Bagaimanapun juga sebuah rumah makan, nyawanya itu dari rasa. Suatu konsepsi yang tidak bisa ditolak. Hampir 60% sampai 70% orang yang makan di suatu tempat dan mereka menikmati sekali makanan yang disajikan, karena RASAnya. Perihal keputusan yang juga dipengaruhi oleh penilaian berdasarkan jumlah angket konsumen.
Yoyok Heri Wahyono, nama lengkapnya, seakan telah memberikan ruang terobosan baru tentang bagaimana menggunakan modal seadanya. Idenya cukup sederhana dan itu semua muncul dari mekanisme kehidupan tradisional yang terbentuk di Yogyakarta. Saking ramenya ini temapt, disini Waroeng Spesial Sambal (SS) begitu rajin menyajikan pilihan menu baru dan motivasi pelayanan berbeda, agar produk makanan yang dijual menjadi dambaan pelanggan.
Pokoknya cocok banget bagi keluarga. Kalau hidangan makanan dirasakan tidak cukup nyaman atau lezat, para pelanggan bisa meminta ganti yang baru. Hidangan serba pedas merupakan pilihan utama. Cabai yang bernama latin capsium annum kerap digunakan sebagai bahan makanan bagi tiap menu pilihan kuliner tradisional SS. Sehingga setiap masakan yang dicampur dengan bahan ini akan semakin memikat dan aromanya pun pasti mampu menggoda selera anda.
Guna memenuhi jumlah pesanan yang terus bertambah dari hari ke hari, tentu, segenap kinerja manajemen SS tidak kebingungan. Faktor swasembada pangan yang memang sudah dimiliki oleh Karisidenan Yogyakarta dan umumnya Jawa dijadikan SS sebagai pijakan. Jadilah peningkatan jumlah produksi pangan dari sektor pertanian dan perkebunan menjadi prioritas utama bagi setiap langkah kebijaksanaan SS di masa depan.
Ragam produknya mempunyai keunggulan yang jelas-jelas berasal dari sambal. Itu artinya bahwa kualitas sambal dan mutu dari Waroeng Special Sambal (SS) tidak bisa diragukan lagi. Benar atau enggak sih ??
Mengutamakan Pelayanan.
Waroeng Spesial Sambal (SS) mulai berdiri pada tanggal 20 Agustus 2002. Jadi sekarang sudah tahun ke 15. Ide tentang menciptakan spot yang super duper ramah ini berasal dari keluhan sesama teman kos. Ujar mereka, sambal-sambal di Jogja itu enggak nyetrum di lidah, rasanya cenderung terasa manis.
Lagi pula, memasak dan mengolah makanan tradisional adalah kegemarannya. Ia juga kebetulan suka banget mengutak-atik sambal, selain doyan mengkonsumsinya. Sempat ia bereksperimen dan menawarkan teman-temannya untuk mencoba, jelasnya kepada Harian Kontan (20/08/2015), "Jika dari 11 teman saya masih delapan orang yang bilang enak dan sisanya tidak, saya tidak puas akan terus berusaha hingga ke-11 teman bisa bilang enak semua."
Enggak gegabah dengan hasil yang ada, ia lantas memperkuat perbendaharaan keputusan dengan menganalisa berbagai warung pecel lele. Kebetulan warung-warung tersebut berada dekat Kampusnya di UGM untuk Fakultas Teknik Kimia. Saat mengamati, ternyata banyak pengunjung lebih suka pada warung yang sambalnya sangat pedas dan rasanya lezat.
Berdasarkan hasil analisa dan survey, ia membuka warung yang brand nya memiliki nuansa sambal. Dan kebetulan pada tahun 2002, jenis warung usaha bermerek sambal belum ada. Kalau bendera jenis usaha baksu sudah banyak, soto juga banyak, ayam goreng pun begitu. Alhasil, ia segera memulai usahanya dari bawah, berjenis warung tenda kaki lima yang terletak di trotoar atau sebelah Graha Sabha Pramana UGM. Modalnya berasal dari tabungan dan pinjaman sebesar Rp. 9 juta.
Sambal SS terpampang sangat menarik diantara tampilan sajian logo yang sangat sederhana dan mudah diingat. Beralaskan tikar dan meja kecil, 3 orang temannya terlihat begitu gesit melayani setiap pengunjung yang datang. Waktu buka jam 4 sore hingga 12 malam, lengkap bersama pilian 11 macam sambal dan sesuai dugaan, warungnya langsung laris manis seketika. Kebanyakan saat itu pelanggan berasal dari kalangan mahasiswa.
Meski harganya murah, rasanya tidak murahan. Konsep struktur penyajian apik yang ternyata berdampak pula pada jumlah pendapatan sejak langkah awal. Pada bulan pertama saja, Waroeng Spesial Sambal (SS) sudah mampu meraih omzet rata-rata 1,5 juta per hari. Uang segitu bisa dibilang cukup besar, saat itu, untuk sebuah warung yang baru dibuka.
Hasil berlanjut WSS sudah berani membuka gerai ke 2. Restorannya di daerah Condong Catur, Sleman. Bersama teman-temannya, Pak Yoyok mengumpulkan modal sebesar Rp. 14 juta. Ternyata hasilnya juga meyakinkan. Berdasarkan keberhasilan tersebut WSS semakin lebih yakin untuk membangun warung ke 3 di daerah Seturan. Tentu bangunan dan pelayanan yang dimiliki pun lebih baik daripada sebelumnya. Kira-kira modal yang diperlukan mengalami peningkatan menjadi Rp. 300 juta dan jumlah itu merupakan jumlah standar bagi tiap rekanan dari WSS.
Ada begitu banyak tawaran kerjasama dari berbagai kenalan baru, tapi Pak Yoyok tidak membiarkan dirinya terlena. Dia tetap berusaa untuk memperbaiki kondisi manajemen agar lebih mantap. Pada tahun ke 4, WSS masih mengembangkan cabang di sekitaran Yogyakarta. Memasuki tahun ke 5, ia sudah mulai berani menjalankan kesiapan perencanaan ke 10 kota, seperti: Purwokerto, Semarang, Malang, Solo, Kedidi, dan berbagi kabupaten di Pulau Dewata. Saat itu pula, konsep warung tenda sudah tidak dipergunakan lagi. Jadi WSS telah konsisten dalam memprioritaskan keberadaan usahanya dengan menggunakan bangunan permanen.
Jadi di Waroeng Special Sambal (SS) tersedia puluhan menu sambal berjumlah 28, serta juga menawarkan 29 lauk, 14 sayuran, dan 26 jenis minuman. Tapi bagaimanpun, keunggulan warung ini terletak pada sambalnya. Mau pedas atau super pedas, semua tersaji disini.
Bersama Rasa Pedas yang Segar.
Untuk seorang pengusaha pada ritme tertentu, hal yang menggerakkan dia dalam beraktivitas bukanlah lagi ambisi. Lantas kalau bicara mengenai kehidupan untuk sangat nyaman, Pak Yoyok mengakui bila usahanya sudah memiliki jumlah sebanyak 20 cabang, baginya hal tersebut sudah benar-benar cukup. Bersama jumlah karyawan sebanyak 500 sampai 600 orang.
Lalu mengapa dalam kelanjutannya ia tetap harus mengembangkan dan terus memajukan ?? Yaitu sebagai bentuk tanggung jawab dalam menghidupkan harapan para karywan. Rta-rata mereka masih muda, tapi tidak mau memiliki posisi dan gaji segitu-gitu aja. Itu memang sudah menjadi resiko para pengusaha yang bergerak pada bidang usaha pelayanan masyarakat.
Betul banget. Tiap restoran WSS enggak hanya terkenal akan sambalnya, walau tetap konsisten pada sektor rasa pedas yang segar. Tapi ada 24 lauknya yang super enak dan juga, 11 macam pilihan sayuran yang siap menggugah selera. Gile! Banyak juga yah. Udah gitu coba tek deh, kira-kira berapa dana yang dihabiskan untuk membeli itu semua ?? Jangan heran, mereka cukup menghabiskan uang sebesar RP. 140 ribu untuk memesan banyak menu tersebut.
Ada ayam goreng, chili goreng tepung, perkedel, pecel, telur bakar, jamur goreng crispy, jamur chah, tempe goreng bakar. Sambalnya juga gurih banget dan juga kesegaran aroma dari jeruk nipisnya bersama irisan bawang, plus kecap. Sebut saja sambel ampela ati atau sambal smack down, sambal belut, sambal baja, sambal terasi Roma, sambal teri geli, sambal tomato the end, sambal terasi segar, lombok ijo horror, sambal bajak teroris, dan sambal gobal gabul bingung.
Pokoknya semua makakanan berkhasanak bakar disini. Itu biasanya digoreng dulu, baru kemudian diberi bumbu spesial. Mau pedas atau super pedas, semua tersaji dengan sangat menarik. Harga per menunya berkisar Rp. 1.000 hingga 5 ribu rupiah. Oh ya tidak lupa, bagi anda yang merasa kewalahan akibat rasa pedas, anda bisa memesan pilihan minuman sebanyak 26 jenis.
Selain menunya beraneka jenis, harga menu disini sangat murah. Harga per menunya berkisar Rp. 1.000 hingga 5 ribu rupiah. Jadi enggak perlu takut bila kantung anda kempes dan ingin tetap mencoba makan di SS. Udah gitu, kalau hidangan makanan dirasakan kurang nyaman atau lezat, kamu bisa minta ganti yan baru. Karena disini, kegiatan pelayanan adalah hal yang utama.
Rata-rata komentar para konsumen berkisar antara puas dan sangat puas, baik itu sisi pelayanan melalui penyajian hidangan. Untuk menjaga kualitas menu, pengusaha asal Boyolali ini sangat impecable. Bahan baku utama di setiap gerai harus diambil dari kantor pusat. Tersedia 5 kantor pusat yang tersebar di pulau Jawa dan Bali. Kinerjanya terbukti mampu memenui pasokan bahan baku pada setiap gerai hingga saat ini.
Pasokan cabai disesuaikan dengan jenis dan karakteristik menu di WSS. Dalam hal ini, ia bekerja sama dengan para petani cabai di Boyolali. Sisi lain kegiatan yang tidak kalah penting, yakni pengadaan pelatihan 2 bulan bagi setiap karyawan yang dikhususkan membuat sambal, sebelum terjun langsung dalam bidang pengolahan. Jelasnya kemudian pada Harian Kontan (21/08/2017), "Bagi kami yang bergerak di bidang kuliner, nyawa dan inti usaha kami itu ada pada rasa makanan dan harga makanan. Jadi dengan meningkatkan dua poin tersebut, maka kami berkeyakinan konsumen akan datang dengan sendirinya."
Enggak disangka dan enggak dinyana. Ternyata kinerja tersebut menghasilkan berbagai cerita positif tentang WSS. Hingga kemudian informasi yang ada terus berkembang dari mulut ke mulut. Dari hanya memiliki 2 sampai 3 tenaga kerja, saat ini karyawannya sudah mencapai lebihd ari 2.000 orang, yang 250-an di manajemen. Kalau jumlah warung, ada 74 cabang pada 34 kota di Tegal, Purwokerto, Semarang, Malang, Kediri, SOlo, Bali, dsb.
"Kami fokus dan konsisten di sambal, sampai saat ini kami memiliki 32 jenis sambal dengan 27 menu sambal utama, sambal-sambal tersebut merupakan sambal tradisi (sudah ada sejak jaman dulu), kami hanya menyempurnakan formula dan menspesifikasikan kualitas bahan bakunya," urainya kepada Harian Bisnis UKM 905/09/2017). Menurut Yoyok kemudian, warung SS miliknya mempunyai konsep atau karakter yang khas, yakni tidak formal, santai, dan kreatif.
Sempat Pak Yoyo menawarkan pola kerjasama dalam bentuk franchise. Namun sejak tahun 2013, ia berkesimpulan bahwa sistem kemitraan tidak cocok bagi Waroeng Special Sambal. "Menurut saya itu berbaaya, karena orientasi mereka berbeda, saya mengelola SS ini orientasinya jangka panjang dengan laba tipis, tapi berkesinambungan (tidak butuh BEP cepat). Namun mereka berbeda yakni bagaimana balik modal secepat-cepatnya, dengan kurang memperhatikan control quality. Disitu citra kami (Waroeng SS) yang dipertaruhkan," terangnya.
"Bila sajian kami mengecewakan. Keasinan, kemanisan, kepedesan, gosong, tidak enak, dll. Maka jangan ragu untuk Minta Diganti. Karena ungkapan kecewa anda adalah pelajaran berharga bagi kami. Terima Kasih," tulis Waroeng Special Sambal di akun Facebook (17/12/2014).
Website: http://waroengss.com/
Facebook: https://www.facebook.com/pedasabis/
Alamat: Jl. Kaliurang Km 4,5, Gang Kinanti No. 19, Pogung Kidul, Catur Tunggal, Yogyakarta/ Buka pukul 08.00
Jl. Pandega Marta, Yogyakarta. Buka pukul 10.00
Jl. Babarsari, Yogyakarta. Buka pukul 10.00
http://m.kontan.co.id/news/yoyok-sukses-membikin-gerai-spesial-sambal
http://peluangusaha.kontan.co.id/news/yoyok-bermodalkan-rp-9-juta-membuka-waroeng-ss-2
http://peluangusaha.kontan.co.id/news/yoyok-berinovasi-dan-menjaga-kualitas-menu-3
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2015/08/21/054500226/Berkat.Sambal.Yoyok.Raup.Omzet.Ratusan.Juta.Rupiah
http://bisnisukm.com/tokoh-dibalik-kesuksesan-waroeng-spesial-sambal.html https://plus.google.com/106890280394466975212/posts/7rqQDWBYt1g
https://www.brilio.net/sosok/yoyok-sukses-di-bisnis-kuliner-dengan-waroeng-ss-ini-rahasianya--161025n.html
https://www.facebook.com/pedasabis/posts/889641987714206:0
No comments:
Post a Comment
Waktu begitu cepat berlalu mengiring langkah dalam cerita. Terbayang selalu tatapanmu dalam lingkaran pemikiran positif ku. Para pembaca blog Warga Desa (https://warga-desa-worlds.blogspot.com) adalah teman yang terindah. Saya ucapkan banyak-banyak terima kasih kepada teman-teman yang telah memberikan komentar.