Saturday, August 26, 2017

Anton Prasetyawan, Anak Buruh Tani Berprestasi


Kesulitan hidup membuat orang tua Anton harus bekerja siang dan malam. Anton kecil pun menghabiskan waktunya bersama sang nenek. Nasib itulah yang membulatkan tekadnya untuk rajin sekolah, guna meretas kemiskinan yang selama ini membelenggu garis hidup orang-orang tercinta.

Terlahir sebagai anaik dari buruh tani, tak menggoyahkan sedikit pun cita-cita meraih pendidikan tinggi. Berbagai macam upaya dan jalan pun ia tempuh, meski sempat memutuskan bekerja setelah sekolah dan menunda cita-citanya berkuliah. Toh kini akhirnya Anton mampu menuntaskan mimpi dan berhasil menyandang gelar sarjana.

Bahkan, Anton berhasil mencatatkan kenangan manis di kampus tempatnya menuntut ilmu. Bersama sang dosen, ia membuat alat yang mampu menggantikan kekuatan baja. Siapa sangka bambu yang dirasa tidak memiliki kekuatan disulap menjadi salah satu bahan bangunan dengan kekuatan setara baja.

Karya Anton pun mendapat dana berupa hibah dari Kemenristek-Dikti sebesar kisaran Rp. 50 juta. Bersama kedua dosen Teknik Sipil nya, Ir. Ester Priskasari, MT dan Ir. A. Agus Santosa, MT, pria asal kecamatan Dampit, kabupaten Malang ini mengaku latar belakang penelitian bermula dari kesadaran akan kekuatan baja, sebagai salah satu struktur kuat bangunan yang semakin hari memiliki nilai jual semakin mahal. "Selain mahal, baja juga tidak dapat diperbaharui," katanya.

Berkaca dari penelitian terdahulu, kemudian muncullah sebuah ide untuk mencari bahan alam yang dapat menggantikan fungsi baja, yaitu bambu. "Bambu petung menjadi pilihan saya karena serat bambu ini sangat kuat, selain itu batang bambu petung tebal dan lurus. Yang paling penting, bambu petung banyak dijumpai di masyarakat," ujar Pria yang baru kemarin saja wisuda dari ITN itu.

Bambu petung dinilai Anton sudah tidak asing lagi bagi masyarakat. Hal ini karena tulangan struktur ari bambu bersifat sederhana, sehingga mampu menopang bangunan semi permanen. Adapun batang bambu yang diserut harus berdiameter 10 mm dengan treatment pengecatan menggunakan lem epoksi pada permukaan bambu. Tujuan pengeleman ini guna menjaga kadar air dan serat bambu.

Selanjutnya, Anton memberikan perlakuan lilitan spiral dengan kawat yang memiliki diameter bervariasi, yakni antara 1,2 mm dan 1,6 mm, dengan jarak yang berbeda. Dari perlakuan itu, bambu menghasilkan kekuatan 4 kali lipat lebih baik daripada kekuatan lekat tulangan menggunakan bambu polos. "Selain itu, hasil rasio perbandingan antara tegangan lekat dan tegangan leleh yang lebih baik dibandingkan rasio hasil tegangan lekat baja polos dan baja ulir," ujar pria kelahiran 1992 itu.

Penelitian yang dilakukan dalam kurun waktu 3 bulan itu menyimpulkan, bambu dengan perlakuan yang digunakan Anton menghasilkan kekuatan cukup tinggi. Terbukti, kekuatan tersebut serupa dengan kekuatan baja sehingga dapat menggantikan tulangan baja pada komponen struktur sederhana dan rumah tinggal semi permanen.

Meski hasil dari penelitian itu telah terbukti, Anton menyadari masih banyak yang perlu dilakukan guna menyempurnakan karyanya. "Mulai dri segi umur bambu, diameter kawat, serta jarak spasi lilitan perlu diperhatikan," kata pri yang memenuhi kebutuhan hidup selama kuliah dengan berjualan aksesoris motor secara online ini.

Hasil dari penelitian tersebut membuktikan jika karya Anton memiliki kekuatan serupa dengan baja. Bambu petung dengan diameter 10 mm dengan lilitan kawat diameter 1,2 mm dan spasi lilitan spiral berjarak 3mm, mendapat hasil leketan 3.381 N/mm kuadrat.

Sedangkan bambu dengan diameter 100 mm dengan lilitan kawat berdiameter 1,6 mm ditambah lilitan kawat berdiameter 1,6 mm, dengan spasi lilitan spiral sejarak 4 mm, mendapatkan hasil lekatan sebesar 3.209 N/mm kuadrat. Padahal, menurutnya, kekuatan lekatan pada beton dengan menggunakan tulangan polos diameter 10 mm hanya mendapatkan hasil lekatan sebesar 5,96 N/mm kuadrat. Dan untuk kekuatan lekatan pada beton menggunakan tulangan baja ulir berdiameter 10 mm mendapatkan hasil lekatan sebesar 14,9 N/mm kuadrat.

Meski belum dikatakan sepadan dengan kekuatan baja, setidaknya kekuatan lekatan bambu hampir mendekati kekuatan baja. "Tetapi kalau ditinjau dari rasio perbandingan antara tegangan leleh sudah lebih baik dari hasil rasio kekuatan baja," kata pria yang pernah bekerja sebagai karyawan minimarket ini.

Mimpi Anton saat ini adalah mendapatkan beasiswa S2. Ambisinya satu, masih tetap ingin meneruskan dan menyempurnakan karyanya hingga benar-benar bermanfaat dan dapat dinikmati oleh khalayak luas.

Sumber Penulisan:
https://image.isu.pub/160412020424-8459e26208777d1bfb964ce593999f0d/jpg/page_1.jpg

No comments:

Post a Comment

Waktu begitu cepat berlalu mengiring langkah dalam cerita. Terbayang selalu tatapanmu dalam lingkaran pemikiran positif ku. Para pembaca blog Warga Desa (https://warga-desa-worlds.blogspot.com) adalah teman yang terindah. Saya ucapkan banyak-banyak terima kasih kepada teman-teman yang telah memberikan komentar.

Label

Agama Air Minum Alat Musik Alumunium Angklung Artis Asmara Automotif Bahan Bakar Bali Bambu Bandung Bank Bank Sampah Barang Bekas Batam Batik Becak Beras Besakih Biola Blogspot Boneka Buah-buahan Budaya dan Tradisi Buka Lapak Buku Bunga Burger Burung Cafe Charlie Tjendapati CNBC Cobek Dandung Santoso Daur Ulang Desa Desain Dodol E-mail Eceng Gondok Edie Juandie Ekonomi dan Perdagangan Es Krim Facebook Flipboard Flora dan Fauna Fruit Carving Furnitur Gadget Gamelan Garam Gerai Gerobak Gitar Google Plus Gula Hari Raya Harian Merdeka Haryadi Chou Hewan Hiburan dan Wisata Hidayah Anka Hidroponik Hijab Hotel http://www.duahari.com Hukum dan Politik Indra Karyanto Instagram Internet Internet Marketing ITB Jagung Jajanan Jamu Jamur Tiram Jangkrik Jawa Barat Jawa Tengah Jawa Timur Jepang Kain dan Pakaian Kaleng Kalimantan Kamera Kapal Laut Karaoke Kartun Kecantikan Kecap Keju Kelautan Kelinci Kemasyarakatan Kendaraan Kerajinan Kereta Kertas Kiat dan Tip Kisah Hidup Koki Komputer dan Teknologi Kopi Koran Kuda Pustaka Kuliner Kumpulan Kurir LA Time Laptop Si Unyil Lidah Buaya Linkedin Liputan 6 Logam Lukisan Kayu Madu Mahasiswa Mainan Anak-Anak Makanan dan Minuman Malang Martabak Masyarakat dan Persoalannya Matras Melukis & Menggambar Metro TV Mineral Miniatur Minyak Atsiri Mitra Mobil Motor Musik Nana Mulyana Narapidana Net TV Ngatmin Biola Bambu Obat dan Kesehatan Olah Raga Ondel-Ondel Online Organik Organisasi Sosial Pameran Panama Papers Pantang Menyerah Papan Selancar Paper Quilling Pariwisata Peluang Usaha Pemulung Pencucian Pendidikan Penelitian Penemuan Penyanyi Penyiar Peralatan Perhiasan Perikanan Permainan Perpustakaan Pertanian dan Perkebunan Perumahan Peternakan Pinterest Plastik Proses Produksi Psikologi dan Mental Putu Gede Asnawa Dikta Puyuh Radio Rancangan Rendang Resep dan Masakan Restoran Robot Roti Salak Sambal Sampah Sandal Sapi Sayur Mayur Sejarah dan Peradaban Sekolah Semarang Seni Seni Pahat Sepatu Sepeda Sindo News Slamet Triamanto Spa Strikingly Suprapto Surabaya Surat Kabar Tahun Baru Tas Tattoo Techno Park Teh Tekhnologi Televisi Telur Terrarium Tukang Cukur Tumang Twitter Venta Agustri Vespa Wanita dan Keindahan Wawancara Wayang Website Wetz Shinoda What's Up Wine Wordpress Yoga Yogyakarta You Tube