Argumentasi kegiatan yang sangat mendeso di daerah Kabupaten Lebak, Banten. Punya cara unik guna memberikan edukasi bagi masyarakat di Indonesia. Bisa diikuti oleh beragam pengalaman kerja dari berbagai lulusan pendidikan. Perpustakaan tersebut bernama Kuda Pustaka 2, Rangkas Bitung.
Semuanya GRATIS. Padahal si anak kampung, bernama Pak Asep Mayadi hanyalah seorang warga desa yang pernah mengenyam pendidikan tertinggi untuk tingkat strata kelas 2 SMP (Sekolah Menengah Pertama). Maklum orang tuanya juga seorang kusir dari sebuah gerobak delman. Jadi profesi ini sudah pasti terwarisi sejak kecil.
Logat agak betawinya itu loh, seakan telah menghapus rapor merah akan kota yang berjuluk tanah Jawara. Konon menurut laporan, daerah Rangkasbitung memiliki jumlah warga buta huruf yang salah satu tertinggi di pulau Jawa. Bersama si Kuda, Aldo, 16 tahun sudah ia menjalani profesi sebagai kusir delman dan sejak 11 bulan ada profesi lain yang ia emban.
Kuda jantan asal Sumbawa, Aldo milik pria berusia 27 tahun ini pada malam hari biasanya digunakan sebagai alat transportsi untuk mencari nafkah. Penarik delman di seputar Alun-Alun, Rangkasbitung. Sempat beliau memberitahu kepada saya, Clenoro Suharto di facebook account perihal biaya sewa kereta roda dua yang ditarik oleh kuda, "5 Roby satu orang pa. Ribu." Kapasitas bangku delman, berapa orang ??, "Paling 3 orang, Sekli jaln. Klo anak ank 7 orang. Tapi byr nya 2 ribu."
Jika siang hingga menjelang matahari terbenam, Kang Asep mengakomodir si punggung kuda dengan ragam buku-buku kesayangannya. Biasanya ia berjalan kaki menuju tempat anak-anak kampung di sekitar kampung Cibungur, dan desa Dukuh jadi tujuannya. Jarak tak jauh, hanya sekitar 2 - 6 kilometer dari pusat kota Rangkasbitung. Segenap dalil aksara menarik perhatian banyak anak-anak dan orang dewasa untuk turut mengkonsumsinya. Seketika juga kelelahan itu hilang saat canda tawa dan senyum hangat mengiringi kedatangannya. Mereka biasanya mengambil buku pelajaran maupun buku cerita terfavorit untuk di baca.
Sayang sekali !! Si warga Desa Cibadak dan Kuda Pustakanya tidak datang setiap hari. Hanya 3 kali dalam seminggu. Tapi tetap, para orang tua sangat mendukung kegiatan kuda pustaka yang dikelola oleh Kang Asep. Diharapkan dengan membaca buku, wawasan anak-anak mereka semakin bertambah dan berkembang. "Jadi terus-terus aja kesini," Seraya seorang Ibu Guru yang kebetulan sedang berada disitu, Siti Aisyah, menjelaskan, "Walaupun waktu pembelajaran udah abis, kan anak-anak pasti ada disini terus tiap sore."
Pria kelahiran 16 April 1988 pun mempertegas dirinya tidak mencari uang dari perpustakaan keliling, karena dia mencari kepuasan batin dari hobi. Terutama pada desa-desa di Kecamatannya. Biar masyarakat desa enggak terlalu ketinggalan soal berita. Intinya penduduk perkampungan di daerahnya bisa berkembang maju seperti mereka yang ada di perkotaan. Kang Asep pun berharap ada bantuan buku lagi dari berbagai pihak.
Jumlah buku sebanyak 200 buah lebih milik Pak Asep ini merupakan bantuan dari Pak Ridwan Sururi yang merupakan pengelola Kuda Pustaka Gunung Slamet, berdomisili di daerah Purbalingga, Jawa Tengah. Ada juga buku-buku yang dibelinya sendiri. Untuk pertambahan koleksi buku miliknya, Asep pun berharap ada bantuan buku dari berbagai pihak. Tuturnya kepada Harian Tempo (03/06/2016), tentang animo masyarakat setempat akan minat baca hingga saat ini, "Ya sukanya saya senang ketika mereka ngejar saya, istilahnya pengen kampungnya di datangin. Kerumah. Anak-anak kecil ada yang datang kerumah. Ayo bawa bukunya kesini, katanya. Ke kampung saya. Disitu senengnya saya."
Meski sederhana, ia sangat bahagia bisa berbuat sesuatu untuk mereka. Setelah melakukan rutinitas peminjaman buku, tidak terlupa bagi Pak Asep Mayadi, 27, untuk selalu rajin merapikan kembali buku-buku yang telah berserakan. Ragam cerita dongeng dari berbagai buku yang telah dibaca, ia hafal sampai sekarang. Hal yang membuatnya semakin bersemangat untuk sekedar bercerita kepada anak-anak.
https://m.tempo.co/read/video/2016/06/03/4559/kuda-pustaka-keliling-ini-tumbuhkan-minat-baca-anak-di-desa
http://www.kibarmedia.com/2016/08/diserbu-anak-anak-kuda-pustaka.html
http://majalahtop.blogspot.co.id/2016/08/aldo-si-kuda-pustaka-keliling-asal.html
http://www.kabar-banten.com/site/index/lebak/berkat-inovasinya-merancang-kuda-pustaka-kusir-delman-curi-perhatian-274.html
http://bantenday.com/3126-2/
http://bantenday.com/kusir-bikin-kuda-pustaka-di-lebak-isbek-patut-diapresiasi/
http://jurnaltangerang.co/berita-asep-ubah-kuda-wisata-jadi-perpustakaan-keliling.html
Keren.... 👍👍👍
ReplyDeleteApakah akan anda selenggarakan juga Kuda Pustaka ini di Sulawesi ?? Pak Setiawan.
DeletePastinya hal yang sangat berguna bagi masa depan dan kesehatan masyarakat