Buku adalah jendela dunia. Namun sayangnya masih banyak masyarakat Indonesia yang belum mendapatkan fasilitas layak untuk membaca. Hal itulah yang membuat Pak Ridwan Sururi, seorang petani dari desa Serang, Kecamatan Karangreja, Purbalingga, Jawa Tengah bersedia mendirikan Kuda Pustaka bagi warga di pelosok-pelosok desa.
Tanpa banyak bicara. Sang Kuda yang sangat cantik, bernama Luna, punggungnya terbebani oleh 2 keranjang kotak kayu berisi ratusan buku. Sebagian besar terdiri dari buku-buku ilmu pengetahuan, serta ragam buku cerita untuk anak-anak: komik dan dongeng. "Saya. . Saya. . Saya. . Saya," teriak semua siswa dengan antusias sambil mengacungkan tangan.
Para guru sempat heran akan kehadiran kuda sebagai wahana perpustakaan keliling. Nyatanya hewan berkaki empat ini memang justu menjadi daya tarik tersendiri bagi anak-anak. Ibu Aminah, seorang Guru SDN 05 Karangreja memberikan keterangan kepada Lentera Indonesia, "Terus dari situ melihat sesuatu yang unik. Awalnya tetap anak mendekat pada buku. Suka gituh pada buku, walaupun yang lebih menarik adalah kudanya. Ketika awal masuk kesini. Belum langsung ke buku."
Ridwan Sururi Berhasil Meningkatkan Minat Baca Masyarakat, Karena Literasi GRATIS |
Tumpukan buku menjadi bagian rumahku sejak setahun lalu. Tapi semua pustaka ini bukan milik ku. Aku hanya perantara antara mereka yang perduli dengan budaya baca dengan masyarakat yang haus dengan bacaan.
Desa Serang tempat tinggal Pak Ridwan Sururi sejak dulu sudah dikenal sebagai kampung pemelihara kuda. Orang-orang kota yang hobi dengan kuda sering mempercayakan warga kampungnya untuk merawat mereka. Termasuk si cantik Luna yang sudah diurusnya sejak tahun 2000.
Kecintaan kepada kuda tumbuh dari kakek neneknya, yang juga hobi memelihara hewan ini. Potensi peternakan kuda kembali tumbuh sejak Pemerintah Kabupaten setempat membuka lahan agrowisata lembah asri pada tahun 2013 lalu. Kuda-kuda yang terpelihara oleh warga setempat sering disewa para wisatawan yang ingin menikmati suasana sejuk pada dataran khas pegunungan Slamet. Gunung tertinggi di Jawa Tengah.
Inilah lahan rezeki bagi warga desa sekitar. Tiap akhir pekan mereka menyewakan kuda. Tiap hari pekan pula, kuda pustaka milik Pak Ridwan menjadwalkan waktunya disini. Pikir-pikir enggak salah juga, sambil nungguin kuda jalan, mereka bisa membaca buku secara gratis gituh. Namun sayangnya hanya dia sendiri. Pemilik kuda lain sepertinya tak tertarik. Baik soal membaca ataupun menjalankan kegiatan Kuda Pustaka.
Enggak sedikit dari mereka pernah menanyakan, "Nanti penghasilan dari kuda pustaka itu dari mana ??." Nah itu, kalau mereka udah bertanya seperti itu, ia sudah enggak bisa berkata apa-apa untuk menjawab. Sumbu perekonomian desa bagi kebanyakan warga yang sudah banting tulang sejak remaja. Rata-rata setelah tamat sekolah tingkat SMP, mereka lebih memilih mencari penghasilan untuk kebutuhan primer, dibandingkan melanjutkan pendidikan.
Ridwan Sururi Berhasil Meningkatkan Minat Baca Masyarakat, Karena Literasi GRATIS |
Namaku Ridwan Sururi, pengurus kuda di Desa Karang Reja, Purbalingga. Kalau ini teman setiaku, Luna si Kuda bonsai. Kuda dengan perawakan kecil, tapi punya peran besar. Sejak 2015 Luna jadi wahanaku untuk berbagi lewat kuda pustaka. 3 kali seminggu kami berkeliling membawa buku. Tiap keliling setidaknya Luna membawa Beban hingga 100 buku.
Luna, si Kuda Cantik bergerak Positif untuk Literasi di Desa-Desa.
Rajutan makna ketukan dari tapak si kaki kuda pun memiliki keseluruhan arti pada tiap ritme perjalanan. Khasanah elok nan indah dengan warna putihnya. Sejak bulan Januari 2015, Luna biasa membalutkan dirinya dengan dudukan kuda berwarna merah guna meminjamkan buku-buku secara GRATIS kepada masyarakat dan anak-anak sekolah.
Cuaca cerah siap berlayar membawa tugas kemanusiaan menuju berbagai desa pada setiap hari Selasa, Rabu, dan Kamis. Di luar waktu tersebut, terutama di akhir pekan, yakni Sabtu dan Minggu, Luna biasa memandu para wisatawan untuk sekedar berkeliling menikmati suasana sejuk di antara perkebunan buah strawberry dan sayuran. Rp. 15 ribu untuk sekali naik dan Rp 150 ribu, kalau ada wisatawan yang mau foto-foto sama Luna. Jenisnya adalah jenis Kuda Bonsai betina. Umurnya saat ini kira-kira 7 tahun.
Satu minggu lagi datang ke tempat itu lagi. Mereka mengembalikan, terus baru boleh pinjam lagi. Ide literasi sebenarnya berawal dari pertemuan pria lulusan SMP dengan Pak Nirwan Arsuka, sesama pecinta kuda. Jelasnya pada suatu sesi wawancara di acara Mata Najwa, "Beliau ngomong ke saya, Pak Ridwan bagaimana kalau kita ciptakan perpustakaan keliling, tapi pakai kuda gituh. Kebetulan di tempat saya ada kuda, meskipun bukan kuda sendiri gitu yah. Ini punya orang, dititipin ke saya. Langsung saja saya, oh itu ide bagus Pak. Saya langsung setuju gituh."
Ide yang sangat baik. Lagian juga dia banyak nganggurnya saat itu. Daripada melamun saja, lebih baik diisi dengan kegiatan yang sangat baik. Agak ada rasa malu pada awalnya. Yah mungkin karena dilihat orang, kegiatan tersebut aneh, sebut mereka. Mereka terlihat bengong gituh. Lantas kemudian ada anak kecil yang memberanikan diri untuk mengajukan pertanyaan kepada Pak Ridwan, "Apa anu buku dodol Pak ??," arti Bahasa Indonesia nya, "Apa buku itu dijual Pak ??," begitu ucapnya. Terus langsung ia menjawab, enggak, ini buku-buku perpustakaan. Kalian boleh pinjam gratis kok.
Dari kejadian itu, anak-anak langsung pada mulai mendekat. Terus ada yang baru datang berangkat ngaji, langsung ikut lagi ke situ guna memilih-milih buku yang hendak di baca. Lumayanlah, dalam memotivasi kita untuk belajar lebih giat. Semua pihak sekolah menilai kuda pustaka milik Pak Ridwan telah menjadi pelengkap fasilitas bagi perpustakaan sekolah.
Kendala saat hujan turun biasanya ia langsung meneduh di tempat warga. Buku pun takut kehujanan, biasanya ia titipkan. Terus ia pulang bareng si Luna. Pulang berduaan aja, biasanya baru nanti diambil pada keesokan harinya. Nunggu cuaca sudah reda dan enggak hujan lagi.
Menariknya lagi. Baru kali ini, ada perpustakaan menggunakan kuda. Yang kedua, semua koleksi 600 buku yang dipinjam tidak dipungut bayaran sama sekali. Jika ada buku yang sangat diminati oleh siswa, ia akan segera mengunggahnya ke akun media sosial dan mencari dermawan yang mau mencarinya. Hingga saat ini, enggak ada satu pun buku yang pernah dibeli, semua hasil sumbangan.
Pernah suatu waktu saya mengajukan pertanyaan kepada Pak Ridwan Sururi melalui Facebook chatting (14/02/2017), tanya saya: Kira-kira Biaya Per Bulan atau Per Minggu dari Anda mengurusi Luna, si Kuda yang sangat cantik dan aktivitas Kuda Pustaka. Berapa ?? Jawabnya: "Untuk pakan si seminggu cukup 100rb udah termasuk dedak beli bensi buat ambil rumput. Itu di luar jamu." Wow . . Murah sekali dan sangat terjangkau. Perlu kiranya pola pengurusan kuda tersebut diikuti oleh banyak orang kampung di berbagai Kecamatan di Indonesia.
Lantas ia menambahkan, "Cuma q lg punya kegiatan yang akan berjalan lg yang sempat tertunda," yakni PELATIHAN KOMPUTER gratis, "Alhamdulilah sekarang uah ada 4 unit jd ga harus rebutan kya dulu lg.". . . . . .Nah bagi teman-teman pembaca Warga Desa (World's) yang berniat membantu atau setidaknya memiliki komputer yang sudah menganggur, coba-coba deh kirimkan secara GRATIS kepada Pak Ridwan. Pastinya peralatan komputer yang diberikan akan ia pergunakan dengan sebaik-baiknya untuk kemajuan pendidikan, salah satunya di desanya.
Donasikanlah BUKU-BUKU Anda pada alamat berikut:
Facebook: https://www.facebook.com/kudapustaka/
Blogspot: http://kudapustaka.blogspot.co.id/
Email: ridwansururi7@gmail.com
No Hp: 085-291-315-919
Sumber penulisan:
http://news.liputan6.com/read/2390486/ridwan-sururi-penggagas-perpustakaan-keliling-dengan-kuda
http://www.bbc.com/indonesia/majalah/2015/05/150506_trensosial_perpustakaan_kuda
http://jateng.tribunnews.com/2016/08/12/ridwan-sururi-kuda-pustaka-gunung-slamet-ajak-anak-anak-membaca-bersama
https://plus.google.com/106890280394466975212/posts/P8QVpjfGWeE
http://www.kompasiana.com/wardhanahendra/bertemu-luna-kuda-pustaka-dari-lereng-gunung-slamet-yang-mendunia_5584c89ce122bd5717b48223
http://www.purbalingganews.net/galeri-foto/2713-bupati-tasdi-beri-tambahan-kuda-untuk-ridwan-sururi.html
http://nasional.kompas.com/read/2015/05/29/22541091/sururi.edarkan.perpustakaan.keliling.menggunakan.kuda
http://beritajateng.net/usaid-prioritas-bantu-buku-dan-laptop-untuk-ridwan-sururi/
http://satelitnews.co/berita-ridwan-sururi-dapat-kuda-baru.html
http://says.com/id/news/sederhana-namun-mampu-menjadi-penyebar-virus-literasi-dua-bapak-ini-patut-diacungi-jempol
http://mediaindonesia.com/news/read/60700/kuda-pustaka-membuka-jendela-dunia/2016-08-10
http://www.krjogja.com/read/302193/usaid-prioritas-bantu-buku-dan-laptop-untuk-ridwan-sururi.kr
http://nasional.news.viva.co.id/news/read/632262-sururi-dan-perpustakaan-keliling-berkuda-asal-purbalingga
http://news.detik.com/berita/2924979/ridwan-penyebar-ilmu-kuda-pustaka-di-pelosok-purbalingga-yang-mendunia
http://news.detik.com/berita/2925116/keluarga-dukung-kuda-pustaka-ridwan-meski-tak-hasilkan-uang-mengapa
https://www.maioloo.com/travelogue-id/kuda-pustaka-cerita-tentang-perpustakaan-kuda-di-lereng-gunung-slamet/
https://pilkada.tempo.co/read/beritafoto/29430/ridwan-sururi-gunakan-kuda-untuk-tumbuhkan-niat-membaca
https://m.tempo.co/read/video/2016/06/03/4559/kuda-pustaka-keliling-ini-tumbuhkan-minat-baca-anak-di-desa
http://www.worldbulletin.net/headlines/174964/horseback-library-serves-indonesias-remote-readers
http://www.bbc.com/news/world-asia-32612216
http://www.bralink.id/2017/04/16/sisi-lain-kuda-pustaka-ridwan-sururi/
No comments:
Post a Comment
Waktu begitu cepat berlalu mengiring langkah dalam cerita. Terbayang selalu tatapanmu dalam lingkaran pemikiran positif ku. Para pembaca blog Warga Desa (https://warga-desa-worlds.blogspot.com) adalah teman yang terindah. Saya ucapkan banyak-banyak terima kasih kepada teman-teman yang telah memberikan komentar.