Inovasi anyaman dengan sentuhan alami terpampang begitu memikat diantara simpuh tangan yang sedang bekerja. Mencari sesuap nasi, itu pasti. Tetapi mengangkat harkat pengrajin melalui pengelolaan sumber daya seadanya akan menjadi nilai ekonomi yang sangat faktual bagi kemajuan masyarakat.
"Awalnya saya lihat di youtube tutorial anyaman koran setelah itu saya explor sendiri dan ya bisa di katakan otodidak," tulis Pak Abdullah, 37, kepada saya, Clenoro Suharto di Facebook (19/02/2017). Beliau sampai saat ini bekerja sebagai seorang tenaga pengajar honorer pada suatu Madrasah di Kecamatan Tirtayasa.
"Sejak tahun 2004 Sampai saat ini pun masih menjadi tenaga pengajar honorer swasta di MTs Ashhabul Maimanah Pusat Sampang Susukan Tirtayasa," jelasnya kepada saya tentang tanggung jawab kesehariannya saat bekerja sebagai guru sekolah, "Mata pelajaran yang di emban a/ IPS dan PKn." Selain itu, ia juga memiliki peran serta sebagai anggota suatu badan legislatif, yakni "Anggota BPD Pontang."
Meski baru memulai derap intuisi bisnisnya pada awal tahun 2016, Pak Abdullah atau sering dipanggil Duwoh kini sudah membuahkan karya yang patut diberikan apresiasi. Kreasinya hanya menggunakan material Kertas Koran sebagai media bahan untuk olahan nampan miniatur, tas bahu, dompet, gagang kunci, sandal, boneka, kap lampu, serta "Pembuatan ganci dan bross dari tali kur oleh istri saya."
Dengan tekun dan teliti, dia senantiasa seksama memperhatikan anyaman yang tak rapi. Memberikan ragam sentuhan menarik, lalu menyimpulkan bahan hanya dengan keahlian tangan atau handmade skill diantara bantuan alat, plus ragam teknik kerja, seperti anyaman bilik, anyaman tunggal, anyaman bunga cengkih, hingga anyaman teratai. Usaha kerajinan bernama FA Collection Pontang pun sudah tergabung dalam program UMKM yang diselenggarakan oleh pemerintah setempat khususnya Diskopperindag Kabupaten Serang.
Koleksi Pak Abdullah muncul seirama bersama rancangan bertema sederhana. Terinspirasi dari gaya komunikasinya selama ini, yakni rajin bersilaturahmi dengan berbagai kerabat dan kolega. Menjadikan hak prerogratif usahanya sudah mampu dipercaya untuk bisa mengikuti berbagai pameran. Padahal belum genap 2 tahun berjalan, urainya, "Banten expo, Serang Fair, Pesona Tanjung Lesung, dan 1000 pasar umkum kab. Serang. Saya juga tergabung di ASIPA, D'TAKER, dan UMKM Yang pernah mengundang saya, Kwarda Banten acara Latgab penegak, DPC KNPI Kab. Serang, dan di Kratindo."
Sekejap dedikasi dan loyalitas nya kepada perkembangan masyarakat tidak ingin berhenti disitu saja. Pria kelahiran 27 April 1979 menginginkan semua produksinya bisa dinikmati oleh segala kalangan. Bahkan dirinya membuka kesempatan bagi siapa saja yang ingin belajar tentang keahlian rajut merajut. Kebetulan juga baru-baru ini, 3 siswa dari tempat ia mengajar di MTs Ashhabul Maimanah terlihat begitu interaktif mengisi waktu luang sepulang sekolah untuk belajar mengolah Koran guna menjadi kerajianan yang biasa ia hasilkan.
Facebook: https://www.facebook.com/Fariacollections/
Linkedin: https://id.linkedin.com/in/fa-collection-54a6b56b
You Tube: https://www.youtube.com/playlist?list=UUNC1AzAAx0OrLxu-ozbaxHg
Email: farhanaizcollection101@gmail.com
WA: 087-771-511-700
Hp: 087-771-866-019
Alamat: Jl.Wanayasa Domas Pontang Kp. Kesabilan 03/01, Desa Pontang, Kec. Pontang, Kab. Serang - Banten.
No comments:
Post a Comment
Waktu begitu cepat berlalu mengiring langkah dalam cerita. Terbayang selalu tatapanmu dalam lingkaran pemikiran positif ku. Para pembaca blog Warga Desa (https://warga-desa-worlds.blogspot.com) adalah teman yang terindah. Saya ucapkan banyak-banyak terima kasih kepada teman-teman yang telah memberikan komentar.