Badrun Junior: Tas Kamera dari Cirebon bersama Pak Ridwan Eka Putra

Badrun Junior: Tas Kamera dari Cirebon bersama Pak Ridwan Eka Putra

Menyusuri alam yang terbuka bersama sedikit style yang natural, sangatlah penting. Terlebih iklim geografis di Indonesia yang 70% adalah air dan kepulauan. Banyak para wisatawan tidak bisa menahan dorongan angin yang berhembus. Seakan-akan gerakannya menuntun mereka untuk segera mengabadikan sebuah gambar atau beberapa.

Saat berjalan-jalan entah kemana, kebutuhan akan tas untuk kamera ternyata dirasakan sangat penting. Pasalnya kamera telah menjadi bagian dari setiap jadwal travelling. Tak hanya aman, kebutuhan akan tas kamera juga diperlukan untuk alasan kepraktisan. Entah berguna untuk menyimpan permen, makanan kecil dan kesemuanya, memerlukan suatu tempat khusus agar tidak bingung saat ingin dikonsumsi.

Nah, salah satu pembuat tas kamera yang sangat memperhatikan kebutuhan tersebut adalah Pak Dwi Agus Toni, 26. Seorang pria yang pernah menempuh pendidikan di Universitas Telkom, Bandung untuk Fakultas Marketing Communication. Jurusan yang sesuai kiranya bila ia telah dikatakan berhasil menjadi pengusaha sukses di bidang pembuatan tas dengan merek, Badrun Junior.

Badrun Junior: Tas Kamera dari Cirebon bersama Pak Ridwan Eka Putra

 Awalnya diproduksi untuk tugas sekolah. Ternyata, peminat tas kamera cukup banyak setelah dipromosikan melalui akun Faceboo, Twitter, dan Instagram.

Bermodalkan Tugas Kuliah dan Mau Belajar.

Produknya cukup terkenal. Meski awalnya tak bisa dan tidak pernah ikut kurus menjahit. Namun tetap memberikan diri, mau belajar, dan stabil dalam membangun jaringan. "Awal mulanya waktu dulu butuh tas kamera, tapi harganya mahal banget yang aku mau itu yang bermerek Rp. 2,5 juta. Bukannya nggak bisa beli tapi kalau beli bisa nggak makan soalnya anak kos mikir gimana caranya supaya bisa punya tas kamera," sempat ia menceritakan sejarah perjuangannya. Dikutip dari Harian Detik (14/07/2016).

Kegemaran di bidang fotografi menginspirasikannya untuk menyediakan produk-produk pendukung. Plus, dorongan tugas kampus yang mengharuskan ia mencari produsen hingga tukang jahit untuk mengkreasikan tas-tas khusus kamera. Saat itu, berbagai kalimat penolakan berulang-ulang kali hadir karena jumlah pesanannya yang masih sedikit.

"Di Bandung nyari banyak produsen tapi nggak melayani satuan terimanya partai besar." Walaupun sulit, akhirnya Pak Agus mendapatkan tukang jahit yang mau membantu. Pembuatan tas pertamanya terjadi berkkat uang patungan Rp. 500.000 bersama teman-temannya. Hasil olahannya pun cukup menarik bagi teman-teman kuliahnya untuk membeli, bahkan sempat menjadi pilihan favorit salah satu dosen.

Atas kenyataan tingginya minat pembeli, ia kembali kepada sang pembuat awal. Tapi jawabannya, "Penjahitnya nggak mau bikin lagi karena udah mulai menjahit partai besar sedangkan aku masih partai kecil kan." Naas rupanya, tapi kenyataan tersebut telah membangkitkan kesimpulan yang lebih baik. Sejak saat itu, ia dan seorang temannya sudah mulai merencanakan untuk menghasilkan tas kamera untuk masyarakat luas. Tentu dalam jumlah produksi yang lebih banyak.

Badrun Junior: Tas Kamera dari Cirebon bersama Pak Ridwan Eka Putra

 Untuk menciptakan karakter yang berbeda, Badrun Junior mengembangkan produksi tasnya dengan konsep fashionable camera bag.

Langsung terjun ke Pasar dengan Kualitas produksi yang profesional.

Produksi dimulai. Hasilnya cukup berbeda dengan tas pada umumnya. Memiliki sekat-sekat dari bahan busa yang tebal dan bisa dibongkar sesuai keinginan pemilik. Pastinya tas jenis ini sangatlah mahal harganya, bila kita memperhatikan produksi dari merek-merek terkenal yang memiliki kualitas sejenis.

Bermodalkan uang patungan sebesar Rp. 700.000 s/d Rp. 1 juta, hasil buatan tukang jahit sebanyak 12 buah ditawarkan secara online melalui akun Twitter, Facebook, serta Blogspot. Terkejut rupanya! Melalui sensasi perpaduan warna dan mutu yang selalu terjaga barang yang dipajang selekasnya habis dibeli oleh para konsumen di media online.

Kenyataan awal yang sangat menjanjikan untuk kemudian menghasilkan jumlah produksi yang berkesinambungan dan dalam waktu dekat, gayung pun bersambut. Pertemuan pemimpin APEC (Asia Pacific Economic Cooperation) yang diadakan pada tahun 2013 di Bali menawarkan sejumlah paket menarik untuk bengkelnya. Kebetulan usahanya saat itu telah bernama Badrun Junior (http://www.taskameramurah.com) sejak tahun 2012.

Entah mengapa Badrun Junior mendaaptkan masalah pada saat itu. Ungkapnya, "Waktu itu dapat 300 order untuk dijadikan souvenir tamu dari imigrasi Indonesia di acara APEC di Bali. Mereka dapat kontak ayu dari website. Aku bawa ke tukang jahit di DP-in 50% eh nggak taunya dibohongin sama dia, barangnya nggak dijahit-jahit. Waktu tinggal 1 minggu lagi tapi nggak ada barang jadi yang bikin ngelak melulu H-3 baru dia mengaku tas belum dibikin, akhirnya aku jadi nombok sekitaran Rp. 5 juta."

Badrun Junior: Tas Kamera dari Cirebon bersama Pak Ridwan Eka Putra

 Yang terpenting adalah keahlian dalam menjahit dan merancang desain yang menarik. Sehingga peran penjahit yang sudah berpengalaman sangat diutamakan. Karena hasil jahitan harus rapi dan rapat.

Masyarakat Lokal berkembang bersama Masa Depan dari Badrun Junior.

Tidak kehabisan rencana. Usaha selama ini tetap mampu menginspirasikan berbagai penyelesaian. Angin segar yang telah berhembus membuatnya bangkit kembali, hingga gerai baru pun terbentuk di desa Wot Gali, kecamatan Plered, Kabupaten Cirebon. Awalnya sulit sih, "Aku 2  tahun ngurek-ngurek Cirebn nggak ada yang mau pake tas aku. Sekarang Alhamdulillah kualitas dan harga bersaing."

Kini, sudah lebih dari 30, 50, sampai dengan 100 desain tas yang diprduksi untuk setiap bulannya. Tak kamera dipatok dengan harga sekitar Rp. 170 ribu hingga Rp. 450 ribu untuk 10 jenis model. Badrun Junior juga menghadirkan berbagai jenis tas sesuai kebutuhan bagi pernak-pernik perlengkapan, seperti: tas pinggang, slempang, tas tempat kartu identitas, selling, backpack, dsb. Alhasil, omzet sebesar Rp. 10 juta bisa dikantongi untuk kuran waktu setiap bulannya. Bahkan konsumen dari luar negeri; Thailand dan Bahrain sudah mengisi daftar neraca impornya, selain DKI Jakarta, Cirebon, dan Bandung untuk pasar dalam negeri.

Selain harganya yang terjangkau! Kombinasi warna yang memikat dan kualitas barang tidak bisa diragukan pun acapkali hadir pada berbagai event fotografi dan pagelaran show room mobil. Bukan tidak mungkin bila kombinasi strategi tersebut mampu menarik perhatian berbagai kalangan pelajar, mahasiwa, pencinta kegiatan outdoor, jurnalis, pengagum fotografi hingga pemerhati mode.

Tas yang diproduknya pun juga bisa disesuaikan dengan kebutuhan pemesan. Buktinya, para konsumen semakin senang setelah mereka memiliki tas sesuai keinginan. Sempat Pak Dwi Agus Toni, 26, membanggakan kinerjanya kepada Harian Fajar News (05/08/2015), "Tas ini tas asli wong Cirebon, karena memang diproduksi di Cirebon dan dikerjakan oleh masyarakat lokal."

Telepon atau WA : 0852 2450 10 11
Alamat email: info@creohouse.co.id
Facebook: https://www.facebook.com/pages/Tas-kamera-murah-indonesia/139375212877519
Instagram: https://www.instagram.com/taskamera/?hl=e
Twitter: https://twitter.com/badrunjunior
Website: http://www.taskameramurah.com