Manisnya rasa buah masih terasa begitu lekat di tiap pandangan. Panorama harum dibiarkan terurai, serta sengaja disajikan dengan sangat elok untuk menggugah selera. Di tangan pria yang sering dipanggil Pak Simbon, benda-benda ini dimanfaatkan sebagai kesatuan, sejiwa, senyawa, tuk menjadi karya seni.
Tengok saja pada galeri foto yang telah beliau upload. Semerbak kemeriahan dan kenyamanan menjadi aksentuasi yang pas guna mendeskripsikan tiap karyanya. Sedari awal, ia memulainya dengan mempelajari dasar mengukir buah menjadi sekuntum bunga. Lalu kemudian mulai serius belajar untuk kategori thailand art dan basic karakter.
Karya-karya itu terpajang diantara wajan dapur hingga tatanan meja kompetisi taraf internasional. Pokoknya sedari tahun 2013 ia terus berinovasi dan berkreasi tanpa henti, serta lingkungan kerja pun sangat mengapresiasikan kreativitas warga desa dari Kebumen ini. Sering meraih Juara 1 dan pernah juga menggondol silver medal pada ajang Internasional Food & Hotel Indonesia 2017, karena mampu menggapai nilai di atas 80.
Laki-laki kelahiran 26 Juli 1988 bukanlah sosok yang berasal dari keluarga mampu. "Jadi ketika punya target dan amanah. Ya harus dikerjakan dengan bener2 ...," terangnya pada suatu sesi wawancara dengan saya, Clenoro Suharto di What's up (6/11/2017), "Masalah sallary nomer sekian. Saya rasa kalo skill sudah mumpuni, soal recehan akan mengikuti kita pak. Ga harus susah payah mencari."
Bermodalkan kemauan yang tinggi, ia berkreasi dan menciptakan berbagai jenis kharakter seni ukir buah. Sebenarnya buah dan sayur itu sudah memiliki keindahan tersendiri. Namun ketika daya seni Pak Simbon aktif mengukir dan memberikan perlakukan dengan cara yang berbeda, maka akan terlihat jauh lebih menawan. Bahkan terkadang nampak seperti bukan buah dan sayur yang kita ketahui sebelumnya, karena memang wujudnya telah menjadi suatu nilai seni yang sangat zealous dan menakjubkan.
Warga Desa dari Jawa Tengah.
Awalnya ia rajin mengamati kegiatan chef Joko Periggonadani saat ia masih bekerja pada Hotel Bintang Sintuk di Bontang, Kalimantan Timur, tahun 2013. Pada setiap tempo, biasanya chef Joko senantiasa menyediakan hidangan fruit carving seandainya ada kegiatan wedding atau catering outside.
Sejak itu, ia mulai tertarik untuk mencoba mendalami kegiatan seni mengukir buah. Rajin latihan dan beberapa % dari gaji biasanya disisihkan guna membeli buah sendiri untuk latihan setelah pulang kerja, di kos-kosan. Dan karena sering masuk shift malam (ada waktu luang), ia memakai semangka untuk belajar carving dulu. Baru paginya dibuat fresh juz untuk breakfast.
Usut punya usut, ternyata Chef Joko telah mengetahui kebiasaan rutin Kang Simbon di tempat tinggalnya. Nah! Semenjak itu, ia sering diajak demo kegiatan fruit carving untuk cooking class hotel, maupun acara di luar hotel. Waktu itu keahliannya masih sekitar pengetahuan dasar tentang mengukir buah menjadi bunga mawar.
Bulan April 2014, anak desa yang memiliki nama lengkap, Pak Sutarno menyelesaikan masa kontrak di Hotel Bintang Sintuk. Terus pada bulan Mei di tahun yang sama, ia pindah ke salah satu restoran yang berada di seberang pulau, yakni restoran Godong Salam Seafood yang terletak di kota Semarang. Ia diterima, karena kebetulan job disana sedang mencari CDP Indonesian Food yang sudah ahli dalam membuat garnish dan nasi hias tumpeng.
Hari demi hari kegiatan disana sangat mendukung perjalanan karirnya. Bagi owner dan chef resto selalu memberikan respon yang positif, bahkan rajin mendorong dirinya untuk mengkonsentrasikan keahlian pada bidang seni mengukir buah. Segera ia menjawab dukungan yang ada dengan mendaftarkan diri pada kejuaran di SOlo, tahun 2015 awal. "Hasilnya belom juara, karena waktu itu belom tau trik berkompetisi," tuturnya secara gamblang setelah mengikuti ajang kompetisi fruit carving pertamanya.
Selalu Menghargai Kesempatan.
Terhentaklah dirinya untuk semakin bersemangat dalam mengolah kemampuan pada bidang fruit & vegetable carving. Setelah bertanya ke berbagai teman yang pernah ikut lomba, ia disarankan untuk bergabung dengan IFC (Indonesian Fruit Carving) yang terletak di jalan Tebet Raya.
Maka di tahun 2015, ia sangat percaya diri untuk mendaftarkan namanya menjai anggota komunitas IFC. Sekaligus pada kesempatan itu, ia diberi kesempatan untuk dapat berbicara tentang banyak hal dengan Pak Rabbani Art dan Chet Wetz Shinoda. "Disitu ada titik cerah dan banyak merndapatkan ilmu caring, karna sering sharing dan tukar pikiran dan sifatnya GRATIS. Dari mula, cuma bisa belajar basic carving bunga. Lalu mulai brlajar thailand style dan basic karakter. Yang terpenting bisa saling kenal carver se Indonesia," urainya.
Lagi-lagi bicara tentang kejuaraan, memang segalanya bagi fruit crafter dalam menerapkan ilmu yang telah diraih. Tanpa basa basi pula pada bulan Februari 2016, Alhamdulillah Pak Sutarno berhasil meraih posisi utama untuk pertama kalinya pada kesempatan kompetisi ke 2 di kota Semarang. Kemudian disepanjang tahun 2017 ikut kompetisi di Yogyakarta sebanyak 2 kali dan Jakarta 1 kali. Surprise-nya, ia mampu menyandang posisi juara di semua ajang.
"Saya sangat bangga karna dievent trsbt bisa secara langsung berkompetisi dengan peserta dan negara lain, spt Malaysia, Korea, Vietnam dan masih banyak," jelas Pak Sutarno saat mengikuti Event Internasional Food & Hotel Indonesia 2017 di Kemayoran, Jakarta, "Dan bisa banyak belajar dri mereka semua ttg tips dan trik."
Aneka perwujudan karya si warga desa memang cenderung menciptakan nilai tema yang selalu utuh. Jadi enggak bingung bila ia sempat memperoleh kepercayaan untuk mengkreasikan seni ukir buah sepanjang 7 meter dengan konsep dunia bawah laut. Tak hanya itu, ia juga pernah mendapatkan kesempatan melukis secara langsung wajah Presiden Joko Widodo ke bentuk fruit carving, saat beliau mengisi waktu makan siangnya di restoran tempat ia bekerja saat ini.
Hasil pencapaian tersebut bisa kita amati pada hubungan antara styling dan description, berupa lantunan ukiran yang senantiasa membuat para pemirsa enggan tuk sekedar mengkonsumsinya. Penyatuan 2 materi utama itu melahirkan ekspresi seni atas nama identitas.
Goresan demi goresan bereksploitasi secara fleksibel. Dengan menggunakan peralatan memadai, ia melukis apa saja yang terbaik diantara kedua tangannya. Jari jemarinya menjadi kuas, serta tanpa ragu-ragu pula Simbon melantunkan idenya ke kanan dan ke kiri, ke atas dan ke bawah. Secara sederhana, tiap hasil kinerja meletakkan point pentingnya pada cara beliau memperlakukan subject matter, menangkap bentuk, hingga mengolah bahan seadanya menjadi yang terbaik.
Facebook: https://www.facebook.com/devitrizky.pratama
You Tube: https://www.youtube.com/user/MrSimbon
WA: +62-822-4200-3154
Semerbak Fruit & Vegetable Carving Diantara Goresan
Tangan Pak Simbon |
"Yang paling berkesan bisa melukis wajah bapak presiden Joko Widodo dan disaksikan langsung oleh beliau, karna kebtulan makan siang diresto kami."
Semerbak Fruit & Vegetable Carving Diantara Goresan Tangan Pak
Simbon |
Mengucapkan "SELAMAT BAHAGIA" kepada Kahiyang Putri & Bobby Nasution, Putri dari Yth Bp/Ibu Joko Widodo...
Semerbak Fruit & Vegetable Carving Diantara Goresan Tangan Pak
Simbon |
"Saya sering dapet orderan lukis wajah atau untuk ucapan happy birthday...dan dijual seharga 200rb, per 2 biji semangka ful carving. Untuk rangkaian sendri tergantung ukuran brpa meter dan tingkat kesulitan..dan harga menyesuaikan mulai dari 2 sampai 5 jt," ujar Pak Simbon di What's Up (6/11/2017). +62-822-4200-3154
Semerbak Fruit & Vegetable Carving Diantara Goresan Tangan Pak
Simbon |
Ini di pulau Bali kemaren. Fruit carving kompetisi Open Pecatu.. dapet juara 3.
Semerbak Fruit & Vegetable Carving Diantara Goresan Tangan Pak
Simbon |
Kalau di luar pekerjaan, ia memiliki kerja sama dengan beberapa usaha katering yang terletak di kota Semarang. Biasanya mereka menyediakan bahan carving dan Pak Sutarno akan mengerjakannya di luar jam kerja.
Semerbak Fruit & Vegetable Carving Diantara Goresan Tangan Pak
Simbon |
Bagi anda yang sangat berminat mengikuti car free day yang bertempat pada taman di Jl. Pahlawan Semarang, Pak Sutarno, 29, biasa memberikan pelatihan dan pengajaran untuk handai tolan yang ingin mengetahui sedikit banyak tentang Fruit Carving. Pastinya fasilitas pendidikan tersebut tidak dipungut biaya atau GRATIS.
Semerbak Fruit & Vegetable Carving Diantara Goresan Tangan Pak
Simbon |
Kenapa GRATIS ?? Pak Sutarno . . . . . . . "Karna berbagi ga harus ditukar dengan uang . . . . . Mengingat dahulu saya belajar, juga gratis.
Semerbak Fruit & Vegetable Carving Diantara Goresan Tangan Pak
Simbon |
Ini karya ku, waktu ikut TV Champion di MNC TV pada bulan Februari 2017.
keren pak simbon
ReplyDeleteKinerjanya hingga saat ini juga telah menghasilkan begitu banyak orang sukses di bidangnya.
Delete