Saturday, May 14, 2016

Kue Tiwul dari Ibu Lilik Sri Rahayu: Enak, praktis, sederhana, dan sangat laku

Jajanan yang sering dijadikan makanan pengganti nasi, memang sudah berjaya sejak awal Kemerdekaan. Jadi bukan tidak mungkin bila si empunya, Ibu Lilik Sri Rahayu merasakan khasiat selera dari konsumen dengan menggambarkan. "Saat ini kami baru bisa membuat sekita 100 kilogram tiwul instan per minggu dan produksi itu jauh di bawah permintaan pasar yang mencapai tiga hingga empat kali lipat."
Kue Tiwul dari Ibu Lilik Sri Rahuyu: Enak, praktis, sederhana, dan sangat laku
Demi mengoptimalkan potensi pangan dengan bahan baku lokal, bukan tidak mungkin bila usulan agar pangan tradisional perlu diwadahi adalah tindakan tepat. Ya, karena salahs atu pengusaha asal Jawa Tengah telah mengantarkan pembuktian tersebut ke hadapan kita.

Potensi makanan berbahan dasar Tiwul ternyata memiliki catatan yang sangat menjanjikan saat ini. Seorang produsen dari Wonosobo menyatakan dirinya merasa kewalahan, karena tingginya tingkat permintaan akan makanan yang terbuat dari singkong tersebut.

Jajanan yang sering dijadikan makanan pengganti nasi, memang sudah berjaya sejak awal Kemerdekaan. Jadi bukan tidak mungkin bila si empunya, Ibu Lilik Sri Rahayu merasakan khasiat selera dari konsumen dengan menggambarkan. "Saat ini kami baru bisa membuat sekita 100 kilogram tiwul instan per minggu dan produksi itu jauh di bawah permintaan pasar yang mencapai tiga hingga empat kali lipat."

Banyak memang usah sejenis di Dusun Kawista, Desa Adiwarno masih menggunakan pola tradisional untuk proses kerjanya. "Kami sangat mengandalkan sinar matahari untuk pengeringan tepungnya, sehingga sangat tergantung kondisi cuaca," terang Sri Rahayu. Hal itu sangat ia rasakan, terlebih ketika musim hujan tiba, dia menambahkan, "Agar produksi bisa konstan dalam jumlah sesuai target, kami sangat membuatuhkan alat pengering."

Beruntung makanan yang sempat bersaing pada tahun 1990-an dengan makanan modern, masih terus disukai. "Harga jual yang kini sangat terjangkau, yaitu tak lebih dari Rp. 18.000,- per kemasan 400 gram," kata Ilham Arda, salah satu distributor lainnya yang turut memasarkan Tiwul Instan, "Konsumen menilai tiwul instan yang terbuat dari tepung mokaf dan ubi ungu, dinilai jauh lebih sehat ketimbang nasi atau roti gandum."

Tidak hanya memiliki keunggulan, Tiwul juga mampu membentuk mekanisme usaha yang saling membutuhkan guna terciptanya peluang kerja. "Mulai dari bahan baku berupa singkong, kemudian pengolahan menjadi tepung mocaf dikerjakan oleh pihak lain. Ini demi terciptanya peluang kerja sama yang saling menguntungkan," Jelas Bu Sri Rahayu.

Sebut saja Taiwan, Suriname, Australia, dan Hong Kong, usaha yang dimulai sejak 8 tahun yang kini telah menembus pasar dunia. Kenyataan tersebut tidak lepas pada kinerja aktif dari koleganya yang dulunya seorang buruh dari Tracap Kaliworo, Ibu Maizidah Salas.

Apalagi kawan, mari kita lestarikan makanan khas daerah kita. Sangat enak, praktis, sederhana, dan bisa dikembangkan untuk lebih variatif seiring dengan tuntutan selera dari konsumen.


Jajanan yang sering dijadikan makanan pengganti nasi, memang sudah berjaya sejak awal Kemerdekaan. Jadi bukan tidak mungkin bila si empunya, Ibu Lilik Sri Rahayu merasakan khasiat selera dari konsumen dengan menggambarkan. "Saat ini kami baru bisa membuat sekita 100 kilogram tiwul instan per minggu dan produksi itu jauh di bawah permintaan pasar yang mencapai tiga hingga empat kali lipat."Jajanan yang sering dijadikan makanan pengganti nasi, memang sudah berjaya sejak awal Kemerdekaan. Jadi bukan tidak mungkin bila si empunya, Ibu Lilik Sri Rahayu merasakan khasiat selera dari konsumen dengan menggambarkan. "Saat ini kami baru bisa membuat sekita 100 kilogram tiwul instan per minggu dan produksi itu jauh di bawah permintaan pasar yang mencapai tiga hingga empat kali lipat."Jajanan yang sering dijadikan makanan pengganti nasi, memang sudah berjaya sejak awal Kemerdekaan. Jadi bukan tidak mungkin bila si empunya, Ibu Lilik Sri Rahayu merasakan khasiat selera dari konsumen dengan menggambarkan. "Saat ini kami baru bisa membuat sekita 100 kilogram tiwul instan per minggu dan produksi itu jauh di bawah permintaan pasar yang mencapai tiga hingga empat kali lipat."



No comments:

Post a Comment

Waktu begitu cepat berlalu mengiring langkah dalam cerita. Terbayang selalu tatapanmu dalam lingkaran pemikiran positif ku. Para pembaca blog Warga Desa (https://warga-desa-worlds.blogspot.com) adalah teman yang terindah. Saya ucapkan banyak-banyak terima kasih kepada teman-teman yang telah memberikan komentar.

Label

Agama Air Minum Alat Musik Alumunium Angklung Artis Asmara Automotif Bahan Bakar Bali Bambu Bandung Bank Bank Sampah Barang Bekas Batam Batik Becak Beras Besakih Biola Blogspot Boneka Buah-buahan Budaya dan Tradisi Buka Lapak Buku Bunga Burger Burung Cafe Charlie Tjendapati CNBC Cobek Dandung Santoso Daur Ulang Desa Desain Dodol E-mail Eceng Gondok Edie Juandie Ekonomi dan Perdagangan Es Krim Facebook Flipboard Flora dan Fauna Fruit Carving Furnitur Gadget Gamelan Garam Gerai Gerobak Gitar Google Plus Gula Hari Raya Harian Merdeka Haryadi Chou Hewan Hiburan dan Wisata Hidayah Anka Hidroponik Hijab Hotel http://www.duahari.com Hukum dan Politik Indra Karyanto Instagram Internet Internet Marketing ITB Jagung Jajanan Jamu Jamur Tiram Jangkrik Jawa Barat Jawa Tengah Jawa Timur Jepang Kain dan Pakaian Kaleng Kalimantan Kamera Kapal Laut Karaoke Kartun Kecantikan Kecap Keju Kelautan Kelinci Kemasyarakatan Kendaraan Kerajinan Kereta Kertas Kiat dan Tip Kisah Hidup Koki Komputer dan Teknologi Kopi Koran Kuda Pustaka Kuliner Kumpulan Kurir LA Time Laptop Si Unyil Lidah Buaya Linkedin Liputan 6 Logam Lukisan Kayu Madu Mahasiswa Mainan Anak-Anak Makanan dan Minuman Malang Martabak Masyarakat dan Persoalannya Matras Melukis & Menggambar Metro TV Mineral Miniatur Minyak Atsiri Mitra Mobil Motor Musik Nana Mulyana Narapidana Net TV Ngatmin Biola Bambu Obat dan Kesehatan Olah Raga Ondel-Ondel Online Organik Organisasi Sosial Pameran Panama Papers Pantang Menyerah Papan Selancar Paper Quilling Pariwisata Peluang Usaha Pemulung Pencucian Pendidikan Penelitian Penemuan Penyanyi Penyiar Peralatan Perhiasan Perikanan Permainan Perpustakaan Pertanian dan Perkebunan Perumahan Peternakan Pinterest Plastik Proses Produksi Psikologi dan Mental Putu Gede Asnawa Dikta Puyuh Radio Rancangan Rendang Resep dan Masakan Restoran Robot Roti Salak Sambal Sampah Sandal Sapi Sayur Mayur Sejarah dan Peradaban Sekolah Semarang Seni Seni Pahat Sepatu Sepeda Sindo News Slamet Triamanto Spa Strikingly Suprapto Surabaya Surat Kabar Tahun Baru Tas Tattoo Techno Park Teh Tekhnologi Televisi Telur Terrarium Tukang Cukur Tumang Twitter Venta Agustri Vespa Wanita dan Keindahan Wawancara Wayang Website Wetz Shinoda What's Up Wine Wordpress Yoga Yogyakarta You Tube