Tuesday, August 16, 2011

Kisah Sukses Pedagang Tepung yang dulunya adalah Kuli

Jono Glepung, Timbun Untung dari Tepung

Jono Glepung pernah hampir putus asa. Dulu, ketika masih berproses mencari sumber kehidupan, berbagai pekerjaan berat pernah dijalani. Ketika keliling bersepeda menjual rambak, setiap kali pulang dengan tangan hampa dan di keranjang masih penuh dagangan, sering terbesit pemikiran untuk membuang rombong beserta isinya di kali.
Untunglah, niat itu tak kesampaian. Dia tabah dalam menjalani proses berikutnya, menjadi tukang tebas melinjo. Ternyata, pilihan itu juga kurang tepat. Meski, hasilnya lumayan.
Ketika keliling cari dagang itulah, Jono menemukan perusahaan Yangko SMD Sorosutan. Tahun 1994, dia diminta kerja di sana.
Tawaran tersebut justru menggugah ingatannya. Bahwa dia punya banyak pengalaman di bisnis tepung Yangko. Maka, timbul pemikiran, mengapa tidak kembali menekuni tepung yangko?
Apalagi ketika itu dia sudah punya tabungan. Cukup untuk membeli mesin giling yangko. “Saya pikir tepung inilah dunia hidup saya. Jadi, buat apa kerja yang lainnya,” kenang Jono.
Menikahi Warsiyati tahun 1996. Kehidupannya mulai mapan. Pelanggannya tambah banyak. Baik yang minta jasa penggilingan maupun beli tepung yangko.
Para pengusaha yangko lebih suka membeli tepung jadi. Karena, proses penepungan memang rumit. Untuk mendapatkan kualitas tepung yangko yang bagus, dibutuhkan ketelatenan serta proses yang panjang. Juga,harus memperhatikan perubahan cuaca.
Cuaca cerah dan panas sangat baik untuk melakukan produksi tepung yangko.

Proses

Menurut Jono Glepung, sebelum menjadi tepung siap pakai, proses awal yang harus dikerjakan adalah menanak beras ketan. Setelah masak, beras yang sudah menjadi nasi ketan, dijemur.
Proses penjemuran harus telaten. Jangan terlalu tebal, agar cepat kering. Memakan waktu 2-3 hari. Tugas ini biasa dikerjakan oleh Warsiyati dan ibunya.
Saat menanak beras ketan ini harus melihat cuaca. Jika cuaca kurang baik, cukup 50 kilogram. Tapi kalau panas dan cuaca sangat cerah, berani menanak ketak sampai 2 kwintal.
Setelah kering, nasi ketan memasuki proses sosoh, memecah nasi ketan kering dengan menggunakan mesin penggiling tanpa saringan. Tujuannya agar kerak nasi ketan bisa terpisah satu sama lainnya menjadi seperti beras masak.
Kemudian disaring atau diinteri. Dipisahkan antara yang lembut dan yang masih kasar.
Proses selanjutnya, nasi ketan kering itu digoreng sangan atau disangrai. Diistilahkan, mbrondong, karena hasilnya seperti brondong beras. Proses mbrondong ini membutuhkan kesabaran dan waktu cukup lama. Untuk seharinya seorang hanya bisa mengerjakan paling banyak hanya 25 kilogram.
Setelah menjadi brondong, digiling dengan menggunakan saringan lembut. Membutuhkan waktu lama. Satu kwintal brondong nasi ketan kering membutuhkan waktu satu setengah jam untuk menjadi tempung yangko berkualitas.
Karena rumitnya proses pembuatan tepung yangko, harganya juga lumayan mahal, Rp. 13.000 / kg.
Untuk semua proses itu Jono dibantu beberapa tenaga kerja. Khusus untuk proses giling, biasanya mulai bekerja setelah Subuh. Setiap hari, ada 3 mesin giling beroperasi.
Menurut Jono, memang ada yang hanya melakukan proses instan dalam membuat tepung ketan. Beras hanya direndam dan kemudian ditiriskan. Setelah kering digiling. Tapi proses ini tidak baik. Yangko tidak tahan lama.
Hampir semua penguasaha yangko menjadi pelanggan Jono Glepung. Pada hari-hari biasa permintaan tepung yangko memang tidak begitu banyak. Tapi paling sedikit, per hari 2 – 3 kwintal tepung yangko.
Pasang surut usaha memang harus dilakoninya. Gempa 2006 yang meluluh lantakan wilayah Pleret juga menimpa usahanya. Pasca gempa, dia harus menata kembali bisnisnya. Jika sebelum gempa omzet perhari mencapai Rp. 8 juta. Sekarang kisaran Rp. 2 juga – 3 juta. Yang jelas, lonjakan ekonomi Jono sangat kelihatan, setelah menekuni tepung yangko. Rumah tinggalnya yang berdiri cukup megah. Sepasang gebyok kayu jati tua denan ukiran khas menghiasi bagian depan rumah. Mobil angkutan serta mobil keluarga. Tapi semua itu tetap terbungkus dengan sikap kesederhanaannya dalam pergaulannya bermasyarakat.

No comments:

Post a Comment

Waktu begitu cepat berlalu mengiring langkah dalam cerita. Terbayang selalu tatapanmu dalam lingkaran pemikiran positif ku. Para pembaca blog Warga Desa (https://warga-desa-worlds.blogspot.com) adalah teman yang terindah. Saya ucapkan banyak-banyak terima kasih kepada teman-teman yang telah memberikan komentar.

Label

Agama Air Minum Alat Musik Alumunium Angklung Artis Asmara Automotif Bahan Bakar Bali Bambu Bandung Bank Bank Sampah Barang Bekas Batam Batik Becak Beras Besakih Biola Blogspot Boneka Buah-buahan Budaya dan Tradisi Buka Lapak Buku Bunga Burger Burung Cafe Charlie Tjendapati CNBC Cobek Dandung Santoso Daur Ulang Desa Desain Dodol E-mail Eceng Gondok Edie Juandie Ekonomi dan Perdagangan Es Krim Facebook Flipboard Flora dan Fauna Fruit Carving Furnitur Gadget Gamelan Garam Gerai Gerobak Gitar Google Plus Gula Hari Raya Harian Merdeka Haryadi Chou Hewan Hiburan dan Wisata Hidayah Anka Hidroponik Hijab Hotel http://www.duahari.com Hukum dan Politik Indra Karyanto Instagram Internet Internet Marketing ITB Jagung Jajanan Jamu Jamur Tiram Jangkrik Jawa Barat Jawa Tengah Jawa Timur Jepang Kain dan Pakaian Kaleng Kalimantan Kamera Kapal Laut Karaoke Kartun Kecantikan Kecap Keju Kelautan Kelinci Kemasyarakatan Kendaraan Kerajinan Kereta Kertas Kiat dan Tip Kisah Hidup Koki Komputer dan Teknologi Kopi Koran Kuda Pustaka Kuliner Kumpulan Kurir LA Time Laptop Si Unyil Lidah Buaya Linkedin Liputan 6 Logam Lukisan Kayu Madu Mahasiswa Mainan Anak-Anak Makanan dan Minuman Malang Martabak Masyarakat dan Persoalannya Matras Melukis & Menggambar Metro TV Mineral Miniatur Minyak Atsiri Mitra Mobil Motor Musik Nana Mulyana Narapidana Net TV Ngatmin Biola Bambu Obat dan Kesehatan Olah Raga Ondel-Ondel Online Organik Organisasi Sosial Pameran Panama Papers Pantang Menyerah Papan Selancar Paper Quilling Pariwisata Peluang Usaha Pemulung Pencucian Pendidikan Penelitian Penemuan Penyanyi Penyiar Peralatan Perhiasan Perikanan Permainan Perpustakaan Pertanian dan Perkebunan Perumahan Peternakan Pinterest Plastik Proses Produksi Psikologi dan Mental Putu Gede Asnawa Dikta Puyuh Radio Rancangan Rendang Resep dan Masakan Restoran Robot Roti Salak Sambal Sampah Sandal Sapi Sayur Mayur Sejarah dan Peradaban Sekolah Semarang Seni Seni Pahat Sepatu Sepeda Sindo News Slamet Triamanto Spa Strikingly Suprapto Surabaya Surat Kabar Tahun Baru Tas Tattoo Techno Park Teh Tekhnologi Televisi Telur Terrarium Tukang Cukur Tumang Twitter Venta Agustri Vespa Wanita dan Keindahan Wawancara Wayang Website Wetz Shinoda What's Up Wine Wordpress Yoga Yogyakarta You Tube