Jono Glepung
Menemukan mata pencaharian, memang tidak gampang. Acap terjadi, berbagai usaha dilakukan, tapi sering mengalami kegagalan.
Tapi sebaliknya, bila memang sudah rezekinya, ibaratnya apa saja yang dipegang bisa jadi uang. Seperti dialami Barjono (42). Warga Gunungan Gondowulung Pleret Bantul ini lebih kondang dipanggil Jono Glepung. Maklum, dia kini jadi juragan glepung (tepung).
Dia hanya tamat SMA. Itu pun sudah sangat bersyukur, karena keadaan ekonomi orangtuanya yang minim. Dia tak punya mimpi muluk-muluk. Lulus SMA dianggap sudah cukup dewasa. Harus sudah ikut mikul tanggung jawab mencari sandang pangan. Meski pekerjaan kasar. Jono, ketika itu kerja jadi kuli di penggilingan tepung yangko (makanan khas Kotagede).
Daripada menjadi panji klantung yang tidak memiliki jluntrung. Itu alasan utamanya. Dia bekerja di Kepuh Potorono Banguntapan Bantul. Tugas utamanya disitu sebagai tukang giling merangkap pengantar tepung ke pelanggan. Pokoknya kerja serabutan.
Memang lumayan capeknya. Semua pekerjaan dia lakukan sendiri. Apalagi waktu itu pelanggannya cukup banyak. Jam kerjanya jadi tak menentu. Banyak lemburnya. Biasa pukul 06.00 sudah ada di tempat kerja. Pulang sampai menjelang malam. Begitulah perihnya kerja sebagai kuli.
Lebih apes, gara-gara salah kelola, gilingan tempat dia berkerja bangkrut. Barjono pening memikirkan nasib. Pada alamat berikut , kisah gigih Jono Glepung berlanjut.
No comments:
Post a Comment
Waktu begitu cepat berlalu mengiring langkah dalam cerita. Terbayang selalu tatapanmu dalam lingkaran pemikiran positif ku. Para pembaca blog Warga Desa (https://warga-desa-worlds.blogspot.com) adalah teman yang terindah. Saya ucapkan banyak-banyak terima kasih kepada teman-teman yang telah memberikan komentar.