Tuesday, August 16, 2011

Melihat lebih dekat kehidupan sosial Wanita Sibuk

Menurut Ety, psikolog yang bertugas di Puskesmas Pakem, perempuan karier itu mempunyai beban ganda yaitu kepada keluarga yang merupakan kewajiban kepada karier yang merupakan tanggung jawab.

Jam kerja yang panjang. Estafet dari satu acara ke acara yang lain. Bahkan waktu untuk diri sendiripun begitu mahal. Lalu bagaimaan kehidupan sosial yang mereka punya? Perempuan sibuk ada dimana-mana, tetapi mereka bisa mengontrol pekerjaan lewat alat komunikasi. Namanya Sriningsih atau akrab disapa Sri (35), humas suatu perusahaan swasta yang bergerak dalam bidang kesehatan dan pelayanan masyarakat di Yogya.

Meskipun ia bekerja di instansi lain namun ia juga mengelola usaha kulinernya, selain itu, ia juga masih berkecimpung dalam suatu organisasi. Belum lagi selalu ada saja acara yang sudah menanti. Waktunya dihitung sangat ketat.

Bagi Sri, keluarga itu menjadi prioritas. Disamping itu, ia mempunyai orangtua yang butuh perawatan darinya. “Saya bangun pukul 04.30 WIB setiap paginya, menyiapkan segala kebutuhan keluarga seperti sarapan dan mengurus ibu serta keluarga saya. Puku 07.30 saya harus sudah sampai kantor. Hingga nanti pukul 14.30.

Lalu saya pulang menengok rumah, istirahat sebentar kemudian harus mengecek segala sesuatu untuk usaha kliner yang buka sore hari. Pukul 17.00 saya harus rapat di organisasi, belum lagi kalau ada acara susulan. Nyaris saya ada di rumah pukul 21.00 itu kalau tidak molor. Sampai rumash sudah capek harus segera istirahat, pun waktu bertemu dengan orang-orang terdekat juga minim, “ urainya.

Saking jarangnya ia di rumah, bahkan untuk sekedar berinteraksi dengan tetangganya saja sangat minim. Apalagi ia tidak lagi tinggal di lingkungan kampung yang masih sarat dengan nilai-nilai kekeluargaaan. Pun begitu orang zaman sekarang banyak sekali rasa sosialnya yang semakin berkurang.

Hal tersebut juga terjadi pada Indah (26), perempuan sekaligus ibu satu putra ini bekerja di salah satu bank swasta di Yogya. Jam kerjanya dari pukul 09.00 – 17.00, itupun kalau tidak ada lemburan.  “Bagi saya waktu kerja lebih banyak daripada waktu bersama keluarga. Apalagi untukurusan rumah tangga, tidak bisa setiap haris mengurusi anak yang masih berusia 9 bulan dan terpaksa harus mengadalkan baby sister. Sebenarnya sayang jika harus melewatkan masa pertumbuhan buah hati,” terangnya.

Kalau ada lembur biasanya sampai pukul 21.00, sesampainya di rumah si anak sudah tidur, jadi sisa waktu saya gunakan untuk membersihkan rumah dan mempersiapkan kebutuhan esok hari. Hampir setiap hari jam tidur saya dini hari, belum lagi kalau si anak rewel tengah malam, mau tidak mau harus bangun dan belum tetntu bisa tidur lagi karena sudah terpikir untuk bekerja lagi,imbuhnya.


Kesibukannya saat ini terkadang membuatnya tidak mempunyai banyak waktu untuk sekedar santai. Pekerjaan dan rumah tangga jelas sangat menyita waktunya. Apalagi hari libur belum tentu ia bisa berleha-leha. Jika ada sisa waktu, digunakannya untuk menikmati me time, perawatan dan memanjakan diri.  Indah merasa dengna kesibukanya ini, ia jarang bergaul dengan teman-temannya terlebih bersosialisasi dengan lingkungan. Waktunya jadi terbatas untuk berinteraksi dengan teman-temannya ia gunakan jejaring sosial yang semakin canggih.

Menurut Ety, psikolog yang bertugas di Puskesmas Pakem, perempuan karier itu mempunyai beban ganda yaitu kepada keluarga yang merupakan kewajiban kepada karier yang merupakan tanggung jawab.

“Kalau untuk pertemanan sebenarnya bisa lebih luas, bisa berinteraksi sosial dengan berbagai kalangan seperti klien. Tetapi kalau untuk bersosialisasi menggunakan jejaring sosial seharusnya dilakukan dengan teman yang terhubung dengan jejaring sosial tersebut, urainya.

Dalam kurun waktu 10 tahun ini, kesempatan perempuan untuk berkarier semakin terbuka. Tetapi efeknya bisa ke mana-mana. Misalnya hubungan dengan keluarga semakin berubah. Tidak bisa dipungkiri semakin tinggi jenjang karier seseorang, maka semakin besar tuntutan bagi dirinya untuk memenuhi kebutuhan penunjang kesuksesan kerja dan juga pribadi.

Asalkan kita bisa mengatur waktu dengan baik semua akan teratasi. Bisa berinteraksi dengan orang-orang terdekat supaya tetap terjalin komunikasi walaupun tidak saling face to face. Bisa jadi bagi wanita karier yang super sibuk hari libur merupakan kemewahan baginya,” pungkas Ety.


No comments:

Post a Comment

Waktu begitu cepat berlalu mengiring langkah dalam cerita. Terbayang selalu tatapanmu dalam lingkaran pemikiran positif ku. Para pembaca blog Warga Desa (https://warga-desa-worlds.blogspot.com) adalah teman yang terindah. Saya ucapkan banyak-banyak terima kasih kepada teman-teman yang telah memberikan komentar.

Label

Agama Air Minum Alat Musik Alumunium Angklung Artis Asmara Automotif Bahan Bakar Bali Bambu Bandung Bank Bank Sampah Barang Bekas Batam Batik Becak Beras Besakih Biola Blogspot Boneka Buah-buahan Budaya dan Tradisi Buka Lapak Buku Bunga Burger Burung Cafe Charlie Tjendapati CNBC Cobek Dandung Santoso Daur Ulang Desa Desain Dodol E-mail Eceng Gondok Edie Juandie Ekonomi dan Perdagangan Es Krim Facebook Flipboard Flora dan Fauna Fruit Carving Furnitur Gadget Gamelan Garam Gerai Gerobak Gitar Google Plus Gula Hari Raya Harian Merdeka Haryadi Chou Hewan Hiburan dan Wisata Hidayah Anka Hidroponik Hijab Hotel http://www.duahari.com Hukum dan Politik Indra Karyanto Instagram Internet Internet Marketing ITB Jagung Jajanan Jamu Jamur Tiram Jangkrik Jawa Barat Jawa Tengah Jawa Timur Jepang Kain dan Pakaian Kaleng Kalimantan Kamera Kapal Laut Karaoke Kartun Kecantikan Kecap Keju Kelautan Kelinci Kemasyarakatan Kendaraan Kerajinan Kereta Kertas Kiat dan Tip Kisah Hidup Koki Komputer dan Teknologi Kopi Koran Kuda Pustaka Kuliner Kumpulan Kurir LA Time Laptop Si Unyil Lidah Buaya Linkedin Liputan 6 Logam Lukisan Kayu Madu Mahasiswa Mainan Anak-Anak Makanan dan Minuman Malang Martabak Masyarakat dan Persoalannya Matras Melukis & Menggambar Metro TV Mineral Miniatur Minyak Atsiri Mitra Mobil Motor Musik Nana Mulyana Narapidana Net TV Ngatmin Biola Bambu Obat dan Kesehatan Olah Raga Ondel-Ondel Online Organik Organisasi Sosial Pameran Panama Papers Pantang Menyerah Papan Selancar Paper Quilling Pariwisata Peluang Usaha Pemulung Pencucian Pendidikan Penelitian Penemuan Penyanyi Penyiar Peralatan Perhiasan Perikanan Permainan Perpustakaan Pertanian dan Perkebunan Perumahan Peternakan Pinterest Plastik Proses Produksi Psikologi dan Mental Putu Gede Asnawa Dikta Puyuh Radio Rancangan Rendang Resep dan Masakan Restoran Robot Roti Salak Sambal Sampah Sandal Sapi Sayur Mayur Sejarah dan Peradaban Sekolah Semarang Seni Seni Pahat Sepatu Sepeda Sindo News Slamet Triamanto Spa Strikingly Suprapto Surabaya Surat Kabar Tahun Baru Tas Tattoo Techno Park Teh Tekhnologi Televisi Telur Terrarium Tukang Cukur Tumang Twitter Venta Agustri Vespa Wanita dan Keindahan Wawancara Wayang Website Wetz Shinoda What's Up Wine Wordpress Yoga Yogyakarta You Tube