

Setelah 2 tahun berjalan atau tahun 2008, Pak Ibnu mulai memberanikan diri untuk memperluas jangkauan penjualannya ke pasar Tanah Abang. Tapi ternyata, kondisi lapangan berkata lain. Namun di tengah kesulitan yang terjadi, kenyataan kembali memberikan pengetahuan tambahan dari sisi sektor yang berbeda, yakni: perilaku konsumen, kemampuan pasar, dan lainnya.

Akhirnya format strategi pemasaran harus mengalami perubahan. Ia kemudian menerapkan strategi baru dalam bidang pemasaran dengan mendatangi satu demi satu toko yang terletak di Jakarta dan Bandung. Supaya irit pengeluaran, ia tidak kos atau menyewa ruang hotel, tapi menumpang tidur di masjid.

Tak lama kemudian ada sebuah toko di Jakarta bersedia memborong barang dagangannya dengan total pembayaran tunai sebesar Rp. 25 juta. Dari pijakan itulah, bisnis jual beli batik terus berkembang.  Berbarengan dengan itu, ia bekerjasama dengan berbagai usaha konveksi batik yang terletak di Kabupaten Cirebon.

Di tahun 2015, produk fesyen Indonesia telah berhasil memperoleh pangsa pasar yang besar di skala global dengan nilai ekspor mencapai US$ 7,8 Miliar.
Pak Ibnu Riyanto, 28, Membangun Batik Trusmi Untuk Mengurangi Jumlah
Angka Pengangguran
 Di tahun 2015, produk fesyen Indonesia telah berhasil memperoleh pangsa pasar yang besar di skala global dengan nilai ekspor mencapai US$ 7,8 Miliar.

Terus Bersemi dan Percayalah kepada Ku.

Seiring dengan semakin tingginya permintaan, Pak Ibnu akhirnya mampu membangun usaha konveksi dan berkat ketelatenannya, ia pun berhasil mewujudkan cita-citanya selama ini untuk mendirikan sebuah toko batik permanen di tanggal 11 Maret 2011. Namanya Batik Trusmi (http://batiktrusmi.com).

Kata "Trusmi" memiliki kepanjangan kata yang cukup unik. Terhimun dari 2 Bahasa yang berbeda, namun menyiratkan artikulasi yang indah untuk dibaca. Menurut Bahasa Indonesia, Trusmi adalah Terus Bersemi dan berdasarkan artikulasi dari Bahasa Inggris, Trusmi yaitu Trust Me (Percayalah kepada Saya). Dan juga, Trusmi diambil dari nama desa penghasil batik ternama di Plered, Cirebon.

Tidak salah jika Museum Rekor Indonesia bersedia menuliskan nama Pak Ibnu Riyatno, 28, dalam daftar bukunya sebagai pemegang rekor termuda untuk kategori pemilik toko batik terluas dan terbesar pada 25 Maret 2013.

Selain rekornya yang hebat, produktivitas Pak Ibnu dalam hal tenaga kerja juga memiliki rekor lain yang patut untuk dicatat. Dari sama sekali tidak memiliki karyawan, kini Trusmi mampu membiaya gaji untuk 500 orang pada tanah selebar 12.000 m2 dengan luas bangunan sebesar 9 ribu meter persegi.

Lantas beberapa tahun kemudian, Batik Trusmi mengalami pertumbuhan yang sangat cepat. Berdasarkan perpaduan antara keindahan gedung dan seni budaya yang dimiliki, mereka memproklamirkan kinerja yang ada dengan menelurkan sebuah gerai yang memprioritaskan pemasarannya bagi konsumen kalangan menengah ke atas di tanggal 27 Maret 2014. Pembukaan gerai 'Pesona Batik' pun cukup meriah, karena diresmikan oleh aktor terkenal di era tahun 80'an yang juga Wakil Gubernur Jawa Barat, Pak Dedi Mizwar.

Hasil ini semua belum termasuk berbagai gerai berukuran 500 meter persegi yang terletak pada sejumlah mall di kota-kota besar, seperti: Palembang, Medang, Surabaya dan Ujung Pandang. Sebagai pebisnis, Pak Ibnu pun tidak segan untuk bekerjasama dengan Bank Central Asia (BCA) guna memudahkan setiap konsumennya untuk melakukan transaksi pembelian. Kebetulan, "Pertama kali saya menjadi nasabah bank ya BCA," jelasnya kepada Harian Pikiran Rakyat (13/06/2014).

Pidato dari Pak Ibnu Riyanto tentang "KERJA NYATA" telah membuat seluruh karyawan Batik Trusmi bersemangat 45 dalam bekerja membangun negeri.
Pak Ibnu Riyanto, 28, Membangun Batik Trusmi Untuk Mengurangi Jumlah
Angka Pengangguran
 Pidato dari Pak Ibnu Riyanto tentang "KERJA NYATA" telah membuat seluruh karyawan Batik Trusmi bersemangat 45 dalam bekerja membangun negeri.

Semua Pertumbuhan Bisnis diperuntukkan bagi Penyelesaian Masalah Negara.

Tak cuma batik, Pak Ibnu Riyanto dari hari ke hari semakin memperlihatkan keseriusannya dalam bidang bisnis. Sebut saja, usaha kuliner yang mengkategorikan masakannya pada ciri khas kota Cirebon: Tahu Gejrot dan Empal Gentong. Finalis Wirausaha Mandiri juga turut menyemarakkan lalu lintas bisnis penyewaan minibus dan mobil mewah, serta pendirian futsal center di kota kelahirannya.

Sektor properti pun saat ini tidak tertinggal untuk ia jelajahi. Bersama 2 perusahaan besar: Triniti dan Waskita, mereka sepakat untuk bekerjasama guna menciptakan berbagai hunian yang layak. Terhitung sejak tahun 2010, perusahaan yang bernama Raja Sukses Propertindo (http://rajasukses.co.id) telah menyelesaikan seluruh pekerjaannya pada Queen Regency, Sanur Village, Golden Plered Regency, Golden Kedawung Regency, Lovina Village, Monta Village, Maryland Regency, dan Love Regency.

Cita-cita yang sangat luhur kiranya, bila kenyataan sukses semua ini diperuntukkan bagi penyelesaian masalah untuk mengurangi jumlah pengangguran di Negara kita yang tercinta, Indonesia. "Bagi saya semua ini belum apa-apa, karena saya liat masih banyak masyarakat yang membutuhkan pekerjaan dan kalau saya berhenti disini, saya tidak bisa membantu mereka semua," tutup Pak Ibnu Riyanto, 28, saat sesi wawancaranya dengan Harian Kompas (24/12/2015).

Website: http://batiktrusmi.com/
              http://ebatikindonesia.com/
              http://kainbatik.co.id/
              http://blog.ebatiktrusmi.com/
              http://www.ebatiktrusmi.com/

Facebook: https://www.facebook.com/pt.trusmigroup
Twitter: https://twitter.com/ibnuriyant

2 comments:

Waktu begitu cepat berlalu mengiring langkah dalam cerita. Terbayang selalu tatapanmu dalam lingkaran pemikiran positif ku. Para pembaca blog Warga Desa (https://warga-desa-worlds.blogspot.com) adalah teman yang terindah. Saya ucapkan banyak-banyak terima kasih kepada teman-teman yang telah memberikan komentar.

Label

Agama Air Minum Alat Musik Alumunium Angklung Artis Asmara Automotif Bahan Bakar Bali Bambu Bandung Bank Bank Sampah Barang Bekas Batam Batik Becak Beras Besakih Biola Blogspot Boneka Buah-buahan Budaya dan Tradisi Buka Lapak Buku Bunga Burger Burung Cafe Charlie Tjendapati CNBC Cobek Dandung Santoso Daur Ulang Desa Desain Dodol E-mail Eceng Gondok Edie Juandie Ekonomi dan Perdagangan Es Krim Facebook Flipboard Flora dan Fauna Fruit Carving Furnitur Gadget Gamelan Garam Gerai Gerobak Gitar Google Plus Gula Hari Raya Harian Merdeka Haryadi Chou Hewan Hiburan dan Wisata Hidayah Anka Hidroponik Hijab Hotel http://www.duahari.com Hukum dan Politik Indra Karyanto Instagram Internet Internet Marketing ITB Jagung Jajanan Jamu Jamur Tiram Jangkrik Jawa Barat Jawa Tengah Jawa Timur Jepang Kain dan Pakaian Kaleng Kalimantan Kamera Kapal Laut Karaoke Kartun Kecantikan Kecap Keju Kelautan Kelinci Kemasyarakatan Kendaraan Kerajinan Kereta Kertas Kiat dan Tip Kisah Hidup Koki Komputer dan Teknologi Kopi Koran Kuda Pustaka Kuliner Kumpulan Kurir LA Time Laptop Si Unyil Lidah Buaya Linkedin Liputan 6 Logam Lukisan Kayu Madu Mahasiswa Mainan Anak-Anak Makanan dan Minuman Malang Martabak Masyarakat dan Persoalannya Matras Melukis & Menggambar Metro TV Mineral Miniatur Minyak Atsiri Mitra Mobil Motor Musik Nana Mulyana Narapidana Net TV Ngatmin Biola Bambu Obat dan Kesehatan Olah Raga Ondel-Ondel Online Organik Organisasi Sosial Pameran Panama Papers Pantang Menyerah Papan Selancar Paper Quilling Pariwisata Peluang Usaha Pemulung Pencucian Pendidikan Penelitian Penemuan Penyanyi Penyiar Peralatan Perhiasan Perikanan Permainan Perpustakaan Pertanian dan Perkebunan Perumahan Peternakan Pinterest Plastik Proses Produksi Psikologi dan Mental Putu Gede Asnawa Dikta Puyuh Radio Rancangan Rendang Resep dan Masakan Restoran Robot Roti Salak Sambal Sampah Sandal Sapi Sayur Mayur Sejarah dan Peradaban Sekolah Semarang Seni Seni Pahat Sepatu Sepeda Sindo News Slamet Triamanto Spa Strikingly Suprapto Surabaya Surat Kabar Tahun Baru Tas Tattoo Techno Park Teh Tekhnologi Televisi Telur Terrarium Tukang Cukur Tumang Twitter Venta Agustri Vespa Wanita dan Keindahan Wawancara Wayang Website Wetz Shinoda What's Up Wine Wordpress Yoga Yogyakarta You Tube