Sunday, August 7, 2016

20 Pesawat Terbang Miniatur buatan Pak Deden Sopian, 47, dipesan oleh Istana Negara RI

Pak Deden Sopian, 47, lebih memprioritaskan bahan fiber glass atau serat kaca sebagai bahan utama. Setelah fiber diolah melalui racikan dari resin dan katalis, bahan tersebut mampu membuat kreasinya lebih lentur, tahan banting, dan anti pecah. Untuk satu minggunya Tiara Flight Miniatur (https://www.facebook.com/tiara.flightminiatur) mampu memproduksi puluhan miniatur dengan omset Rp. 7 juta sampai dengan Rp. 10 juta/minggu. Pasar ekspor pun segera digerusnya. Sebut saja Negara seprti Singapura, Bangladesh, dan India telah menjadi konsumen tetapnya. Selain Bandung dan DKI Jakarta didaulat sebagai lahan untuk pasar lokal.
20 Pesawat Terbang Miniatur buatan Pak Deden Sopian, 47, dipesan oleh
Istana Negara RI
Hujan cukup deras sore tadi, riuh celoteh sang mata air alam seakan membiusku. Terdiam sejenak, namun terus mataku tak berhenti untuk membaca satu demi satu kalimat yang tersusun. Motivasi pun timbul saat perhatian terpojok pada suatu artikel.

Agak terperangah juga ketika artikel saat Harian Detik (01/08/2016) menceritakan bahwa di Cimahi ada workshop pesawat terbang. Tepatnya di Jln. KH. Usman Dhomiri (Cisangkan Hilir) RT 3 RW 8 Kel. Disitulah seorang pria bernama Deden Sopian, 47, bekerja telaten untuk merancang dan membuat pesawat-pesawat tersebut dengan dibantu sejumlah rekan.

Namun bukan pesawat beneran. Pak Deden dan teman-temannya bernaung di bawah panji Tiara Flight Miniatur. Sejak tahun 2007 berkreasi membuat replika atau miniatur pesawat terbang. Sudah puluhan hingga ratusan model pesawat dan helikopter dibuat, tak hanya modern tapi juga replika pesawat-pesawat kuno juga pernah dibuat. Dari pekerjaan barang-barang mini inilah, ia bisa menghidupi pengangguran dan buruh tani musiman di kampungnya.

Butuh kecermatan secara detaik untuk pembuatan setiap replika pesawat. Mulai dari skala perbandingan, bentuk kepala, sayap, ukuran mesin, nomor registrasi pesawat, hingga jumlah jendela di tiap sisi harus betul-betul sesuai. Selain itu, setiap replika pesawat yang dibuat juga harus melihat spesifikasi pesawat aslinya.

Pria kelahiran 7 Juni 1969, memulai gagasan ini saat dia masih bekerja di Bandara Husein Sastranegara. "Pertama dari hobi, saya iseng coba untuk membuat miniatur pesawat, dan menawarkan pada teman di kantor. Ternyata mereka pada suka jadi banyak yang pesen sama saya, buat lagi dan terus berlanjut sampai sekarang," jelas pemuda lulusan SMK Penerbangan.

Dia lebih memprioritaskan bahan fiber glass atau serat kaca sebagai bahan utama. Setelah fiber diolah melalui racikan dari resin dan katalis, bahan tersebut mampu membuat kreasinya lebih lentur, tahan banting, dan anti pecah, "Kebetulan pernah mempelajari tentang komposit, fiber glass kemudian dikembangkan membuat pesawat. Karena bahannya tidak terlalu mahal tapi hasilnya kuat. Sehari pembuatan tergantung dari jenis pesawatnya dulu, kalau sulit paling 2 kalau yang gampang 10 itu baru cetak belum finishing."

Untuk satu minggunya Pak Deden mampu memproduksi puluhan miniatur dengan omset Rp. 7 juta sampai dengan Rp. 10 juta/minggu. Pasar ekspor pun segera digerusnya. Sebut saja Negara seperti Singapura, Bangladesh, dan India telah menjadi konsumen tetapnya. Selain Bandung dan DKI Jakarta didaulat sebagai lahan untuk pasar lokal.

Replika buatan Tiara Flight Miniatur (Usaha yang diambil dari nama anak pertamanya) dijual seharga Rp. 50.000 untuk ukuran panjang 8 sentimeter, Rp. 400.000 untuk ukuran panjang 1,5 meter, dan Rp. 17,5 juta. Para pembeli sebagian diantaranya adalah pedagang yang biasanya menjual kembali replika dengan harga ratusan ribu hingga jutaan rupiah. Sistem penjualan yang dilakukan Pak Deden hanyalah melalui program periklanan dengan cara mulut ke mulut, namun diluar dugaan replika hasil produksinya digemari dan tanpa dibanjiri pesanan.

Saat pesanan pesawat dari Istana Negara Republik Indonesia datang, ia sempat terhenyak sebentar untuk kemudian menyanggupinya. Pihak yang memesan adalah pilotnya sendiri yang berasal dari Leuwi Gajah. Jumlah order sebanyak 20 pesawat dengan panjang badang 30 cm untuk jenis Boeing 737-800 Business Jet. Alhamdulillah, rezeki tersebut dapat diselesaikan dalam kurun waktu selama 2 minggu.

Alamat Facebook: https://www.facebook.com/tiara.flightminiatur




Pak Deden Sopian, 47, lebih memprioritaskan bahan fiber glass atau serat kaca sebagai bahan utama. Setelah fiber diolah melalui racikan dari resin dan katalis, bahan tersebut mampu membuat kreasinya lebih lentur, tahan banting, dan anti pecah. Untuk satu minggunya Tiara Flight Miniatur (https://www.facebook.com/tiara.flightminiatur) mampu memproduksi puluhan miniatur dengan omset Rp. 7 juta sampai dengan Rp. 10 juta/minggu. Pasar ekspor pun segera digerusnya. Sebut saja Negara seprti Singapura, Bangladesh, dan India telah menjadi konsumen tetapnya. Selain Bandung dan DKI Jakarta didaulat sebagai lahan untuk pasar lokal.Pak Deden Sopian, 47, lebih memprioritaskan bahan fiber glass atau serat kaca sebagai bahan utama. Setelah fiber diolah melalui racikan dari resin dan katalis, bahan tersebut mampu membuat kreasinya lebih lentur, tahan banting, dan anti pecah. Untuk satu minggunya Tiara Flight Miniatur (https://www.facebook.com/tiara.flightminiatur) mampu memproduksi puluhan miniatur dengan omset Rp. 7 juta sampai dengan Rp. 10 juta/minggu. Pasar ekspor pun segera digerusnya. Sebut saja Negara seprti Singapura, Bangladesh, dan India telah menjadi konsumen tetapnya. Selain Bandung dan DKI Jakarta didaulat sebagai lahan untuk pasar lokal.Pak Deden Sopian, 47, lebih memprioritaskan bahan fiber glass atau serat kaca sebagai bahan utama. Setelah fiber diolah melalui racikan dari resin dan katalis, bahan tersebut mampu membuat kreasinya lebih lentur, tahan banting, dan anti pecah. Untuk satu minggunya Tiara Flight Miniatur (https://www.facebook.com/tiara.flightminiatur) mampu memproduksi puluhan miniatur dengan omset Rp. 7 juta sampai dengan Rp. 10 juta/minggu. Pasar ekspor pun segera digerusnya. Sebut saja Negara seprti Singapura, Bangladesh, dan India telah menjadi konsumen tetapnya. Selain Bandung dan DKI Jakarta didaulat sebagai lahan untuk pasar lokal.

Pak Deden Sopian, 47, lebih memprioritaskan bahan fiber glass atau serat kaca sebagai bahan utama. Setelah fiber diolah melalui racikan dari resin dan katalis, bahan tersebut mampu membuat kreasinya lebih lentur, tahan banting, dan anti pecah. Untuk satu minggunya Tiara Flight Miniatur (https://www.facebook.com/tiara.flightminiatur) mampu memproduksi puluhan miniatur dengan omset Rp. 7 juta sampai dengan Rp. 10 juta/minggu. Pasar ekspor pun segera digerusnya. Sebut saja Negara seprti Singapura, Bangladesh, dan India telah menjadi konsumen tetapnya. Selain Bandung dan DKI Jakarta didaulat sebagai lahan untuk pasar lokal.


No comments:

Post a Comment

Waktu begitu cepat berlalu mengiring langkah dalam cerita. Terbayang selalu tatapanmu dalam lingkaran pemikiran positif ku. Para pembaca blog Warga Desa (https://warga-desa-worlds.blogspot.com) adalah teman yang terindah. Saya ucapkan banyak-banyak terima kasih kepada teman-teman yang telah memberikan komentar.

Label

Agama Air Minum Alat Musik Alumunium Angklung Artis Asmara Automotif Bahan Bakar Bali Bambu Bandung Bank Bank Sampah Barang Bekas Batam Batik Becak Beras Besakih Biola Blogspot Boneka Buah-buahan Budaya dan Tradisi Buka Lapak Buku Bunga Burger Burung Cafe Charlie Tjendapati CNBC Cobek Dandung Santoso Daur Ulang Desa Desain Dodol E-mail Eceng Gondok Edie Juandie Ekonomi dan Perdagangan Es Krim Facebook Flipboard Flora dan Fauna Fruit Carving Furnitur Gadget Gamelan Garam Gerai Gerobak Gitar Google Plus Gula Hari Raya Harian Merdeka Haryadi Chou Hewan Hiburan dan Wisata Hidayah Anka Hidroponik Hijab Hotel http://www.duahari.com Hukum dan Politik Indra Karyanto Instagram Internet Internet Marketing ITB Jagung Jajanan Jamu Jamur Tiram Jangkrik Jawa Barat Jawa Tengah Jawa Timur Jepang Kain dan Pakaian Kaleng Kalimantan Kamera Kapal Laut Karaoke Kartun Kecantikan Kecap Keju Kelautan Kelinci Kemasyarakatan Kendaraan Kerajinan Kereta Kertas Kiat dan Tip Kisah Hidup Koki Komputer dan Teknologi Kopi Koran Kuda Pustaka Kuliner Kumpulan Kurir LA Time Laptop Si Unyil Lidah Buaya Linkedin Liputan 6 Logam Lukisan Kayu Madu Mahasiswa Mainan Anak-Anak Makanan dan Minuman Malang Martabak Masyarakat dan Persoalannya Matras Melukis & Menggambar Metro TV Mineral Miniatur Minyak Atsiri Mitra Mobil Motor Musik Nana Mulyana Narapidana Net TV Ngatmin Biola Bambu Obat dan Kesehatan Olah Raga Ondel-Ondel Online Organik Organisasi Sosial Pameran Panama Papers Pantang Menyerah Papan Selancar Paper Quilling Pariwisata Peluang Usaha Pemulung Pencucian Pendidikan Penelitian Penemuan Penyanyi Penyiar Peralatan Perhiasan Perikanan Permainan Perpustakaan Pertanian dan Perkebunan Perumahan Peternakan Pinterest Plastik Proses Produksi Psikologi dan Mental Putu Gede Asnawa Dikta Puyuh Radio Rancangan Rendang Resep dan Masakan Restoran Robot Roti Salak Sambal Sampah Sandal Sapi Sayur Mayur Sejarah dan Peradaban Sekolah Semarang Seni Seni Pahat Sepatu Sepeda Sindo News Slamet Triamanto Spa Strikingly Suprapto Surabaya Surat Kabar Tahun Baru Tas Tattoo Techno Park Teh Tekhnologi Televisi Telur Terrarium Tukang Cukur Tumang Twitter Venta Agustri Vespa Wanita dan Keindahan Wawancara Wayang Website Wetz Shinoda What's Up Wine Wordpress Yoga Yogyakarta You Tube